Arend meninggalkan Zico yang masih terlelap dalam tidur. Ia keluar dari apartment saat jam menunjukkan pukul 7, masih sangat pagi bagi seorang CEO Perusahaan untuk datang ke kantor. Tapi dia adalan Arend. Yang Rajin dan Perfeksionis.
Kantor masih sepi, karna jam masuk karyawan pukul 8. Kecuali Scurity yang harus datang dari jam 6 Pagi.
...****************...
Syeira tengah berlari kesana kemari di rumah panti, ia kesiangan. Sudah hampir jam 8, seharusnya dia sudah berada di kantor jam 7. Karna dia harus merangkum laporan dan di serahkan pada ketua redaksi.
"Aku berangkat dulu, Bu."
Teriak Syeira pada Ibu Panti keluar meninggalkan rumah kasih itu.
Syeira menaiki angkutan umum untuk sampai di kantornya. Setelah sampai ia melesat dengan cepat, ruangan redaksinya kosong. Hanya ada Chika salah satu teman yang meja nya juga satu ruang dengannya.
"Kau dari mana saja, Syeira? Bim sudah menunggumu dari tadi? Dia sekarang sudah ada di ruang meeting, Bu Mela sudah datang dari tadi."
Bu Mela adalah ketua direksi. Dan dia adalah seorang Bos yang Killer.
"Mattilah Aku..!"
Syeira kembali melangkah keluar naik lift menuju lantai atas ke tempat meeting.
Saat Syeira memasuki ruang, Tatapan Bu Mela tajam seperti singa yang ingin menerkam.
"Ma ma maaf, Bu. Saya telat"
Bu Mela terlihat mendelik. Semua pasang mata yang ada di ruang itu memperhatikannya.
"Tidak apa-apa Syeira. Tidak perlu minta maaf."
Jawab Bu Mela sinis. Syeira tersenyum kaku mendengarnya, ia melangkah menuju salah satu kursi kosong. Namun suara Bu Mela yang kembali bicara menghentikannya.
"Kamu bisa membawa surat pengunduran diri hari ini juga, Syeira. Atau kamu mau perusahaan yang memberikanmu surat pemberhentian?"
Syeira menoleh membulatkan mata. Bim yang juga duduk disana hanya menunduk kesal. Ia menaruh pulpen yang sedari tadi di pegangnya.
"Ahh? Bu, Tolong jangan pecat saya.?! Saya mempunyai berita yang luar biasa.!"
Ucap Syeira asal mencoba menyelamatkan diri dari pemecatan.
"Berita? Apa?"
Syeira tersenyum manis dan mendekat.
"Ini berita yang sangat luar biasa Bu. Tidak boleh sembarangan di dengar orang lain."
Syeira berbisik di depan Bu Mela dengan raut mukanya yang terlihat meyakinkan. Tak ada yang bisa mendengar ucapannya. Bahkan Bim sampai mengernyitkan dahi mencoba mendengarnya. Namun nihil. Apa yang di katakan Syeira pada Bu Mela yang sekarang terlihat mengangguk antusias hanya terdengar 'Wes uwes uwes wwes wss' Di telinga Bim.
Dan, yah. Syeira selamat.
"Kamu harus bisa mendapatkan berita itu, Syeira. Jika kamu berhasil. Bukan hanya bisa tetap bekerja disini. Tapi kamu juga akan mendapatkan promosi.!"
"Aaahh? Benar, Bu? Terimakasih.! Aku akan bekerja dengan sangat baik."
Syeira mengedipkan sebelah matanya pada Bim yang melihatnya bingung. Dengan senyum lebarnya yang mengembang.
...****************...
Jam Istirahat.
Bim dan Syeira menikmati makan siang menyantap menu bakso gerobak yang mangkal di pinggir jalan. Syeira terlihat lahap menyiapkan kuah dan bakso itu ke dalam mulutnya.
"Ra, Lo ngomong apa an sih sama Bu Mela? Sampai Lo bisa lolos dari pemecatan? Berita apa yang Lo maksud?"
Syeira menelan makanannya menghabiskan yang ada di mulutnya.
"Berita tentang Tuan CEO N~A Cell."
"Memangnya berita apa yang Lo punya?"
"Dia adalah seorang G4y." Jawab Syeira enteng.
Bim sampai tersedak dan batuk mendengarnya. Syeira hanya tersenyum licik. Ia berpikir jika berita ini sampai di muat maka pasti akan meledak. BOOM.
Setelah Bim tenang, ia kembali bicara.
"Emangnya Lo punya bukti kalo dia itu seorang G4y?"
Syeira hanya mengendikkan bahu, untuk saat ini Syeira memang tidak memiliki catatan apapun tentang Narendra.
"Lo jangan gila, Ra. Kalo Lo sampai buat Berita yang hoax. Lo bisa di tuntut dan di penjara."
