Wilona masih berada di taman bersama dengan Grace dan Leon. Mereka bersama mengitari taman itu untuk menikmati pagi yang sangat cerah.
Flashback on
Leon bangun sangat pagi karena ia ingin berolahraga di Sabtu pagi. Grace yang juga memang selalu bangun pagi itu pun melihat Leon yang sudah akan bersiap untuk berolahraga memiliki ide. Grace tahu kegiatan Wilona ketika sedang libur,Grace berinisiatif akan mempertemukan kakaknya ini dengan sahabatnya itu. Grace ingin membuktikan kalau Wilona tidak seburuk yang Leon pikirkan.
"Kak" panggil Grace pada Leon yang sedang bersiap untuk lari pagi.
"Ya" jawab singkat Leon
"Mau lari pagi ya?" Tanya Grace dan dijawab dengan anggukan oleh Leon.
Grace tersenyum "boleh aku ikut?"
"Boleh kenapa tidak,kita akan berlari pagi di area perumahan saja."
Grace menggelengkan kepalanya "tidak seru kak,lebih baik kita ke taman saja. Ada taman yang sangat bagus dekat rumah Wilona. Aku ingin kesana kakak mau ya menemaniku,kita sama-sama olahraga di sana." Ajak Grace pada Leon,Leon yang mendengar nama Wilona pun jadi tidak semangat.
"Aku tidak mau… Mendengar nama gadis itu saja kakak sudah malas. Apalagi berolahraga di dekat rumahnya,iiuuhhh."
"Cih,ayolah kak. Temani aku.." Rengek Grace
"Ma to the less… Maleess…" jawab Leon sambil meninggalkan Grace yang kesal dengan Leon.
Averus yang dari tadi memperhatikan mereka pun akhirnya angkat bicara.
"Leon,temani adikmu. Papah tidak ingin terjadi sesuatu jika adikmu pergi sendirian." Ucap Averus yang sedang membaca koran pagi ini.
Dengan sangat terpaksa Leon menemani Grace ke taman dekat rumah Wilona. Leon berharap ia tidak dipertemukan dengan gadis bernama Wilona itu.
Flashback off
Grace dan Wilona berjalan mengitari taman dengan Leon yang berada di belakang mereka. Canda dan tawa Wilona tidak luput dari perhatian Leon,sempat Leon bertanya pada diri sendiri tentang Wilona dan kabar yang ia dengar dari Claudia.
"Apakah yang dikatakan Claudia itu benar,tapi aku melihat Wilona sepertinya dia gadis yang baik. Tidak seperti apa yang dikatakan Claudia."
Leon terus bermonolog pada hatinya,tapi semua itu ia enyahkan begitu saja tentang Wilona yang ia ingat hanya ucapan Claudia saja. Leon akan membuat perhitungan pada gadis ini karena sudah membuat luka hati pada kekasihnya itu,bahkan Wilona dengan berani menampar Claudia didepan orang banyak.
"Wilona,nanti malam jangan lupa ya. Aku akan menyuruh seseorang untuk menjemputmu di rumah." Ucap Grace
"Hhmm,Grace apa kamu yakin ingin mengundangku makan malam dirumah mu?" Tanya Wilona ragu dengan ajakan sahabatnya itu,Wilona juga sedikit mencuri pandang kepada Leon.
Leon adalah pria pertama yang sudah mengetuk pintu hati Wilona. Walaupun dulu ketika masih bersekolah dia adalah gadis tercantik di sekolahnya dan banyak pria yang mendekatinya,tapi tidak ada satupun yang sreg di hatinya. Bukan hanya karena tampan saja,Wilona menyukai Leon karena kebaikannya dulu. Ya,dulu ketika Wilona pertama kali masuk kuliah Wilona yang sedang berada di kantin tiba-tiba saja merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya terutama pada bagian bawah intimnya,karena ini adalah hari kedua dimana dirinya sedang datang bulan,tanpa disadari olehnya kalau celana yang dikenakannya sudah ada bercak darah segar di bagian belakang. Ketika itu Leon yang duduk tepat di belakang Wilona yang sedang berdiri dan tidak sengaja melihat bagian celana Wilona yang terkena bercak darah pun akhirnya bangun dari duduknya dan langsung melepas hoodie yang sedang dikenakannya. Di tengah kegundahan Wilona tersentak karena tiba-tiba saja ada tangan kekar yang menyodorkan sebuah hoodie kepadanya,Wilona mendongak dan ia terkejut dengan kehadiran Leon yang sudah ada di belakangnya dengan membawa sebuah hoodie. Lalu Leon memakaikan hoodie tersebut ke pinggang Wilona,seketika wajah Wilona menjadi merah. Banyak mata yang memperhatikan mereka,serta banyak juga yang menyoraki mereka. Termasuk Claudia,tidak ada yang tahu kalau Claudia sedang menatap tidak suka kepada Wilona. Semenjak saat itu Claudia sering terlihat dekat dengan Leon,bahkan setelah ospek berakhir pun mereka semakin dekat. Leon bahkan sering mengantar jemput Claudia,sampai akhirnya terdengar mereka telah berpacaran. Sejak saat itu Wilona hanya mampu memandangi dan memperhatikan Leon dari jarak jauh.
