..........................❤️.........................
...Selamat datang di story tentang sebuah arti dari sebuah Cinta tak bertuan...
...Happy Reading dan mohon koreksi untuk penulisan....
...jangan lupa komentar untuk menjadi yang lebih baik lagi....
...Episode kali ini cukup panjang kembali jadi selamat menikmati dan terimakasih sudah mampir...
..........................❤️.........................
..."Jika nanti cinta dan rindu tak terdengar di telinga lagi, percayalah akan Romance memeluk jiwa hingga malam yang menyendiri." By Khibban NurCahyo...
Di koridor sebuah SMA Swasta yang berada di kota Gresik terdapat dua insan yang saling malu malu kucing untuk saling mengutarakan sebuah perasaan itu entah itu cinta monyet, cinta beruang atau cinta kucing.
Mungkin benar umur belasan tahun ketika merasakan sebuah perasaan yang tak bisa di ungkapkan akan timbul sebuah rasa senang dengan perasaan dag dig dug bunyi jantung lagi senam ketika melihat dua insan yang sama sama suka.
" Dik Citari besok latihan Karate? terus berangkat dengan siapa?" tanya Ridwan malu malu.
" Eh Mas Ridwan, besok gak tau lagi mau latihan atau Ndak mas tapi besok yang ngelatih Mas Ridwan atau Mas Sony?" Citari yang tersipu malu.
*reader tolong jangan flashback saat masa SMA dulu ya nanti baper, awas baper!!!!! nanti Gamon (gagal move on).
" Besok yang melatih Aku dik Citari, kalau mau latihan besok tak jemput saja soalnya
besok si Alvan kenaikan sabuk ke coklat juga" sambil memandang mesra ke Citari.
"Mas Ridwan tumben pakai kata Aku?" wajah Citari bersemu merah.
"kan mas nawarin ke kamu bukan gombal kamu lho, gini kan cantik saat rambut mu di benerin" sambil membenarkan rambut Citari kebelakang telinga nya.
tanpa di sadari Alvan nongol dan langsung menengahi Ridwan dan Citari yang lagi menjalin asmara masa masa SMA.
"Eh Ridwan di sini kau rupanya,dasar monyet sialan" gerutu Alvan.
"Eh monyet, ganggu aja kau, minggir tak tau kah kau ada bidadari yang besok ikut latihan?" sambil menyingkirkan Alvan dari hadapannya.
"Kau di panggil Waka kesiswaan di kantor ***, apa gak denger tuh telinga? sudah di siarkan hampir 3 kali nyet nyet, permisi dik mau menculik pangeran monyet mu sebentar" menarik paksa Ridwan dari hadapan Citari.
"Mas Ridwan ke Waka kesiswaan dulu aja, mungkin mau di kasih pemberitahuan untuk Kejurda Jatim Maret 2010 ini, nanti ketemu lagi ya" jawab Citari memasang wajah semu merahnya.
Sesampainya di ruang Waka kesiswaan Ridwan dan Alvan di pusingkan banyak nya para anggota OSIS SMA yang sedang bergulat dengan lomba yang begitu padatnya.
Tanpa di sadari Ridwan dan Alvan melihat
nama mereka berdua tertulis perwakilan Jawa Timur untuk mengikuti Turnamen di Se Jawa Bali bulan Maret ini.
"Eh Wan, itu kan nama kita tapi kok Se Jawa Bali?" sambil mengambil berkas surat tersebut.
" Taruh kembali Van, jangan di ambil seenaknya ngunu ***" cegah Ridwan.
Kemudian Pak Dhani Waka kesiswaan SMA mereka memegang bahu Ridwan dan Alvan sambil mengambil dua berkas Turnamen Karate yang berisikan nama Ridwan dan Alvan.
"Kalian sudah berhasil membawa nama baik SMA Taruna Nusantara ini Se Jawa Bali tapi sayang....." ucapan pak Dhani terpotong.
" Sayang kenapa pak? " selidik Ridwan
"Karena kalian berdua sudah kelas 12 dan bulan April 2010 besok sudah Ujian Nasional, Silahkan duduk Ridwan dan Alvan" sambil mengajak mereka berdua masuk ke ruang Waka Kesiswaan.
