Laki laki berkursi roda itu masih terdiam tanpa mengeluarkan suara apapun. pikirannya masih melayang beberapa saat lalu. wanita yang sangat dia rindukan berpikir kalau dia sudah menikah. Entah apa alasannya, dia sendiri tidak tahu. Tapi sepertinya wanita itu sudah sangat mengikhlaskan kandasnya hubungan pertunangan yang pernah terjalin diantara mereka.
"Lo kenapa Naf? masih mikirin ucapan Sasti?"
"Kenapa dia berpikir gw sudah menikah? bukankah dia tadi lihat kondisi gw gimana?"
"Mungkin dia lihat cincin yang masih lo pakai Naf.." Arnaf seketika melirik jari manisnya. dahinya mengkerut.
"Apa dia nggak mengenali cincin ini.? bukankah cincin ini dia yang memilihnya?"
"Bisa saja dia lupa, kalau diingat ingat juga percuma, bukankah itu kenangan yang menyakitkan buat dia? masa harus di ingat ingat? gw aja ogah?"
"Cihh, bener bener cowok bodoh yah gw, membuang berlian hanya demi seonggok sampah bekas banyak orang. " kedua sahabanya tercengang mendengar penuturan Arnaf.
"Bekas banyak orang? maksud lo Naf?"
"Gw pikir, citra cewek baik baik. Dari ucapannya dia cewek berkelas, iya sih, dia kaya, tapi nyatanya, pacarannya lebih parah."
"Mana ada cewek baik baik mau berhubungan sama cowok yang sudah jelas jelas dia punya tunangan Naf? Lo nggak mikir kesitu?"
"Jangan bilang kalau lo sama Citra sudah...."
"Nggak, belum pernah sama sekali, bahkan untuk ciuman pun. apalagi urusan ranjang.."
"Terus darimana lo tahu kalau Citra bekas orang?"
"Sasti yang membongkar semuanya.."
"Kok bisa? gimana ceritanya?"
"Iya, gimana ceritanya naf? kok kita baru tahu?"
Arnaf pun menceritakan semua kejadian saat dia dan selingkuhannya berada di cafe. Dari kotak yang dia terima hingga isi ponsel Sasti.
"Dari ponsel itu ternyata Sasti sudah ngambil foto gw sama Citra, bahkan saat di cafe ada fotonya, dan dari ponsel Sasti itu juga gw tahu betapa bejatnya Citra. Dengan bangga dia bikin video dewasa dengan setiap laki laki yang bersamanya. Citra bahkan berniat menjebak gw, agar gw mau tanggung jawab atas bayi yang sedang di kandung.."
"Astaga..!! Lo serius naf?"
"Jadi pas lo kecelakaan sama Citra itu.."
"itu gw lagi bertengkar. Citra nggak mau ngaku dan bahkan nuduh prasasti berbohong dan merekayasa semuanya."
"Gila..!!!"
"Nggak kebayang sakit hatinya Sasti saat ngambil foto foto kalian berdua.."
"Gw tahu.." Ucap Arnaf, nadanya sedikit bergetar
"Apa Sasti tahu lo kecelakaan?"
"Sepertinya dia ngga tahu. Saat itu gw koma sebulan lebih. kata papah, Sasti dan keluarganya sudah pindah bersamaan pas hari kecelakaan gw.."
"Astaga, berarti emang Sasti sudah tahu dan menyiapkan diri menjauh dari lo yah??"
"Gw pikir lo kecelakaan sama Citra karena lo lagi senang senangnya selingkuh??"
"Gw aja mikirnya gitu."
"Gw terlalu yakin kalau Sasti ngga bakalan mau lepas dari gw. Tapi nyatanya.."
"Lagian lo, nggak bakat jadi playboy aja, pake sok sok'n selingkuh, sekalinya selingkuh, cepet ketahuan dan yah ambyar semuanya hahha.."
"Bahkan disaat terakhirnya pun dia masih berbaik hati sama lo Naf, coba kalau Sasti nggak nunjukin video Citra, mungkin saat ini lo merawat anak orang lain.."
"Dan Lo semakin dikucilkan oleh keluarga lo.."
"karena itulah, gw semakin ngerasa bersalah banget, dan itu salah satu alasan kalau gw nggak mau jatuh cinta lagi. gw terlalu takut nggak bisa megang janji lagi."
"Tapi sekarang lo sudah dapat titik terang keberadaan Sasti. lo ngga ada niat deketin dia Naf?"
"Lo ngga liat sikap dia tadi? dia sama sekali nggak ngajak gw ngobrol kan? Bahkan mandang pun cuma pas kita jabat tangan doang sama pas dia pamit pulang.."
