Satu minggu sudah berlalu setelah kejadian kecelakaan yang menimpa orang tua Yemi sehingga menyebabkan mereka meninggal dunia. Sudah satu minggu juga Yemi tidak masuk sekolah padahal hari senin besok mereka akan ujian awal semester.
Mia dan teman - teman sekelas Yemi yang lain nya selalu datang bergantian untuk menghibur dan memberi semangat pada Yemi agar Yemi tidak terus terpuruk dalam kesedihan nya. Namun usaha mereka seperti sia - sia saat melihat Yemi yang masih saja terpuruk dalam kesedihan nya.
Kenzi selama satu minggu ini hanya bisa melihat Yemi saat pagi sebelum berangkat jerja dan sore hari setelah pulang kerja dan tidak bisa menjaga Yemi selama 24 jam karena lingkungan di sana tidak memungkinkan untuk dua orang berbeda jenis yang bukan mukhrim tinggal dalam satu atap yang sama. Kenzi hanya menitipkan Yemi pada dua orang pelayan wanita yang ada di sana. Kenzi bahkan hampir tidak pernah bertemu dengan Yemi karena seminggu ini dia sering lembur membuat dia pulang malam dan Yemi sudah tertidur saat dia melihat nya.
Hari ini sepulang dari kantor seperti biasa Kenzi akan ke rumah Yemi untuk melihat keadaan Yemi. Sepanjang perjalanan dari kantor menuju rumah Yemi, Kenzi terus memikirkan akan wasiat yang di katakan oleh mendiang Davin ayah nya Yemi.
" Apa aku harus menuruti perkataan pa Davin ya agar aku bisa menjaga Yemi dengan lebih leluasa?" Gumam Kenzi seraya terus menjalankan mobil mewah nya.
" Tapi dia masih sekolah dan aku tidak ingin menghancurkan masa depan nya" Kenzi merasa ragu karena Yemi yang masih duduk di bangku SMA yang tinggal setengah tahun lagi untuk Yemi menyelesaikan sekolah nya. Dan Kenzi berfikir kalau dia tidak pantas untuk Yemi karena umur nya yang sudah tidak muda lagi alias sudah tua sedangkan Yemi masih sangat muda dan lebih pantas bila bersandingan dengan pria seusia nya atau senior nya nanti saat dia berkuliah nanti.
Tak lama mobil yang dikendarai oleh Kenzi sampai juga di halaman rumah Yemi yang lumayan luas. Dengan langkah yang terburu - buru, Kenzi berlari menaiki tangga untuk menemui gadis yang selalu saja membuat dia merasa khawatir akhir - akhir ini. Kenzi hari ini pulang lebih awal dan hari masih sore karena dia berharap kali ini dia akan bertemu dengan Yemi
Tok
Tok
Tok
" Ini aku Yem" Kenzi mengetuk pintu kamar Yemi namun tidak ada suara dari dalam sana. Kenzi pun mengulangi nya beberapa kali dan hasil nya masih sama, tidak ada suara dari dalam membuat Kenzi akhir nya membuka pintu kamar itu yang ternyata tidak di kunci
" Yemi, uncle masuk ya" Kenzi melangkah kan kaki nya masuk ke dalam kamar Yemi namun tidak ada sosok Yemi sama sekali di sana.
" Apa dia sedang di kamar mandi ya" gumam Kenzi seraya melangkah mendekati kamar mandi namun pintu kamar mandi terlihat terbuka dan tidak ada siapa - siapa di dalam sana.
Kenzi menjadi panik karena Yemi tidak ada di kamar nya maupun di kamar mandi sehingga dia berlari keluar kamar sambil berteriak memanggil kedua pelayan yang ia tugaskan untuk menjaga Yemi selama dia tidak ada di rumah itu.
" Bi Ipah, bi Inah" suara Kenzi terdengar menggema di seluruh rumah besar itu
" Ada apa tuan?" Bi Inah dan bi Ipah tampak terbopoh - bopoh menghampiri tuan nya itu
" Dimana Yemi, kenapa dia tidak ada di kamar nya?" Ucap Kenzi dengan nada yang tinggi.
" Tadi ada di kamar sedang tidur tuan" Jawab bi Inah dengan perasaan takut. Karena memang terakhir kali mereka memeriksa Yemi tadi. Yemi sedang tertidur pulas.
" Kalau Yemi ada dikamar, aku tidak mungkin mencari nya dan memanggil kalian kesini" Kenzi menyugar rambut nya frustasi. " Sekarang aku tidak mau tahu kalian cari di sekitar rumah ini sampai dapat!" Ucap Kenzi dengan kilatan amarah yang nampak pada mata nya membuat semua langsung berlari mencari keberadaan Yemi di sekitar rumah. "Aku akan melihat ke kamar pak Davin dan bu Dinda siapa tahu Yemi ada di sana"gumam Kenzi seraya berlalu pergi ke kamar mendiang ayah dan ibu nya Yemi yang berada tak jauh dari kamar Yemi berada sedangkan para pelayan dan security mencari di lantai bawah dan halaman rumah.
