Alin berjalan dibelakang Axel dengan tetap bersikap tenang.
Mommy menengok kebelakang melihat kedua pria dan wanita yang sudah beranjak dewasa itu.
Yang pria menampilkan wajah yang tegang.
Sedangkan yang wanita menunjukkan wajah yang tenang.
Mommy cekikikan di dalam mobil.
" Dad, itu Axel Mommy mau jitak aja rasanya. sok dingin gitu dikira cute kali ya "
Mommy berbisik ke Daddy agar tak didengar oleh ketiga anak kembar mereka.
" Itu Axel gengsinya gede banget ya "
Daddy bergidik ngeri.
Ngeri inget sikap nya dulu sewaktu muda.
...
Axel membuka pintu mobil penunggang.
" Masuk " Dengan wajah sok tegasnya itu menyuruh Alin masuk.
Alin masuk dengan tenang walau hati berdebar bertemu cinta masa lalunya.
Eh masa kini juga deh, ah entahlah Alin pun bingung mengartikan nya.
" Geser "
Axel menyuruh Alin bergeser duduknya .
" Ah baiklah "
Jawab Alin.
Alin menurut tanpa menjawab lebih.
" Jangan kepedean ya, bukan aku bukain pintu buat kamu,tapi pintu sebelah kamu itu tuh rusak. " Axel menjawab sambil menutup pintu.
" Sejak kapan ? " Pikir Veer bingung.
Ah Biarlah mungkin itu cara balas dendam Tuan Axel
" BRAK "
Alin tersentak kaget mendengar suara kencang pintu mobil yang ditutup oleh Axel.
" Veer Jalan "
" Baik Tuan Muda "
Veer melajukan mobilnya mengikuti mobil depan yang sudah berjalan duluan.
" Jangan sentuh apapun yang ada di mobil ini "
" Ah iya " Alin tetap tersenyum.
" Jangan senyum - senyum kau mau menggodaku asisten dan pengawal ku hah "
" Ah tidak "
Alin menjawab singkat.
ckk judesnya ga ketulungan,dikira aku akan sakit hati kali ya hahaha. mari kita ikuti permainan anda Tuan Muda.
Alin menggeser posisinya ingin mengambil ponselnya di dalam saku blazer nya di sebelah kanan.
Posisi nya agak miring ke kiri dan agar mendekat sedikit ke arah Axel.
" Hey kamu mau curi-curi kesempatan ya mendekati ku ? sedikit menggeser kesini "
Alin menghela nafasnya.
Huft pede banget koq ya pengen congkel aja mulutnya pakai gunting rumput.
" Aku hanya ingin mengambil ponsel Tuan Muda " Alin tersenyum kembali membuat Axel gerah.
Hah bisa tidak sih dia tidak tersenyum begitu, menyebalkan.
" Kenapa kau memanggilku tuan muda? " Sinisnya.
" Aku mengikuti Asisten mu,kau kan memang Tuan muda, bukan Tuan Tua hehe " Cengir Alin.
" Sana - sana Jangan geser-geser kesamping, Maju aja ke depan kan masih luas " Ketus Axel.
" Ah iya Tuan Muda ,maaf " tetap tersenyum sambil menunduk sopan, walau hati ingin mencabik-cabik wajah tampannya itu.
Alin memajukan duduknya ke depan, Dan agak mendekati jok pengemudi.
" Wah wah wah kau memang genit, ingin mendekati asisten ku. hahaha kau tertarik Veer ? " Tawa Axel terhoror yang pernah Veer dengar.
Haisssh andai saja ada pemanjang kuku instan aku ingin membelinya,aku ingin cakar disaat dia tidur nanti.
" Tidak Tuan, saya tidak tertarik "
Jawab Veer takut-takut
Oh Tuhan, kenapa tuan mudaku menjadi seperti ini
" Wah sayang sekali Tua Veer , padahal aku sangat tertarik kepadamu loh "
Degh,
Tiba-tiba hati Veer menjadi hangat.
Secara Alin memang menarik dan sangat cantik.
Axel membulat kan matanya mendengar perkataan Alin.
" Jangan mimpi kau Veer, dia memang pintar menggoda lelaki , aku saja sampai tergoda.
Ah tidak maksudku ,aku hampir saja masuk kedalam perangkapnya "
Astaga, mulutnya kenapa jadi pedes begitu sih. abis makan bon cabe ga pakai nasi nih kayaknya.
" Tenang saja Tuan Veer aku tidak begitu koq jika bersama anda, Bagaimana jika kita jalan-jalan besok. sepertinya aku punya banyak waktu luang buat anda "
Alin menggoda Veer untuk membuat Axel kesal juga.
