Happy Reading -
Setelah selesai mandi dan berpakaian, Andin pun segera bergegas keluar. Dia melihat Tessa yang masih pada tempatnya. Itu artinya, Tessa menuruti perkataannya.
"Tessa"
Lirih Andin yang sepertinya mengejutkan Tessa. Memang saat Andin melihatnya, Tessa dalam keadaan diam dengan pandangan lurus kedepan.
"Iya, Andin"
Jawab Tessa sambil tersenyum. Senyum yang kini terlihat menyedihkan.
Andin sedih karna sahabat yang periang kini sekarang sedang dilanda ketakutan. Andin pun juga tak tahu harus berbuat apa. Pilihannya hanya satu, keluar dari sini.
"Ayo, kita keluar dari sini"
Ujar Andin tiba-tiba yang membuat senyum Tessa memudar.
"Keluar? Keluar gimana diluar ada monster"
Ucap Tessa menatap Andin aneh. Andin juga tak tahu bagaimana cara keluarnya.
Tapi bagaimana pun juga, di sini juga tak ada hal yang membuat mereka tetap hidup. Seperti persediaan makanan, minuman dan masih banyak lagi.
"Kita harus keluar Tessa, sekarang"
Tegas Andin yang sudah membawa ransel miliknya. Sedangkan Tessa masih menatap sahabatnya tak percaya.
"Kamu mau ikut apa enggak. Tetap bergerak
kita hidup, atau tetap disini menanti maut?"
Lanjut Andin.
Entah kekuatan mana yang membuat Andin sangat berani. Tapi yang pastinya ini juga karena Tessa. Lebih baik jika mereka mencoba, daripada berdiam diri sampai maut tiba. Tapi Andin yakin, bahwa pilihannya ini tepat.
"Aku percaya sama kamu"
Ucap Tessa percaya pada Andin. Andin terseyum hangat, semangatnya kini semakin membara.
Dengan itu, mereka akan keluar dengan segenap kekuatan yang mereka punya. Entah apa yang akan terjadi diluar sana. Tapi mereka yakin, kalau mereka pasti bisa.
Pintu hotel perlahan dibuka. Mereka menengok kanan kiri untuk memeriksa keadaan. Setelah merasa aman, mereka segera keluar. Andin berjalan lebih dahulu, sedangkan Tessa tepat berada dibelakang Andin. Mereka berjalan menuju lift, dan menaikinya menuju lantai dasar.
Lift kali ini dalam keadaan normal. Tanpa guncangan ataupun hal yang membahayakan. Berbeda dari yang kemarin, yang sangat menyeramkan, penuh guncangan. Namun Tessa masih terlihat ketakutan, mungkin dia ingat kejadian kemarin. Andin menggenggam tangan Tessa, mengisyaratkan bahwa mereka akan baik baik saja.
Tingg
Pintu lift terbuka, mereka kini sudah sampai dilantai dasar. Andin dan Tessa berjalan beriringan keluar, sambil terus saling melirak lirik ke berbagai arah. Siapa tahu saja, Monster itu berada di dalam juga. Namun sejauh ini masih baik-baik saja.
.
Dan disinilah mereka. Tepat di depan pintu hotel yang terbuat dari kaca. Seketika mereka ragu untuk keluar, karna jarak antara mereka dan monster itu, hanya terhalang pintu ini. Mungkin hanya beberapa meter dari sini, monster itu terlihat sibuk membuat sesuatu. Ini kesempatan yang harus cepat mereka gunakan. Karna kalau mereka lambat, bisa ketahuan.
"Tessa, dengerin aku. Kita keluar dari sini dan Lang lari masuk kedalam hutan"
Ucap Andin yang dibalas anggukan cepat dari Tessa.
Perlahan Andin membuka pintu kaca itu, dan berjalan mengendap endap keluar dari sana. Andin dan Tessa segera menjauh dan berlari masuk kedalam hutan.
Mereka berlari kencang tanpa menengok kebelakang, sampai mereka merasa aman. Andin dan Tessa menepi dipohon yang sangat besar, mungkin lelah habis berlarian. Ya, mereka berhasil keluar dari sana, monster itupun sudah tidak lagi dilihatnya.
"Yes, kita berhasil keluar"
Ucap Tessa berteriak. Mungkin Tessa senang karna berhasil keluar dari dalam sana. Andin hanya terseyum ikut senang.
"Emm, terus kita mau kemana"
Lanjut Tessa. Andin pun sebenarnya bingung harus kemana, didalam hutan ini pasti juga tak aman.
"Iya nant-"
Ucap Andin terpotong karna terdengar suara dentuman keras. Dentuman seperti bunyi langkah kaki, namun sangat keras. Dan sepertinya Andin tahu dentuman itu berasal dari mana.
"Wargghhhh"
Raungan makhluk raksasa itu yang ternyata dari balik pohon besar yang dimana mereka sedang menepi. Perlahan sesosok makhluk menyeramkan keluar dari belakang pohon itu. Lebih menyeramkan dan lebih besar dari sebelumnya. Dan ini benar-benar gila.
Seketika, Andin dan Tessa mematung pada tempatnya. Menatap moster itu tanpa berkedip.
"Andin it-itu"
Lirih Tessa tercekat. Tessa mendekat kearah Andin dan menggenggam tangannya.
"Tessa hitungan ketiga kita lari"
Ujar Andin berbisik, Tessa hanya mengiyakan dalam diam saja. Dan Andin pun memulai hitungannya.
1
2
3
"Lariii"
Ucap Andin berteriak.
Dengan cepat, Andin dan Tessa berlari bersama memasuki hutan. Monster itupun juga ikut lari mengejar mereka, yang membuat suara dentuman kakinya semakin besar. Andin dan Tessa terus berlari memasuki kawasan dimana banyak pohon besar yang saling berdekatan.
.
Sakay.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🍫Bad Mood 🍰
jempol lagii
2020-12-02
1
ARSY ALFAZZA
seru
2020-11-07
1
Desrayanii
dag dig dug saat bacanya akak... Lanjuuttt
2020-10-08
2