Mantan

Aku memilah pakaian terbaik yang hendak aku kenakan untuk bertemu dengan Indira, pikiranku pun dipenuhi dengan berbagai macam pertimbangan, bukan persoalan karena menemani wanita cantik tetapi juga CGM (Ciputra Grand Mall) memang pusat perbelanjaan bonafit yang banyak dikunjungi kalangan atas. Rasanya akan sangat mengganggu kalau hanya berpakaian seperti biasa yang sering aku pakai, tatapan-tatapan para pengunjung lain pasti akan mencemooh penampilanku yang udik dan selenge'an.

Kali ini khusus aku akan menggunakan pakaian terbaik yang aku punya, kemeja branded, celana Jeans hitam dan sepatu sneakers. semoga saja Indira tidak keberatan dengan tampilan kali ini. Mengingat beberapa waktu lalu aku sempat dihina oleh teman-temannya pada saat ulang tahunnya dan aku yang cuek terhadap tampilan, jadi bahan perbincangan dan membuat Indira marah kepada teman-temannya itu. Alhasil jadi bahan gosip baru setelah usai pesta ulang tahunnya.

Kendaraan taksi berhenti tepat di depanku, Indira keluar dari taksi yang mengantarkannya itu dan membungkuk ke arahku

"Kamu udah lama nunggu ya, tadi jalanan macet parah.. maaf ya sha. ujarnya memberikan alasan.

" santai.. aku juga baru dateng ko" timpalku meyakinkannya agar tidak timbul rasa bersalah telah membuatku menunggu 20 menit dengan menghabiskan beberapa batang rokok dan minuman kopi kalengan.

"Tumben naik taksi?" tanyaku basa-basi membuka obrolan sambil berjalan ke arah pintu masuk mall.

"biar lebih leluasa aja. lagian kalau aku bawa mobil, pasti bakal lebih terlambat" jawabnya menjelaskan jalanan yang kian padat memasuki waktu sore hari di akhir pekan.

Memang benar saja, kawasan mall sangat ramai sekali, dipenuhi oleh muda-mudi yang hendak berbelanja ada juga yang memasukin beberapa restoran-restoran yang tersedia. lantai 1 memang lebih banyak tempat restoran dan cafe, setiap tempat tertata rapi, kaca-kaca dan ornamen nya beragam saling bersaing untuk memanjakan mata para pengunjung. tibalah kami disuatu restoran khas jepang yang hanya menyajikan menu ramen dan udon.

Tempatnya lebih kecil dibandingkan dengan restoran atau cafe lainnya, akan tetapi tempatnya cukup nyaman dengan beberapa hiasan lampion warna merah menggantung ditiap sudut, dekorasinya dibuat semenarik mungkin mengikuti selayaknya restoran tradisional jepang.

Kami pun menempati bangku yang sudah dipesan terlebih dahulu oleh Indira, tempat yang cukup tenang tidak bersebelahan dengan pengunjung lain, disisi kananku ada hiasan bambu-bambu kecil tersusun rapi dengan beberapa carik kertas tergulung sengaja digantung pada batang-batang bambu tersebut. pemandangan itu pun membuatku lupa akan indira yang sejak tadi tak memalingkan wajahnya memperhatikanku yang tengah asik sendiri dengan pohon-pohon bambu hiasan.

"asik banget ngeliatin bambu" celotehnya disusul tawa khas nya yang sangat menggoda. Aku jadi salah tingkah dibuatnya hanya bisa nyengir kuda. "ayo sha, kamu belum pesan makanan"..

"emh.. iya, aku pesen Zaru Udon nya satu ya.."

aku memesan satu set zaru udon yang terkenal di restoran ini, rasa udon yang kenyal dan kuah terpisah yang cukup menyengat rasanya, disajikan dalam keadaan dingin dan menyegarkan, menu yang cocok untuk sore hari ini, terlebih udara di luar mall cukup panas.

Sembari menikmati hidangan masing-masing kita pun berbincang santai, saling menceritakan keluh kesah kehidupan kami sehari-hari.

"Sha.. sebenarnya kamu lagi ngerjain projek apa sih, kayanya kamu tiap malam selalu gadang" tanya indira dengan serius menatap ke arahku.

"Ada yang lagi aku kerjakan, tapi bukan hal yang serius sih" jawabku sekenanya tanpa mempdulikan tatapan matanya yabg lurus menatapku dengan penuh perhatian.

