Setelah pergulatan Leon dan Claudia di ruang pribadinya,Leon segera bangun dari tidurnya dan membiarkan Claudia beristirahat. Leon pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari sisa-sisa pergulatan mereka. Setelah selesai dengan kegiatan mandinya,Leon segera mengambil pakaiannya yang ada di lemari pakaian. Leon sengaja menyiapkan beberapa pakaian dan keperluan dirinya karena ia sering lembur dan jarang pulang kerumah karena kesibukannya. Claudia bangun dari tidurnya,ia langsung bangun dan menghampiri Leon yang sedang memakai dasi didepan cermin. Claudia memeluk Leon dengan tubuh yang tanpa sehelai benang pun.
"Sayang jangan memancingku lagi untuk saat ini aku sedang mengejar waktu karena dalam setengah jam aku harus menghadiri rapat." Ucap Leon yang masih memakai dasi,setelah dasi terpasang ia membalikkan tubuhnya dan merapatkan dirinya ke tubuh Claudia. Lalu mencium singkat bibir Claudia yang sedikit membengkak karena ulahnya.
"Hhmm,sayang bisakah kamu membantuku?" Tanya Claudia
Leon memicingkan matanya "membantu apa sayang?"
"Tolong beri tahu Grace untuk tidak berdekatan dengan Wilona." Pinta Claudia dengan manja
Leon mengerutkan dahinya "Wilona? Siapa dia sayang?"
"Wilona,mahasiswa di kampus yang sama denganku. Dia itu bukan gadis yang baik sayang,dia itu wanita penggoda bahkan sering berganti pasangan demi mencari pria yang lebih kaya. Dia juga sering menghabiskan malamnya dengan pria yang berbeda,dan dia juga wanita yang memiliki temperamen yang tidak bisa terkontrol. Aku takut jika Grace terlalu dekat dengannya akan berpengaruh buruk dalam kehidupan Grace. Aku sangat mengenal Wilona,dulu kami adalah sahabat. Tapi,tiba-tiba sikap Wilona berubah entah apa sebabnya. Dia sangat membenciku,bahkan dia sangat iri ketika ada pria yang mendekati diriku dulu. Bahkan kemarin dia menampar diriku sayang,dia menuduhku kalau aku yang menyebarkan cerita bohong itu. Sedangkan aku tidak tahu apa-apa tentang berita itu."
Claudia menangis menjelasan tentang masa lalu mereka. Pernyataan yang Claudia katakan itu membuat Leon mengepalkan tangannya. Seketika raut wajah Leon berubah dan Claudia tahu bahwa Leon sedang menahan amarahnya. Leon langsung memeluk Claudia tanpa Leon sadari Claudia sedang tersenyum,sepertinya kali ini rencananya untuk menghasut Leon telah berhasil.
"Itu tidak akan terjadi sayang,aku akan memberitahukan Grace nanti. Sekarang lebih baik kamu mandi aku sudah pesankan makanan untukmu."
Claudia langsung masuk kedalam kamar mandi,di dalam kamar mandi Claudia tersenyum dan tertawa puas karena berhasil menghasut Leon agar ia menyuruh Grace untuk menjauhi Wilona. Sedangkan Leon yang sudah keluar dari kamar rahasianya segera mengambil ponselnya dan menghubungi Gabriel calon adik ipar sekaligus sahabat baiknya.
"Halo" jawab Gabriel di sambungan telepon tersebut.
"Gabriel,tolong bantu aku cari tahu tentang Wilona temannya Grace." Ucap Leon
"Wilona?" Tanya Gabriel yang memastikan pendengarannya tidak salah dengar.
"Ya" jawab singkat Leon
"Apa namanya hanya Wilona?"
Leon diam sejenak,ia pun juga tidak tahu nama lengkap Wilona. Claudia hanya menyebut nama Wilona saja tanpa nama lengkapnya. Sebenarnya Gabriel sudah mengetahui tentang Wilona,karena sebelumnya Grace tunangannya itu memintanya untuk mencari tahu tentang gadis itu. Gabriel sengaja tidak memberitahukan Leon kalau ia sudah tahu tentang Wilona,karena Gabriel ingin tahu apa yang diinginkan Leon jika ia mendapatkan data seorang Wilona.
"Leon" panggil Gabriel
"Aku tidak tahu nama lengkapnya,Claudia hanya menyebutkan nama depannya saja." Jawab Leon
"Claudia?" Tanya Gabriel kembali dengan kerutan di keningnya.