" Yemi, apa kamu ada di dalam?" Kenzy berteriak sebelum membuka pintu kamar Davin dan Dinda.
Ceklek
Pintu dibuka oleh Kenzi dan ternyata didalam nya kosong. " ****" umpat Kenzi seraya menggebrak pintu kamar dengan sangat keras.
" Yemi kamu dimana?" Kenzi meraup wajah nya kasar " Jika aku menemukan mu aku berjanji akan mengikat mu agar kau tidak bisa pergi dariku" gumam Kenzi seraya beranjak turun untuk menayakan keberadaan Yemi pada yang lain nya.
🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓
Sementara di pinggir jalan, jalanan ibu kota tampak seorang gadis dengan memakai pakaian rumahan sedang berjalan dengan langkah gontai entah akan pergi kemana. Mata nya sembab karena terlalu sering menangis bahakan wajah nya pun tampak pucat, mungkin karena kurang asupan makanan yang masuk kedalam tubuh nya.
" Aku lapar tapi aku bosan makan sendiri, uncle tidak ada waktu untuk ku karena terlalu sibuk dan seperti nya dia melupakan ku" gadis itu yang tak lain adalah Yemi memegang perut nya sendiri sambil melangkah gontai menyusuri jalan ibu kota.
" Ish, kenapa aku jadi bodoh begini. Seharus nya aku tadi pergi dari rumah naik motor atau mobil biar cepet sampe" Yemi memukul pelan kepala nya sendiri.
" Semangat Yemi sebentar lagi kamu sampai" Yemi memberi semangat pada diri nya sendiri.
Yemi terus berjalan walau dia sudah sangat lemas karena selama satu minggu ini Yemi makan tidak teratur dan sering kali menangis mengingat kematian orang tua yang sangat dia sayangi. Tapi kini Yemi sadar bahwa dia harus bangkit dari keterpurukan nya dan jika Yemi terus seperti itu dia takut kedua orang tua nya akan sangat sedih saat melihat keadaan Yemi sekarang ini. Jadi Yemi bertekad akan menjalani hidup nya dengan keceriaan seperti biasa nya agar kedua orang tuanya merasa tenang di surga sana.
Tadi Yemi tertidur setelah jam makan siang dan bangun setelah dua jam dia tertidur, Yemi yang merasa bosan hanya sendirian dirumah pun memutuskan untuk keluar dari rumah tanpa memberi tahukan para pelayan terlebih dahulu.
Setelah lebih dari dua jam berjalan akhir nya Yemi sampai ke tempat tujuan nya. Sebuah gedung pencakar langit tampak dihadapan nya.
Sebuah gedung apartemen mewah yang hanya orang tertentu saja yang bisa tinggal di sini
Yemi pun masuk tanpa menghiraukan pandangan orang - orang yang tampak melihat nya dengan tatapan yang sangat aneh saat melihat penampilan Yemi saat ini. Wajah yang pucat dan rambut yang acak - acakan dengan pakaian tidur bergambar doraemon dan sandal jepit yang dia gunakan membuat nya tampak seperti gembel.
" Tunggu, kamu tidak boleh masuk kesini" seorang satpam tampak mencegat Yemi yang hendak masuk ke dalam
" Ish, pak Dadang. Ini aku Yemi, apa pak Dadang melupakanku" Yemi mendengus kesal karena diri nya tidak dikenali oleh satpam disana yang bahkan Yemi mengenal nya dengan baik
" Non Yemi? Maaf non bapak tidak mengenali non, habis nya penampilan non?" pak Dadang tidak melanjutkan ucapan nya
" Aku seperti gembel begitu" Yemi mengerucutkan bibir nya sedangkan pak Dadang tampak nyengir kuda " sudahlah aku masuk dulu pak" setelah mengatakan itu Yemi pun melangkahkan kaki nya menuju lift yang tersedia di sana.
Yemi masuk kedalam lift dan memencet angka 12 untuk sampai di tempat tujuan nya. Setelah sampai di lantai 12, Yemi pun langsung menuju sebuah pintu yang dia hafal betul bagaimana cara membuka nya.
Dengan menekan beberapa angka, pintu pun langsung terbuka dan tak menunggu lama, Yemi pun masuk dan merebahkan tubuh nya yang terasa lelah di tempat tidur salah satu kamar di tempat itu. Dan tak perlu waktu lama untuk Yemi bisa masuk ke alam mimpi nya.
**Hayo, Yemi pergi ke mana ayo?
Jangan lupa Like, Vote dan Komen. Terima kasih 🙏🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Mamake Zahra
apartemen
2023-09-01
1
A.0122
lah yg dicariin taunya pergi ke apartemen kenzi pastinya
2022-04-10
1
Sun Sine
apartemen nya
2022-01-26
1