Dia pun kembali mengoceh tentang beberapa barang yang akan dia beli dan minta saran dariku untuk beberapa pakaian wanita yang dia tunjukan dari gambar-gambar di smarphone nya. Aku yang tidak terlalu memperhatikan mode tak dapat memberikan banyak saran, apapun yang kamu kenakan pasti tetap cocok dan cantik indira, batinku kala itu.

Selang beberapa saat setelah makan, kami lanjut berbelanja dan targetnya adalah di sebuah factory outlet terkenal 'Summerville', sebuah outlet yang menjadi tempat berburu pakaian dan aksesoris mewah khusus perempuan.

Mata indira menjelajah ke berbagai etalase yang terhampar luas di ruangan, dan singgah di etalase New Arrivals, tatapannya berbinar-binar menyaksikan beberapa koleksi terbaru dari Summerville. "Wah, aku bingung jadi harus beli yang mana aja sha.." konyol rasanya mendengar Indira yang terkagum-kagum dengan koleksi di toko ini, "duh.. gimana ya, aku takut kalap nih" lanjutnya mengoceh sembari memegang sebuah mini dress berwana pink dengan motif bunga-bunga.

"Indira, yang mana pun pasti cocok kalau kamu yang pakai" ucapku sembari melihat beberapa baju-baju yang juga sedang dilihat olehnya. Aku memang selalu berpikir bahwa indira adalah sosok perempuan sempurna, entah cuma kaos oblong dan celana jeans pun menurutku sudah sangat cantik dan memanjakan mataku sebagai seorang lelaki. Beda halnya dengan Indira yang menanggapi serius apa yang ku ucapkan, wajahnya tersipu-sipu pipinya merona.

Beberapa potong dress dan rok mini juga aksesoris kalung dengan manik-manik, kami pun lanjut berdiri di antrian kasir yang lumayan panjang. semua pengunjung memang hanya para wanita, namun ada beberapa juga lelaki yang menemani pasangannya berbelanja, cukup membuat kami iri karena jomblo belum memiliki pacar.

"Indira.." sesosok lelaki memanggil dari antrian belakang kami. dengan sigap indira pun menoleh ke arah belakang antrian dan tercengang kaget oleh seorang lelaki yang tadi memanggilnya.

"Andre? ko kamu bisa ada disini.." tanya indira ke lelaki itu dengan memperhatikan wanita yang sedang menggandeng lengan andre.

"Aku menemani pacarku berbelanja, kamu apa kabarnya?" tanya andre dengan sedikit basa-basi dan memperkenalkan Finna kepada indira disambut jabatan tangan oleh keduanya. pertemuan itu sukses membuat indira kehilangan minat terhadap barang belanjaanya kemudian memalingkan muka dan berjalan ke meja kasir untuk melanjutkan pembayaran.

Selesai membayar untuk barang belanjaan, indira menarik lenganku dan keluar dari outlet. nampak tergesa-gesa dan raut wajahnya pun seperti enggan berlama-lama di tempat ini semenjak pertemuanya dengan andre.

Beberapa langkah setelah keluar melewati pintu kaca toko, andre memanggil indira "Indira, tunggu.." andre menyusul keluar mendekati kami berdua dan meninggalkan Finna, pacarnya yang masih mengantri di depan kasir toko.

"Dira, maafkan aku. Aku tau kamu masih mempermasalahkan hal itu."

"Cukup ndre!". bentak indira dan sontak beberapa pengunjung mall melirik dari berbagai arah, baru kali ini aku melihatnya marah, mungkin juga dipenuhi kesedihan yang tidak sepenuhnya aku mengerti tetang hubungan mereka sewaktu pacaran.

