3

If you want to make your dream come true, the first think you have to do is wake up.

Setiap lembaran kertas putih tak pernah menyalahkan setiap goresan pena

Ada saat dimana kita harus memilih antara membalik halaman dan menutup buku

Time to say Goodbay

**

"Siapa kamu memaksaku?" tanyanya acuh tanpa melihat Kean yang masih menatapnya di ambang pintu.

"Aku suami kamu Nad, jangan lupa itu."

"Aku tidak meminta dinikahi." elaknya jelas bahwa memang perjodohan ini membuat mereka berfikir akan seperti apa rumah tangga yang dibangun atas paksaan.

"brak" pintu ditutup dengan keras oleh Kean. Membuat Nada menjingkrakan tubuhnya karena kaget.

'Maksudnya apa coba mengatakan hal itu.' batin Kean bertambah kesal. 'dia pikir gue yang minta buat dinikahin sama dia? '

"Arghhh...... "

Flash Back On

"Key ayah ingin bicara. " Kean mendongak melihat ayahnya yang berada tepat di depan matanya.

"Ada apa yah?" Zela yang baru muncul dibelakang suaminya hanya menatap iba keputusan suaminya ini.

"Kamu harus menikahi anak mereka." Mata Kean membelalak, wajahnya tampak menatap shok ungkapan ayahnya itu.

"Yah... " ucapnya dengan wajah marah tapi bibirnya tersenyum "jangan becan.... "

"Ayah serius" potongnya. Zela hendak meyela ucapan suaminya, dengan cepat Kenan melambaikan telunjuknya tepat didepan bibir Zela, membuat Zela urungkan sanggahanya.

"Kean gak mau yah." tolaknya. Ia mempunyai kekasih di Jakarta, tidak mungkin ia menikah dengan orang lain dan yang tidak habis fikir menikah di usianya yang masih 16 tahun.

" Penjara atau menikah? Hanya itu pilihan kamu Key" Kean membeku, ucapan ayahnya itu membuat Kean lebih down. Hatinya seolah tertohok oleh kelakuanya yang merenggut nyawa mereka.

"Mas..... " bentak Zela mencoba menyadarkan ucapan suaminya.

"Zela CUKUP...... " telunjuknya ditudingkan oleh Kenan terhadap istrinya. Suaranya menggelegar, membuat Kean tak terima ibundanya dibentak. Lalu lalang perawat di depan ruang IGD membuat Kenan tak leluasa memarahi anak bebalnya.

"jangan bentak bunda yah." Kean meraih ayahnya dan menurunkanya. Namun tangan Kean ditepis oleh ayahnya.

"Ini didikanmu yang selalu memanjakan Kean Zel." Suaranya masih tinggi.

"Yah... jangan bentak bunda, Kean yang buat salah, bukan bunda" Kean lagi lagi tak terima dan membela bundanya yang memang sangat sayang kepada anak semata wayangnya.

"Diam kamu Kean. Belum puas kamu membuat onar selama ini dan kali ini kamu merenggut nyawa orang tua dari gadis yang tidak berdosa seperti itu. Bayangkan jika itu ayah dan ibumu yang direnggut nyawanya!"

"...... " keduanya saling diam, Kean dan ibundanya tak bisa mengelak semua ungkapan ayahnya. Selama ini bahkan Kenan sampai bosan bahwa putranya sering di panggil oleh guru BK, untung saja SMA Rajawali adalah sekolah milik uyutnya, yang kali ini berada di bawah naungan Lea.

Masih ingat Axelea mama dari Arion, oma dari Derric tokoh di Nikah Muda novel pertamaku. Ada Arion dan Derric di novel keduaku.

"Sekarang kamu kembalikan bapak gadis itu, dan sehatkan ibu dari gadis

itu juga, jika kamu mampu, maka kamu tidak perlu menikahinya."

" ....." lagi Kean dan bundanya masih membisu.

"Namun, jika kamu tidak mampu mengembalikan mereka, tunggulah 6 bulan lagi dimana usiamu genap 17 tahun, kamu akan mendapat panggilan dari pengadilan dan mempertanggungjawabkan semua perbuatanmu."

Zela mengusap pundak anaknya, lalu menganggukan kepalanya kepada Kean agar menuruti permintaan ayahnya, jika kali ini situasinya dikembalikan Kean yang diposisi Nada, bagaimana Kean saat ini, bisakah Kean meghadapinya.

"Membunuh dua nyawa, cukuplah menenggelamkan masa mudamu di jeruji besi." Ledek Kenan kepada putranya.

"Baiklah Kean bersedia yah."

Flash Back Of

Nada mengacak atas rambutnya yang panjangnya hingga ke bok*ng dengan kesal, sejenak mengulang kalimat yang sempat menggetarkan jiwanya 'ikatan suami dan istri.'

Diingatnya lagi ucapan mertuanya, bahwa kedua orang tuanya sangat ingin Nada bisa meraih cita citanya. Sekalipun ia memaksa untuk tetap tinggal, ia tidak bisa memaksakan kehendaknya. Karna dirinya saat ini adalah sah milik lelaki itu.

