Cinta melenggang ke sekolahnya dengan berbekal tas ransel,karena sepulang sekolah Cinta akan langsung ke rumah paman dan bibinya.
Hati Cinta tak menentu pikirannya tak karuan dirinya sudah tak bisa tersenyum.
Didalam sekolahnya,Cinta sampai tak fokus belajar,tak memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi pelajaran.
Mata Cinta selalu saja berkaca kaca ,selalu saja kejadian buruk yang menimpanya terbayang di pelupuk matanya.
Hingga tak terasa jam pelajaran telah usai,kebetulan hari ini murid murid pulang lebih awal karena para guru akan rapat penting .
Cinta menghubungi bi Narti untuk menjemputnya di depan sekolah,bi Narti tak keberatan bahkan sangat antusias sekali.
Selama menunggu 5 menit di depan sekolahan muncullah bi Narti menggunakan motor maticnya.
Dengan sangat sumringah dan senang bi Narti menyuruh Cinta lekas naik di jok belakangnya.
Perjalanan dari sekolahan Cinta ke rumah bi Narti hanya 10 menit saja,mereka telah sampai di rumah bi Narti.
Kebetulan bi Narti dan paman Narto mendirikan rumah panti asuhan yatim piatu di samping rumahnya
Tanah samping rumah begitu luas dan kosong hingga dibangun sebuah rumah panti asuhan.
Itu semua atas inisiatif dari paman Narto karena untuk memancing mereka agar lekas punya anak.
Paman Narto dan bi Narti telah menikah 7 tahun namun belum di karuniai seorang anak.
Padahal kehidupan ekonomi mereka sangat baik,bi Narti berprofesi sebagai seorang pemilik butik,sedang paman Narto mempunyai usaha perkebunan kelapa sawit yang tanahnya cukup luas.
Sepasang suami istri ini tergolong pasangan harmonis dan taat dalam beribadah,tak pernah sekalipun meninggalkan sholatnya dan sedekahnya.
Cinta adalah keponakan yang sangat disayangi oleh mereka.
🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐🧐
Tak terasa sudah 2 bulan Cinta berada di rumah paman dan bibinya.Ibunya mengijinkannya tinggal lebih lama di rumah paman dan bibinya atas bujukan paman dan bibi Cinta.
Di pagi ini tak seperti bisanya,Cinta merasakan mual dan pusing yang teramat sangat.
"Hoek hoek "Cinta berkali kali ke kamar mandi karena mual."
"Sayang,kamu kenapa,wajahmu pucat sekali apa kamu sakit sayang?"tanya bi Narti menghampiri ponakannya menyentuh keningnya dengan punggung tangannya."
"Ga tahu ini bi,kepala Cinta pusing sudah beberapa hari ini setiap pagi Cinta merasakan mual dan pusing "jawab Cinta polos."
"Nak,apa sebaiknya kita periksa saja ya biar ketahuan penyakitnya "ucap bi Narti memberi saran ."
"Kebetulan bibi kan punya dokter pribadi yakni temen bibi sendiri,jadi kita ga perlu repot untuk pergi ke dokter biar bibi telfon temen bibi suruh kemari "saran bi Narti."
Cinta hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.Segera bi Narti menelfon Neni temannya yang sudah cukup lama menjadi dokter keluarga bi Narti.
Tak berselang lama Neni telang datang dengan membawa perlengkapan kedokteran.
Segera Cinta diperiksanya,dan disuruh buka separuh kaosnya.Neni memeriksa perut Cinta,bahkan Cinta diperintahkan untuk memeriksa air seninya dengan tespeck.
Bi Narti yang mendampingi pemeriksaan Cinta agak sedikit janggal kenapa pula Neni menyuruh Cinta memeriksa air seninya,bahkan di tanya kapan terakhir Cinta datang bulan.
"De,kapan terakhir ade datang bulan??"tanya Neni."
"Kalau ga salah 1 bulan yang lalu tante "jawab Cinta singkat."
"Fiks Narti "ucap Neni setelah melihat hasil tespeck milik Cinta."
"Maksudmu apa Nen?"tanya Narti sedikit curiga."
"Kemarilah aku ingin mengatakan sesuatu padamu tentang ponakanmu "ucap Neni."
Kemudian Neni dan Narti melangkah agak jauh dari Cinta.Membuat Cinta heran dan juga panik.