" Maaf Nona , saya banyak pekerjaan "
" Bagaimana jika lusa? "
" Maaf saya masih tetap sibuk nona "
" Ok ok kalau begitu besoknya, besoknya lagi, atau besoknya lagi? ah ya atau weekend. okeh. weekend ya Tuan Veer "
Ayo Xel seberapa kuat kamu ingin membuat ku kesal ,aku kan terus menggodanya
" Maaf Nona saya tidak ada waktu, saya bekerja 24 jam dalam satu hari "
" Oh kejamnya tuan mu itu , kasian masa muda mu Veer hanya dihabiskan untuk bekerja, tidak untuk bersenang-senang "
Astana Nona Alin ini kenapa berani sekali dengan Tuan, bisa merepotkan yang ada .
" Hey kau menghinaku, ? Aku biarkan dari tadi kau mengoceh seperti burung beo. sekarang kau mengumpat ku di depan ku sendiri,hebat "
Alin pura-pura tak mendengar ocehan Axel. Dia malah mengambil earphone nya lalu asik mendengarkan musik kesukaan nya sambil memejamkan matanya.
TETOT
list Balas dendam Axel no 1,3 dan 4 sepertinya sudah gagal total.
Karena bukan Axel yang tidak memperdulikan Alin, tapi malah sebaliknya . othor jadi ngakak sendirian kan ini nulisnya.
" Hey kau tak menjawab "
Axel mengguncang bahu Alin.
Alin membuka matanya .
" Ah ya ada apa tuan muda? ".
Alin membuka matanya seolah tidak terjadi apa-apa.
" Kau tak mendengarkan aku berbicara tadi? " Ketus Axel.
Alin menampilkan wajah polosnya lalu menggeleng.
" Tidak "
Alin ingin memejamkan katanya kembali.
" Hey dilarang tidur di mobil ku "
Bahu Alin disentuh kembali oleh Axel.
Veer didepan hanya berusaha tidak melihat , ia ingin tertawa melihat tingkah tuan mudanya adu mulut dengan Alin.
" Tolong jangan sentuh tuan muda "
Alin melihat tangan Axel yang menyentuh bahunya
" Huh dulu juga sering " Gunam Axel dan itu tetap terdengar oleh semua orang yang berada di mobil.
" Apa dulu? kapan ya? " Alin terlihat berfikir keras untuk mengingat sesuatu
" Wah mohon maaf sekali tuan muda, sepertinya saya kurang beruntung karena tidak mengingatnya " Alin menundukkam kepalanya sopan.
Hah mudah sekali dia melupakan ku.
Aku kira dia akan ingat selalu .
Alin memejamkan matanya kembali dari pada harus adu mulut tentang hal-hal yang tidak berguna Dengan Axel
Hmmm mana mungkin aku lupa,apa lagi sekarang kau semakin tampan.
Sayang sikap dingin dan jutek mu itu membuat aku ingin mengirim mu ke planet lain.
Saat Alin memejamkan matanya ,ponsel Nya Bergetar.
Terlihat nama panggilan di telepon Chiko.
Axel sedikit melirik ke layar ponsel Alin..
Chiko, Chiko mana ya.
" Halo ko " Alin menyapa Chiko di sambungan teleponnya .
" Lin.. sepertinya koper hadiah kita tertukar "
" Masa sih ? ,coba lihat kan ada namanya "
" Iya ini nama kamu,aku rubah panggilan video ya." Ujar Chiko.
Chiko merubah settingan panggilan nya menjadi video.
Alin menggeser layarnya kembali.
Ponsel Chiko mengarahkan kearah koper yang dibawa Alin.
Alin tertawa lepas.
Cantik ,
Kamu memang cantik.
Andai saja kamu ..
Ah tidak tidak..
" Ya udah nanti kalau udah ga terasa lelah aku ambil ya , aku masih dijalan "
" Kirim alamat mu saja nanti biar diantar supirku "
" Ah baiknyaaaaa "
ucap Alin manja
Cih sok manja
Sambil melirik ke arah Alin yang sedang tertawa bersama Chiko.
" Ya udah nanti aku kabarin ya Ko kalau udah sampai rumah. bye salam buat mami,papi sama Chiki "
Alin menutup ponselnya . lalu memainkan ponsel nya.
Duduk Axel tidak tenang, ingin rasanya ia bertanya. Tapi tidak jadi.
Sempat hening , setelah itu Alin senyum-senyum melihat ponselnya. menutup mulutnya lalu menahan tawa.
Entah sedang melihat pesan atau video apa. Hanya Alin dan Tuhan yang tau.
Ada yang tau perasaan Axel saat ini apa?
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Sandisalbiah
senjata makan tuan sih ini namanya.. pake segala buat daftar lis balas dendan giliran dekat si Alin ambyar semua.... dasar si Alex..
2022-08-08
0
Lili Giyong
wkwkkwkw 😂🤣🤣🤣 Bambang Axel memang gemesin yaa
2022-03-31
0
Anfit Annisa Fitri Tangka
😂😂
2022-03-30
0