"Aku memang gila dan bajingan Sylla. Sudah aku bilang aku menerima pernikahan ini karna terpaksa dan bukan cinta. Kamu pasti kecewa, aku tau, tapi aku juga harus menolong mu saat itu. Aku juga di desak terus oleh keluarga ku untuk menikah lagi dan memberikan keturunan. Aku pikir situasi tadi pagi adalah jalan ku satu-satunya. Aku tau kamu pasti orang baik. Aku mohon bantu kami Sylla. Aku akan memenuhi apa pun yang kamu inginkan, aku tidak akan melarang mu untuk melakukan hal yang kamu sukai kecuali menyukai pria lain, karna selama bersama ku kamu jangan sampai menyukai pria lain, tapi bahkan berapa pun uang yang kamu mau aku akan memberikan semuanya, semua yang kamu mau, tapi tolong berikan aku satu keturunan, darah daging ku."
"Aku gak Sudi menjual anak ku demi sebuah keserakahan. Aku bukan wanita yang gila harta. Jadi jangan mimpi kamu Mas punya anak dari ku dan setelah itu kamu membuang ku."
"Kalau begitu ini demi kemanusiaan Sylla. Manusia harus saling tolong menolong kan? Aku sudah menolong mu dan sekarang tolonglah aku."
"Jangan harap apapun Mas. Segera ceraikan aku sekarang juga. Aku gak mau terlibat dalam kegilaan ini."
Reyfan berlutut memohon pada Sylla. Reyfan memegang kaki Sylla. Reyfan mendongak menatap wajah Sylla dan bahkan meneteskan air matanya demi lancarnya permohonan itu.
"Sylla aku mohon bantu aku. Aku tidak akan memaksa mu melakukan nya. Aku juga belum bisa melakukan nya tapi kita bisa bicarakan ini baik-baik. Ada banyak cara untuk mendapatkan anak jika rahim mu sehat. Bahkan aku bisa dapat anak dari mu tanpa aku menyentuh mu."
Sylla celingukan dan malu karna ada beberapa orang yang memperhatikan mereka. Sylla yang tadinya dipenuhi amarah tiba-tiba hatinya luluh melihat cairan bening yang muncul di mata Reyfan.
"Apa Mas? Kita bisa punya anak tanpa kamu menyentuh ku?"
Reyfan pun bangun dan memegang kedua bahu Sylla. Reyfan mengusap air matanya dan menarik nafas untuk menjelaskan beberapa hal pada Sylla.
"Kita bisa program bayi tabung. Proses itu bisa menghasilkan anak tanpa menyentuh mu. Kita tidak perlu berhubungan badan Sylla."
"Bayi tabung?"
"Iya Sylla, kamu hanya perlu mengandung anak ku. Bisa kita bicarakan baik-baik sekarang? Kamu mau kan menolong ku? Demi Susan juga Sylla. Kamu juga perempuan. Kamu pasti tau rasanya tak bisa punya anak? Tolong Sylla, aku mohon."
Reyfan menggenggam tangan Sylla dengan kedua tangannya. Begitu erat, bahkan sangat jelas terlihat wajah yang memelas. Sylla pun menyetujui perkataan Reyfan.
"Baiklah aku akan mencoba nya. Aku melakukan ini karna aku mencintai mu. Bukan karna Susan. Tapi karna aku tidak bisa melihat mu seperti ini Mas."
"Apa?"
"Sejak kita berkenalan aku sudah tertarik pada sifat baik dan lembut mu Mas. Jadi aku melakukan ini demi kamu. Bukan demi siapapun. Ingat! Demi kamu karna aku gak sanggup lihat tingkah mu seperti tadi."
"Terima kasih Sylla. Apapun itu kita bisa bahas nanti. Sekarang kita kembali ke apartemen?"
Sylla mengangguk. Reyfan masih memegang tangan Sylla, bahkan mereka bergandengan tangan saat berjalan kembali menuju apartemen. Sylla yang sedikit canggung juga sedikit senang sesekali melirik tangannya yang di genggam erat oleh suaminya itu.
Hingga di depan lift dan bahkan sampai di tujuan tangan mereka masih dengan posisi yang sama. Sylla seolah punya harapan lebih dari pada itu.
Di apartemen.
Pintu terbuka. Reyfan dan Sylla masuk. Mata Susan tertuju pada kedua tangan yang sangat erat berpegangan. Ada rasa aneh yang bergejolak di hati Susan namun segera dia tepis perasaan aneh yang menyerang dirinya.
"Mas, dia?" Susan menatap Sylla.
Reyfan melepaskan tangan Sylla dan berganti memegang kedua bahu Susan lalu mencium keningnya.
"Dia mau menolong kita sayang." Jawab Reyfan.
Cemburu?
Tentu saja itu yang sedang di rasakan Sylla. Bagaimana pun baru saja Sylla mengungkapkan perasaannya pada Reyfan, tapi bukannya menjaga sikap, Reyfan malah mencium kening Susan di hadapannya. Walaupun Reyfan berjanji tak akan menyentuh Sylla, tapi barusan mereka saling berpegangan tangan dengan waktu yang cukup lama hingga membuat Sylla berharap lebih atas perlakuannya.
Sylla melihat Susan berjalan mendekati dirinya. Ada rasa ingin menjauh, tapi tatapan Susan berbeda, kini Sylla melihatnya dengan penuh dengan rasa iba.
