Setelah keluar dari halaman kampus Ara menghentikan motornya di depan orang jualan es tebu.
"Bang es tebunya dong satu bungkus," pinta Ara.
"Baik neng," Si abang mulai membungkus pesanan Ara.
"Makasih bang," Ara memberikan uang pas kepada penjual es tebu itu.
"Hah segernya," Ara menikmati tegukan es yang menyegarkan di tengah cuaca panas yang sangat menyengat. Ia masih duduk di atas motornya.
"Mau cari kerja ya neng?" Si abang penjual es tebu sok akrab.
Ara mengerutkan keningnya. "Dari mana tu orang tahu kalau gue lagi nyari kerja kaya dukun aja," batin Ara.
Setelah ia melihat seragam kemeja putih dan bawahan hitam yang ia pakai barulah ia menyadari apa yang dimaksud orang tersebut.
"Eh iya bang," jawab Ara sambil tersenyum.
"Mau cari kerja dimana neng?" tanyanya lagi.
"Belum tahu bang," jawab Ara sambil menyedot es tebunya.
"Coba aja ngelamar kerja di kantor-kantor gitu neng kan bayarannya lumayan," saran abang penjual es tebu.
"Yagh bang saya cuma lulusan SMA mana ada yang mau menerima," jawab Ara.
"Yagh neng sekarang kan main koneksi neng jadi pendidikan mah yang kedua,eneng kan cantik," kata Si Abang.
"Sialan ni Abang emangnya gue mau disuruh jual diri," batin Ara.
"Ah abang bisa aja, udah dulu ya bang mesti nyari kerjaan nih," pamit Ara meninggalkan Si Abang penjual es tebu.
Ara pun mulai muter-muter mencari pekerjaan. Namun sampai petang tiba ia belum juga mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Yang dimaksud adalah tidak berbenturan dengan jadwal kuliahnya.
"Udah adzan maghrib aja, mending gue mampir sholat di masjid itu dulu kali ya," kata Ara berbicara pada dirinya sendiri.
Lalu setelah Ara selesai sholat ia tidak sengaja bertemu dengan wanita yang berprofesi sebagai ojek online. Ara tahu saat wanita itu membawa jaket yang diletakkan di samping saat sholat.
Saat itu Ara memiliki ide untuk melamar sebagai ojol. "Gue tanya mbak-mbak itu kali ya, gue tunggu sampai dia selesai sholat dulu deh," kata Ara.
Setelah wanita yang di depannya itu membuka mukenanya, Ara mendekat kemudian ia memberanikan diri untuk bertanya.
"Permisi mbak, saya Ara, saya boleh tahu gak gimana caranya mendaftar sebagai ojol seperti mbak?" tanya Ara dengan hati-hati.
"Oh kamu mau ngelamar jadi ojol?" tanya balik mbak-mbak itu.
"Kenalin nama aku Siti," Mbak Siti mengulurkan tangannya ke arah Ara dan Ara menyambut tangan Mbak Siti.
"Kenapa kamu pengen jadi ojol, jadi ojol tuh resikonya berat tahu kalau yang narik cewek," kata Mbak Siti.
"Iya mbak tapi saya butuh pekerjaan," kata Ara.
"Kamu udah lulus sekolah?" tanya Mbak Siti.
"Sudah mbak, saya juga kuliah," jujur Ara.
"Ow jadi kamu lagi nyari kerjaan buat bayar uang kuliah kamu ya?" Mbak Siti membuat kesimpulan sendiri. Ara hanya mengangguk. Padahal sebenarnya ia ingin mendapatkan uang untuk membayar ganti rugi mobil yang ia tabrak.
"Ini alamat kantor ojol mbak, kamu bisa datang sekarang kalau benar-benar butuh, tutupnya jam 7 malam," kata Mbak Siti.
"Makasih mbak," hati Ara gembira karena bertemu dengan orang baik seperti Mbak Siti.
Ara pun bergegas melajukan motornya ke kantor ojol. Tak lama kemudian Ara sampai di depan gerbang kantor ojol yang dimaksud.
"Mbak ada keperluan apa?" tanya seorang security yang bertugas.
"Saya mau melamar kerja pak di sini," kata Ara selesai melepas helmnya.
"Owh sebentar lagi tutup mbak, silahkan menemui pimpinan kebetulan masih ada di dalam," pak satpam bersikap ramah pada Ara lalu menunjukkan ruangan dimana Ara bisa menyerahkan lamarannya.