Kean benar, ia berhak atas dirinya, dan apapun keputusanya sesuai janjinya kepada almarhum ibunya, ia harus patuh dan berbakti kepada suaminya. Ia berdiri lalu mengambil berkas dan baju yang layak untuk dimasukan ke dalam ranselnya.

Suara adzan subuh menggema, Nada terbangun dari tidurnya, ia langkahkan kakinya untuk berjalan keluar. Dilihatnya Kean yang tertidur di risban atau kursi yang terbuat dari kayu, tanpa menggunakan selimut.

"Key... Key... " Nada menepuk nepuk lengan suaminya yang tertidur dengan posisi miring, tampak beberapa nyamuk yang hinggap di lenganya. "Key... Kean ... Kean bangun" Kean mengerjap, lalu ia hendak memposisikan tubuhnya secara terlentang.

"Brukk"

"ahhhh.... " erangnya karna ia terjatuh dari atas risban. Nada menutup bibirnya, ia tak kuasa menahan senyum karna kelakuan suaminya yang terjatuh dari risban tersebut.

Melihat Nada yang berdiri di samping Kean, Kean langsung terduduk, ia memastikan kembali bahwa wajah didepanya sedang menyipitkan matanya, meskipun bibirnya dibekap dengan tanganya, Kean tahu kalau Nada sedang tersenyum.

"Apa....? " tanya Kean cuek. Nada metralkan suasana canggungnya. Ia membuka bekapan tanganya di bibirnya.

"Sholat subuh." ucapnya pelan. Biarpun ia enggan menjalani hubungan suami istri yang menurutnya masih dini, tapi ada hubungan, dan tanggungjawab dengan sang pembolak balik hati.

"Sholat? " Dahinya mengernyit, ia berfikir dalam dalam, seumur sejarahnya ia sholat hanya ketika ujian agama, dan diwaktu kecilnya.

"Ia udah adzan, sebelah ada masjid. " Nada berjalan mengambil sarung dan peci milik bapaknya yang masih baru. Biasanya orang jawa selalu menyimpan sarung dan peci khusus untuk sholat ied.

"Aku gak bisa, gak pernah sholat." tolak Kean pada Nada. Nada dengan cepat menarik tangan Kean, membawa ke sumur untuk mengambilkan air suci dan dimasukan ke dalam padasan atau tempat menyimpan air suci.

Setelah suara iqamat terdengar, Nada mengantarkan suaminya ke masjid. Barulah Kean masuk ke dalam masjid dan Nada menjalankan sholat di rumah.

Setelah sholat Kean duduk di kursi yang biasa disebut risban itu. Nada keluar dengan membawa kopi untuk Kean dan sedikit makanan ringan untuk Kean.

Ada desiran hangat di hati Kean, semacam rasa nyaman yang belum pernah ia rasakan. Memang belum ada percakapan diantara mereka, namun perilaku Nada membuat Kean tahu bahwa gadis di depanya ini mengibarkan bendera damai.

Tak lama kedua orang tuanya datang dan bahagianya melihat mereka sudah bersiap. Zela dengan cepat memeluk Nada. "Trimakasih Nad, karna kamu mau ikut kami ke Jakarta."

7 jam kemudian

Masih di bangunan ini, dimana rumah ini adalah rumah turun temurun dari Axel dan Lea, namun saat ini hanya ada Axel dan Keyla. Cila yang lebih sering menginap disini, dan Kenan serta Zela yang megurus kedua orang tuanya.

Nada terkagum kagum melihat bangunan sebesar ini. Rumahnya sangat indah bak istana, halaman yang luas dengan taman yang indah, pancaran air dari mulut singa yang indah itu menambahkan plus nilai estetiknya.

Sesampainya mereka dipintu utama, mereka sudah disambut hangat oleh Cila. "Hai Nada, namaku Cila, aku kakanya Kean." ucap Cila ramah, dan berhambur memeluk Nada.

"Kaka dari mananya, kamu yang adik aku." potongnya kesal lalu mengacak rambut Cila.

"Aku lebih tua dari kamu Kean. " mereka lagi lagi berdebat tentang siapa yang lebih tua.

"Nada ... ayo masuk sayang, mereka memang suka gitu kalau ketemu. " rangkul Zela pada menantunya. Nada hanya mengangguk, lalu membawanya masuk, sudah ada Axel dan Keyla yang menyambutnya dengan pelukan, kisah ini lebih mirip dengan Keyla, hanya saja Keyla menikah karna kecelakaan.

Setelah berbaur dengan keluarga Kean yang sangat baik dan welcome, Nada diajak oleh Zela memasuki kamarnya. "Sayang masuklah, ini kamar kamu, dan sudah ada baju buat kamu, kalau kamu suka pakailah, kalau tidak bilang bunda ya!" ucapnya dengan lemah lembut.

"Oh ia sayang, kamar sebelah adalah kamar Kean, kalau ada apa apa minta bantuanya saja. " jelasnya kepada Nada yang masih mematung melihat suasana kamar yang begitu indah, dengan nuansa hijau mint.

"Baik bunda"

'Keluarga ini benar benar sangat hangat'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!