4

Life has no remote, get up and change it yourself.

Kehilangan yang luar biasa adalah pelajaran yang sangat berharga

Aku mencoba ikhlas dari suatu kehilangan dan tersenyum dari suatu kesakitan yang sedang menimpa.

Kamu pemilik suara paling menenangkan pemilik mata yang paling meneduhkan, dan pemilik tangan paling menghangatkan, bisakah aku memiliki itu semua, bukan untuk sementara tapi selamanya.

Mimpi......

**

"Oh ia sayang, kamar sebelah adalah kamar Kean, kalau ada apa apa minta bantuanya saja. " jelasnya kepada Nada yang masih mematung melihat suasana kamar yang begitu indah, dengan nuansa hijau mint.

"Baik bunda"

'Keluarga ini benar benar sangat hangat'

Hari masih siang, bahkan suasana yang mendung, membuat Nada enggan untuk keluar kamar. Ia ingat belum menunaikan sholat duhur. Lalu ia berjalan menuju kamar mandi, diucurkanya air dari kran.

"Arhhhhhh.... " teriaknya kencang, membuat penunggu kamar sebelah kaget dan bergegas masuk ke dalam kamar.

"Nad.... kamu kenapa? " tanya Kean panik mencari keberadaanya, lalu menyusul Nada ke kamar mandi.

"Panas ..... panas Key.... panas. Ini kenapa airnya bisa panas si." Nada mengibas ngibaskan tanganya lalu berjingkrak jingkrak di kamar mandi.

"Ceroboh banget kamu si Nad." Kean membuka krannya ke arah warna biru, lalu hendak mengguyurkan tangan Nada ke air yang mengalir lagi.

"Kean, aku gak mau panas. " Nada menarik tanganya yang akan diguyur air oleh Kean. Kean memeluk Nada dari belakang lalu memegang kedua tanganya agar tidak berontak.

"Kean gak mau... Key.... Gak mau ...gak ....gak mau" tolaknya, namun Kean tetap mengguyurnya.

"nyesss" airnya dingin beda sama yang tadi, barulah bibirnya berhenti protes, tanpa sadar posisi Kean masih memeluk Nada. Dengan reflek cepat mereka berdua melepaskan tautan tanganya.

"Ko airnya bisa panas, terus tadi sama kamu kenapa gak panas." Ingin rasanya Kean tertawa akan kepolosan Nada, tapi niatnya ia urungkan, mengingat gadis ini dari kampung, maklumlah agak katro.

"ini ada dua warna, yang kekiri biru artinya airnya adem, tapi yang warna merah arahnya ke kanan, artinya airnya panas. Karna kamar mandi disini dilengkapi water hitler Nada." barulah Nada berooh ria.

"Kenapa gak bilang. " ucap Nada kesal

"situ gak tanya." Nada kembali mendekati kran itu, lalu memelototi warna di bawah putaran kran.

"kamu mau ngapain si? " tanya Kean penasaran.

"Mau wudhu Kean." ucapnya memberitahu kepada Kean. Barulah ia teringat, gadis didepanya ini memang rajin menunaikan sholat. "Kenapa? Mau sholat juga? " tanya Nada, Kean menggeleng.

"Nanti aja maghrib sama isya. " jawabnya enteng. Kean berbalik hendak meninggalkan Nada.

"gak takut masuk neraka emang, kalo sholat bolong bolong?" celetuk Nada. Kean berbalik badan, lalu menatap Nada dengan penuh pertanyaan.

"Memang kamu bakalan masuk surga."

"Aku sholat bukan karena ingin masuk surga......... " sejenak terdiam " eith Bego" memukul keningnya dengan telapak tangan, membuat Kean sejenak ingin tertawa " Ya mudah mudahan masuk surga, siapa si yang gak mau masuk surga."

Kean masih mendengarkan saksama ucapan Nada. "Aku sholat karna nafasku harus ditebus dengan ibadah, sederhananya, kita masih bisa bernafas itu anugrah yang paling besar, kata Romo kembang kempisnya paru-paru kita itu hutang yang harus dibayar dengan sholat."

"jleb" sederhana tapi dalem banget kata katanya. Kean berbalik ke kamarnya, kalimat Nada masih terngiang di telinganya dan membekas di hatinya.

Ya, satu kalimat ini seperti candu yang membuat Kean mendekati kran dan mengambil air wudu. Dibasuhnya satu persatu seperti yang diajarkan Nada tadi subuh, lalu setelah selesai ia meraih peci dan sarungnya. Ia memulainya dengan takbirotul ikhrom.

"Mas....mas.....sini deh." panggil Zela yang menarik Kenan menuju kamar Kean.

"Apa si mah? Heboh banget. " Kenan melongo melihat Kean yang sedang bersujud dan dilanjut dengan duduk diantara dua sujud.

"Nada memang membawa pengaruh baik untuk kita mas." ucap Zela dengan senyumnya.

"Kamu benar Zel, mudah mudahan Kean bisa berubah seiring berjalanya waktu. " harap Kenan, mengingat kebiasaan Kean yang suka keluyuran malam, merokok, tak memungkinkan ia juga mabuk mabukan karna teman temanya juga suka mabuk.

