*Ke**kayaan yg hakiki bukanlah dengan banyak nya harta*.
Namun kekayaan yg hakiki adalah hati yng selalu merasa cukup.
- HR. BUKHARI DAN MUSLIM-
.
.
.
"Assalamu'alaikum nek"
"Wa'alaikumussalam salam nak, kamu udah pulang??"
"Udah nek,, ini nek " ucap Dimas memberikan uang 50 ribu kepada nenek
"Ya Allah nak,, banyak sekali uang nya. Kamu dapat uang dari mana sebanyak ini??? kamu mencuri"
tanya nenek dengan nada yg sedikit meninggi
"Dimas tak mencuri nek"
ucap Dimas dengan mata berkaca kaca.
"Benar kan nak,, kamu tidak mencuri?? "
"TIdak nek, tadi ada orang baik yg memberikan dimas uang ini.. Katanya Dimas mengingat kan dia dengan anak nya d kampung"
"Maaf kan nenek nak,, nenek takut kamu mencuri"
"Dimas selalu mengingat semua nasehat yg nenek berikan. Dimas tak akan sekalipun melanggar nya nek"
"Bagus, biarlah kita miskin harta asalkan kita kaya hati"
ucap nenek memeluk dan mencium kedua pipi dimas.
Dimas melerai pelukannya.
"Nenek harus percaya sama Dimas"
"Iya nenek percaya kamu Dimas"
"Nenek Do'akan saja Dimas, Suatu saat nanti Fimas akan jadi orang kaya dan membahagiakan nenek"
"Aamiin Do'akan nenek selalu menyertai mu nak"
.
.
.
.
.
Sore itu, Dimas berjalan menenteng kantong plastik berisi kue basah buatan nenek menuju rumah buk dona.
Buk Dona adalah guru dari kampung sebelah.
Dimas akan berjalan sedikit jauh.
Tapi ia tidak sekalipun mengeluh.
Setiap sore bu Dona akan mengajar anak anak kurang mampu tanpa d pungut biaya.
Sbagai gantinya setiap ada uang lebih, dimas akan membawa kue untuk buk Dona.
Dia juga membuat perpustakaan mini, anak anak juga bisa membawa pulang buku buku itu untuk d baca d rumah.
D perjalanan dimas bertemu dengan sekumpulan ibu ibu yg sedang bergosip ria. Salah satu d antara mereka ada ibu Ella.
"Kasihan ya,, emaknya kabur sama orang kaya"
"Iya, anak nya malah hidup miskin dengan nenek tua"
"Emang dasar t emak gak tau diri"
"Dia kan ******, hamil d luar pernikahan jadi malu kali bawa anak. "
Entah siapa yg mereka bicarakan. Tapi mereka semua menoleh ke arah Dimas.
"Assalamu'alaikum bu" ucap Dimas sopan
"Udah deh Dimas, kamu percuma aja pergi belajar"
"Iya Dimas, lebih baik kamu mulung aja biar cepat kaya"
"Pintar pun kamu gak berguna. Karena sekali miskin tetap miskin".
Mereka selalu menghina Dimas, dan itu bagai makanan sehari hari.
Dimas tak pernah marah ataupun mengeluh, malah dia menjadi lebih semangat .
Agar suatu saat nanti ia bisa membahagiakan sang nenek, orang yg selalu memberikan nilai nilai kebaikan dalam hidup.
Bukan orang yg hanya mengajarkan kebencian seperti sekumpulan ibu ibu d depan nya ini.
"Saya permisi dulu bu "
ucap Dimas berlalu menuju rumah buk Dona.
.
.
.
.
.
Dimas anak yg pandai, ia selalu mendapatkan nilai yg bagus dari buk Dona.
Seandainya ia d sekolah umum,,
Nungkin ia akan mendapatkan ranking 1 pertama.
Tapi apalah daya, lagi lagi karena keterbatasan ekonomi menjadi alasan nya..
Buk Dona pernah menawarkan Dimas 1 tahun lalu untuk bersekolah dan akan mencari donatur untuk anak anak seperti Dimas.
tapi entah kenapa sampai saat ini hal itu belum juga terwujud..
Dimas tak lagi berharap.
Ia akan menjalani hidup nya sesuai takdir yg d berikan ALLAH kepadanya..
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Heru Dwiyantono
bagus anak yg pintarhanya belum ada biaya
2022-12-13
1
Regilius
penuh dengan pikiran positif
2022-10-02
0
Vinianus Tuwongkesong
nex
2022-04-24
0