Terpopuler

Comments

ᴃᴜᷢᴌꙶᴀᷡᴎꙶ🚸

ᴃᴜᷢᴌꙶᴀᷡᴎꙶ🚸

yuk typo nya cek. 🤣

2022-07-21

1

zoya

zoya

langsung konflik aja nich

2022-04-20

0

Afiifah Yusriyyah

Afiifah Yusriyyah

Kurang keren style nya 🙄

2022-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Indira
2 Mantan
3 Dekafe
4 Resiko Melupakan
5 Sebuah Pengakuan
6 Selamat pagi cinta
7 Sahabat?
8 Finna
9 Project
10 Moonlight Paradise
11 Petir
12 Harapan
13 Jangan Terburu-buru
14 Amarah
15 Hidupku, Untukmu
16 Masalah Sepele
17 Ayah
18 Pertemuan
19 Stefan dan Medina
20 Pesan
21 Bersamamu
22 Rania
23 Memulai
24 Hutang
25 Reuni
26 Kejujuran
27 Hujan
28 Takdir
29 Realistis!
30 Sarapan
31 Sesal
32 Titik Terang
33 Cepat, atau lambat. Aku pasti akan menemukanmu!
34 Pekerjaan
35 Khawatir
36 Pena
37 Belahan Jiwaku
38 Hari Bahagia
39 Bulan Madu
40 Persiapan
41 Mas Hendy
42 Awal Baru
43 Seperti Hari Lalu
44 Sementara Menunggu Hujan Reda
45 Percayalah
46 Cita-citaku Menjadi Koki
47 Rumah
48 Kejutan
49 Tokyo
50 Diluar Rencana
51 Tentang Esok Hari
52 Cinta Untukmu
53 Pergi!
54 Kado Spesial
55 Mentari Pagi Hari
56 Lelaki Tak Berguna
57 Kesepakatan
58 Mencari Jalan Keluar
59 Tugas Penyelamatan
60 Situasi Sulit
61 Kimono
62 Dango dan Ramen
63 Aku Tak Ingin Mengganggumu Lebih dari Ini
64 Hari Ini, Esok dan Seterusnya
65 Sekedar Menyapa (Jangan terlalu serius)
66 Terima Kasih
67 Teamwork
68 Janji Yang Tertunda
69 Senyuman itu
70 Tekad
71 Rumah Tangga Kita Berdua
72 Aku Bahagia
73 Kehidupan Baru
74 Rapat
75 Jangan Memaksakan Diri
76 Rekan
77 Pembaruan
78 Innovation-Tech Festival
79 Istriku
80 Prioritas Utama
81 Bubur Ayam
82 Menjagamu Sepenuh Hati
83 Aroma Kopi
84 Batas Normalitas
85 Lavender
86 Peresmian
87 Virtual Space
88 Project Oxygen
89 Pulang
90 Rumah Baru
91 Work From Home
92 Suara Hati Indira
93 Tumbuh Bersama
94 Bersama-sama
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Indira
2
Mantan
3
Dekafe
4
Resiko Melupakan
5
Sebuah Pengakuan
6
Selamat pagi cinta
7
Sahabat?
8
Finna
9
Project
10
Moonlight Paradise
11
Petir
12
Harapan
13
Jangan Terburu-buru
14
Amarah
15
Hidupku, Untukmu
16
Masalah Sepele
17
Ayah
18
Pertemuan
19
Stefan dan Medina
20
Pesan
21
Bersamamu
22
Rania
23
Memulai
24
Hutang
25
Reuni
26
Kejujuran
27
Hujan
28
Takdir
29
Realistis!
30
Sarapan
31
Sesal
32
Titik Terang
33
Cepat, atau lambat. Aku pasti akan menemukanmu!
34
Pekerjaan
35
Khawatir
36
Pena
37
Belahan Jiwaku
38
Hari Bahagia
39
Bulan Madu
40
Persiapan
41
Mas Hendy
42
Awal Baru
43
Seperti Hari Lalu
44
Sementara Menunggu Hujan Reda
45
Percayalah
46
Cita-citaku Menjadi Koki
47
Rumah
48
Kejutan
49
Tokyo
50
Diluar Rencana
51
Tentang Esok Hari
52
Cinta Untukmu
53
Pergi!
54
Kado Spesial
55
Mentari Pagi Hari
56
Lelaki Tak Berguna
57
Kesepakatan
58
Mencari Jalan Keluar
59
Tugas Penyelamatan
60
Situasi Sulit
61
Kimono
62
Dango dan Ramen
63
Aku Tak Ingin Mengganggumu Lebih dari Ini
64
Hari Ini, Esok dan Seterusnya
65
Sekedar Menyapa (Jangan terlalu serius)
66
Terima Kasih
67
Teamwork
68
Janji Yang Tertunda
69
Senyuman itu
70
Tekad
71
Rumah Tangga Kita Berdua
72
Aku Bahagia
73
Kehidupan Baru
74
Rapat
75
Jangan Memaksakan Diri
76
Rekan
77
Pembaruan
78
Innovation-Tech Festival
79
Istriku
80
Prioritas Utama
81
Bubur Ayam
82
Menjagamu Sepenuh Hati
83
Aroma Kopi
84
Batas Normalitas
85
Lavender
86
Peresmian
87
Virtual Space
88
Project Oxygen
89
Pulang
90
Rumah Baru
91
Work From Home
92
Suara Hati Indira
93
Tumbuh Bersama
94
Bersama-sama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!