Episode 5

Sesampai di kos, mas Kenzi mengajakku untuk ngopi. Padahal kita sudah sampai kos tetapi belum turun dari motor.

"Kenapa nggak dari tadi aja sih mas, jadi bolak balik kan", kataku sedikit kesal

"Hehehe, ayolah Zai kamu juga lagi gabut kan", kata mas Kenzi

"Iya iya tapi jam sepuluh pulang ya, titik", kataku

"He lihaten sekarang jam sembilan. Yang bener aja kamu, kita baru nyampek langsung balik lagi", kata mas Kenzi

"Yaudah deh iya", kataku

Aku mengiyakan ajakan mas Kenzi, karena tidak ada alasan untuk bisa menolak ajakannya. Disamping aku yang tidak ada kesibukan lain, juga ingin refreshing.

Selama perjalanan, mas Kenzi memberi tahu tentang jalan yang kita lalui. Sudah seperti petunjuk jalan yang ahli memang hehehe.

Sampai di lokasi, cafe tempat kita ngopi. Mas Kenzi memesankan kopi dan makanan ringan, sedangkan aku disuruh mencari tempat duduk yang digunakan untuk empat orang. Aku diberitahu sebelumnya, jika mas Kenzi akan mengajak temannya juga. Setelah memesan, mas Kenzi menghampiriku sambil menaruh nomor meja kemudian pamit ke toilet. Tak lama kemudian, ada seorang perempuan menghampiriku.

"Zailen ya?", tanya seseorang yang rambutnya diwarna oranye

"Iya", jawabku yang tidak mengenalnya

"Kenalin, aku Salsa. Temennya Kenzi", kata dia sambil menyodorkan tangannya

"Oh iya mbak", kataku sambil membalas tangannya

Mbak Salsa duduk dan mengeluarkan ponselnya.

"Kok belum datang sih", gumam mbak Salsa

"Mas Kenzi masih ke toilet mbak", kataku karena ku kira mbak Salsa menunggu mas Kenzi

"Oh enggak, temenku yang satunya. Tadi bilangnya udah nyampe, tapi kok belum", kata mbak Salsa

Kemudian mas Kenzi datang dengan seorang laki-laki. Aku sepertinya pernah melihat laki-laki itu, tapi entah dimana.

Ya, dia laki-laki yang pernah di tunjukin Diandra waktu itu. Apakah dia Endrew? ah entahlah, mungkin wajahnya saja yang mirip.

"Kamu katanya udah nyampe dari tadi", kata mbak Salsa kepada laki-laki itu

"Ke toilet tadi", jawab laki-laki itu

Mereka duduk, dan mas Kenzi memperkenalkan mereka kepadaku.

"Zai, ini Salsa ini Endrew", kata mas Kenzi

"Aku udah kenalan tadi", kata mbak Salsa

"Endrew", kata laki-laki itu sambil menyodorkan tangannya

Benar ternyata, dia Endrew yang pernah disukai Diandra. Tapi apakah dia Endrew yang bersama Bintang, seseorang yang disukai Haikal? ah entahlah.

"Zailen", kataku sambil membalas tangannya

Selama perbincangan, aku hanya bisa mengangguk dan tersenyum berusaha nyaman. Karena aku tidak begitu nyaman dengan orang yang baru aku kenal.

Pukul 1.15 AM. Akhirnya mas Kenzi mengakhiri perbincangan, karena aku sudah cukup lama menunggu momen ini hehehe.

Kita berpisah di parkiran, mbak Salsa dan Endrew lebih dulu. Mas Kenzi tiba-tiba memberiku dua kotak cokelat.

"Yeay cokelat", kataku

"Aku nepatin janji kan", kata mas Kenzi

"Iya iya mas", kataku

"Tapi besok malam temenin ke kosnya Endrew ya kan", kata mas Kenzi

Kenapa harus sama aku sih, dan kenapa harus Endrew.

"Lusa dia ulang tahun, mangkanya besok malam aku ngajakin kamu buat ngasih kadonya", kata mas Kenzi

"Lihat besok aja deh mas, kita pulang dulu", kataku

Mas Kenzi menyutujui, kita pulang ke kos. Di perjalanan mas Kenzi hanya diam, entah apa yang ia pikirkan. Ketika sampai di kos pun, mas Kenzi buru-buru pamit masuk ke kosnya.

Pukul 7.20 AM, aku bangun dari tidurku. Alarmku berbunyi berkali-kali peringatan ada agenda untuk hari ini. Aku lupa jika hari ini ada agenda datang ke sekretariat UKM. Aku segera bergegas mandi dan berangkat ke kampus.

