Bab 3 Jatuh Cinta

Janji suci telah dilakukan. Pernikahan pun telah selesai. Kini Reyfan dan Sylla resmi menjadi pasangan suami istri. Orang-orang yang terkait pernikahan pun bubar termasuk Donita, ibu tiri Sylla. Dia mengulas senyum masam bersama ajudannya dan keluar meninggalkan rumah sakit.

Sylla masih duduk di brankarnya dengan botol infus yang masih cukup banyak. Sylla terlihat malu-malu menatap suaminya yang sedang menghadap jendela dan menerima telpon. "Sylla, kamu tunggu disini dulu ya? Dokter bilang kamu boleh pulang saat botol infus itu sudah kosong. Aku mau keluar sebentar," kata Reyfan dengan nada cukup manis bagi Sylla.

Namun sebelum Reyfan, pergi Kakek Sumi datang dengan kucing kesayangan Sylla. "Sylla!" panggil Kakek Sumi.

"Kakek! Kakek tau Sylla disini?" Sylla sangat bahagia melihat Kakek Sumi datang bersama Mpus.

"Iya Sylla si Mpus yang ngasih tau Kakek." jawab kakek Sumi.

"Kakek Sylla sudah menikah. Kenalkan ini suami Sylla, Kek. Mas ini Kakek Sumi." Sylla memperkenalkan keduanya.

"Saya Reyfan, Kek, tapi bukankah kamu bilang nggak punya keluarga lagi, Sylla?" tanya Reyfan heran.

"Kakek Sumi memang nggak ada hubungan darah denganku Mas, tapi beliau membesarkanku dengan sangat baik. Kakek Sumi yang selalu melindungi ku dari perlakuan Mami Donita, Mas," jelas Sylla.

"Oh maaf, saya pikir Kakek ini Ayahnya Mami. Kalau gitu aku pergi dulu ya, Sylla," ucap Reyfan.

"Tunggu Mas! Aku boleh minta sesuatu?" tanya Sylla dengan penuh keraguan. Namun Reyfan langsung mengangguk. "Aku mau bawa Mpus, Mas. Dia kucing yang udah aku rawat sejak kecil. Aku sangat menyayanginya. Dia udah jadi temanku di saat susah dan senang, Mas," kata Sylla sambil mengelus-elus kucing kesayangannya itu.

"Aduh bagaimana ini. Susan sangat alergi dengan hewan berbulu. Tapi bagaimana dengan perasaan Sylla jika aku nggak mengiyakan kemauannya. Ini permintaan pertamanya. Apa aku harus tanya dulu pada Susan?" batin Reyfan.

"Mas, kok diem aja? Boleh ya Mas, ini permintaan pertamaku sebagai istrimu." Sylla tersenyum memelas.

"Baiklah, kalau itu maumu. Aku pergi dulu. Kakek, tolong jaga Sylla sebentar ya saya masih ada urusan," ucap Reyfan.

"Iya Nak, hati-hati dijalan. Terima kasih sudah menerima kehadiran Sylla. Kamu memang laki-laki yang baik hati. Tuhan pasti akan memberikan kebahagiaan untukmu," ucapan Kakek Sumi membuat Reyfan sedikit bingung. Seolah Kakek itu mengetahui segalanya.

Namun Reyfan tak menjawab apa pun. Reyfan buru-buru pergi karena sudah ditunggu oleh orang-orangnya di luar.

"Sylla! Berjanji kamu harus jadi istri yang baik. Jangan marah apalagi bertindak ceroboh. Bertahanlah sekuat mungkin saat ada masalah apa pun. Berjanjilah pada Kakek Sylla,"

"Kakek ini bicara apa sih, Sylla pasti akan berusaha untuk jadi yang terbaik buat Mas Reyfan. Tapi Kek, apa keluarga Mas Reyfan bakal suka sama aku, Kek? Aku ini orang yang biasa-biasa aja dan kelihatannya Mas Reyfan itu orang kaya, Kek."

"Sylla, kamu ini cerdas. Mertuamu pasti akan sangat bangga padamu. Bukankan aku akan bersamamu?" kata si Mpus.

