BAB 5

"Wahh, nampaknya kalian adalah anak dan ibu yang sangat kompak ya.” Celetuk Miska lagi yang kembali memandangi Anna dan Irene dengan senyuman mengejek sembari kedua tangannya mulai bersedekap di dada.

Anna pun kembali menoleh dan menatap tajam ke arah Miska.

“Mendengarmu ingin memindahkan wanita penyakitan ini ke ruang VVIP, sungguh tidak membuatku terkejut, karena aku memang sudah menduga, pasti kau pun juga telah mewarisi bakat jadi wanita simpanan lelaki kaya dari ibumu hahaha.”

“Heh, apa maksudmu?” Anna pun kembali bangkit dan melototi Miska.

“Memiliki uang sebanyak itu untuk membayar kamar VVIP, sedangkan kau hanyalah seorang pekerja biasa, itu hal yang tidak mungkin terjadi jika tidak dengan menjadi simpanan lelaki kaya. Jika tidak dengan jalan pintas seperti itu, lalu uang itu datang dari mana? Apakah uang itu turun begitu saja dari langit ha? Hahaha.” Miska pun terlihat semakin puas saat merendahkan Anna.

Saat itu Anna pun kembali dibuat menggeram.

“Dasar, anak dan ibu sama saja, sama-sama pelakor yang kerjanya hanya mengincar suami orang yang kaya raya!!” Ketus Miska lagi.

Mendengar hal itu, membuat Irene menjadi sangat marah, dia pun jadi ikut bertanya-tanya dalam hati, apakah Anna memang menjadi simpanan seperti yang Miska katakan.

“Apakah benar yang dikatakan wanita ini, jika anakku menjadi simpanan lelaki kaya?” Tanya Irene dalam hati sembari mulai menatap sendu ke arah Anna.

Anna pun ikut menatap lirih ke arah ibunya sembari menggelengkan kepalanya, seolah menegaskan pada sang ibu jika yang dikatakan oleh Miska tidak lah benar.

Akhirnya Irene pun percaya, jika putrinya memang tidak akan pernah melakukan hal seperti itu.

“Tidak mungkin anakku seperti itu!! meski kami hidup pas-pasan, tapi itu tidak membuat Anna menjadi hilang akal sehat hingga melakukan hal yang anda tuduhkan!!” Tegas Irene yang mulai menatap tajam ke arah Miska.

“Lalu, apa kau bisa menjelaskan dari mana uang itu berasal?” Tanya Miska yang nampaknya masih begitu mempermasalahkan masalah uang.

“Tidak perlu anda tau dari mana uang itu berasal!! yang jelas, aku percaya dengan putriku!!” Tegas Irene lagi yang semakin meninggikan suaranya.

Mendengar hal itu Miska pun hanya mendengus dan kembali tersenyum sinis.

“Ya ya ya, wajar saja jika kau membela mati-matian anakmu, karena pada dasarnya, sesama wanita simpanan memang harus saling mendukung.” Ucap Miska yang semakin melebarkan senyumannya.

Irene pun semakin menggeram dan mulai tak bisa mengendalikan emosinya yang selama ini terpendam, kali ini ia seolah ingin meledakkan segala unek-unek yang ia simpan selama puluhan tahun lamanya. Ia pun bergegas bangkit dari atas tempat tidur untuk menghampiri Miska dan merasa perlu menampar mulut busuknya itu. Namun apakan daya, kondisi Irene yang masih begitu lemah, sangat tidak memungkinkan untuk ia dapat melakukan hal itu, ia justru jatuh pingsan karena saking kesalnya bahkan sebelum ia berhasil menyentuh Miska seujung kuku pun.

Hal itu sontak membuat Anna kembali panik dan bergegas menekan bel untuk memanggil perawat.

“Suster, Dokter,,, tolong!!!” Pekik Anna yang semakin panik sembari terus berusaha menopang tubuh ibunya yang hampir ambruk ke lantai.

Tak lama, suster pun datang dan bergegas menolong Anna mengangkat tubuh Irene untuk membaringkannya kembali ke atas tempat tidur.

“Tolong suster, tolong periksa kembali ibu saya suster.” Pinta Anna.

“Iya mba, sebaiknya mba juga tenang, jangan panik.”

Anna pun terdiam, sembari terus mengusap-usap telapak tangan ibunya yang kembali terasa dingin.

“Bu, sadar lah, tolong jangan begini bu.” Ucap Anna yang terdengar begitu lirih.

Miska yang masih terdiam memandangi kejadian itu mulai kembali memancarkan sebuah senyuman sinis.

“Semoga saja kau cepat mati, pelakor!” Ketus Miska yang kemudian keluar dari ruangan itu.

Anna pun hanya bisa terdiam memandangi kepergian Miska dengan tatapannya yang begitu tajam dan dingin, seolah penuh dendam.

“Denyut nadinya masih stabil mba, tidak apa-apa, mungkin ibu anda hanya syok.” Jelas perawat dengan tenang.

“Apa anda yakin suster?”

Suster pun mengangguk.

“Tapi sebisa mungkin, hal semacam ini tidak boleh terulang lagi ya mba, karena kita tidak bisa menjamin jika terjadi syok yang kedua atau selanjutnya, ibu anda masih baik-baik saja. Tidak ada yang berani menjaminnya.” Jelas Suster itu lagi.

“Baik,” Anna pun mengangguk cepat.

Miska yang ternyata masih berdiri di balik pintu, bisa menguping dengan jelas apa saja yang di ucapkan oleh suster. Ia pun sedikit merasa kecewa karena mengetahui jika Irene masih saja mampu bertahan hidup.

“Haiss ada berapa nyawa wanita itu, sudah lama jadi penyakitan, tapi kenapa tidak mati juga!” Ketus Miska dalam hati sembari terus menggeram.

Menyadari jika Miska masih berada di depan pintu kamar ibunya, membuat Anna kembali berdiri tegak dan memilih untuk bergegas menghampirinya. Anna membuka pintu, hal itu membuat Miska cukup terkejut. Anna, saat itu masih diam dengan tatapannya yang semakin menajam seolah ingin membunuh, membuat Miska tiba-tiba saja mulai merasa merinding saat melihat tatapan yang penuh dengan kemarahan itu.

Tapi, bukan Miska namanya jika ia memperlihatkan hal itu pada Anna, ia pun menepis segala perasaan yang mulai membuatnya sedikit takut, dan kembali bersikap seperti biasa seolah tidak terjadi apapun, justru saat itu ia kembali mendengus di hadapan Anna, dan kembali berceletuk.

“Tidak ada gunanya meskipun saat ini kau memiliki banyak uang untuk mengganti kamar ibumu, karena di dunia ini kekuasaan bisa melakukan apapun. Bahkan, aku punya hak untuk meminta pihak rumah sakit agar mengusir ibumu dari rumah sakit ini!” Tegas Miska.

Anna pun terdiam sejenak, dalam hati ia mulai kembali menyumpahi serta mengutuk wanita yang saat itu ada di hadapannya, dan juga kepada ayah kandungnya yang telah membuat hidupnya terus menerus menjadi bahan hinaan seperti itu, bahkan tanpa ia sadari, kini kedua tangannya pun mulai mengepal saat ia kembali memikirkan kekejaman ayah kandungnya terhadap ia dan ibunya.

“Lelaki itu, tidak cukupkah dia membuat hidupku dan juga ibu menderita selama ini ketika menjadi bahan hinaan orang-orang. Kini, istri sahnya juga ikut menambah kesusahan di hidupku!!” Ketus Anna dalam diam sembari mulai mengepalkan kedua tangannya.

Namun, seolah mendapat ilham, tiba-tiba saja kembali terpikir olehnya, bahwa laki-laki yang ia telepon di pagi hari tadi, mengatakan bahwa ia akan bertanggung jawab padanya dengan cara menikahinya.

“Baiklah, jika hanya kekuasaan yang dapat menaklukan segalanya, maka aku akan menjadi istri CEO yang sangat berkuasa dalam banyak hal.” Gumam Anna dalam hati lagi yang saat itu mulai memantapkan hatinya.

“Haha nampaknya kau mulai tak bisa berkutik lagi sekarang saat mengingat jika aku punya kuasa disini.” Ketus Miska yang merasa menang.

Anna pun mulai kembali menatap Miska, ia mendengus sembari mulai tersenyum sinis.

“Kau dengar ini baik-baik! aku berjanji, aku akan membuatmu merasakan rasa sakit dan menderita akibat kekuasaan yang nantinya akan kumiliki.” Tegas Anna dengan sorot matanya yang saat itu penuh keyakinan.

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

🥀Acihlicious 🥀

🥀Acihlicious 🥀

lanjut ana

2022-02-03

0

meimei

meimei

semangat Anna...💪💪💪

2022-02-02

0

Rosida

Rosida

semangat anna 💪

2022-02-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!