Resiko Melupakan

"Yang bisa kamu lakukan hanya satu, melangkah maju". timpalku tegas.

Sembari menunggu pesanan, aku mencoba menenangkan diri dengan menyulut sebatang rokok dan terdiam menatap indira yang kini tertunduk lesu, lambat laun isak tangisnya pun mereda.

selang beberapa menit mas Hendy berjalan ke arah kami dengan nampan yang berisikan minuman pesanan kami berdua "Iced Americano dan Matcha Latte, dan cupcake special untuk nona cantik yang sedang bersedih" ucapnya mencoba menggoda dengan melirik ke arah indira.

Indira yang tengah tertunduk sontak mendongakkan kepalanya menatap ke arah mas hendy "terima kasih banyak mas hendy". ucapnya dengan seulas senyum yang sedikit dipaksakan.

"Silahkan dinikmati" seraya bergegas kembali ke bar yang sudah nampak beberapa orang pelanggan hendak memesan.

Semakin petang, tempat menjadi ramai dikunjungi muda-mudi yang hendak melepas penat di kafe kecil ini. tempatnya tidaklah begitu luas, tetapi semuanya tersusun rapi, minimalis dan bersih. cocok sekali untuk bersantai ria ditemani segelas kopi juga makanan ringan menemani waktu petang sampai malam hari.

Keputusan untuk membawa indira kesini sangat tepat, ditempat ini, kami bisa lebih rileks dan menikmati suasana, rona wajahnya pun berangsur cerah tidak semuram sesaat keluar dari mall. Kami pun berbincang seperti biasa dan beberapa kali Indira tertawa dengan lelucon-leluconku. senyum manis inilah yang sering menggangguku, entah apa yang aku rasakan tetapi bersamanya menjadikan waktu yang kita lalui begitu sangat berharga. aku tidak ingin menyakitinya, tekadku.

"Sha.. sha ko bengong?" tanyanya membangunkanku dari lamunan. "iya iya.. aku dengar" jawabku.

"Sha aku lagi malas pulang, aku nginep di tempat kamu ya malam ini" pintanya merengek manja. Bukan kali pertama indira menginap di rumah kontrakanku. Aku menurut saja kemauannya dan memang lebih baik ada yang terus menemaninya seperti sekarang ini.

"Dasar perempuan yang merepotkan" celetuk ku.

.....

Jarak dari kafe ke kontrakan sebenarnya lumayan dekat hanya 2km, biasanya aku berjalan kaki saja. Namun melihat indira yang nampak lelah aku pun memesan taksi online dari smartphone. "Terima kasih ya sha, kamu selalu ada saat aku butuh teman" indira berucap sembari memegang pundak ku dan menempatkan kepalanya ke pundak ini "tidak usah dipikirkanc timpalku singkat.

Sekarang ini hanya kami berdua di ruangan tengah rumah kontrakan ku." madi dulu sana" aku melemparkan handuk bersih ke indira yang masih termenung di kursi sofa.

"Kalau kamu butuh apa-apa, aku ada di ruang kerja, sekarang kamu mandi dulu ya dir".

Aku melangkahkan kaki ke ruangan kerjaku, hendak melanjutkan beberapa pekerjaan yang masih terkatung karena seharian tidak aku kerjakan. Niatnya malam ini akan aku selesaikan, mendapat bayaran dari client yang hanya beberapa juta rupiah saja, cukup untuk menyokojg kehidupanku.

Diluar dari pekerjaan-pekerjaan profit, aku ada project pribadi yang sedah aku bangun. Tentu tidak ada yang mengetahui hal ini termasuk indira, aku menyukai waktu-waktuku ketika didepan layar komputer dan aku akan tidak sadar akan hal lain yang terjadi diluar dari aktifitasku ini.

Sesaat perhatianku pun teralihkan oleh suara ketukan di pintu ruang kerja, "masuk aja dir" timpalku.

Indira yang masih mengeringkan rambutnya dengan handuk, berjalan ke arahku, mata sembabnya kini terlihat lebih cerah dan kulit putih bersihnya nampak lebih bersinar seusai mandi. dengan hanya mengenakan kaos tipis dan celana pendek ketat yang membalut tubuhnya itu sukses membuatku menelan air liur ku sendiri. "sungguh, cantik bidadari ini" batinku.

Indira yang nampak cuek mendekatkan badannya ke kursi yang aku duduki, mencondongkan kepalanya ke arah monitor komputer, "Kamu lagi bikin website buat siapa ini sha?" tanya nya tanpa mempedulikanku yang tengah mengetik beberapa baris kode.

"Mau tau aja kamu dir, sudah sana tidur!" jawabku dengan nada agak meninggi karena salah tingkah dengan sikap indira yang bodoh dengan cueknya berdiri dibelakangku.

"apa sih, ko kamu galak gitu!" wajahnya nampak kesal sekali.

"aku mau ngomong sesuatu ke kamu sha" pintanya tak lama berselang ia keluar menuju ruang tamu.

