Kenyataan

Amber akhirnya sampai di rumah yang sebelumnya dia tempati. Setelah hujan badai dia lewati, bau masam dan juga perutnya yang kelaparan kini dia benar benar berdiri di depan rumah sambil menangis. “Mama, Papa, Amber pulang. Amber akan laporkan penculikan itu, jangan khawatir,” ucapnya kemudian melangkah masuk pada gerbang yang tidak tertutup itu.

“Heh! Anda mau ngapain?” tanya sang satpam yang asing, kenapa Amber tidak mengenali satpam tersebut?

“Saya yang punya rumah, nama saya Amber. Jangan sentuh saya!” teriak Amber saat sosok itu hendak menyentuh ya.

“Kenapa?” tanya temannya yang lain datang. Itu juga pekerja asing yang tidak dikenali oleh Amber.

“Ini, ada gembel masuk.”

“Heh! Gue yang punya ini rumah ya!” amber semakin marah karenanya. apalagi mereka mulai memegang kedua tangannya dan hendak membawanya melangkah pergi dari sana. “Lepas! Bangsaat! Gue yang punya rumah ini! maamaaaaa! Papaaa! Keluarrr! Ini amber, Ma! Paaa!”

Sampai pasangan muda keluar dari sana. “Kenapa? ada apa ini?”

“Ini ada gembel yang teriak teriak, Pak,” ucap satpam itu melepaskan Amber. Yang tidak membuang buang ruang dan langsung berlari ke dalam rumah itu sambil berteriak memanggil Mama dan juga Papanya.

Namun, semua foto yang Amber lihat adalah pasangan muda tadi. Kenapa semuanya jadi aneh? Kemana Mama dan Papanya? Kemana para pelayan yang selalu menyambutnya dengan suka cita?

“Mamaa! Papaaa!”

“Heh! Keluar kamu! Kalau kamu teriak teriak dan bikin kegaduhan. Saya bawa kamu ke kantor polisi!”

“Mana Mama dan Papa gue?”

“Mana saya tau, ini rumah udah jadi milik saya ya sejak seminggu yang lalu! keluar! pak, seret dia, pak!”

Hingga Amber akhirnya ditarik paksa oleh satpam kemudian didorong keluar dari benteng itu. Mereka langsung menutup pintu gerbang. “Dasar gembel!”

“Mamaa! Papaa!” amber semakin terisak karenanya. Dia tidak bisa seperti ini, kenapa dia merasa hidup di dunia yang lain?

****

Amber tidak memiliki teman, apalagi sahabat. Tidak ada yang bisa dia lakukan dan hubungi. Semua kerabatnya berada di luar negara. Dan yang paling anehnya, kenapa Amber ditinggalkan oleh kedua orangtuanya. Hingga Amber memberanikan diri datang ke kantor polisi dengan keadaan pakaian yang kusut dan tubuhnya yang bau. Dia mengatakan kalau dirinya diculik oleh orang desa, lalu orangtuanya menghilang.

“Anaknya Pak Montenegro ya?”

“Iya, saya anaknya.” Amber bahkan sampai menangis. “Saya anaknya. Tolong bantu saya ketemu sama Papa saya.”

“Ini ada titipan dari beliau untuk anda. Ternyata dugaan mereka benar, anda akan ke sini.”

“Ini apa?” amber menerima surat di tangannya. ‘Saya gak mau surat, saya maunya ketemu orangtua saya. Bantu saya cepetan, nanti saya kasih duit 5M, mau gak?” tanya Amber dengan mata yang berkaca kaca.

Demi neptunus, dia tidak tahan berpakaian seperti ini. apalagi dia tidak terlindungi oleh body lotion yang mahal. Wajahnya juga kusam karena tadi hampir mencium tai kambing. Amber ingin masuk ke dalam sumur rasanya, lalu mandi susu dan kembang tujuh rupa.

“Buka saja dulu, Non. Silahkan baca di sana. agak jauhan sama yang lain ya, bau soalnya.”

“Heh!” teriaknya menahan tangisan, kenapa semua orang merendahkannya.

Amber tetap di sana dan membuka surat itu.

Untuk anakku, Amber.

Sayang, ini Mama. Harusnya Mama gak lakukan hal ini apalagi Papahmu melarang, tapi Mamah memaksanya. Maafkan Mama dan Papah karena telah menikahkanmu dengan seorang Petani tanpa meminta izinmu. Tapi ini yang terbaik untukmu, Amber. Kamu harus dewasa, kamu tidak akan pernah selamanya memiliki kami berdua. Kamu juga harus berusaha mendapatkan uang sendiri, mendapatkan apa yang kamu mau dengan tangan kamu sendiri.

Ini memang extreme, tapi ini satu satunya cara agar kamu dewasa. Mama dan Papah akan pindah keluar negri, tidak perlu mencari kami. Dan kamu, tolong menurutlah pada Janu. Dia pria yang tepat untuk kamu. Tidak aka nada yang mau menerima kamu kecuali dia. Jadi, terimalah kehidupanmu yang sekarang.

“Aaaaaa!” teriak Amber membuat semua orang yang ada di sana kaget. Dia menangis histeris sambil menutup wajahnya, seolah ada yang menusuknya dengan kuat. “Mamaaaa! Papaaaa!”

Sampai ada seorang pria yang datang ke kantor polisi.

“Ada perlu apa, Pak?” tanya sosok itu.

Pria itu menatap perempuan yang sedang mengamuk di kantor polisi, dengan tampilan yang mirip gembel.

“Bapak kenal sama dia?” tanya sang polisi saat orang itu terus menatap perempuan yang menangis.

“Dia istri saya,” ucap Janu kemudian melangkah mendekat.

****

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Masih kepoin Alurnya Amber

2025-03-02

0

Alanna Th

Alanna Th

aaaaah, thor, mau donk dnikahi pk tani 👍😘😍😂🤣 aq penggemar karyamu; aq mo baca kry"mu yg sdh tamat y. tq 😘😍💗

2023-02-10

2

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

jadi ingat waktu masih anak anak, suka dgn dongeng yg seperti ini

2022-12-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!