"Apakah aku kena penyakit yang sangat serius?"gerutu Cinta dalam hati."
Sementara Narti membola dan terperangah ketika Neni mengatakan jika saat ini Cinta sedang hamil 1 bulan.
Narti sungguh tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Neni karena selama ini Narti sangat tahu bagaimana pergaulan Cinta.
Cinta itu anak yang baik dan rajin ibadahnya tapi mengapa bisa hamil,begitulah pertanyaan yang saat ini sedang bergejolak di dalam hatinya.
"Menurutku sebaiknya kamu bicarakan perlahan lahan dengan Cinta siapa tahu saja Cinta bisa berkata jujur padamu Nar"ucap Neni memberi saran."
"Baiklah Nen,trimakasih ya atas bantuanmu,tapi aku minta tolong kamu rahasiakan soal ini jangan sampai ada orang tahu "ucap Narti."
"Kamu ga perlu khawatir Nar,sebagai dokter aku sangat menjaga privasi pasienku"ucap Neni."
Setelah memeriksa Cinta,Neni berpamitan pada Narti.
Seperginya Neni,Narti menghampiri Cinta.
"Nak,bibi ingin bertanya padamu tapi bibi minta kamu jawab pertanyaan bibi dengan jujur "ucap bi Narti menatap Cinta dengan serius."
"Kenapa bi,apa Cinta punya sakit yang sangat serius??"Cinta malah balik bertanya."
"Bukan itu sayang,kamu ga memiliki penyakit yang serius,tapi saat ini kamu sedang hamil 1 bulan "ucap bi Narti dengan mata berkaca kaca."
"Duarrr....."
Cinta terhenyak kaget mendengar penuturan bi Narti.
Cinta bengong tak bisa berkata kata,hanya air mata yang meleleh di pipi mulusnya.
"Astaghfirullahhhhh..."tiba tiba Cinta berucap.
"Sayang jawab pertanyaan bibi,siapa ayah dari bayi yang kamu kandung saat ini nak??"tanya bi Narti dengan sangat halus."
"Hiks hiks hiks a-ayah a-nak i-ini ya ayahku bi"jawab Cinta terbata bata."
Bi Narti sejenak terdiam dengan pernyataan yang barusan terlontar dari bibir Cinta.
"Ba-bagaimana bisa nak?"tanya bi Narti kembali ."
Cinta menceritakan semua yang terjadi 2 bulan yang lalu,dimana ayahnya secara paksa merenggut kehormatan dirinya.
Cinta juga menjelaskan jika ayahnya sempat mengancam dirinya agar tidak mengadu pada ibunya.
Jika hal itu sampai terjadi ayahnya akan menyiksa ibunya habis habisan.
"Begitulah bi ceritanya makanya Cinta ijin sama ibu untuk tinggal di rumah bibi ,Cinta takut sama ayah bi,Cinta trauma bi..hiks hiks hiks "ucap Cinta sembari menangis tersedu sedu."
Bi Narti merasa iba dengan apa yang sedang menimpa keponakan kesayangannya.
Bi Narti tak kuasa menahan tangisnya hingga meleleh air matanya,bi Narti memeluk ponakannya itu.
"Sudah sayang kamu ga usah khawatir,bibi akan mencari solusi buatmu" hibur bi Narti mengusap surai hitam Cinta."
"Astsghfirullahh ..ya ampun mas Rofi kenapa kamu tega sekali menodai anakmu sendiri??"batin bi Narti."
"Bi,bagaimana ini bi hiks hiks hiks..bagaimana kalau ibu tahu bi...bagaimana juga dengan sekolah Cinta yang masih kurang 6 bulan lagi bi??" serentetan pertanyaan keluar dari bibir mungil Cinta."
Belum juga bi Narti menjawab pertanyaan ponakannya tiba tiba datang paman Narto .
"Oaalahh disini toh kalian berdua,aku dari tadi mencari cari kalian loh ,ini ada apa kok bibi sama ponakan nangis??"tanya paman Narto merasa heran melihat istri dan ponakannya menangis tersedu sedu."
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Mohon dukung like,vote,favoritnya ..
Biar author semangat up..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Yayuk Triatmaja
sampai nangis bacanya
2022-02-21
1
SoVay
mlang skli kmu cinta 😭
2022-01-24
0
Fiah msi probolinggo
ya ampun cinta ...semoga kuat ya sayang
2022-01-14
0