Terpopuler

Comments

Ika Sukismi

Ika Sukismi

lanjut

2022-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 Indira
2 Mantan
3 Dekafe
4 Resiko Melupakan
5 Sebuah Pengakuan
6 Selamat pagi cinta
7 Sahabat?
8 Finna
9 Project
10 Moonlight Paradise
11 Petir
12 Harapan
13 Jangan Terburu-buru
14 Amarah
15 Hidupku, Untukmu
16 Masalah Sepele
17 Ayah
18 Pertemuan
19 Stefan dan Medina
20 Pesan
21 Bersamamu
22 Rania
23 Memulai
24 Hutang
25 Reuni
26 Kejujuran
27 Hujan
28 Takdir
29 Realistis!
30 Sarapan
31 Sesal
32 Titik Terang
33 Cepat, atau lambat. Aku pasti akan menemukanmu!
34 Pekerjaan
35 Khawatir
36 Pena
37 Belahan Jiwaku
38 Hari Bahagia
39 Bulan Madu
40 Persiapan
41 Mas Hendy
42 Awal Baru
43 Seperti Hari Lalu
44 Sementara Menunggu Hujan Reda
45 Percayalah
46 Cita-citaku Menjadi Koki
47 Rumah
48 Kejutan
49 Tokyo
50 Diluar Rencana
51 Tentang Esok Hari
52 Cinta Untukmu
53 Pergi!
54 Kado Spesial
55 Mentari Pagi Hari
56 Lelaki Tak Berguna
57 Kesepakatan
58 Mencari Jalan Keluar
59 Tugas Penyelamatan
60 Situasi Sulit
61 Kimono
62 Dango dan Ramen
63 Aku Tak Ingin Mengganggumu Lebih dari Ini
64 Hari Ini, Esok dan Seterusnya
65 Sekedar Menyapa (Jangan terlalu serius)
66 Terima Kasih
67 Teamwork
68 Janji Yang Tertunda
69 Senyuman itu
70 Tekad
71 Rumah Tangga Kita Berdua
72 Aku Bahagia
73 Kehidupan Baru
74 Rapat
75 Jangan Memaksakan Diri
76 Rekan
77 Pembaruan
78 Innovation-Tech Festival
79 Istriku
80 Prioritas Utama
81 Bubur Ayam
82 Menjagamu Sepenuh Hati
83 Aroma Kopi
84 Batas Normalitas
85 Lavender
86 Peresmian
87 Virtual Space
88 Project Oxygen
89 Pulang
90 Rumah Baru
91 Work From Home
92 Suara Hati Indira
93 Tumbuh Bersama
94 Bersama-sama
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Indira
2
Mantan
3
Dekafe
4
Resiko Melupakan
5
Sebuah Pengakuan
6
Selamat pagi cinta
7
Sahabat?
8
Finna
9
Project
10
Moonlight Paradise
11
Petir
12
Harapan
13
Jangan Terburu-buru
14
Amarah
15
Hidupku, Untukmu
16
Masalah Sepele
17
Ayah
18
Pertemuan
19
Stefan dan Medina
20
Pesan
21
Bersamamu
22
Rania
23
Memulai
24
Hutang
25
Reuni
26
Kejujuran
27
Hujan
28
Takdir
29
Realistis!
30
Sarapan
31
Sesal
32
Titik Terang
33
Cepat, atau lambat. Aku pasti akan menemukanmu!
34
Pekerjaan
35
Khawatir
36
Pena
37
Belahan Jiwaku
38
Hari Bahagia
39
Bulan Madu
40
Persiapan
41
Mas Hendy
42
Awal Baru
43
Seperti Hari Lalu
44
Sementara Menunggu Hujan Reda
45
Percayalah
46
Cita-citaku Menjadi Koki
47
Rumah
48
Kejutan
49
Tokyo
50
Diluar Rencana
51
Tentang Esok Hari
52
Cinta Untukmu
53
Pergi!
54
Kado Spesial
55
Mentari Pagi Hari
56
Lelaki Tak Berguna
57
Kesepakatan
58
Mencari Jalan Keluar
59
Tugas Penyelamatan
60
Situasi Sulit
61
Kimono
62
Dango dan Ramen
63
Aku Tak Ingin Mengganggumu Lebih dari Ini
64
Hari Ini, Esok dan Seterusnya
65
Sekedar Menyapa (Jangan terlalu serius)
66
Terima Kasih
67
Teamwork
68
Janji Yang Tertunda
69
Senyuman itu
70
Tekad
71
Rumah Tangga Kita Berdua
72
Aku Bahagia
73
Kehidupan Baru
74
Rapat
75
Jangan Memaksakan Diri
76
Rekan
77
Pembaruan
78
Innovation-Tech Festival
79
Istriku
80
Prioritas Utama
81
Bubur Ayam
82
Menjagamu Sepenuh Hati
83
Aroma Kopi
84
Batas Normalitas
85
Lavender
86
Peresmian
87
Virtual Space
88
Project Oxygen
89
Pulang
90
Rumah Baru
91
Work From Home
92
Suara Hati Indira
93
Tumbuh Bersama
94
Bersama-sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!