Bagaimana mungkin Susan bisa bertahan selama empat tahun dengan keadaan tak punya rahim, yang artinya dia tak akan punya anak seumur hidupnya. Itulah yang dipikirkan Sylla saat ini. Sylla ahirnya menyambut Susan dengan senyuman.
"Terima kasih banyak atas bantuan mu Sylla. Maafkan atas kejadian tadi. Maaf kalau kamu tersinggung dengan perkataan ku. Aku di bakar api cemburu. Aku sungguh cemburu suami ku memegang tangan wanita lain walau pun aku memang harus rela berbagi cintanya. Aku harusnya sadar sejak tadi kalau aku ini bukan wanita yang sempurna. Aku mohon bantu aku dan Mas Reyfan. " Susan memeluk Sylla.
Dalam beberapa detik suasana di ruangan itu menjadi sangat haru. Sylla mengusap punggung Susan, begitu juga sebaliknya, Susan mengusap punggung Sylla lalu mengusap pipinya untuk menghapus air matanya.
"Aku sadar aku tadi terbawa perasaan. Aku egois untuk sesaat. Maafkan aku Mas. Maafkan aku yang terbakar cemburu. Kamu tau aku sangat mencintaimu." Susan berganti memeluk Reyfan.
Tak mau melihat mereka berlama-lama berpelukan, Sylla melipat kedua tangannya dan berdecik kesal dalam hatinya.
"Jadi aku akan tinggal disini selama aku mengandung anak kalian?" Tanya Sylla sedikit sinis dan suara di buat-buat agar mereka melepaskan pelukan mereka.
Benar saja, Reyfan dan Susan melepaskan pelukannya lalu menatap Sylla secara bersama dan kembali saling menatap seolah Reyfan menyetujui apapun keputusan Susan.
Susan pun berjalan mendekati Sylla kembali dan mengusap sebelah lengannya.
"Sylla, kamu akan ikut kami tinggal bersama di Jakarta. Disini tidak akan ada yang merawat dan menjaga mu kalau kamu tinggal disini sendiri. Sedangkan di Jakarta akan banyak yang memperhatikan mu dan menyayangi mu. Aku yakin Papa dan Mama akan senang melihat menantu barunya yang begitu cantik seperti mu."
Layaknya jalan tol Susan begitu lancar bicaranya. Bahkan seolah dirinya tak menghiraukan rasa cemburu atas madu barunya itu. Tapi ada ketulusan yang terlihat di mata Susan yang membuat Sylla kembali tersenyum membalas ucapan Susan.
"Kalian yakin orang tua kalian akan senang?" Tanya Sylla tiba-tiba sedikit ragu atas apa yang Susan bicara.
"Kamu bisa memanggilku Kaka atau mbak atau nama juga terserah kamu. Asalkan kamu gak canggung disana. Dan lagi aku sangat yakin kalau Papa dan Mama akan senang atas kehadiran mu. Kamu juga boleh memanggil mereka dengan sebutan yang sama dengan kami."
"Baiklah. Tapi sesuai perjanjian kita akan melakukan bayi tabung kan?"
Susan terkejut.
"Bayi tabung Mas?" Tanya Susan menatap tajam suaminya.
"Iya sayang, aku sudah janji tidak akan menyentuh nya." Jawab Reyfan.
"Tapi gak mungkin Mas. Keluarga kita sangat terkenal. Rencana bayi tabung itu akan di dengar oleh awak media dan hanya akan menghancurkan reputasi keluarga kita." Jelas Susan.
"Lalu maksudnya aku harus berhubungan badan supaya bisa memberikan kalian anak?" Sylla sedikit bingung.
"Kalian? Apakah kamu akan meminta Mas Reyfan menceraikan mu setelah kamu melahirkan Sylla?" Tanya Susan dengan memegang kedua bahun Sylla. Namun tak ada jawaban dari Sylla. Susan kembali menatap suaminya.
"Mas? Apa yang kamu janjikan pada Sylla?" Sambung Susan namun Reyfan juga terdiam.
"Mas, aku sudah rela berbagi cinta, berbagi suami, berbagi tubuhmu demi seorang anak, jadi aku tidak masalah kalian berhubungan badan." Susan kembali bicara dengan nada menekan.
Hancur?
Pastinya hancur hati Susan karna harus mengatakan hal yang tak mungkin istri orang lain bisa mengatakan hal demikian.
Sedangkan Sylla?
Ada rasa senang dihatinya karna bisa memiliki sedikit cinta suaminya jika memang dirinya harus berhubungan badan. Namun, ada rasa iba yang mendalam karna Susan pasti tak mudah mengatakan hal demikian jika dirinya bukan wanita yang hebat dan wanita yang kuat.
...###############...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Safira ✨
memang ada sih wanita yg benar2 ikhlas menerima seorang madu tp sayangnya itu sangat langka dan semoga ending nya gak penuh bawang
2022-01-10
2
Mista
semoga benar2 tulus si susan ini
2021-12-30
1
Helen Apriyanti
sbnrnya da sich nyata ky gni istri tlus mnerima madunya dg tlus .. tpi gk kbyang aj nyesekk sbnr ya jika d pisisi mereka ... hmmm
2021-12-24
0