"Makasih pak," ucap Ara.
Setelah itu Ara diwawancarai oleh pimpinan kantor ojol tersebut. Ia berhasil melalui tes wawancara kemudian ia juga mendapatkan jaket dan helm karena sudah resmi bergabung sebagai ojol.
"Selamat ya mulai besok kamu bisa bekerja seperti yang lain," pimpinan Ara yang notabene perempuan itu menyalami Ara.
"Makasih bu," Ara mengulurkan tangannya.
"Alhamdulillah Ya Allah akhirnya aku dapat kerjaan, sekarang waktunya pulang," kata Ara.
"Gimana mbak, diterima?" tanya Pak Satpam.
"Diterima dong pak," kata Ara.
"Ya udah mbak mulai besok jangan lupa absen dulu ke kantor sebelum mulai ngojek ya," kata Pak Satpam mengarahkan.
"Ow gitu ya," Ara baru tahu.
"Iya, besok pagi juga jangan lupa bawa helm dan jaketnya," kata Pak Satpam yang usianya kemungkinan sepantaran dengan Ayah Ara.
"Siap bos," jawab Ara bersemangat.
Kemudian Ara pun pulang ke rumahnya.
"Assalamualaikum,Ara pulang," teriak Ara yang baru memasuki pintu.
"Waalaikumsalam,kok sampai malam banget nak?" tanya Bu Mia yang menyambut kepulangan anaknya.
"Ia bu biasa anak kuliahan memang gitu pulangnya gak tentu," bohong Ara pada ibunya.
"Tapi kamu gak macem-macem kan nak?" tanya Sang Ibu.
"Insyaallah gak bu," Ara mencoba menenangkan hati ibunya.
"Syukurlah, ibu harap kamu bisa menjaga diri nak," kata Bu Mia.
"Siap bos, bu Ara laper hari ini ibu masak apa?" tanya Ara.
"Ibu masak nasi soto kesukaanmu, ayo makan bareng," kata Bu Mia.
"Lho ibu belum makan?" tanya Ara.
"Belum, ibu nungguin kamu pulang," kata Bu Mia.
"Besok-besok kalau udah waktunya makan ibu makan aja dulu gak usah nungguin Ara ntar sakit maag lho,"
"Iya iya bawel," Ara dan ibunya menuju ke dapur mengambil makanan.
Keesokan harinya Ara mengikuti OSPEK hari kedua di kampusnya.Saat Ara baru turun dari motor seorang laki-laki yang tampan menghampiri Ara.
"Heh cewek udik gimana lo udah dapet kerjaan?" tanya Radith dengan suaranya yang maskulin.
Mendengar pertanyaan yang sama dari Radith, Ara merasa kesal. Ia menyipitkan matanya memandang tajam ke arah Radith.
"Udah, jadi elo tenang aja sebulan lagi gue bisa bayar cicilan pertama gue ke elo," ketus Ara menjawab pertanyaan Radith.
"Gak bisa mobil gue harus segera dibawa ke bengkel, gue mau uangnya sekarang," tangan Radith menadah namun Ara malah menepuk tangannya.
"Nglunjak ya lo, lo kira ini zamannya Bandung Bondowoso yang bisa bangun candi dalam semalam hah?" Ara menaikkan intonasi nada bicaranya.
Ara dan Radith saling menatap mata dengan tajam ke satu sama lain. Lalu Didu datang untuk melerai peretengkaran antara keduanya.
"Heh kalian ini kenapa sih tiap kali ketemu selalu bertengkar kaya Tom and Jerry," tanya Didu tidak mengerti dengan sikap mereka yang kekanakan-kanakan.
"Diam," ucap Ara dan Radith secara bersamaan.
"Kalau lo gak mau nuggu sampai gue gajian terserah, yang penting gue udah berusaha buat dapetin duit yang lo minta," geram Ara pada Radith.
...***...
Dukung terus karya author ya dears, kasih like sama hadiahnya jangan pelit kaya Radith.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Phoetry Punya
ciyeee yang kayak Tom and Jerry pasti nanti jatuh cinta
2022-07-06
1
྅≞⃗Lovy 🖤
Radith nya kebangetan... g semua org itu kaya spt loe.... g kasian pa liat Ara....
2022-06-19
0
𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ
tp biasanya kl awalnya saling ga suka, tengkar terus...lama2 bisa jatuh cinta Lo...bucin dch...
2022-02-05
1