"Sylla, kamu gadis yang cantik. Kamu juga bisa melakukan apa pun yang kamu mau hanya dalam sekali belajar. Reyfan pasti akan cepat mencintaimu, Sylla," kata kakek Sumi.

"Terima kasih Kek, terima kasih Mpus. Aku janji sama Kakek aku bakal jadi Sylla yang sangat baik," kata Sylla sambil mengepalkan tangannya dengan penuh semangat.

"Itu baru cucu Kakek." Obrolan itu pun berangsur lama hingga terhenti saat seorang perawat hendak melepaskan botol infus Sylla.

"Semuanya sudah aku urus, Sylla, kita bisa pulang sekarang." Tiba-tiba Reyfan datang.

"Kita mau pulang ke rumah Mas Reyfan dan bertemu orang tua Mas Reyfan ya?" tanya Sylla dengan senyuman kebahagiaan.

"Tidak Sylla, rumahku di Jakarta. Kita akan pulang ke apartemen dulu untuk beristirahat. Besok baru kita pulang ke Jakarta. Kakek Sumi kami pamit dulu. Terima kasih banyak sudah menjaga Sylla," kata Reyfan dan kakek Sumi hanya mengangguk dengan senyuman tipis.

Sebelum itu, Reyfan memberikan amplop coklat dengan sejumlah uang untuk Kakek Sumi. Walaupun awalnya sang kakek menolak, tetapi Reyfan tetap memaksa dan membuat Sylla begitu beruntung menikah dengan Reyfan.

Reyfan membukakan pintu mobil dan Sylla pun masuk dengan wajah tersipu. Ini pertama kalinya Sylla mendapatkan perlakuan sangat lembut dari seorang laki-laki.  "Seperti aku bener-bener sudah jatuh cinta padamu, Mas Reyfan," gumam Sylla dalam hati.

Reyfan masuk ke dalam mobil dan melaju dengan kecepatan sedang. Namun tak lama mereka melaju, Reyfan tengah parkir di depan butik mewah. "Loh Mas, kita nggak pulang?" tanya Sylla heran.

Reyfan tidak menjawab. Dia lekas turun dari mobil dan berjalan ke sisi sebelah mobil lalu membuka pintu untuk Sylla. "Ayo turun, kita harus membeli baju dulu," kata Reyfan dan menggandeng tangan Sylla. Tentu saja Sylla sangat senang dengan perlakuan Reyfan. Mereka pun masuk ke dalam butik dan langsung di sambut oleh beberapa pelayan disana.

"Tolong carikan istri saya beberapa baju yang bagus-bagus atau yang dia sukai," ucap Reyfan pada pelayanan itu.

"Baik, Tuan. Mari Nyonya, ikuti kami." Sylla pun mengikuti kemana perginya para pelayan itu.

"Mas Reyfan benar-benar baik. Dia nggak malu mengakui aku sebagai istrinya di depan orang-orang ini. Aku sungguh jatuh cinta padanya." Lagi-lagi Sylla sangat tersentuh dengan perlakuan Reyfan.

Beberapa saat kemudian, Sylla selesai memilih baju dan kembali menghampiri suaminya. "Mas, kok senyum-senyum aja. Apa yang lucu?" Sylla hendak melihat layar ponselnya, tetapi dengan cepat Reyfan memasukkan ponselnya kedalam saku.

"Ah, bukan apa-apa. Kamu udah selesai?" Reyfan terlihat gugup.

"Sudah Mas. Kenapa Mas keliatan gugup gitu?" tanya Sylla dengan polosnya.

"Aku bayar dulu ya di kasir kamu tunggu disini," elak Reyfan. Sylla mengangguk dan Reyfan pun pergi ke bagian kasir untuk membayar baju yang di pilih Sylla.

Setelah selesai Reyfan pun mengulurkan tangannya pada Sylla untuk mengajaknya kembali ke mobil. Dengan cepat Sylla meraih tangan Reyfan dan berjalan bersama menuju mobil terparkir.

"Oiya, kamu suka type handphone apa? Kita beli handphone dulu ya? Kayaknya kamu nggak punya handphone."

"Sebenarnya aku nggak bisa main handphone Mas. Apalagi tau type handphone."

