Rich Man
"Nak tolong antar kue ini ke warung Pak Wardi ya"
"Iya nek" Dimas mendekati nenek nya yg sudah tua renta ke dapur untuk mengambil kue kue yg akan d antar nya..
.
.
.
.
.
Dimas berjalan tertatih menuju warung Pak Wardi..
Sepanjang perjalanan Ia melihat anak anak seumuran dengan nya memakai seragam akan berangkat ke sekolah.
Tapi berbeda dengan Dimas..
Anak yg saat ini berumur 8 tahun itu hanya berpakaian an lusuh, serta memakai sendal jepit yg tapak nya sudah menipis.
Bukan tak ingin bersekolah, tapi apalah daya.
Ia hanya tinggal berdua dengan nenek nya yg hidup serba kekurangan..
Sedangkan kedua orang tua nya kata nenek sudah meninggal dunia..
Jangan kan sekolah, untuk makan saja ia sudah sangat bersyukur .
Ia tak pernah mengeluh..
Ia menjalani hidup nya dengan ceria.
.
.
.
"Pak ini kue nya" ucap Dimas memberikan kue kepada Pak Wardi
Ohh iya nak Dimas, tarok d sini saja" jawab Pak Wardi menunjuk meja d depan dimas.
Setelah meletakkan kue buatan nenek nya, Dimas menunggu uang pembayaran dari kue kue yg sudah habis terjual kemarin.
"Oia nak Dimas, ini uang nya" ucap Pak Wardi memberikan uang 10 rbu kepada Dimas..
"Terimakasih Pak" jawab Dimas seraya berlalu dari warung Pak Wardi..
.
.
.
"Nek, ini uang dari Pak Wardi" ucap Dimas memberikan uang kepada nenek.
"Iya nak,, nanti uang nenek beli kan bahan kue lagi"
"Ya udah nek, Dimas berangkat dulu,, do'ain Dimas dapat uang yg bnyak hari ini ya nek"
Dimas menyalami sang nenek dan mengambil karung yg ada d depan rumah nya..
"Assalamu'alaikum nek"
"Wa'alaikumussalam salam nak"
Maafkanlah nenek nak, tidak bisa memberikan mu hidup yg baik.. Nenek Do'akan suatu hari nanti kamu akan sukses,,
teruslah tersenyum walaupun nenek tau dalam hati mu menangis..
Ucap nenek dalam hati melihat cucu semata wayang nya pergi . setetes air mata mengalir d pipi sang nenek
.
.
.
.
Diperjalanan Dimas memasukkan barang barang rongsok yg ia temukan kedalam karung..
Yang nanti nya akan ia jual kepada Pak Joko, pengepul barang rongsok yg agak jauh dari rumah nya.
Ia rela berjalan jauh ke tempat Pak Joko karena Pak Joko mampu membeli dengan harga yg tinggi..
Dengan alasan Ia merasa iba melihat Dimas.
.
.
.
Siang hari,, Dimas berjalan dengan bahagia ke arah rumah nya.
"Woi Dimas "
teriak buk Ella tetangga yg tak jauh tinggal dari rumah Dimas
"Ya ada apa buk" tanya Dimas saat mendekati ibu Ella
"Seneng banget muka lu"
"Iya buk, seneng banget malah"
"Kenapa??? " tanya ibu itu kepo.
"Seneng itu kan tidak harus ada alasan nya buk.. Tiap hari Dimas juga selalu merasa senang karena ALLAH memberikan dimas nafas untuk hidup"
ucap Dimas membuat ibu itu bungkam
"Kamu ngajarin saya??? "
"Bukan buk,, kan tadi ibu yg tanya sama Dimas, ya sudah buk,, dimas pulang dulu.. Assalamu'alaikum buk"
"Wa'alaikumussalam" jawab buk Ella melengoskan muka sebal.
Bukan nya Dimas tak menghargai ibu Ella,,
tapi bu Ella selalu mencari kesalahan dirinya dan nenek..
Nenek berpesan kepada nya, agar tidak sering sering mendekat kepada para tetangga yg sifatnya seperti itu..
Ya inti nya, kata nenek jangan mencari masalah dengan mereka..
Kita hanya orang miskin sedangkan mereka adalah orang kaya yg punya kekuasaan.
Kita tak akan pernah bisa melawan mereka..
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Salma Suku
Mampir thor...
aku suka ceritanya
2023-02-11
0
Heru Dwiyantono
lanjutkan
2022-12-13
0
muhilal ilal
oke
2022-04-24
0