Rencana

Di ruang tamu, Dimas menasihati ibunya agar tidak memperkeruh keadaan dengan memancing Annelyn, walau sebenarnya ia juga merasa jengkel dengan kekanak-kanakan istrinya tapi Dimas bisa sedikit memaklumi semua itu.

" Kamu kok malah nyalahin ibu? Bukanya kamu juga nggak betah punya istri bocah, rasa masakannya seperti comberan, ibu juga malu anak ibu punya istri mantan biduan."

" Bukan biduan Bu, tapi pemain piano di cafe." Bantah Dimas.

" Halah sama saja tetep bocah ingusan tidak punya sopan santun mau meracuni ibu."

Dimas diam tidak bisa membantah perkataan Bu Rukana, selama ini dia bermanis manja di depan Annelyn bukan tanpa alasan. Annelyn masih muda masih labil tapi dia pekerja keras, dia membantu segala kekurangan keuangan Dimas selama ini.

Hanya saja ia tidak menampik bahwa pengalaman di ranjang Annelyn begitu polos berbeda dengan Puspa, walaupun sudah janda dua kali dia tetap luar biasa.

Cinta pertama Dimas menikahi anak kepala desa dari desa sebelah tempat mereka tinggal. Dua tahun menikah melahirkan satu anak lalu suaminya meninggal.

Dimas merasa ada kesempatan sehingga mereka menjalin hubungan, tentu saja hubungan mereka lebih dari sekedar intim. Empat tahun menjalin cinta lagi-lagi Puspa berpaling, melabuhkan dirinya pada tuan tanah di desa.

Setelah mengetahui perceraian Puspa dengan tuan tanah, Dimas bergegas pulang ke Solo. Selain khawatir dia juga diam-diam tidak bisa melupakan betapa hebatnya Puspa.

" Mas .." Suara Puspa mendayu merdu membuyarkan lamunan Dimas.

" Ibu nggak salah mas, seorang istri harus bisa menghormati keluarga suaminya, terutama ibu, sindiran dan perkataan Anne memang keterlaluan. Masa iya dia mau meracuni ibu.." Tutur Puspa lembut

Lelaki mana yang tidak goyah mendengar kelemah lembutan seperti itu.

" Ah sudahlah, Dimas memang susah dikasih tahu, lebih baik kamu istirahat sana sama Dimas di kamar tamu"

Bu Rukana pergi ke kamar meninggalkan dua sejoli itu, Puspa melirik keadaan Dimas yang sedikit bimbang langsung bergelayut manja .

" Ayo mas kita istirahat, dua minggu nggak ketemu aku kangen"

Mendengar suara manis Puspa Dimas langsung tersenyum semangat membawa Puspa ke kamar tamu di sebelah kamar Annelyn.

***

Entah sudah berapa lama Annelyn tertidur, kelelahan menangis membuat kepalanya pusing saat bangun. Pukul 15:15 ternyata.

Mencubit pipinya sendiri. " Auww, ternyata bukan mimpi. Huuufhh."

Annelyn bergegas mandi, berharap air dingin bisa menyegarkan tubuh dan otaknya yang sudah berasap. Setelah berendam 15 menit, Annelyn menyudahi acara mandinya.

Menuju lemari memilih dress warna kuning selutut, ia akan tampil seanggun mungkin. Merias tipis wajah ayunya memberi sentuhan kesan wanita cantik yang rapuh.

" Akan ku kunjukkan pada dunia di mana posisimu kuntilanak." Gumam Annelyn.

Berjalan santai menuju dapur, perutnya sudah keroncongan bahkan saat sebelum kedatangan tamu tak diundang yang sekarang entah sedang apa dan dimana. Untung tadi pagi sudah masak untuk makan siang. Batin Annelyn.

" haaaaa." Bola mata Annelyn membulat sempurna melihat masakannya hilang tak bersisa. Benar-benar tidak tahu malu mereka yang makan masakannya.

Jemari lentik berkuku peach itu tidak begitu lincah memasak, tapi setidaknya ia sudah terbiasa, memasak dan mengurus rumah adalah hal baru untuknya. Kehidupan konglomerat membuat ia bahkan hampir tidak pernah menginjakkan kaki di dapur.

Telur ceplok dengan lelehan saus tiram dan sedikit bubuk rumput laut siap dinikmati. Saat tinggal beberapa suap nasi, ekor matanya menangkap siluet ramping turun dari tangga diikuti lelaki munafik yang merangkul pinggangnya.

Menyadari keberadaan Annelyn. Dimas melepas rangkulan di pinggang Puspa si penghuni alam gaib yang nyasar.

" Aduh mas akunya dirangkul dong, nanti kalau jatuh gimana kakiku kan masih kram, kamu sih ma. . ." Rengek Puspa sambil lirikan matanya mengejek Annelyn.

Annelyn tidak bodoh untuk menebak apa yang baru saja mereka lakukan. Geram, sudah pasti, istri mana yang mau berada di posisinya. Tapi lebih dari itu, perasaannya sangat terluka, hatinya bagai di goreng dalam minyak mendidih.

