Semakin hari kita semakin disibukkan dengan tugas kuliah, dan akupun merasakan kebosanan jika seperti ini secara terus menerus. Aku berencana masuk UKM tari dan berharap bisa membantuku menghilangkan kejenuhan rutinitas sebagai mahasiswa.
"Di, semester dua aku mau ikut UKM", kataku kepada Diandra
Diandra rupanya tidak menghiraukan perkataanku karena lebih sibuk tersenyum melihat sosial media miliknya. Entah mengapa semakin hari Diandra semakin membuatku kesal. Dia lebih sering asik dengan ponselnya dibandingkan mengobrol denganku. Akupun menjadi semakin yakin untuk ikut UKM dan bertemu dengan orang-orang baru yang mungkin bakalan bisa asik aku ajak ngobrol nantinya.
Dosenkupun kembali ke kelas, sedangkan Diandra masih asik dengan ponselnya.
"Tolong hargai jam saya untuk tidak bermain ponsel di dalam kelas", sindir Pak Bambang
Pak Bambang adalah dosen killer di kelas kami, bahkan beliau tidak segan-segan menyuruh mahasiswanya keluar kelas apabila beliau tidak nyaman dengan mahasiswanya. Diandra masih belum menyadarinya, bahkan dia semakin asik dengan ponselnya.
"Di. .", kataku dengan lirih sambil menyenggolnya
Diandra tetap tidak menghiraukannya.
"Diandra!!, keluar kamu!", seru Pak Bambang
Kuliat wajahnya yang terlihat begitu marah, sedangkan Diandra dengan wajah bingungnya berusaha mengodeku untuk menanyakan apa yang membuatnya disuruh keluar kelas.
Jam perkuliahan Pak Bambang telah usai, teman-temanku sibuk merencanakan liburan di akhir semester untuk satu kelas.
Aku whatsapp Diandra.
Di dimana?
(tidak ada balasan)
Di masuk kelas dong, temen-temen lagi diskusi rencana liburan akhir semester nih
(tidak ada balasan)
Akupun segera menelpon dia, karena aku mengira dia sedang asik membuka instagram sehingga tidak menghiraukan chat masuk dariku.
Diandra tidak menjawab panggilanku, kemanakah dia? apakah dia sudah pulang?
Setelah diskusi selesai, aku segera menyusul Diandra ke kosnya. Sudah hampir malam memang, tapi tidak apa-apalah sekalian aku ingin bercengkrama dengan dia di kosnya.
Sampai di kos Diandra, aku di sambut Diandra di depan kosnya. Mungkin dia sudah membaca chatku untuk akan datang ke kosnya, yang aku kirimkan sebelum berangkat tadi.
"Sorry ya Zai tadi aku pulang hehehe", kata Diandra yang berdiam diri di depan pintu
"Habisnya aku bingung mau ngapain juga", tambahannya
"Liburan akhir semester kita ke pantai", kataku sambil melepas sepatuku
"Yuk masuk. Wah asik dong akhirnya liburan pertama sebagai mahasiswa hahaha", kata Diandra
"Ya semoga anak-anak ikut semua, soalnya tadi kayak ada yang kurang setuju kalau ke pantai", kataku
"Couplean yuk Zai", kata Diandra
"Haa??", tanyaku sedikit bingung
"Kita ke pantai pakai ootd yang sama, miriplah gitu pokoknya biar serasi hehehe", kata Diandra
"Boleh tuh, kita pake apa?", tanyaku
Kita sibuk mendiskusikan ootd yang akan kita pakai untuk liburan akhir semester yang kurang dua hari lagi.
Keasikan mengobrol dengan Diandra aku sampai lupa waktu. Tetapi Diandra menyuruhku untuk menginap di kosnya karena besok kita libur dan dia berencana akan main ke kosku.
Kita rebahan berdua di kasur Diandra setelah kita kenyang makan.
"Zai, main pilow talk yuk", kata Diandra
"Gimana itu", kataku
"Ya tanya jawab aja gitu, tapi harus jujur", kata Diandra
"Hmm okelah", kataku
"Pakai selimutnya dong Zai", kata Diandra sambil menyelimutiku
"Siapa yang mulai?", tanyaku
"Aku deh, eh kita selfie dulu buat story instagram hehehe"
"Hmmm"
"Kamu pernah suka dengan seseorang?", tanya Diandra yang sedikit mengejutkanku
"Pernah", jawabku dengan berharap Diandra tidak menanyakan siapa
"Dia tau?"
"Tau"
"Kamu bilang kalau kamu suka?"
"Iya"
"Dia jawab apa?"
"Dia bilang nggak suka hahaha"
"Kamu kecewa?"
"Waktu itu sih mungkin"
"Sampai sekarang?"
"Enggak hehehe"
"Kenapa?"
"Kita udah nggak pernah ketemu lagi semenjak itu, dia teman kecilku. Kita tetanggaan dan setelah papaku pindah tugas, kita pisah"
"Cinta pertamamu ya?"
"Mungkin hehehe"
"Kamu masih ingat dia?"
"Sedikit sih, nggak banyak yang aku ingat untuk seumuran bocil tujuh tahun"
"Kamu nggak coba stalking dia gitu?"
"Hmmm enggak"
"Kenapa?"
"Namanya aja aku lupa siapa hahaha"
Tingtung, bunyi ponsel Diandra.
"Eh bentar Zai", kata Diandra sambil tersenyum, sepertinya ia dapat hadiah kupon undian
"Zai, kamu dapat salam dari Endrew", kata Diandra yang sedikit murung wajahnya
"Siapa?", tanyaku yang memang tidak mengenalnya
"Cowok yang kemarin aku ceritain ke kamu itu", kata Diandra
Aku baru tahu siapa dia, dia adalah laki-laki yang Diandra sukai. Yang juga membuat Diandra tadi lupa diri sampai di suruh keluar kelas oleh Pak Bambang. Aku tidak mau mengecewakan Diandra, bahkan aku juga tidak mengenal siapa Endrew itu.
"Ih apaan sih, lanjut yuk", kataku
"Hmm oke oke", jawab Diandra yang teralihkan fokusnya
Kitapun asik bermain pilow talk sampai mengantuk, dan pada akhirnya memilih untuk tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Abizar
Lanjut terus Thor. ☺️ Jangan lupa mampir dan like novel aku ya.
2020-04-11
0