"Itu tidak akan terjadi, Bim. Karna gue bakalan menyelidikinya sendiri secara langsung. Dan akan gue kumpulin semua bukti-bukti itu"
"Gimana caranya?"
Syeira hanya mengangguk-anggukkan kepala dengan senyum liciknya.
...****************...
*Beberapa hari berlalu.
Setelah memasukkan surat lamaran kerja sebagai OB di perusahaan Narendra, N~A Cell. Syeira akhirnya mendapat panggilan kerja. Ini adalah rencananya.
Jika kau ingin menjatuhkan dan mengalahkan musuh mu, maka kau harus semakin dekat dengannya.
Syeira melewati tahap interview dan dia bisa bekerja mulai hari ini. Targetnya adalah bisa melihat lebih dekat Tuan CEO Narendra. Dan posisi sebagai OB adalah yang paling tepat baginya, karna ia bisa memasuki ruang mana saja dengan alasan membersikan tempat itu.
Hari pertama Syeira tak mendapatkan apa-apa. Hari kedua. Ketiga. Dan selanjutnya. Semuanya Nihil. Ia tak pernah bertemu dengan Narendra.
Syeira mulai lelah dan ingin menyerah, pekerjaan ini sangat melelahkan. Setiap hari mondar mandir membawa alat kebersihan. Sungguh melelahkan.
Syeira beristirahat bersembunyi di toilet, rasanya ia ingin menangis saat ini juga. Ia merasa lelah dan payah.
Syeira mengeluarkan Mini Cam nya yang ia sembunyikan di balik kerah bajunya. Setiap hari percuma. Menghapus semua file yang terekam selama sehari penuh.
Suara Bu Mela kembali terngiang.
"Aaahh, tidak, aku harus semangat, dan aku harus bisa bertemu dengannya."
Syeira masuk kedalam Lift, Ia akan menuju lantai atas. Paling tidak, sekarang dia sudah tahu lantai ruangan sang CEO. Hanya saja belum ada kesempatan untuk bisa masuk kedalamnya.
Saat ia hendak memencet tombol lift. Seorang pria tampan berambut pirang datang dan ikut masuk. Mereka berada di dalam lift hanya berdua.
Syeira membulatkan mata, Ia masih mengingat jelas wajah Zico yang bertengkar dengannya beberapa waktu lalu. Dan dia adalah adik dari Tuan CEO.
Syeira berusaha memalingkan wajah dan menunduk. Jangan sampai Zico mengenalinya. Tapi itu justru menarik perhatian Zico karna Syeira yang bertingkah aneh.
"Hai, Babe. Kenapa harus memalingkan wajah? Ohh,,, Come on.! Aku tidak membedakan orang-orang dari profesinya. Santailah."
Suara Zico terdengar mendayu seperti sebuah rayuan. Atau memang begitu nada bicaranya? Syeira hanya mengangguk.
Mereka telah sampai di lantai tujuan yang sama. Zico melangkah dengan senyuman yang lebar. Ia masuk kedalam ruangan Arend.
Syeira memperhatikannya. Ia membersihkan kaca jendela di lantai itu, sambil terus memantau tajam Pintu ruangan Narendra. Mini Cam nya sudah pada kondisi ON.
"Jika mereka adalah benar saudara? Kenapa mereka berbeda? Meski mereka berdua sama-sama tampan. Tapi jelas terlihat jika mereka berbeda?" Ucap Nara dalam hati tentang sebuah konspirasi.
"Oh my God, Oh No? Jangan-jangan, mereka sebenarnya adalah pasangan. Dan Tuan CEO memperkenalkannya sebagai saudara hanya sebagai pengalihan?"
Syeira mengangguk-anggukkan kepalanya. Seakan apa yang di tebaknya adalah hal fakta yang sudah jelas kebenarannya.
"Kau benar-benar pintar, Syeira. Kau Genius."
Senyum Syeira mengembang. Ia kini semakin mendekat ke arah pintu ruangan. Membersihkan beberapa perabot pajangan di kantor yang sebenarnya tidak begitu penting untuk dibersihkan.
"Ceklek."
Pintu di buka. Syeira mendongak. Terlihat Arend dan Zico keluar, Bahkan dengan nakal Zico memeluk Arend karna lagi-lagi, satu masalahnya terpecahkan atas bantuan Arend sang saudara.
Syeira membulatkan mata melihatnya, ia semakin yakin jika mereka adalah sepasang kekasih. 'He is a G4y.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Nommahasrul Hasrul
omg....syeira kamu dalam mslh besar
2021-12-23
0
Andayani Ahmat
hmmm dsar kmu ya syeira, jngn gegabh dng, ap kmu lpa sma arend?
2021-12-15
0
Ally Ana
ya ampun syeira 🤦sudah salah malah cari masalah 😁😁😁😂
2021-12-14
2