"Nggak pa-pa, kalau nggak bisa nanti kan bisa belajar. Kita kan perlu komunikasi lewat handphone saat aku tinggal dirumah nanti."

"Hmm terserah Mas saja."

"Baiklah kita cari konter dulu."

Tibalah mereka di sebuah konter besar yang tak jauh dari butik tadi. "Kamu mau ikut turun atau di mobil aja?" tanya Reyfan.

"Ikut deh, Mas." Saat Reyfan dan Sylla sibuk memilih handphone, tiba-tiba di sisi lain yang tak jauh dari konter tersebut ada dua orang yang melarikan diri dari kejaran polisi. Sylla yang melihat kejadian itu hendak membantu polisi untuk menangkap mereka.

Sylla melirik dan mengatur siasat. Dua orang itu hendak masuk gang di sisi tempat Sylla berdiri. Sylla lalu mengulurkan kakinya dan seketika satu orang terjatuh karena tersandung kaki Sylla. Satu lainnya menatap Sylla penuh amarah dan menyodorkan pisau kecil ke arah leher Sylla.

Reyfan sangat terkejut dan hendak melakukan tindakan tetapi gerakan Sylla lebih cepat. Sylla meraih tangan palaku satu lalu Sylla menginjak kakinya dan Sylla pun memutar badannya kemudian di pelintir nya tangan pelaku satu hingga pisau itu terjatuh.

Sedangkan palaku dua yang mulai bangkit dari jatuhnya tadi hendak membalas perbuatan Sylla dan memukulnya dengan balok kayu. "Awas di belakangmu, Sylla." teriak Reyfan.

Sylla pun menoleh dengan sangat cepat lalu memutar kembali badannya bergantian dengan badan pelaku satu dan alhasil yang di pukul pelaku dua adalah rekannya sendiri. Sylla tersenyum masam pada pelaku dua.

Polisi yang mengejar tadi tiba tepat waktu dan langsung membekuk kedua pelaku jahat tersebut. "Terima kasih banyak Kak atas bantuan," kata salah satu polisi itu.

"Sama-sama Pak," jawab Sylla. Setelah kepergian polisi Reyfan langsung menghampiri Sylla.

"Kamu nggak pa-pa, Sylla?" Reyfan begitu khawatir dan memegang kedua bahu Sylla. Sedangkan Sylla malah terpana pada Reyfan dengan jarak dekat mereka berdua. "Sylla ... kamu baik-baik saja kan?" Reyfan kembali bertanya.

"Ahh, iya Mas, aku nggak pa-pa," jawab Sylla cukup tersipu.

"Kamu bisa bela diri?" tanya Reyfan lagi.

"Sedikit, Mas. Hehe ...."

"Lain kali jangan bahaya kan dirimu walaupun kamu bisa bela diri. Ayo kita pulang."

"Maaf Mas, aku cuma mau bantuin polisi itu tadi."

"Iya sudah, ayo." Reyfan mengelus ujung kepala Sylla lalu menggenggam tangannya dan mereka pun masuk mobil lalu pergi menuju apartemen.

...################...

