2

When someone left you, do not cry because that is the message that you’re going to get a better one

Good relationships don’t just happen. They take time, patience, and two people who truly want to be together.

Payung tidak akan membuat hujan berhenti, tapi membuat kita tetap berjalan melewatinya sampai ke tujuan.

Bukan terlalu dini, mungkin Tuhan memberikan seseorang yang dinamakan jodoh untuk merubah semua perilakumu menjadi lebih baik

**

Seketika suasana menjadi keruh, hening dan sedih. Bagaimana mungkin dalam sekejap putranya merenggut 2 nyawa sekaligus. Kenan dan Zela frustasi mendengar interaksi mereka berdua.

"Nad, saurunge biyung nyusul ramamu, Ibu pengin weruh koe mbojo Nad"

Nad sebelum ibu nyusul bapakmu, ibu pengin lihat kamu nikah Nad

"yung, ngomong apa si, mbojo karo sapa?"

ibu ngomong apa si, nikah sama siapa?

Nada tampak berfikir pajang, permintaan ibunya itu aneh, kenapa harus menikah diusia sedini ini.

Mendengar itu, Kenan mendekati ibu Nada," Anak saya akan menikah dengan putri anda bu." Mendengar penuturanya ibu Nada menyimpulkan senyumnya lalu mengangguk pertanda bahwa ia setuju dengan usul calon besanya.

"Biyung ngomong apa, aja aneh aneh yung."

Ibu ngomong apa, jangan aneh aneh bu

"Nad, biyungmu ki, uis ra kuat, kepengin nyusul ramamu."

*Nad ibu itu sudah gak kuat mau nyusul bapakm*u

satu jam kemudian

"Saya trima nikah dan kawinya Qaira Nada Assalwa bin Muhammad Alif dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai." Kean menjabat tangan penghulu dengan mantap melantunkan ijab dan qabulnya.

"Bagaimana saksi "

"Sah alhamdulillah" suara sahutan saksi yang dihadiri oleh bapak lurah dan Kader desa cukup keras menjadi saksi sebuah pernikahan sakral.

"Nduk... salim karo bojomu. "

nduk panggilan untuk anak perempuan

nduk salaman sama suami kamu

Nada dengan enggan mencium tangan Kean, ada raut sedih dan kesal yang tercampur dalam hati Kean. Bagaimana tidak usianya belum genap 17, bahkan gadis disampingnya masih 16 tahun kurang. Tapi jika mengingat bahwa dialah yang menyebabkan semua ini, hatinya ikut sedih.

"Nduk sing bekti karo bojomu, aja ambekan, sing gede sabarmu, kudu bisa maafna kesalahan. Biyung ra isa ngancani koe. "

nduk berbakti sama suami kamu, jangan suka ngambek, sabarmu yang banyak, dan harus bisa saling memaafkan segala kesalahan. Ibu gak bisa menemani kamu

"iya yung. "

iya bu

"Cah bagus biyung nitip Nada ya, sing gede sabarmu ngadepi Nada yo cah bagus"

Anak ganteng, ibu nitip Nada ya, harus banyak sabar menghadapi Nada ya cah ganteng

Kean menatap dalam ibu yang menyandang status mertuanya. Harapanya sangat besar kepada Kean untuk menjaganya.

"ia bu, saya akan menjaga Nada melindunginya meski dengan nyawa saya bu." janjinya yang disaksikan oleh kedua orang tuanya.

"Biyung pamit ya cah bagus, nek biyung due salah biyung njaluk ngapura. Nada sing nurut kalih bojomu. "

Ibu pamit ya cah ganteng, Kalau ibu punya salah ibu minta maaf. Nada yang nurut sama suami kamu

Ibu Nada mulai sesak, terlalu banyak berbicara membuat jantung bekerja ekstra dan pasokan O2 yang berkurang. Setelah sekian menit kesadaranya mulai berkurang, hingga matanya terpejam, namun irama jantung dan nafasnya mulai memberat.

"Ndu, tuntun tahlil" Nada mulai terisak dan menggelengkan kepalanya. Ia belum siap jika harus kehilangan kedua orang tuanya dalam satu hari.

"Laailahaillalloh"

"Lailahaillalloh" Perlahan suaranya menghilang dan matamya mulai tertutup, bibirnya menampilkan senyumnya.

"Biyung..... Biyung.... Nada melu yung, Nada moh dewekan yung.... yung...... "

Ibu..... Ibu..... Nada ikut bu, Nada gak mau sendiri bu.... buu....

Keluarga Kenan memanggil dokter dan setelah dokter tersebut sampai di ruagan IGD khusus ruang tindakan dimana ibu Nada dirawat, dr IGD hanya menggelengkan kepala. Perawat berdatangan untuk memasang alat rekam jantung di kedua tangan dan kaki. Dan hasilnya flat atau datar, pertanda bahwa irama jantungnya sudah tidak ada.