Wilona masih melirik ke arah Leon dan Grace paham sangat dengan apa yang dirasakan oleh sahabatnya ini. Grace juga tahu kalau sebenarnya Wilona menyukai kakaknya itu. Karena tanpa sepengetahuan Wilona sejak awal Grace sudah memperhatikan Wilona. Sebenarnya Grace ingin mendekati Wilona dan ingin berteman dengannya sejak dulu. Tapi,baru satu minggu berkuliah di kampus yang sama Grace sudah mendengar berita tentang Wilona. Sejak saat itu Grace seringkali melihat Wilona menyendiri dan merenung di ruang perpustakaan.
"Tentu aku serius dengan ucapanku,aku mengundangku untuk makan malam bersama keluargaku dan memperkenalkan calon suami aku." Jawab Grace dengan yakin
Wilona tersenyum "baiklah nanti malam aku akan datang" balas Wilona
Leon yang dari tadi hanya diam mematung sudah sangat lelah mendengar perbincangan antara adiknya itu dengan Wilona pun akhirnya membuka suaranya.
"Grace ini sudah siang ayo kita pulang."
Ucap Leon yang kesal karena tidak dianggap ada disana.
Grace pun mengangguk "baiklah Wilona aku pulang ya,kita ketemu nanti malam,ok." Ucap Grace dengan menyatukan jari telunjuk dan jempolnya membentuk huruf O dan dibalas oleh Wilona dengan hal yang sama.
"Ok" jawab Wilona
Leon pun menarik tangan Grace agar cepat pergi dari taman itu. Leon benar-benar sudah sangat muak melihat wajah Wilona. Grace melambaikan tangannya sebagai salam perpisahan pada Wilona dan dibalas lambaian tangan juga dari Wilona.
Sepeninggalnya Grace dan Leon tinggallah Wilona yang sedang duduk menikmati udara taman yang masih sangat segar,dia bahkan melupakan sarapannya.
"Kak Leon" ucap lirih Wilona
"Apakah dia lupa dengan diriku?" Tanya Wilona pada dirinya sendiri
"Cih,bagaimana bisa dia mengingat aku. Bahkan tadi dia menatapku dengan rasa benci."
Wajah Wilona tampak pias,berita yang mengatakan kalau dirinya adalah wanita penggoda yang bahkan rela melepas kegadisannya hanya untuk mendapatkan uang banyak itu sampai sekarang pun masih terus beredar. Tapi,itu tidak membuat semangat Wilona turun dalam menempuh sebuah pendidikan. Wilona adalah gadis yang sangat pekerja keras setelah kedua orang tuanya meninggal Wilona bekerja keras untuk mempertahankan butik peninggalan ibunya itu. Karena hanya butik dan rumah yang saat ini ia tempatilah yang dimilikinya,karena hasil kerja keras Wilona pun kini butik milik ibunya itu berkembang pesat. Butik Wilona kini sudah memiliki tiga butik di negaranya tapi masih berada di satu kota. Lona's butik itulah nama butik Wilona saat ini yang juga tidak luput dari bantuan seseorang yang selama ini selalu ada disisinya semenjak kedua orang tuanya meninggal,bibi Rose. Ya,selama ini Rose yang notabene nya adalah adik dari ayahnya Wilona yang hanya hidup sendirian selama ini. Kisah cinta yang tragis yang dialami Rose membuat dirinya menutup hatinya untuk selamanya. Meski banyak pria yang ingin mendekatinya,tapi tetap tidak ada yang dapat menyentuh sisi hati Rose yang sudah membeku itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments