22.15 Annelyn mengendap-endap masuk ke dalam rumah, ini adalah pengalaman pertama membangkang suaminya sejak menikah.
" Ehm. Masih ingat pulang kamu?".
Degh..
Suara berat Dimas mengagetkan Annelyn.
" Yaaahh ketahuan.. ternyata kamu belum tidur Mas? Ku kira sudah sibuk berc*mbu* " Jawab Annelyn kelewat santai.
Gemeletuk suara gigi Dimas tertahan, dia sudah cukup frustasi mendengar omelan ibunya, belum lagi istrinya yang tiba-tiba menjadi wanita pembangkang.
Berjalan mendekati Annelyn,
" ah sakit Mas". Protes Annelyn saat Dimas mencengkeram lengannya sambil menariknya menaiki tangga.
Braakk.
Suara pintu kamar dibuka dengan kasar. Dimas masuk bersama Annelyn.
" Kita harus bicara, sayang. Aku tidak ingin semuanya menjadi buruk." Pinta Dimas tiba-tiba memelas.
Sayang? Tadi seharian kemana saja?
" Apa yang Mas mau? Masih kurang kebaikan yang selama ini aku beri??"
"Semuanya sudah menjadi buruk saat kamu menikahinya." Lirih Annelyn,
Air matanya meleleh, melihat itu Dimas mendekat merengkuh bahunya dalam pelukan. Bod*h. Annelyn merutuki dirinya yang lemah, bukan memukul Dimas dengan tinju, dia malah membalas pelukannya.
" Maafkan aku, sayang." Pinta Dimas.
Tangis Annelyn semakin pecah, pikirannya melalang buana pada berbagai kenangan beberapa tahun silam.
flash back.
Kantin SMA_
" Kamu udah punya pacar, Lyn?"
Pertanyaan kompak Narendra dan Meylan hanya dibalas cengiran oleh Annelyn
" Siapa??" Narendra bertanya sambil memandang lekat Annelyn.
" Dia asisten manajer di tempat aku kerja".
Dahi Narendra mengernyit.
" Usia?"
Annelyn mencebikkan bibir malas.
" 32"
" What?" Pekik Narendra dan Meylan bersamaan.
" Kamu nggak jadi simpanan om om kan, Lyn?". Tuding Meylan
Annelyn melotot, reflek memukul pelan tangan Meylan.
" Ya nggak lah, Mey"
" Selera kamu yang kaya Om Om gitu ya? " Selidik Rendra.
" Hiihhh kalian ini, dia itu masih mas-mas masih kelihatan muda, orangnya baik banget, aku menemukan sosok Om Bimo dalam dirinya" Annelyn menjelaskan dengan mata berbinar-binar.
" Cih, baru kenal aja udah bilang seperti sosok Om Bimo, Om Bimo sudah pernah mengganti popokmu waktu bayi. Lha dia??". Cerocos Meylan tidak habis pikir dengan Annelyn.
Annelyn hanya tersenyum malas menanggapi ocehan dua sahabatnya, dengan mata terpejam dia membayangkan akan seperti apa kehidupan rumah tangganya nanti bersama Dimas, orang yang dicintainya. Sosok sempurna menurutnya.
Flash back of
" I love you, Ann. I'm sorry.." Bisik Dimas lembut, membuyarkan lamunan Annelyn.
Isak tangis Annelyn semakin keras terdengar, ia benci dirinya yang lemah. Kemana perginya Annelyn beberapa waktu lalu yang dengan semangat menggebu-gebu ingin bercerai, ingin membalas dendam.
Kita tidak bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta. Tapi kita bisa memilih di sisi siapa seharusnya kita berdiri.
Nasihat Om Bimo setahun yang lalu menggema di telinga Annelyn. Pada saat itu dia terlalu bersemangat mewujudkan pernikahannya, tanpa berpikir nasihat Om Bimo adalah wujud kode keras lelaki dewasa itu, kalau rencana pernikahannya sudah diketahui.
Perlahan, Annelyn melepas pelukan Dimas, kini tekatnya sudah bulat, dia hanya butuh beberapa hari untuk mempersiapkan perceraian. Tidak bisa malam ini karena ia juga tidak mau pergi tanpa memberi pelajaran.
" Cukup, Mas. Kamu bisa kembali ke kamar istri mudamu. Aku masih belum.. "
Tok tok tok
Suara ketukan pintu menginterupsi percakapan keduanya.
" Mas, ini aku Puspa, aku takut tidur sendiri, biasanya aku tidur ditemani anak-anak. " Runtut Puspa dari balik pintu.
Mendengar pernyataan Puspa, Dimas menunjukkan keraguan, setengah hatinya sudah pergi bersama wanita dibalik pintu itu.
Tidak ingin rasa kecewa, sakit hatinya dilihat, Annelyn berkingsut menjauh, menghindari tatapan mata suaminya.
" Pergilah Mas, aku juga tidak mungkin mengijinkanmu tidur bersamaku."
Hening sesaat, sampai terdengar pintu kamar terbuka lalu tertutup lagi. Sekarang hanya tersisa Annelyn berteman lara di dalam kamar itu.
***
Seorang pria yang tidak bisa tidur, tengah menghisap rokok di balkon apartemennya. Sejak gadis kecil kesayangannya kabur dari rumah ia sering tidak bisa tidur.
