Dirumah mewah keluarga Lee, seorang pria tengah bergaya dan berfose ala model didepan kaca sebuah kamar yang luas dan memang cukup mewah, setelah sekian lama sok narsis didepan kaca tadi, akhirnya pria itu mulai mengeluarkan suara emasnya.
"SEMPURNA!" ucap Arsen.
Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi, Arsen tengah menuruni tangga untuk sarapan dan bersiap lanjut ke kantor.
.
"Udah jam segini kenapa Papa dan Sandra gak ikut sarapan Ma?" tanya Arsen.
"Papa kamu lagi gak enak badan dan tadi masih istirahat, kalo Sandra biasa masih molor. Anak itu susah banget kalo dibangunin, tidur kok kayak pingsan." jawab Gina.
"Emang dia gak kuliah? Ini hari senin harus nya ada kan jadwal nya kuliah, tadi mama udah gedor dengan keras pintu kamarnya?" tanya Arsen lagi.
"Ya ampun Arsen, mulut mama itu udah pegel dan cape teriak teriak dari tadi. Dasar Sandra aja emang sengaja pura pura gak dengar mama." geram Gina.
***
Arsen akhirnya bangkit dari tempat duduknya, dan langsung berjalan pergi menuju kamar adik nya.
"Sandra, buka pintunya ini udah siang, kamu kan ada kuliah hari ini? Sandra buka pintunya sekarang, kalo gak kakak dobrak ini pintu!" teriak Arsen.
Sandra yang memang masih tidur, tiba tiba terbangun karena mendengar suara gedoran yang sangat keras didepan pintu kamar nya.
Sandra langsung saja terbangun, dia sangat mengenal suara yang tengah teriak teriak saat ini. Dengan rasa malas dan masih mengantuk Sandra bangun dari tempat tidur dan berjalan kearah pintu.
Cekreeek.... Suara pintu terbuka !
"Apaan sih teriak teriak di depan kamar gue, gak liat apa ini tuh baru jam berapa? Ganggu tidur orang aja!" oceh Sandra.
Arsen yang memang dari tadi sudah emosi dibuat Sandra, langsung pergi dengan tergesa-gesa menuju ke kamar mandi di bawah tangga dan keluar dengan membawa ember yang berisi air dingin.
Mama Gina tauh dengan apa yang akan di lakukan Arsen, tetapi memilih diam saja sambil menikmati sarapan nya kemudian tertawa.
.
Sandra pun juga terlihat kebingungan dengan tingkah kakak nya, tapi gak mau ambil pusing dan masa bodoh.
"iiiiiiiiiih emang kak Arsen tuh resek banget lah." kesal Sandra.
Saat Sandra berbalik dan berjalan mau menuju lagi tempat tidur nya, tiba tiba saja sekujur tubuhnya basah oleh siraman air yang benar benar sangat dingin dari Arsen, Sandra langsung berteriak dengan sangat keras...
"Aaaaahhhhhh dingin!" teriak Sandra.
Sandra langsung saja berlari masuk ke kamar mandi di dalam kamarnya, setelah itu Arsen pun langsung pergi. Didalam kamar mandi Sandra masih menggerutu dengan rasa kesalnya.
"Dasar, manusia dingin, kutu kuprett, kakak gak ada akhlak. Kurang ajar banget nyiram gue pake air es, mau bikin gue jadi beku." umpat Sandra.
***
Sandra sudah rapi dengan gaya simple nya, berjalan menuruni tangga menuju meja makan untuk ikut sarapan bersama Mama dan kakak nya di sana.
"Aduuuh mati gue, mak lampir sama manusia dingin kutu kupret masih ada lagi. Aduuuh gimana nih ngadepin dua manusia ini, tolong aku Yaa Tuhan." ucap Sandra dengan mulut komat kamit nya.
Mama Gina langsung saja mengeluarkan mulut pedasnya!
"Gimana, enak mandi air dingin nya. Mau lagi gak? Makanya jadi anak gadis itu jangan bandel, masa iya dah di teriakin keras keras gak juga dengar. Budeq banget!" oceh Gina.
Arsen pun ikut mengeluarkan lagi bariton suaranya.
"Hari ini kartu debit dan kartu kredit kamu kakak sita, sampai seminggu kedepan gak akan bisa kamu gunakan. Karena sudah kakak blokir sementara!" ucap Arsen.
"Apaaaa? Gak bisa gitu dong kak, gue kan seminggu ini full ada kuliah. Terus gue makan diluar gimana, mau shopping gimana? Jangan dong kak, seminggu itu rasa setahun bagi gue. Kak Please jangan!" mohon Sandra.
Arsen tetap diam dan tak merespon rengekan Sandra, dia malah sibuk dengan ponsel pintarnya.
"Kak Arsen, gue ini lagi ngomong sama lho, lho tuh denger gak sih?" teriak Sandra dengan keras.
Arsen jengah melihat kelakuan adik perempuannya ini, yang semakin hari semakin menjadi jadi...
"Terusss kamu mau apa hah?" ucap Arsen dingin.
"Yaa gue mau kartu gue balik lah, cepat mana gue dah mau berangkat nih." cecar Sandra.
Arsen langsung membuka dompetnya dan melemparkan lima buah kartu kredit milik Sandra.
"Cepat ambil dan pergilah sebelum aku berubah pikiran." jelas Arsen.
Sandra mengambil kartu kartu itu, dan langsung lari sampai tidak sempat pamit dan mencium Mamanya dulu.
"Huhhhhhh, lega nya udah keluar dari rumah. Pagi gue dah amsiong banget dah, sebel. Ini semua terjadi gara gara Kakak Laknat yang SEMPURNA itu." kesal Sandra.
•
•
•
•
•
•
•
~ Hallo sayang sayangku semua, dukung karya pertama author ini ya. Jika ada saran yang membangun, kritik silakan komen dan like ya guys. Love you all ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Adreena
Baguss
2022-01-19
0
Lola Monroe
Aku mendukungmu sahabat ku
2022-01-19
0
Jasmine
Semoga cerita selanjutnya terus seru ya Thor
2022-01-19
0