Paman Narto terus saja menatap heran pada istri dan ponakannya.
"Bun,kamu sama Cinta kenapa menangis??"tanya paman Narto menghampiri istri dan ponakannya,dengan duduk di samping mereka."
"Kakakmu yah,kakakmu sungguh biadab hiks hiks hiks "ucap bi Narti di sela isak tangisnya."
"Maksudmu mas Rofi??"tanya paman Narto penasaran ."
"Iya siapa lagi ,bukannya kakakmu cuma satu "cebik bi Narti masih dengan tangisnya."
"Memang apa yang telah di lakukan mas Rofi?"tanyanya kembali."
Bi Narti menceritakan pada suaminya apa yang barusan di ceritakan oleh Cinta padanya.
Setelah mendengar cerita dari istrinya,paman Narto mengepalkan tinjunya.
"Astaghfirullohh....ini tidak bisa dibiarkan bun,mas Rofi harus kita laporkan pada yang berwajib biar dihukum atas apa yang telah di perbuatnya !!"cebik paman Narto bangkit dari duduknya akan pergi ke rumah kakak kandungnya."
Namun tiba tiba Cinta menghalangi langkah paman Narto dengan bersimpuh di hadapan langkah paman Narto.
"Paman,Cinta mohon jangan lakukan itu , jika paman melaporkan hal ini pada polisi,Cinta akan sangat malu aib Cinta terbongkar "ucap Cinta mencegah paman Narto sembari terus menangis."
"Nak,ini sudah tak wajar dan sungguh keji perbuatan ayahmu itu,kalau di biarkan ayahmu bisa mengulang perbuatannya itu bukan hanya padamu tapi bisa juga pada gadis lain!!"ucap paman Narto ketus."
"Ayah apa yang di katakan Cinta memang ada benarnya,kasihan Cinta yah,sudah menderita karena perilaku ayahnya.Ditambah lagi harus menerima cibiran dan hinaan dari orang orang serta teman teman sekolahnya "ucap bi Narti ."
"Terus kalau sudah seperti ini harus bagaimana untuk mencari solusinya??"tanya paman Narto mengusap usap pelipisnya tanda bingung dan pusing ."
"Lebih baik kita melakukan sholat istikharah berjamaah memohon petunjuk dari Allah untuk permasalahan Cinta ini "ucap bi Narti."
"Dan kamu Cinta,bibi harap kamu harus bisa kuat sabar serta ikhlas menjalani ujian hidupmu ini "hibur bi Narti."
Setelah memberikan penghiburan pada Cinta,bi Narti mengajak Cinta dan suaminya untuk melakukan sholat istikharah memohon petunjuk pada Allah SWT.
Paman Narto yang memimpin sholat,sementara bi Narti dan Cinta jadi ma'mumnya.
Setelah selesai melaksanakan sholat,ketiganya fokus berdoa meminta petunjuk untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang di alami Cinta.
Bahkan paman Narto,bi Narti serta Cinta tak bisa menahan air matanya,ketiganya menitikkan air mata .
Selagi selesai berdoa tiba tiba bel pintu rumah berbunyi.
"Siapa ya bun,pagi pagi kok bertamu?"tanya paman Narto menatap bi Narti."
"Entahlah yah coba ayah tengok dulu,biar bunda sama Cinta beresin mukena dulu "ucap Bi Narti."
Paman Narto segera beranjak ke depan ternyata si Titi asisten rumah tangga mereka telah membukakan pintu.
Sang tamu yang sedang duduk di ruang tamu ternyata adalah bu Riris yang tak lain ibunya Cinta.
"Mba Riris ,kira tamu siapa pagi pagi kemari,mau ketemu sama Cinta ya??"tanya paman Narto."
Segera paman Narto ke ruang sholat memanggil Cinta,namun sebelumnya Cinta telah berpesan pada paman dan bibinya supaya tak bercerita pada ibunya.
Cinta melangkah ke ruang tamu di ikuti oleh paman dan bibinya .
"Bu,bagaimana kabar ibu dan adik adik?"tanya Cinta sembari mencium tangan bu Riris."
"Kami semua baik kok nak,kapan kamu mau pulang ke rumah,sudah 2 bulan kamu di sini kasihan paman dan bibimu pasti kerepotan "ucap bu Riris mengusap surai hitam Cinta."
Belum juga Cinta menjawab pernyataan ibunya,kembali ibunya berkata.