Terpopuler

Comments

Via🔥💰

Via🔥💰

wahh sylla keren

2022-01-13

0

auliasiamatir

auliasiamatir

mari saling dukung kak author,


salam dari novel CINTA TAK PERNAH MATI

2022-01-03

0

Irma Kirana

Irma Kirana

semangat ya 👍

2021-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan
2 Bab 2 Sang Malaikat
3 Bab 3 Jatuh Cinta
4 Bab 4 Sebuah Pertemuan
5 Bab 5 Karna Aku Mencintai Mu
6 Bab 6 Untuk Mu Madu Ku
7 Bab 7 Pengumuman
8 Bab 8 Berusaha Adil
9 Bab 9 Perlakuan Baik
10 Bab 10 Nasi Goreng Istimewa
11 Bab 11 Makan Malam Bersama
12 Bab 12 Rencana Susan
13 Bab 13 Lakukan Lagi
14 Bab 14 Cemburunya Susan
15 Bab 15 Gosip Di Kantor
16 Bab 16 Perbandingan Dua Istri
17 Bab 17 Hati Yang Terbagi Dua
18 Bab 18 Dinner Time
19 Bab 19 Berhadapan Dengan Preman
20 Bab 20 Terasa Hambar
21 Bab 21 Kabar Bahagia
22 Bab 22 Ceraikan Sylla
23 Bab 23 Cemburu Atau Egois?
24 Bab 24 Jangan Mandi
25 Bab 25 Donita Marah
26 Bab 26 Keguguran
27 Bab 27 Nikah lagi?
28 Bab 28 Kepulangan Sylla
29 Bab 29 Rencana Jalan-Jalan
30 Bab 30 Saling Pengertian
31 Bab 31 Kencan Susan
32 Bab 32 Kencan Susan 2
33 Bab 33 Sylla Pingsan
34 Bab 34 Pesan Kakek
35 Bab 35 Dalam Bahaya
36 Bab 36 Dalam Bahaya 2
37 Bab 37 Dalam Bahaya 3
38 Bab 38 Kabar Duka
39 Bab 39 Berduka
40 Bab 40 Hidup Baru
41 Bab 41 Berubahlah
42 Bab 42 Rencana Pindah
43 Bab 43 Apartemen Baru
44 Bab 44 Akal Bulus
45 Bab 45 Pembalasan
46 Bab 46 Labrak Biang Gosip
47 Bab 47 Apa Nyidam?
48 Bab 48 Hamil
49 Bab 49 Musibah Datang
50 KARYA BARU
51 Bab 50 Ahir Yang Bahagia
52 Season Dua Bab 1 ~
53 Season Dua ~ Bab 2
54 Season Dua ~ Bab 3
55 Season Dua ~ Bab 4
56 Season Dua ~ Bab 5
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan
2
Bab 2 Sang Malaikat
3
Bab 3 Jatuh Cinta
4
Bab 4 Sebuah Pertemuan
5
Bab 5 Karna Aku Mencintai Mu
6
Bab 6 Untuk Mu Madu Ku
7
Bab 7 Pengumuman
8
Bab 8 Berusaha Adil
9
Bab 9 Perlakuan Baik
10
Bab 10 Nasi Goreng Istimewa
11
Bab 11 Makan Malam Bersama
12
Bab 12 Rencana Susan
13
Bab 13 Lakukan Lagi
14
Bab 14 Cemburunya Susan
15
Bab 15 Gosip Di Kantor
16
Bab 16 Perbandingan Dua Istri
17
Bab 17 Hati Yang Terbagi Dua
18
Bab 18 Dinner Time
19
Bab 19 Berhadapan Dengan Preman
20
Bab 20 Terasa Hambar
21
Bab 21 Kabar Bahagia
22
Bab 22 Ceraikan Sylla
23
Bab 23 Cemburu Atau Egois?
24
Bab 24 Jangan Mandi
25
Bab 25 Donita Marah
26
Bab 26 Keguguran
27
Bab 27 Nikah lagi?
28
Bab 28 Kepulangan Sylla
29
Bab 29 Rencana Jalan-Jalan
30
Bab 30 Saling Pengertian
31
Bab 31 Kencan Susan
32
Bab 32 Kencan Susan 2
33
Bab 33 Sylla Pingsan
34
Bab 34 Pesan Kakek
35
Bab 35 Dalam Bahaya
36
Bab 36 Dalam Bahaya 2
37
Bab 37 Dalam Bahaya 3
38
Bab 38 Kabar Duka
39
Bab 39 Berduka
40
Bab 40 Hidup Baru
41
Bab 41 Berubahlah
42
Bab 42 Rencana Pindah
43
Bab 43 Apartemen Baru
44
Bab 44 Akal Bulus
45
Bab 45 Pembalasan
46
Bab 46 Labrak Biang Gosip
47
Bab 47 Apa Nyidam?
48
Bab 48 Hamil
49
Bab 49 Musibah Datang
50
KARYA BARU
51
Bab 50 Ahir Yang Bahagia
52
Season Dua Bab 1 ~
53
Season Dua ~ Bab 2
54
Season Dua ~ Bab 3
55
Season Dua ~ Bab 4
56
Season Dua ~ Bab 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!