Pukul 8.00 AM aku tiba di kampus, berjalan ke arah sekretariat UKM tari sambil makan roti untuk mengganjal perutku.

Sampai di sekretariat, ternyata sudah ramai. Para anggota baru berkumpul untuk pertemuan dengan anggota lama. Setelah selesai kegiatan sapa anggota lama, para anggota baru dipersilahkan tetap berada di sekretariat sebagai wujud pengenalan tempat.

Pukul 11.35 AM, satu persatu anggota baru mulai meninggalkan tempat. Aku juga ikut berpamitan meninggalkan sekretariat.

Sampai di parkiran, aku bertemu mas Kenzi yang baru saja memarkirkan motornya.

"Lho Zai, ngapain kamu?", tanya mas Kenzi

"Ada acara sapa anggota mas", jawabku

"Kemarin aku ngira kamu nggak ada acara jadinya tak ajakin ngopi sampe malem, sorry ya Zai", kata mas Kenzi

"Hehehe nggak papa mas, lagian tadi juga nggak telat kok", kataku

"Jadi nggak enak sama kamu", kata mas Kenzi

"Ih apaan sih mas, biasanya juga aku ngrepotin mas Kenzi sampe lupa waktu. Sekarang ya gantian dong, biasa aja deh mas", kataku

Endrew datang, berpakaian yang sama dengan mas Kenzi. Mungkin mereka sedang ada latihan basket.

"Hai Zai", sapa Endrew

Aku hanya tersenyum, karena begitu canggung buatku

"Mulai nyapa nih", kata mas Kenzi menggoda Endrew

"Apaan sih", kata Endrew sambil meninggalkan kita

"Ganteng kan dia", kata mas Kenzi menggodaku

Aku nyengir, karena ucapan mas Kenzi yang begitu konyol bagiku. Mas Kenzipun membuntuti Endrew yang sudah lebih dulu berjalan ke arah UKM basket. Aku makan cokelat dari mas Kenzi sambil duduk di atas motor, tiba-tiba mas Reza datang ke parkiran yang juga akan pulang.

"Hai Zai", sapa mas Reza

"Iya mas", jawabku

"Suka cokelat?", tanya mas Reza

Aku hanya tersenyum. Tiba-tiba ada seorang laki-laki datang, dan memarkirkan motornya.

"Udah selesai bos acaranya", kata mas Reza kepada laki-laki itu

"Bodoamat, penelitianku masih ribet tadi", kata laki-laki itu

Dia turun dari motornya, dan menghampiri mas Reza yang berada di sebelahku.

"Ini siapa?", tanya laki-laki itu

"Anggota baru, Zailen", jawab mas Reza

"Hai Zailen, aku Bima", kata laki-laki itu sambil menyodorkan tangannya

Dia yang kemarin menelfon untuk menyuruhku datang ke sekretariat rupanya tidak mengenaliku. Mungkin dia hanya menjalankan tugas untuk menghubungi semua anggota baru.

"Zailen", kataku sambil membalas tangannya

"Aku masuk dulu ya", kata mas Bima berpamitan

Mas Reza menyalakan motornya, sedangkan aku masih asik untuk makan cokelat.

"Duluan ya Zai", kata mas Reza

"Iya mas", jawabku

Hampir 10 menit aku berada di parkiran menikmati cokelat dan menjawab telfon dari Diandra 2 menit yang lalu.

Tiba-tiba Endrew datang, dan menyapa.

"Hai Zai, masih disini aja", kata Endrew

Aku hanya tersenyum dan mengangguk.

"Siapa Zai?", tanya Diandra di seberang sana

Aku hanya diam dan melihat apa yang dilakukan Endrew, dan berharap dia lekas meninggalkan parkiran. Ternyata dia mengambil sepatu di motornya dan sebotol minuman.

"Duluan ya Zai", kata Endrew

Sekali lagi aku hanya tersenyum dan mengangguk.

"Siapa Zai?", tanya Diandra lagi

"Endrew", jawabku

"Ha? Endrew? Si ganteng itu?", tanya Diandra

"Biasa aja sih nggak ganteng", kataku

"Kamu kok bisa sama dia?", tanya Diandra

"Kapan-kapan deh aku cerita, aku mau pulang ini. Udah ya Di", kataku

"Ayolah Zai", kata Diandra

"Assalamualaikum", kataku

"Huft kamu ini, waalaikumsalam", jawab Diandra

Aku menutup telfonnya, menyalakan motorku dan pulang ke kos.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!