..........................❤️.........................
...Selamat datang di story tentang sebuah arti dari sebuah Cinta tak bertuan...
...Happy Reading dan mohon koreksi untuk penulisan....
...jangan lupa komentar untuk menjadi yang lebih baik lagi...
..........................❤️.........................
"sebuah cerita cinta itu adalah sejarah kehidupan manusia karena cinta itu tak tahu kapan memanggil dan berpisah"
khibban Nurcahyo
......❤️.......
Cling (suara korek api merk zippo di buka)
"Sial rokokku tinggal satu pula, belum juga nanti masih lama pulang Ospek ini" gerutu laki-laki itu sambil memainkan Zippo nya.
Namanya Ridwan, seorang cowok baru lulus SMA dan sekarang sedang ospek di PTN Surabaya, sifatnya pendiam dan misterius membuatnya di SMA dulu di sebut Chairil Anwar, dia suka berpuisi dan menulis sebuah yang berbau tentang romantisme #bucin juga ternyata karakternya.
"Eh boleh duduk sebelah sini?" sambil menaruh tas dan rokok nya di sebuah Gazebo Fakultas tersebut.
"Silahkan saja tidak ada juga yang duduk di sini juga" sahut cewek berperawakan pendek dan sedikit mancung hidung nya.
" Ridwan dari Gresik dan senang bertemu dengan kamu, nama mu?" mengulurkan tangan di ikuti sebuah rokok di bibirnya yang siap untuk di sulut oleh api zippo nya.
#sok imut dan sok keren sekali
"Lidia dan senang bertemu kamu juga" jawabnya judes sambil melihat rokok ku yang ingin di remasnya.
"Nama lengkap ada??" Ridwan mempertegas nada bicara nya.
"Hei kamu itu yang sopan jadi orang, jangan sok cool kamu" emosinya cewek itu memuncak.
Mungkin ketika seorang cewek atau wanita atau hawa ketika emosi pada saat perkenalan awal tidak semuanya seperti itu juga tapi tak apalah mungkin dia wanita yang sangar dalam perkenalan pada seorang pria.
"Hei hei santai aja gak usah nyolot gitu juga" sambil menghembuskan asap rokoknya merk Surya 12.
"Punya sopan santun tata Krama kah kamu? Di depan wanita saja kamu merokok apalagi di depan cewek mu" ketusnya sambil melotot ke arah Ridwan.
" maaf ini saya matikan rokoknya" sambil melempar rokok kebawah kemudian menginjaknya.
..............................❤️..............................
Citari
"Maaf terlambat sayang datang ke Gresik, habis ospeknya lama juga" Ridwan meminta maaf dengan kekasih nya yang bernama Citari.
Ya Citari adalah Pacar atau bisa di sebut kekasih yang menemani Ridwan sejak di SMA Swasta kota Gresik tersebut.
Dengan Citari sebelum lulus Ridwan berhasil menorehkan catatan tinta emas dalam pertandingan beladiri jadi bisa dibilang mereka pasangan saling melengkapi.
"Mbuh lah mas aku males denger alasan lagi" sahutnya sekenanya.
" Asem tenan Dino Iki aku apes tenan, ping loro aku di senen i arek wedok (asem beneran hari ini aku malang benar, dua kali di marahi anak perempuan)" gerutunya dalam hati.
"Menggerutu lagi? Alasan apalagi setelah ospek nya lama nanti? Jangan jangan kamu selingkuh ya" selidik ya sambil menatap tajam ke arah Ridwan.
"Astaghfirullah sayang selalu saja kamu berfikir negatif tentang aku" sambil memberikan air mineral ke Citari.
"Semoga saja" jawabnya singkat.
" Kita jalan kemana ini kan kebetulan besok Minggu jadi besok latihan atau ndak?" Sambil memegang tangan Citari.
"Ndak aku halangan perut dilep dan pengen emosi" cerca nya.
"Pantes bawaannya marah marah melulu dari tadi" tandas Ridwan.
"Kamu itu ya mas, sudah datang terlambat gak pengertian dan selalu ingin menang sendiri" sambil memukul bahu Ridwan.
"Lho salah lagi, lagi salah aku" guraunya.
"Gak lucu, aku pengen batagor pedes dan bakso urat alun alun sekarang" sambil menggigit bahu Ridwan.
"auww iya iya ayok berangkat sekarang" sambil menonyor lembut kepala Citari.
Berbicara tentang cinta berbicara tentang sayang itu mungkin kebimbangan dalam diri manusia begitu juga Citari dan Lidia, kenapa dia hadir dalam otak ku kali ini.
"Sayang nanti setelah lulus kamu mau langsung melamar aku atau gimana?" Citari sambil mengaduk es campur nya.
"Hah melamar?" Setengah kaget dengan kata kata "melamar".
"Iya melamar, kenapa? Hahahaha" candanya.
"Gak lucu sayang, aku sendiri aja masih kuliah belum siap berfikiran sampai situ" sambil mengaduk es teh.
...........................❤️.........................