"Ya,tadi Claudia mengatakan kalau gadis yang bernama Wilona itu memiliki pengaruh buruk dalam hidupnya. Aku tidak ingin adikku satu-satunya itu terjebak oleh pengaruh gadis itu."
Kini Gabriel paham dengan maksud Leon menginginkan data Wilona. Bahkan Gabriel menyayangkan sikap sahabatnya itu yang mudah termakan ucapan Claudia.
"Lalu apa yang akan kamu lakukan,jika sudah mendapatkan data mengenai Wilona?"
"Seperti biasa aku akan menghancurkan kehidupannya,karena sudah berani membuat Claudia menderita karena perlakuan gadis itu."
Haaahhhh
Gabriel menghela nafas kasarnya "baiklah nanti sore aku akan mengirimkan datanya."
"Thank u bro"
Panggilan telepon pun berakhir,Claudia baru saja keluar dari ruang rahasia yang berada di dalam ruangan Leon. Leon menyambut kekasihnya itu dengan senyuman.
"Sayang duduk sini kita makan siang,setelah itu aku akan ada rapat dengan kolegaku. Maaf kali ini aku tidak bisa mengantarkan dirimu." Ucap Leon yang merasa sangat bersalah
Claudia mengangguk dan mendudukkan dirinya di sebelah Leon.
"It's ok honey,lagipula aku juga membawa mobil." Jawab Claudia yang sedang sibuk membuka bungkusan makan siang mereka.
Mereka menikmati makan siang dengan sangat nikmat. Setelah makan siang Claudia dan Leon keluar dari ruangannya dengan penampilan yang berbeda dari tadi pagi,dan itu sukses membuat sekretaris Leon mengernyitkan dahinya. Berbagai macam pikiran terlintas di otak sang sekretaris. Mereka sama-sama menaiki lift khusus petinggi perusahaan Averus Grup,Leon turun di lantai lima,sedangkan Claudia turun di lobby.
Claudia keluar dari lift dan seperti biasa,ia berjalan dengan angkuhnya tanpa senyum atau membalas sapaan dari para karyawan kekasihnya itu.
...********...
"Wilona tunggu" teriak Grace sambil berlari
"Ada apa? Kenapa kamu berlari seperti itu?" Tanya Wilona
"Haahh… tadi aku dari toilet,pas keluar aku liat kamu lagi jalan,sebelum kamu pergi makanya aku kejar dan teriak deh,hehehe" jawab Grace yang terkekeh dengan sikapnya sendiri,bahkan Grace masih terlihat sedang mengatur nafasnya sehabis berlari.
"Besok malam minggu kamu ada acara?" Tanya Grace kembali
Wilona berpikir sejenak lalu ia menggelengkan kepalanya,pertanda ia tidak ada acara pada malam itu.
"Yes,besok malam aku akan menjemputmu. Aku akan memperkenalkan seseorang kepadamu."
Wilona mengernyitkan keningnya "seseorang? Siapa? Apa aku mengenalnya?" Pertanyaan Wilona membuat Grace menepuk keningnya pelan
"Kenapa sahabatku ini menjadi bawel seperti ini ya?" Ucapan Grace mampu membuat Wilona menggaruk rambutnya yang tidak gatal itu.
"Maaf" ucap Wilona sambil tertawa karena sikapnya.
"Sudahlah,intinya besok malam aku akan menjemputmu di rumah. Berdandan yang cantik besok,aku mengundang makan malam sekaligus memperkenalkan kamu dengan calon suami aku." Grace tersenyum melihat wajah Wilona yang tercengang karena ucapannya.
"Kamu akan menikah? Kapan?"
"Setelah kita lulus." Jawab Grace dengan gimik yang santai.
Wilona tersenyum "Wow,selamat ya sayangku,jangan lupa mengundang sahabatmu ini."
"Tentu,bahkan aku ingin kamu menjadi bridesmaids di hari pernikahanku nanti."
...******"...
Jangan merasa takut dan terintimidasi bila lingkungan tidak mendukung.
Kadangkala orang-orang sekitarmu ada yang langsung terpengaruh dengan omongan dari orang yang memfitnah dirimu. Bisa-bisa tanpa bukti yang jelas orang-orang di sekitarmu malah menjauhi kamu dan memandang buruk dirimu. Nah, ketika hal itu terjadi, tak jarang orang yang mengalaminya menjadi takut dan merasa terintimidasi dengan lingkungan yang tidak mempercayainya. Kalau hal itu terjadi, tetaplah tenang dan fokus kumpulkan bukti-bukti bahwa kamu tidak bersalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ariey Rosdiana
penasaran
2022-03-07
0