Part 4

...Our Last Year...

"Maaf ya waktu itu aku nggak datang," Molly terlihat malu-malu, membahas soal pertemuan di perkemahan yang jadi batal gara-gara Chika menahannya. "Habisnya Chika ngajakin aku kumpul sama yang lain"

"Nggak apa-apa kok," Getta tersenyum, ternyata dia nggak marah. Meski agak kikuk dan lugu, kadang kelihatan begok juga saat garuk-garuk kepala di depan Molly.

Sedangkan Molly adalah cewek gloomy dan pendiam serta nggak pedean. Termasuk saat bicara dengan Getta yang jelas-jelas suka padanya.

Mereka sama sekali nggak cocok, pikir Chika yang berdiri dari kejauhan dan kebetulan lihat Molly dan Getta ketemu di depan kelas. Itu pertama kalinya ia melihat Getta dekat sama cewek lain selain dirinya. Dan ia nggak mengerti, kenapa harus cewek kayak Molly?Sejak ia tahu bahwa teman-teman sekelas lain suka masang-masangin Getta dengan dirinya. Chika harus usaha untuk bikin itu jadi kenyataan. Apa jadinya kalau mereka tahu kalau Getta malah suka sama cewek kayak Molly? Yang terkenal bukan karena berteman akrab sama Chika, melainkan karena nulis aja nggak becus dan kadang membaca terbata-bata pula?

"Molly!" Chika tiba-tiba merangkul pundaknya. "Kita ke kantin yuk!"

Molly melirik Getta yang masih duduk di belakangnya menunggu semua orang keluar dari kelas. "Gu...gue...," ia ingin menolak, tapi paksaan Chika membuatnya nggak bisa berkata apa-apa.

Chika menyeret lengan Molly setengah maksa, pura-pura nggak mempedulikan Getta yang bingung setiap kehilangan kesempatan untuk mengenal Molly. Chika selalu muncul di saat yang nggak diinginkan!

Ujian Nasional makin dekat, semua siswa mulai uring-uringan. Terutama Molly dan Jonas, karena nilai mereka selalu pas-pasan dari tahun ketahun untuk naik kelas. Sedangkan Getta dan Chika tetap santai.

****

"Gue nggak akan bisa," Jonas kelihatan parno sendiri waktu dia ditegur Getta karena kebanyakan ngelamun. "Gue nggak bakal lulus"

"Makanya lo belajar, jangan bolos mulu," celetuk Getta. "Lo sih, sekarang jadi berabe kan karena lo udah malas belajar"

"Get, lo bisa tolong gue kasih contekan nggak?" Jonas tampak putus asa. "Gue butuh bantuan lo. Kalau gue nggak lulus gue bisa digantung sama bokap gue"

"Gue sih mau bantuin. Tapi bukan nyontek," kata Getta padanya. "Gue bakal nolongin lo belajar, gimana?"

Jonas masih aja nggak yakin dengan idenya Getta itu. Karena dia nggak sepintar itu. Walaupun dia coba buat belajar semalaman sampai nggak tidur, tetap aja dia ketakutan sendiri. gimana kalau semua soal yang pernah dibahas nggak seberapa keluar di ujian? Semuanya bakal sia-sia. Lagian gimana bisa ia mengingat begitu banyak rumus dalam waktu singkat?

"Gue mau kasih lo contekan," kata Chika, muncul tiba-tiba kayak penyihir yang punya ramuan pintar yang manjur. "Gue jamin lo pasti bakal lulus."

"Beneran, Chik?" Jo terlihat senang, lega, ia seolah mau melakukan apa aja demi ramuan si penyihir itu. "Makasih banget! Gue sama sekali nggak bisa konsentrasi belajar, tau nggak?"

"Tapi, lo harus nolongin gue juga," kata Chika, dengan seringai di wajahnya yang lega.

"Gue harus nolong gimana?" Jonas memandangi Chika dengan sungguh- sungguh.

"Lo harus bantu gue misahin Getta dari Molly," kata Chika.

"Apa? Ta...tapi...Getta kan suka sama Molly...," Jonas gelagapan, kebingungan dan makin putus asa. "Getta sahabat gue, nggak mungkin gue... gue..."

"Lo mau lulus atau enggak sih?"

"Kok lo tega sih sama Molly?" Jonas menggeleng. "Gue nggak bisa..."

"Ya udah, penawaran gue cuma datang sekali. Lagian beneran nggak sih Getta nganggap lo sahabat? Kenapa dia nggak mau bantuin lo?" cetus Chika. "Gue nggak percaya lagi sama yang namanya sahabat, tau lo?!"

"Lho kenapa sih, Chik?"

"Sekarang gue tanya lagi sama lo ya, Jo. Lo mau bantuin gue atau enggak? Gue butuh jawaban sekarang!"

Jonas tertunduk sebentar, sebelum menjawab dengan nggakyakin. "Ya udah, gue bantuin...," katanya, lemas.