Note diary Ridwan:
Entah kenapa antara lidia dan Citari tak bisa aku pisahkan dalam waktu dekat ini? Apakah nantinya aku bisa melepaskan ini semua Tuhan? Apakah perlu ada hati yang tersakiti lagi nantinya Tuhan?
Antara hati dan logika tak pernah bisa bersatu dalam satu alunan cinta Tuhan dan apakah luka itu nantinya tak ku pedulikan lagi?
Lidia atau Citari? Kedua hanya berbeda 11:12 tapi tapi kenapa Lidia hadir begitu secepatnya ini Tuhan? Kenapa tidak bisa kamu tunda Tuhan??
Ku rasa getaran cinta
Di setiap tatapan matanya
Andai ku coba tuk berpaling
Akankah sanggup ku hadapi kenyataan ini
Oh Tuhan tolonglah aku
Janganlah kau biarkan diriku
Jatuh cinta kepadanya
Sebab andai itu terjadi
Akan ada hati yang terluka
Tuhan tolong diriku
Walaupun terasa indah
Andaikan ku dapat juga dirinya
Namun ku harus tetap bertahan
Menjaga cinta yang t'lah lebih dulu ku jalani
Oh Tuhan tolonglah aku
Janganlah kau biarkan diriku
Jatuh cinta kepadanya
Sebab andai itu terjadi
Akan ada hati yang terluka
Tuhan tolong diriku
Sebab andai itu terjadi
Akan ada hati yang terluka
Tuhan tolong
Derby song Tuhan tolong
...........................❤️..........................
...Mohon maaf jika banyak kesalahan menulis dan maka dari itu mohon koreksi untuk penulisan....
...jangan lupa komentar untuk menjadi yang lebih baik lagi...
...Tunggu kelanjutannya ya kawan kawan nanti dan semoga menikmati...
...........................❤️..........................
Bruk
Suara itu benturan itu terdengar sampai ke telinga Ridwan yang sedang asik menghisap nikotinnya sambil di temani secangkir kopi sachet yang di belinya di kantin kampus.
"Onok opo sih iku ? (ada apa sih itu?" Sambil menggendong tas nya hanya satu bahu saja.
Kejadian di koridor kampus itu membuat Ridwan entah ingin tertawa, membantu bahkan kasihan pun tercampur menjadi satu.
Ya seorang cewek yang pernah berkenalan dulu jauh tempo telah bertemu Ridwan kembali tapi keadaan saat ini berbeda karena cewek itu sedang jatuh di hadapan Ridwan tanpa ada seorang pun di sekitar koridor tersebut.
"Kamu lagi kamu lagi" Ridwan dengan sok kenal nya.
"Hah emang kenal kita?" Sahut cewek tersebut sambil membereskan buku bukunya.
"Hanya Ingat wajahnya lupa namanya" Ridwan sambil menyalakan rokok nya kembali.
"Lu aja sok kepedean bilang begitu padahal kamu aja cuek ada yang butuh pertolongan" sambil menatap benci Ridwan.
Tatapan kedua lawan jenis itu bertemu dengan seizin mereka berdua tanpa Ridwan berfikir ada hati yang di jaga dia di Gresik.
Apakah Tuhan memang sering merubah dan membolak-balik hati yang sedang menjaga hubungan yang sedang terjalin antara Ridwan dengan Citari? Entahlah kenapa Ridwan selalu berusaha mencari cewek itu dan tak sengaja bertemu dengan-nya saat ini.
"Sini tak bantu" Ridwan sambil mengambil alih buku yang di tata nya di lantai.
" Gak usah dan terimakasih atas bantuannya" sambil tersenyum tipis menunduk.
"Kenapa? Ada yang keberatan kah?" Sambil membenarkan letak buku tersebut untuk di serahkan ke cewek itu.
"Makasih dan Gak ada dan tak pernah ada juga yang keberatan kok ......" Sambil mengusap air matanya.
"Kok nangis? Ada masalah? Maaf kalau saya salah" ucap Ridwan se formal mungkin.
"Berat mau cerita ke siapa juga karena di sini aku sendiri tanpa ada teman dari SMA ku" menatap kosong hamparan Savana di depannya.
"Hah kok seperti tak memiliki pendirian saja kamu itu" celetuk Ridwan sambil meminum sisa kopi nya hingga berakhir ampas kopi saja yang tersisa.
"Jangan sok tahu dan kenapa belum balik ke kos?" Selidik cewek itu sambil menatap kembali mata Ridwan lebih dalam.
Ya cewek itu adalah Lidia yang di cari Ridwan sampai rela bertapa sampai sore di area fakultas nya.
Ridwan terlahir dari keluarga yang sangat mampu dalam materi dan apapun bahkan ketika Ridwan ingin barang apapun langsung terwujud saat itu juga tapi sayang dia pecandu rokok dan kopi yang berat bukan karena keren atau ingin di pandang keren tapi Ridwan selalu sendiri meskipun dia memiliki banyak teman bahkan sahabat di sampingnya.
Tiba tiba telfon Ridwan berdering membuyarkan kedua tatapan mata itu yang bertemu lama dan sangat dalam.
"Lapo telfon dik" tanya Ridwan sambil memandang Lidia.