" ini prestasi kalian selama 3 tahun ini kan?"sambil mengangkat 12 piala dan 10 medali Emas di hadapan Alvan dan Ridwan.
"ya pak Dhani tapi itu saya dan Alvan masih ingin membanggakan sekolah yang lebih lagi bapak, tetapi tidak di izin kan bapak kepala sekolah kita berdua mundur" Ridwan menundukkan kepala.
" Ridwan dan Alvan namamu sudah saya tulis dan sudah di daftarkan oleh pihak Dispora Gresik juga" Nafas pak Dhani berat.
" apakah bapak kepala sekolah masih percaya kita?" sambil menatap Pak Dhani.
"Tidak begitu karena kalian....." Ucapan pak Dhani berat sekali.
"karena kita kelas 12 Wan dan banyak anak kelas 12 yang di larang ikut ketika mendekati Ujian Nasional" Suara Alvan tegas.
"jadi ini alasan pak Dhani memanggil saya dan Alvan dan keputusan Pak Dhani bagaimana?"
" Ridwan dan Alvan berangkat saja dan saya dampingi di pulau Dewata tanggal 1 Maret besok dan sekarang masih tanggal 10 February, tetap latihan dan jaga kondisi, bawa pulang piala untuk Jawa Timur lagi nak" mengusap kepala Ridwan dan Alvan.
Alvan dan Ridwan saling berpandangan, bagi mereka pertandingan kali ini bukan pertandingan mudah untuk sebuah prestasi karena membawa nama sebuah provinsi Jawa Timur.
" pak, Ridwan mau tanya boleh?" Ridwan sambil menatap pak Dhani.
"apa Ridwan? tanyakan saja" sambil menandatangani semua berkas Kesiswaan untuk Kejuaraan Maret besok.
"apakah boleh waktu pertandingan besok saya bawa ayah dan mama saya serta seorang yang spesial bapak?" Ridwan penuh harap.
"Seperti ini suratnya kah untuk ayah dan mama mu? serta siapa orang spesial itu? bukan kah kamu dan Alvan tidak memiliki seorang pacar di SMA ini?" selidik pak Dhani.
" itu pak Dhani , orang spesial nya Ridwan yaitu Citari anak 10 IPA 1" cerocos Alvan tanpa henti.
" itu masalah mudah Van dan kamu ada orang spesial seperti Ridwan?" selidik pak Dhani.
"untuk saat ini tidak ada pak karena saya di khianati sama Aryani" curhat Alvan.
Aryani dan Alvan sudah lama menjalin kasih, hampir 2 tahun tetapi Aryani kepincut dengan anak futsal dan hampir ada perkelahian antara Alvan dengan Rido captain futsal SMA Taruna Nusantara yang identitasnya seperti Casanova sekolah.
Alvan dalam kisah percintaan terbilang mudah sebenarnya tapi dia sudah menutup hati karena Aryani juga.
"untuk Ridwan tolong bawa nama Citari untuk ke turnamen karate besok February ya pak Dhani" Alvan memohon.
"siap dan ini saya panggil Citari kesini kalian berdua mau di sini atau kalian mau meninggalkan ruangan saya" tatap Ridwan dan Alvan bergantian.
"kita berdua balik saja pak Dhani" Ridwan bangkit dan menyeret Alvan untuk mencium tangan pak Dhani dan mohon pamit.
sementara Ridwan dan Alvan keluar dari kantor Kesiswaan Aryani menghampiri kita berdua.
jujur Ridwan dan Alvan pun enggan bertemu dengan wanita sundal seperti Aryani tapi bagaimanapun itu mantan Alvan.
"Van tak tunggu atau tak tinggal ***" emosi Ridwan menyala nyala melihat Aryani melempar senyum ke Alvan.
"enteni talah *** (tunggu lah Wan), 3 menit kelar" sambil berusaha tegar menatap Aryani.
To be continued.......
..........................❤️.........................
...jangan lupa komentarnya untuk membangun dan kritik nya juga, terimakasih dan tunggu kelanjutannya ya karena cerita ini bagaikan puzzle yang berantakan....
..........................❤️.........................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Tivany Cyany Ainy
salam hangat dari ku kak
2022-03-11
0
Citra Nindi
😂
2022-01-06
2