Saat ia meratapi suaminya, sebaliknya pria tidak tahu diri itu malah bermesraan bersama istri barunya.

Puspa duduk di depannya, sedangkan Dimas mengambil air putih untuk wanita itu. Annelyn dengan hati panas memandang perlakuan Dimas.

Lagi-lagi Puspa tersenyum mengejek melihat ekspresi Annelyn, tangannya dengan sengaja mengusap tulang selangka di bawah lehernya, membuat fokus Annelyn tertuju pada beberapa tanda merah yang tersebar.

Hatinya bertambah sakit, tapi sekuat tenaga ia menahan semua luka.

" Mas aku mau keluar sebentar, ke taman komplek. Siapa tahu pemandangan yang indah bisa menjernihkan mataku dari polusi". Annelyn meminta ijin saat Dimas masih sibuk mencari camilan di kulkas.

" Terserah kamu saja, asal jangan.."

Belum sampai Dimas selesai bicara Annelyn segera menyela.

" It's ok mas, aku nggak b*doh dengan memberi tahu orang kalau suamiku poligami. Tapi aku nggak tol*l dengan membiarkan kamu menyakitiku". Tentu saja seterusnya Annelyn hanya mengucapkan dalam hati.

Meninggalkan ruang makan, Annelyn keluar rumah. Jarak rumah ke taman komplek tidak jauh. Komplek perumahan yang ia tinggali termasuk private orang-orang kaya, tapi dibandingkan rumah orang tuanya tentu tidak ada apa-apanya.

Rumah orang tua Annelyn terletak dikawasan komplek perumahan crazy rich dengan view rumah dekat pantai.

Sampai di taman, mata Annelyn disuguhi pemandangan manis para tetangga yang sedang melepas penat bersama keluarga mereka.

Beberapa ada yang bergerombol merumpi sambil mengawasi anak-anak bermain. Ada juga beberapa ibu muda yang sedang melatih batita mereka berjalan, atau sekedar menyuapi makan anaknya.

Annelyn duduk di salah satu bangku kosong, seketika ingatannya melayang.

Dimas, pria matang yang mampu menggoyahkan pertahanan hatinya.

Dimas, pria baik hati tanpa apa-apa yang membuat rasa ibanya muncul.

Dimas, pria yang membuatnya tergila-gila sampai rela nikah muda.

Dan pria itu juga yang menghancurkan perasaannya.

Tes

Tes

Air matanya menetes tanpa bisa dikendalikan, semua begitu menyakitkan dan nyata.

" Anne" . Sapa Mbak Winny membuyarkan lamunan Annelyn, ibu muda 25 tahun itu duduk disampingnya.

" Eh Mbak Winny.." Sapa Annelyn dengan suara serak.

Bu RT dan ibu-ibu komplek lainya yang mulai penasaran mendatangi Annelyn. Mereka saling melempar pandangan bertanya-tanya.

" Su suami sa saya menikah lagi, Bu" Isak tangisnya semakin pecah,

Bu Winny yang duduk disampingnya refleks merangkul Annelyn, berbagai ucapan sabar dan pertanyaan muncul menjadi dari bibir ibu-ibu lainya. Bu RT si raja gosip mulai mengumpulkan informasi dengan ucapan yang memancing pertanyaan.

" Yang sabar ya Mbak Anne, aku nggak nyangka si, Pak Dimas padahal kelihatan baik lho, kok tega ya". Pernyataan Bu RT, sontak mengundang berbagai pertanyaan dari ibu-ibu lainya.

" Tadi pagi, i ibu mertua sa saya pulang, bersama istri ke kedua mas Dimas"

Bu Winny semakin mengeratkan pelukannya, beberapa ibu-ibu juga mulai mengelus punggung untuk menguatkanya. Kasak kusuk semakin menggaung dengan spekulasi masing-masing. Banyak yang tidak menyangka Bu Rukana juga ikut andil.

" Apa kurangnya saya Bu?".

"Saya yang menemani suami saya disaat susah, saya juga masih muda, dia bahkan tega mendua dengan janda tiga anak"

Terdengar beberapa kalimat umpatan dan geram dari ibu-ibu. Pasalnya dilihat dari manapun Annelyn seperti tidak memiliki kekurangan.

Selalu tampil cantik menarik, masih muda, lemah lembut dan rajin. Mereka tahu Annelyn tidak pernah absen memasak makanan kesukaan suaminya.

Apalagi setelah Annelyn menjelaskan asal-usul wanita itu adalah mantan cinta pertama suaminya, berikut dengan Ibu mertua yang sangat mendukung poligami.

Umpan sudah dipasang. Tidak ada yang menyadari senyum miring di bibir Annelyn.

Jangan lupa jempol, komen dan votenya

Terpopuler

Comments

Lestari

Lestari

ya bedalah gadis polos vs janda 2x servicenya hoott si janda bisa goyang ngecor

2022-03-06

0

Rose_Ni

Rose_Ni

ini ya yg kamu sebut bermain elegan Anne😂

2022-03-05

0

Yzide Luthfan

Yzide Luthfan

👍👍👍👍

2021-12-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!