"Gak moleh mas? ( Tidak pulang mas), aku ngajak awakmu ngopi bar Maghrib *** (aku mengajakmu minum kopi selepas Maghrib ***)" sahut suara itu dari telfon di seberang kota.
"Besok aku pulang dik, salam ke mama ayah ya" sambil menutup telfon.
"Adikmu wan?" Tanya Lidia sambil menenteng tas.
"Hemm aku di suruh pulang nanti gak tau ada apa katanya di ajak nongkrong" sambil mematikan rokok.
"Boleh tanya?" Selidik Lidia.
"Apa?" Sambil menatap lekat Lidia.
Tatapan itu bertemu kembali tanpa sadar Lidia melempar permen untuk Ridwan.
"Kenapa harus merokok? Tuh rokoknya ganti permen, sama diri aja merusak apalagi sama pasangan mu nanti" sambil berjalan melewati Ridwan.
"Anak ini benar benar mengesalkan kan" gerutu Ridwan sambil memakan permen dari Lidia.
Sambil melihat punggung yang berlalu meninggalkan Ridwan yang berdiri sambil tersenyum kearah Lidia berjalan.
Ridwan termangu melihat Lidia dari jauh sambil tersenyum penuh arti untuk dia namun peristiwa ini mungkin membuat Citari pasti sakit nantinya.
"Eh wan ngapain di sini?" tanya Alvan sambil menepuk bahu Ridwan.
"Eh gak ada apa apa, ngopi van?" Sahut Ridwan.
"Ada apa lagi wan? Jangan bilang kamu penasaran dengan seseorang wan" serius Alvan.
"Aku bingung van harus gimana dengan semua ini" sambil berjalan memainkan korek Zippo nya.
"Yauda yok ngopi wan biar gak galau lagi" seru Alvan.
Alvan sahabat Ridwan dari SMP hingga kuliah mereka bersama entah itu takdir atau kebetulan belaka.
Alvan tau apa yang di rasakan Ridwan karena dia sejak SMP sering mendampingi serta menasihati Ridwan jika sudah jatuh maupun sudah membaik keadaan hati si Ridwan.
"Van pesankan kopi Robusta gulanya dikit ya aku beli rokok sek Van" sambil memberikan ratusan ribu ke Alvan.
"Tumben pesan Robusta tuh anak" gerutu Alvan.
Pikiran Ridwan berkecamuk sedemikian hebatnya antara Lydia atau Citari saat ini karena dia tau nantinya akan di cap playboy nantinya.
"Wan sudah rokok nya hampir setengah jam kamu diam asik dengan lamunanmu sendiri, cerita aja ada apa sebenarnya?" Selidik Alvan sambil mengambil satu batang rokok dari kotaknya.
" Sulit Van dan aku gak tau harus gimana tentang mereka" pikiran nya melayang ke Lidia dan Citari.
"Citari?" Selidik Alvan sambil menghembuskan asap rokok nya.
"Bukan Citari saja tapi....." Sambil menatap cewek yg lewat barusan.
"Dia? Lidia maksud mu wan?" Menampar pelan pipi Ridwan.
"Kok tahu Van? Sejak kapan jadi peramal kau?" Ketus Ridwan.
"Tuh barusan lewat Lidia oon lu wan Ridwan, lu sama aku berapa lama ***" canda Alvan.
Sebaris puisi mungkin tak bisa membantu untuk menjaga perasaan ini untuk orang terakhir kah dalam perjalanan hidup kita kelak? Entahlah.
Mungkin cinta dan sayang se bercanda itu di perjalanan hidup? Entahlah. Apakah yakin akan adanya cinta sejati itu?
"Wan woi wan kau tak apa ***?" Melempar korek tepat di dahi.
"Sakit ***, sekarang tanggal berapa Van?" Mengalihkan pembicaraan.
" 2 September 2010 kenapa? Ada janji dengan seseorang wan?" Selidik Alvan.
"Van mau tanya boleh? Tapi jangan di bantah dulu ***,oke gan?" Pinta Ridwan.
"Suka suka kau lah asal jangan tanya kenapa aku gak punya pasangan lagi macam kau yang lagi perang dua hati ***" sambil menghisap rokok nya dalam dalam.
"Kalau Citari tak putus terus aku gandeng Lidia gimana menurut mu?" Selidik Ridwan sambil memesan kopi.
"Ada dua saran wan mau saran baik atau buruk?" Sambil menatap serius ke wajah Ridwan.
to be Continued .............
..........................❤️.........................
...jangan lupa komentarnya untuk membangun dan kritik nya juga, terimakasih dan tunggu kelanjutannya ya karena cerita ini bagaikan puzzle yang berantakan....
..........................❤️.........................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
LOVE IS SICK
Mampir thor
2022-01-28
0
MommyAtha
mampir
2022-01-28
0
Ufuk Timur
Baru baca 2 bab kak, ,next akan baca pelan-pelan, ,sudah aku tambah ke daftar favorit, ,kalau berkenan silahkan mampir di novelku, ,Aili Tan, ,mari saling mendukung 🥰🥰
2022-01-17
0