"Aku mau samperin Nada dulu mas. " pamit Zela pada suaminya, lalu beranjak ke kamar Nada. Sayangnya Nada pun masih menunaikan sholat membuat ia mengurungkan niatnya untuk masuk.

*

"Loe kemana aja si Bum? " tanya Langit yang heran kepada lelaki bernama Kean Pribumi. Bumi itu nama panggilanya ketika kumpul, namun terkadang ia enggan dipanggil dengan nama itu, kampungan. Setelah kecelakaan itu, Bintang dan Langit kembali ke Jakarta atas ijin orang tua Bumi.

"Loe gak kabarin Bunga?" Kean menggeleng, membuat kedua sahabatnya melotot.

"Pantas saja.... " seru mereka kompak. Kean menaikan alisnya, menanyakan apa yang terjadi pada mereka.

"Kita diteror Bunga." lagi, seru mereka dengan kompak.

"****** loe Key.... Gara gara cewe loe, cewe gue marah tau." Langit kesal, beberapa hari ini, Bunga menelphon dan menerornya hanya sekedar mencari informasi tentang Kean, membuat Alia kekasih Langit salah paham.

"Kedua orang yang gue tabrak waktu itu meninggal semua." ucap Kean pelan.

Deg

Bagaikan tersambar petir, mereka menganga dengan kompak. "Biasa aja mulutnya." protes Kean. Mereka mulai menutupkan mulutnya.

"Terus loe gimana? " tanya Langit sangat penasaran. Dengan santainya Kean hanya menggidigkan bahunya. Ia tidak mungkin menceritakan bahwa ia menikah dengan anak dari orang yang ditabraknya. Setelah lama menghabiskan waktu bermain PS, Kean beranjak, ia mulai bosan jika harus menghabiskan pagi bersama mereka.

"Udah! Gue cabut." pamitnya dengan wajah suram. Lalu menyambar kunci motor yang ada di meja.

"Ga asik loe. Kita kan lama gak ketemu Key." Dalih mereka, karna memang masih ingin berbagi cerita dan bermain bersama, apalagi akhir akhir ini memang ingin tau kabar sahabatnya itu.

*

Detik waktu menunjukan pukul 23.30, Kean memasuki kamarnya, lalu ia keluar ke balkon kamarnya. Wajahnya ia palingkan ke samping, namun lentera kamar Nada masih terang. Tak lama penghuni kamar tersebut keluar, membuat Kean ingin tahu apa yang membuat gadis itu sudah larut namun masih terjaga.

Ada yang berbeda dari tampilanya, rambutnya lebih pendek dari biasanya, dibuat curly di bawah, dan lurus di atas. Poni yang membuat wajah gadis itu lebih terlihat manis. Sudah jelas pasti bundanya yang membuatnya menjadi berubah.

Kean menatapnya dengan serius, wajah yang masih terlihat sangat polos itu mebuat Kean tenang. Nada masih tidak memperhatikan balkon disampingnya, hingga Kean mengeluarkan dehemanya.

"hmmmm" Nada terjingkrak kaget. Ia tidak tahu bahwa ada Kean disampingnya.

"Kean...."

"Kenapa belum tidur? " tanya Kean dengan menyelidik.

"Lagi kangen sama rama biyung. " ucapnya menatap rembulan yang bersanding dengan bintang. Rasi bintang yang begitu indah menghiasi gelapnya malam.

Kean ikut menatap langit yang bertabur bintang itu, ia merasa bersalah atas apa yang dialami gadis di sampingnya yang saat ini menyandang status istri. "Maaf... "

Mereka saling pandang, iris mata hazel itu seakan menatap dalam kesedihan yang menguasainya. Nada menatapnya dengan senyum, wajahnya begitu tampan, tuturnya dalam hati, Nada memang sudah terpikat dengan ketampanan lelaki yang menyandang suami didepanya itu.

Iris mata kecoklatan itu kembali meperhatikan lautan bintang diatasnya. "Sesuatu yang bernyawa, pasti akan kembali kepada Nya, hanya waktu yang tidak kita ketahui. " ucapnya dengan tenang.

'Gadis ini begitu tenang mengatakan semuanya, seakan tidak ada luka di hatinya'

"apa kamu sudah mengikhlaskanya? " Nada menggeleng, air matanya perlahan menggelinding di wajah halusnya.

"ikhlas adalah keterpaksaan yang dibiasakan." ucapnya dengan senyum yang dipaksakan. Wajahnya masih menatap ke atas, seakan pemandangan lelaki tampan disampingnya tidak menggodanya.

"Aku berjanji akan melindungimu, dan menjagamu dengan nyawaku Nad. "

Terpopuler

Comments

Yusria Mumba

Yusria Mumba

sabar,nada,

2022-10-05

0

Asyfa Putri Afriana

Asyfa Putri Afriana

baru ketemu sama k lanjutan anak anak dri kenan dan kevin
😁
semngat tour trus uptrus yaaa

2022-06-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!