Setahun terakhir hampir tiap malam ia tidak tidur memikirkan gadis nakal yang mungkin saat dipikirkannya gadis itu tengah bergelut dengan suaminya.
Dan kini, masalah baru lagi. Dia ingin datang untuk memeluk gadis manja yang selalu lari ke dalam pelukannya. Gadis manja yang 4 tahun terakhir tidak bisa ia lindungi secara langsung.
drt drt drt
Melihat layar ponselnya berkedip, pria itu hanya melirik dengan malas, tapi begitu matanya menangkap nama yang tertulis pada layar , ia begitu antusias menerima panggilan.
Hallo
...
it's oke, oh ya bagaimana kabarmu manis?
...
Aku akan baik-baik saja, kalau kamu baik-baik saja.
...
Kamu benar sayang.
...
Hmm
...
Ya itu lebih baik, kpn??
...
Terserah kamu saja
...
oke,
***
Pukul 11.45 Annelyn masih terjaga. Ia ingin menggedor pintu kamar sebelah, tidak ada lagi air mata, yang ada hanya emosi terpendam.
" Hiihhh tanganku gatel pengen njambak-njambak kuntilanak di kamar sebelah."
" Dasar!! Dimas brengsek!"
Panas hatinya semakin bertambah, seiring suara pergulatan di kamar sebelah juga memanas.
" Tadi minta maaf, bicara lembut, sekarang aja disuguhi cacing kepanasan langsung tancap!"
Suara Annelyn berkomat-kamit mencibir.
klik. Annelyn membuka ponsel, menghubungi seseorang di luar sana.
...
Hallo, Om. I'm sorry.. ( Lirih Annelyn)
...
Aku.. aku baik-baik saja. Om bagaimana??
...
Aku akan bercerai. Bagaimana menurutmu?
...
Aku butuh bantuan.
...
Aku butuh pengacara.
...
Belum bisa secepatnya, aku ingin memberi pelajaran dengan cara yang selalu Om ajarkan.
...
Yasudah, makasih Om, besok aku menghubungimu lagi.
...
Setelah memutuskan panggilan, Annelyn tidak lagi mendengar suara dari kamar sebelah. Ia mencoba memejamkan mata, baru beberapa menit, suara itu terdengar lagi.
Sial. Umpatnya.
***
Pagi hari saat Bu Rukana bangun, terjadi keributan di lantai bawah, tidak ada sarapan ataupun wedang jahe kesukaannya di meja makan.
Dimas dan Puspa yang kelelahan tidak berniat beranjak dari tempat tidur. Begitu juga Annelyn yang baru tidur saat subuh juga enggan bangun, apalagi dia merasa sudah tidak perlu bertanggung jawab atas urusan rumah tangga.
Brak brak brak.
Suara pintu kamar Annelyn digedor.
" Anne! dasar istri pemalas. Sudah jam 7 . Bangun Anne!! Meja makan masih kosong. Kamu belum masak kan!!" Teriakan Bu Rukana mengalahkan pedagang pasar.
Dengan malas Annelyn membuka pintu.
" Menantu kesayangan Mama mana??? Belum bangun ya? Semalam lembur siihh" Annelyn mencibir sinis.
Plak
Panas, nyeri menjalar dari pipi sampai ubun-ubun.
Bu Rukana yang merasa tidak dihargai lagi oleh menantu bocahnya, seketika melayangkan tamparan di pipi kirinya. Melanjutkan lagi sesi omel mengomel sampai Dimas dan Puspa keluar dari kamar.
" Bu, ada apa ribut begini?". Tegur Dimas, sambil mengacak rambut.
Menahan perihnya pipi yang mungkin membengkak Annelyn menjawab dengan santai. " Ini lho Mas, Mama lapar, tapi Tante Puspa belum masak, eh malah marahnya sama aku."
" Itu tugas kamu! Dasar menantu tidak tahu diri. Bisanya cuma numpang hidup sama anakku." Cerocos Bu Rukana.
" Tante Puspa juga menantu mama kan?" Pertanyaan Annelyn sedikit mengejek penuh selidik.
Dimas bersandar di dinding sambil mengurut dahi. Akhirnya menengahi.
" Anne, sebaiknya kamu masak sekarang ya, Puspa masih lelah dari perjalanan, kasihan dia"
What??
" Sudah tahu lelah di perjalanan. Siang sudah iya iya malam juga masih iya iya berkali-kali. Encok baru tau rasa."
Blammm
Annelyn membanting pintu dan segera menguncinya dari dalam.
" Biarkan saja Tante Puspa masak , toh masakanku rasa comberan, sekalian belanja sana biar digeruduk ibu-ibu komplek. hahaha" Annelyn berkata setengah berbisik.
" Ya Tuhan Lyn kamu kok jadi jahat sih.. tapi gapapa lah. hahaha"
Terkadang, seorang yang berubah membangkang tidak sepenuhnya karena dia pembangkang. Hanya saja dia meluapkan emosi dengan caranya. Tidak semua orang bisa menjadi bijak dalam mengolah emosi. Tidak semua mental bisa menahan hanya dengan diam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Lestari
om bimo pasti cinta sama annelyn
2022-03-06
0
Fitriyah Zubaidi
seruuuuu😍
2022-03-06
0
Adellya
seru
2022-03-05
1