"Kamu kok kelihatan kurusan dan pucat apa kamu sakit nak??"tanya bu Riris menatap menyelidik wajah Cinta."
Cinta hanya bisa menunduk dengan mata berkaca kaca,Cinta bingung harus berkata apa pada ibunya.
Hingga akhirnya bi Narti yang berkata.
"Kami ga merasa di repotkan kok mba,justru kami senang dengan adanya Cinta disini.Cinta memang lagi ada yang di pikirkan mba ,kan sebentar lagi Cinta akan menghadapi ujian kelulusan sekolahnya "ucap bi Narti mencairkan suasana ."
"Ibu tumben ga ke laundry malah kemari bu??"tanya Cinta menutupi rasa gugupnya."
"Sejak ibu ngidam ibu jarang berangkat kerja,karena hampir tiap pagi ibu mengalami morning sickness "ucap bu Riris sekenanya."
"Astaghfirullohhh..kenapa disaat aku alami seperti ini malah ibuku juga lagi hamil??"gerutu Cinta di dalam hati."
Cinta hanya diam saja mendengar penuturan ibunya,namun lagi lagi bi Narti yang menyela.
"Loh mba Riris sedang hamil,memangnya sudah berapa bulan mba?"tanya bi Narti penasaran."
"Sudah 2 bulan Nar,ini barusan kan dari klinik bu bidan Yani untuk periksa,sekalian saja mampir kemari ingin bertemu sama Cinta "jawab bu Riris tersipu malu."
"Cinta, ini ibu ada sedikit uang buat keperluanmu sehari hari" ucap bu Riris sembari menyodorkan amplop coklat berisikan uang."
Belum juga Cinta menjawab,paman Narto menyela.
"Ga usah mba Riris,mba simpan saja uangnya,biar segala kebutuhan Cinta kami berdua yang mencukupinya "sela paman Narto."
"Jangan To,adanya Cinta disini saja sudah merepotkan kalian berdua, masa semua keperluan Cinta kalian juga yang menanggungnya ??"ucap bu Riris merasa tak enak hati."
"Mba,yang diucapkan mas Narto memang benar,mba simpan saja uangnya untuk keperluan mba atau mba tabung untuk kelak biaya melahirkan "ucap bi Narti."
"Ya sudah ini uangnya aku bawa lagi,terima kasih ya kalian berdua memang sangat baik,aku titip Cinta "ucap bu Riris meraih kembali amplop coklat yang berisikan uang tersebut dan menaruhnya di dalam tas slempangnya."
"Ya sudah ya Cinta,ibu pamit pulang,kamu baik baik di sini jangan bikin ulah atau merepotkan paman dan bibimu "ucap bu Riris pamit pada Cinta."
"Iya bu,ibu yang hati hati ya "ucap Cinta dengan mata berkaca kaca sembari menyalami ibunya."
"Biar sopirku yang antar mba Riris saja ya mba,kasihan mba kan lagi hamil "ucap paman Narto."
Tanpa menunggu persetujuan dari bu Riris,paman Narto beranjak bangkit dari duduknya.
Memanggil sopir pribadinya untuk mengantarkan bu Riris pulang ke rumahnya.
"Don,tolong kamu antar mba Riris sampai rumahnya ya "perintah paman Narto pada Dono sopir pribadinya."
Dono menganggukkan kepalanya dan lekas kembali ke mobilnya untuk bersiap siap mengantarkan bu Riris.
"Trima kasih ya aku malah jadi merepotkan kalian "ucap bu Riris melangkah masuk ke dalam mobil milik paman Narto."
Tak berselang lama melajulah mobil milik paman Narto menuju ke arah rumah bu Riris.
Seperginya bu Riris,Cinta kembali menangis,kali ini tangisnya sungguh memilukan.
Membuat paman dan bibinya ikut pula menitikkan air mata.
"Kamu yang sabar ya nak,kami akan mencari jalan keluar buat permasalahanmu ini "hibur bi Narti."
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Mohon dukungan like,vote,favorit..supaya author semangat up☺☺☺☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Fiah msi probolinggo
geddeg sama ayahnya
2022-01-14
0
Duwi Hariani
gemes aku bacanya!
aku kasih bunga mawar biar authornya semangat lagi up nya
2021-12-28
0
Pangeran Matahari
nikahin aja ma rofi
2021-12-28
1