****

Ujian nasional datang juga. Jeda waktu setelah selesai ujian dan pengumuman kelulusan cukup lama.

"Kalau diperhatiin ya, Getta itu keren juga," kata Chika sambil tiduran di kasurnya Molly.

Jari-jari Molly yang sedang menggambar mendadak beku, ia menoleh ke belakang di mana Chika menghayal soal Getta.

"Gue nggak sadar selama ini," kata Chika. "Dia juga baik, jadi ingat saat dia nolong gue waktu hanyut di sungai"

Molly nggak berkomentar. Ia jadi nggak bisa menggambar lagi.

Chika bangkit, pura-pura nggak menyadari bahwa Molly cukup terganggu. "Mol, kayaknya gue suka sama Getta deh," katanya. "Gue bakal daftar di sekolah yang sama tempat Getta sekolah nanti"

Molly berusaha tersenyum. "Bagus deh kalau gitu" ia berkata. "Kalian cocok kok"

"Beneran?!" Chika terlihat girang. "Lo bakal dukung gue sama Getta kan?"

Molly mengangguk-angguk. Dan entah apa yang ia rasakan melihat mimpi Chika yang seakan ia bisa lihat di awan di atas kepalanya. Yang jelas, ia merasa begitu sedih dan bingung.

****

Hari yang paling ditunggu datang dengan gembira. Chika lulus dengan nilai paling tinggi dan dapat tiket emas untuk lanjut ke SMA yang dia inginkan. Sedangkan Getta di peringkat kedua, dapat kesempatan yang sama juga.

"Syukur gue lulus...," Molly terlihat lega dan senang. "Nggak kebayang kalau sampai ngulang setahun lagi."

Chika menepuk-nepuk bahunya. "Selamat ya," ucapnya dan Molly tersenyum.

Tiba-tiba Getta menghampiri mereka dengan senyum sumringah.

"Hai, Getta!" sapa Chika dengan riang, dan mendapati Molly mulai gelisah.

"Hai," balas Getta tapi matanya tertuju pada Molly yang berusaha memalingkan wajahnya dari dirinya.

"Nanti kita pergi daftarnya sama-sama ya," kata Chika, mengabaikan Molly yang gelisah.

Getta tampak nggak konsentrasi sama omongannya Chika karena sikap Molly yang aneh. Dan ia udah ngerasain itu sejak lama.

"Sekarang waktunya corat coret!" seru Chika sambil menyemprot cat warna hijau ke seragamnya Getta.

Anak-anak lain mulai merayakan kelulusan mereka pakai cat kaleng dan spidol.

"Jonas mana? Kok nggak kelihatan sih?" tanya Chika pada Getta.

Getta tiba-tiba murung. "Nggak tahu, tuh anak jadi aneh belakangan," jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari Molly yang ambil langkah seribu begitu ia punya kesempatan.

Chika menyaksikan ekspresi sedih Getta saat itu dan merasa kesal pada dirinya. Ia tahu nggak akan bisa menghentikan mereka, karena ia berpikir bakal tenang setelah memastikan mereka nggak akan bersama. Ternyata ia malah menyakiti dirinya sendiri. Tapi, apa boleh buat, satu kebohongan membutuhkan seribu kebohongan untuk menutupinya. Semuanya harus tetap dilakukan.

Molly tiba-tiba dicegat beberapa anak cowok yang jahil. Mereka menyemprot seragamnya dengan cat warna-warni. Hingga ke rambut.

Chika yang melihatnya, berusaha membuat Getta nggak menyadari itu dengan membawanya pergi. "Kita cari Jonas aja yuk!" ajaknya.

Dengan ragu, Getta menggeleng. Baginya mencari Molly sekarang lebih penting daripada mencarai Jonas. Ia ingin menolak dan Chika hampir kehilangan akal

"Getta!" panggil salah seorang teman sekelas mereka yang baju seragamnya sudah habis ditanda tangani teman-temannya yang bergerombol. "Lo tanda tangan baju gue dong!"

Getta menerima spidol yang mereka berikan. Beberapa orang cewek lainnya menyerbu Getta untuk di tanda tangani. Mereka membuatnya sibuk.cewek-cewek pada ribut soal tanda tangan sementara cowok- cowok lagi asyik mengerjai Molly.

Biar aja. Daripada dia melihat Molly dijahilin, bisa lain kejadiannya.

****

"Lo puas, Chik?" Jonas menghampiri Chika yang sedang memperhatikan teman-temannya corat coret seragam.

Hanya Jonas satu-satunya yang belum mengecat bajunya dan ia sepertinya sama sekali nggak ingin merayakan kelulusannya.

Chika tertawa sinis. "Harusnya lo terima kasih ke gue karena sekarang lo ada bisa jadi rankingtujuh," cetusnya.

"Kenapa gue harus berterima kasih sama lo?" balas Jonas, kesal. "Gue ngorbanin sahabat gue demi kepentingan lo. Jadi kita impas."

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!