Ospek telah berakhir dengan drama memalukan yang dialami oleh Friday. Friday berusaha bersikap biasa saja di depan Leo dan teman temannya. Sebenarnya di dalam hati dia ingin bersembunyi di Segitiga Bermuda atau di Palung Mariana.
Friday merasa kejadian kemaren adalah moment paling memalukan yang pernah dia alami dan itu melukai harga diri yang dijunjung tinggi olehnya.
Lain lagi dengan Leo, karna kejadian itu merubah penilaiannya terhadap Friday. Friday yang terkenal dengan pembuat masalah atau si Trouble Maker berubah menjadi si gadis polos dengan sejuta pesona.
Muka merah menahan malunya menghilangkan image arrogant nya dan memunculkan aura polosnya. Ternyata sikap arrogant hanya sebagai topeng dan benteng pertahan dirinya. Mengingat Friday, Leo selalu tersenyum sepanjang hari.
'Friday Azura Alcantara, what a beautiful name' batin Leo mengingat wajah dan nama sang gadis polos.
Leo bertekat untuk menjadikan Friday sebagai target PDKTnya. 'Ah lama lama aku bisa gila memikirkannya hahaha'.
Leo seperti seekor doggie yang sedang kasmaran. Dia tersenyum sepanjang hari, bahkan teman temannya juga heran kenapa tumben sekali melihat Leo si cowok popular bisa tersenyum ramah seperti itu.
Di kamar 213A, disaat semua orang semangat dan mulai bersiap untuk kuliah, dimana hari ini adalah hari pertama perkuliahan, Friday malah bermalas malasan beranjak dari tempat tidurnya. Dia masih belum bisa melupakan kejadian memalukan itu. Dia masih merutuki kebodohannya itu.
Alexa mengajak Friday untuk segera mandi, "Fri, udah deh ga usah dipikirkan lagi, belom tentu kan kak Leo mikirin kejadian kemaren. Mandi sana, bentar lagi udah jam makan pagi. Ingat ya, satu orang berulah yang menanggung hukuman kita semua. Ga usah malu, karna kita juga ga bakalan kasih tau siapa siapa. Sekarang bergegaslah mandi".
"Makasih banyak ya kak, lafyu, I really do", jawab Friday sambil bergegas mandi.
Friday mulai mengagumi sosok Alexa yang menurutnya selain cantik dan pintar, dia juga sosok penyayang dan talkactive. Mampu berinteraksi dengan baik dengan semua orang dan menjadi sosok panutan yang sempurna untuknya yang pada sadarnya anak manja.
Tidak mudah bersaing di IITC ini, walaupun bukan dari kalangan berada tapi Alexa mampu berdiri dan bertahan dan melayakkannya menjadi mahasiswa di sini.
Keenam mahasiswa baru penghuni kamar 213A segera pergi sarapan pagi ke kantin. Suasana di dalam ruangan kantin sudah mulai ramai bukan hanya mahasiswa baru tapi juga dipenuhi mahasiswa tingkat 2 sampai tingkat akhir.
Para mahasiswa saling bertegur sapa, para junior manunjukkan rasa hormat terhadap senior dan senior mangayomi para juniornya. Senioritas hanya terjadi pada saat ospek, setelah ospek berakhir setiap mahasiswa memiliki hak dan kewajiban yang sama.
Kekesalan mahasiswa baru terhadap para panitia dan senior saat ospek terobati sudah dengan sikap ramah para senior. Kantin memiliki 3 lantai dimana tiap lantai bisa menampung 150 orang. Setiap meja bisa menampung sekitar 10 orang mahasiswa.
Meja paling pojok kebetulan kosong menjadi tempat pilihan Friday untuk mereka makan pagi ini. Dia ingin bersembunyi dari keramaian, apalagi beberapa senior perempuan masih menatapnya dengan tatapan tajam dan kesal.
Sebenarnya bukan karena itu, dia tidak peduli dengan tatapan para senior, yang dia perdulikan hanya image dia yang sudah rusak di mata kak Leo.
Friday mulai harap harap cemas saat beberapa mahasiswa mengalihkan pandangan ke arah Leo dan banyak mahasiswi berdecak kagum.
Friday merapalkan doanya semoga Leo tidak melihat ke arah mereka, karna bagaimana pun dia masih malu.
Alexa tidak tega melihat wajah pucat Friday langsung menggenggam tangannya dan berkata "It's okay Fri, semua orang pasti punya salah, jangan karna ini kepercayaan dirimu jatuh. Apapun yang terjadi kita bakalan selalu ada untukmu. Mana si Miss Trouble Maker yang kami kenal?".
Semua temannya mengangguk mengiyakan apa yang disampaikan Alexa. Membuat Friday semakin kagum dengan sosok Alexa.