"pasien dinyatakan meninggal pukul 14.35 WIB karena henti nafas dan henti jantung"

*

Dua gundukan bertabur bunga dengan dua nisan itu masih basah, meninggalkan dua insan yang masih setia disana. "Ayo pulang. " Satu patah kata dari bibir Nada yang sejak tadi tidak pernah Kean dengar.

Wanita bertubuh mungil, dengan kulit putih kusam, rambut panjang, berponi berdiri tegap dan berbalik dari makam kedua orang tuanya mengajak Kean pulang.

Kean berjongkok dan membisikan sebuah kalimat di salah satu nisan tersebut. " Pa... Bu saya berjanji akan melindungi putri ibu." ucapnya lalu berdiri meninggalkan kuburan kedua mertuanya.

Sesampainya di rumah Nada, Rumah dengan dinding kayu itu bagi Kean tak layak disebut rumah. Lantainya saja masih berwarna hitam, menandakan bahwa tanahlah yang menjadi lantai rumah itu.

Mereka sudah ditunggu oleh Zela dan Kenan. "Nada makanlah dulu, kamu belum makan sejak pagi. "

"Nada gak laper tan." Nada berlalu menuju kamar mandi dan menyegarkan dirinya.

Kean, dan kedua orang tuanya masih menunggu Nada selesai mandi. "Nada kesinilah ayah mau bicara. " ucap Kenan. Nada dengan langkah pelanya mendekati mereka.

"Besok kami akan kembali ke Jakarta, bagaimana kalau...... "

"Nada mau disini aja" jawabanya mampu membuat Kean mendelik. 'Maksudnya apa Nada gak mau di ajak ke kota'

"Sayang..... " Zela merangkulkan tanganya pada pundak gadis itu. "Kamu sudah jadi anak kami, jadi kamu juga harus ikut kami, kalau kamu disini siapa yang akan mengurusmu. " Sejenak Nada terdiam, mencerna ucapan demi ucapan.

"Sayang, piala sebanyak ini harus kamu dapatkan disana, raih cita cita kamu, kamu tau ayah dan ibumu di langit melihatmu, dan berharap kamu melanjutkan cita cita kamu."

"........ " masih dengan bibir yang membisu.

"Baiklah besok pagi kita balik ke Jakarta, kami akan sangat berharap Nada akan ikut. Sudah sangat malam, ayah dan bunda akan menginap di hotel, besok pagi pagi kita berangkat ke Jakarta. Kean temani Nada disini. "Zela mengusap rambut Nada dengan lembut lalu megecupnya.

"Key, jangan keluyuran." Zela dan Kenan beranjak meninggalkan halaman rumah tersebut.

Sepeninggalan kedua orang tua Kean, Nada kembali ke kamar ia tidak mencicipi makanan yang dipesan oleh orang tua Kean, hanya Kean yang menikmatinya.

tok

tok

tok

ceklek

Pintu kamar Nada terbuka lebar, ia sadar lelaki didepanya adalah suaminya, suami yang tak ia harapkan. Wajahnya sangat tampan, alisnya yang tebal, bibir tipis menggoda, badan atletis. Sempurna satu kata yang akan mereka katakan ketika melihat wajah didepanya.

'lelucon apa ini ya Alloh, usia yang masih dini harus menikah karna hal seperti ini '

"Makan Nad! " pinta Kean dengan lembut, ditanganya terdapat piring lengkap dengan lauknya. Nada tak bergeming, wajahnya yang polos, matanya yang merah menandakan ia belum berhenti dari tangisnya.

"Aku gak laper. " Jawabnya acuh, lalu berbalik meninggalkan Kean di ambang pintu.

"Kalau kamu sedih terus, orang tua kamu akan sedih melihatnya." ucap Kean berjalan masuk ke kamar Nada dan meletakan makanan tersebut dimeja, meskipun rumahnya terbuat dari bambu, tapi Kean akui tata letaknya cukup rapi.

"Gak usah sok peduli." Ketusnya menyahuti ucapan Kean. Kean menghela nafas kasarnya. Ia sugarkan rambutnya yang bak menantang Tuhan itu, dan rambut disamping yang dibuat seperti poni pendek.

'sial.... gue udah nurunin gengsi buat nganterin makanan khusus buat dia, malah ditolak mentah mentah.'

"Terserah loe mau makan atau gak, intinya gue udah minta loe makan." Kean berbalik melangkahkan kakinya keluar.

Sesaat sebelum kakinya benar benar keluar dari kamarnya, ia berbalik dan menatap Nada. "Kemasi barangmu, besok ikut ke Jakarta! " ucapnya dalam penuh dengan intonasi.

"Siapa kamu memaksaku?" tanyanya acuh tanpa melihat Kean yang masih menatapnya di ambang pintu.

"Aku suami kamu Nad, jangan lupa itu."

"brak" pintu ditutup dengan keras oleh Kean.

Terpopuler

Comments

Yusria Mumba

Yusria Mumba

ceritany bagus bikin nangis,

2022-10-05

0

stefani n.i.s

stefani n.i.s

ini cerita nya bgs loh tp kok ga ada yg baca ya...

2022-03-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!