"Lo ngga pengin mencobanya?"
"Mencoba bagaimana? gw merasa udah ngga punya muka di depan dia."
"Yah, gw maklum sih, gw juga mungkin akan ngelakuin hal yang sama jika diselingkuhin, malah bisa jadi gw bunuh orang yang udah ngehianatin gw.."
"Ngga gitu juga kali im.."
"Ngga gitu gimana Tir? ibaratnya kita sudah naruh kepercayaan tapi malah kepercayaan itu malah dikhianati. kebayang ngga sakitnya gimana.."
"Lo juga tadi lihat kan Naf, ekspresi mama Mia saat Sasti memanggilnya tante, betapa dulu dia sangat menyayangi Sasti eh sekarang Sasti malah bersikap seperti orang asing.."
"Gw tahu, gw tahu perasaan mamah gimana, semua emang bersumber dari gw."
"Ya sudahlah, sudah jalannya begini, mending besok lo ikut nyokap lo jenguk mantan calon mertua lo, sekalian minta maaf, jangan Mama Mia doang.."
"Apa mereka mau ketemu sama gw? gw terlalu malu sama mereka."
"Coba aja dulu Naf, kan yang namanya orang tua berbeda dengan anak.."
"Baiklah, akan aku coba, bagaimanapun juga gw yang salah."
"Ya udah mending kita pulang ayok,"
Dan merekapun beranjak meninggalkan acara yang memang sudah terlihat sepi. Hanya ada beberapa tamu dan pihak keluarga yang masih terlihat.
Dalam perjalanan, pikiran pria berkursi roda masih saja terpaku pada satu nama. Mantan tunangannya terlihat lebih cantik. Padahal dulu dia selalu cuek dengan penampilannya. Itulah salah satu alasan kenapa Arnaf lebih memilih selingkuh. Menurutnya Prasasti terlalu cuek dengan penampilannya. Padahal cueknya Sasti yang membuat Arnaf jatuh cinta. Sasti yang apa adanya. Sasti yang selalu menghadapi masalah tanpa mau menangis. Bahkan keluarga besarnya sangat menyukai kepribadian Sasti, tapi entah kenapa dia malah terbujuk rayuan seorang perempuan berpenampilan modis dan selalu ingin terlihat cantik. Dia rela mengeluarkan uang banyak agar sang selingkuhan selalu bahagia. Dia menuruti segala kemauanya. Bangkai tetap bangkai, sepandai apapun dia menyembunyikan hubungan gelapnya, tetap tercium juga. Entah sejak kapan Sasti mengetahuinya yang pasti perempuan itu terlalu pandai menutupi perasaannya. Dua minggu jalinan cinta Arnaf dan selingkuhan berjalan, namun mampu menghancurkan hubungan yang sudah lima tahun dia pertahankan. Semua keluarganya murka. Apa lagi Arnaf kecelakaan bersama selingkuhannya. Lengkap lah sudah hinaan dan hujatan yang dia dan Citra terima. Ditambah kaki dia lumpuh. Makin bersoraklah mereka merutuki kebodohan Arnaf. Bahkan sang Mamah pun jadi jarang menyapa hingga saat ini.
Arnaf masih terdiam, pandangannya menerawang ke sisi jalan. Mobil yang dia kendarai seketika berhenti karena ada kendala di jalur depannya. Dan tak jauh dari sisi mobilnya, sebuah motor berhenti tepat disisi Arnaf berada. Matanya membulat, hatinya merasa tercubit. Dadanya sesak. Arnaf cemburu namun dia sudah tidak punya hak. Perempuan yang dia rindukan, kini terlihat mesra dengan seorang laki laki. Keduanya terlihat sangat bahagia. Bahkan perempuan itu melingkarkan salah satu tangannya di pinggang sang pria.
Dari dalam mobil Arnaf hanya tersenyum kecut.
"Ternyata sesakit ini, melihat orang yang kita cintai bersama orang lain.." Gumamnya.
Dan kini Arnaf mau tak mau harus sadar. Kesempatan itu tidak akan pernah datang. Sasti telah bahagia. Namun bahagianya Sasti bukan dengan dirinya.
@@@@
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
pipi gemoy
bahagia selingkuh cuma 2 Minggu, akibatnya dlm
selalu dlm penyesalan selama 3 tahun 👻😆
2024-11-23
0
Memyr 67
menuai karma sampai tahunan?
2022-10-07
0
Maaaaaak"utun"..nie🍉
nyessseeeeeeeeeeek buangeeet
2022-02-05
1