Akhirnya Friday bisa berdamai dengan dirinya sendiri, dia mulai mengangkat wajahnya kembali seperti sedia kala. Wajah yang ditampilkan selalu wajah cantik penuh percaya diri dan sedikit arrogant sehingga para lelaki yang melihatnya mundur alon alon karna merasa sosoknya tidak bisa dijangkau. The Unreachable Miss Trouble Maker.
Tak disangka tak diduga ternyata Leo melihat ke arah tempat makan Friday and friends. Leo langsung menghampiri mereka membuat mahasiswi lainnya iri terhadap kelompok penghuni kamar 213A. Hal ini menambah daftar kebencian mereka kepada Friday.
Friday mulai menunduk lagi tapi langsung ditegor oleh Alexa. "Fri, tegakkan kepalamu, tunjukkan siapa kamu".
Shelly menganggukan kepalanya dan membenarkan Alexa. "You're perfect dear, apa yang kamu takutkan. Kami bersamamu".
Leo menyapa mereka dengan ramah dan senyuman yang tak lekang oleh waktu eh lebay deh wkwkkw. Friday mencoba bersikap biasa dan santai menjawab sapaan seniornya itu.
Leo ikut bergabung di meja makan mereka, selama sarapan pagi mereka berbincang bincang mengenai perkuliahan di sini. Leo tidak menyinggung apapun mengenai kejadian memalukan itu membuat Friday perlahan tenang.
Setelah jam 07.45 mereka bergegas ke Auditorium untuk mengikuti acara pembukaan tahun ajaran baru di IITC yang akan dimulai tepat jam 08.00 waktu setempat. Semua mahasiswa duduk berdasarkan tahun ajarannya masing masing.
Sebelum Leo duduk di kelompoknya, dia melihat ke arah celana Friday. Friday mengernyitkan dahi. "Kenapa kak?"
Leo hanya tersenyum lirih dan berkata "cantik".
Friday mulai GeEr sampai Leo melanjutkan kalimatnya "Celanamu cantik ga kayak kemaren hahaha."
Rasa percaya diri yang susah payah dibangun seakan terjun bebas lagi. Hati dan jantungnya serasa lepas dari tempatnya entah kemana, mungkin diambil kucing atau ayam.
Friday mulai cemberut dan lagi lagi Alexa membesarkan hatinya kembali. Leo pun tertegun melihat betapa keibuannya Alexa. Cantik dan dewasa. Idaman banyak laki laki bukan?
" Cup..cup...cup..anak manis, kakak yang tamvan mempesona ini hanya bercanda, itu hanya akan jadi kenangan buat kita. Mulai sekarang aku meng claim kamu sebagai adik asuhku. Jadi siapa pun yang berani macam macam sama kamu segera laporkan. Aku akan jadi tamengmu. Kamu suka kapten Amerika kan? Aku akan jadi Kapten Leomu. Roarrr....".
Friday tersenyum dan terharu atas claim sang kakak senior. "Makasih banyak kak. aku terharuuuuu huaaaa....bisa ku peluk? aku jadi kangen kakakku".
Leo langsung tersipu malu, mukanya merah bak kepiting rebus.
"Ya elah bercanda kak bercanda, digoda dikit dah mleyot", kata Friday.
Semua tertawa melihat tingkah lucu Leo dan Friday.
"Anggap aku kakak kamu kalo gitu, jangan sungkan lagi adik manis". kata Leo.
Leo pamit untuk bergabung dengan teman teman seangkatannya. Teman teman Friday mulai bergosip ria tentang Leo yang menurut mereka Leo naksir sama Friday. Tapi Friday menganggap itu hanya candaan, dia merasa Leo lebih tepat jadi teman atau kakak baginya.
But no one ever know, tujuan Leo mendekati Friday karna suka atau ada maksud lain.
……………………………………………………………
Jadi ceritanya bakalan lambat banget sampai ke si pemeran cowok utama. Ini masih cerita tentang pertemanan mereka dan fokusnya masih ke Friday. Karena emang Friday sumber dari semua konflik dan masalahnya cerita dan pastinya karena kekaguman Friday kepada Alexa akan menarik Alexa dalam kubangan cinta penuh perjuangan dan penghianatan.
Astagaa spoilerrrr
Jangan lupa Subscribe, Like dan Comment ya genk kalo bisa vote dan gift jg hehehe...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ 🥚⃟♡ɪɪs▵꙰ᵃⁱˢ𝐘ᵃ🇭⃝⃟♡🍆
𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐤𝐮𝐭 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐤𝐡𝐢𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐚𝐧𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐫𝐞𝐦 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐭𝐮
2022-09-09
0
☠ᵏᵋᶜᶟ 🥚⃟♡ɪɪs▵꙰ᵃⁱˢ𝐘ᵃ🇭⃝⃟♡🍆
𝐭𝐚𝐤 𝐥𝐞𝐤𝐚𝐧𝐠 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐢𝐧𝐠𝐞𝐭 𝐥𝐚𝐠𝐮 𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐫𝐢𝐬𝐩𝐚𝐭𝐢𝐡
2022-09-09
0
Solikin³⁶
lagi
2022-01-29
0