Chapter 2

"Terimakasih Kakak,,, sudah membantu kami."

Seru anak-anak difabel itu pada si gadis cantik.

"Cellin, nama Kakak Cellin."

"Terimakasih, Nak Cellin."

Bu guru pun turut menyampaikan terimakasih. Mereka berpisah disana. Cellin melanjutkan langkahnya berlawanan arah.

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

Zico berlari memasuki gedung perusahaan. Scurity membungkukkan badan sebagai penghormatan. Para karyawan mengenalnya, ia adalah saudara satu-satunya sang CEO yang dingin, dan kejam, katanya. (*Padahal Arend hanya lah bersikap perfectionis dalam hal pekerjaan. Salah\=Selesai*.)

Zico memasuki gedung pertemuan. Ia berusaha maju ke depan. Namun penuhnya orang-orang menyulitkan langkahnya.

Syeira pun terlihat bergerak selangkah demi selangkah menuju altar depan. Ia ingin memberikan pertanyaan pada Tuan CEO Narendra, namun posisinya yang berada di belakang tentu tak menguntungkan. Suaranya tak kan di dengar.

Syeira terus berusaha bergerak maju. Hingga tabrakan itu terjadi tak terhindarkan.

"Aaahh"

"*Brugghh*."

Syeira dan Zico sama-sama sempoyongan jatuh kelantai., terjerembab berlawanan arah. Seketika perhatian semua orang mengarah pada mereka.

"Wooeeyy, Br3ng\_- S3k Lo, gak hati-hati."

Teriakan Nara terdengar sangat keras karna orang-orang yang terdiam saat melihat jatuhnya mereka berdua.

"Ouuhh,, Fu\_- ¢k. Lo yang nabrak, Lo yang nyalahin gua?"

Zico tidak terima. Ia langsung berdiri membetulkan jas nya. Syeira masih di lantai. Ia bangun secara perlahan. Mereka saling menatap tajam.

"*Ziccoo*.!" Aryan melihatnya dari arah podium geram.

"I'm Sorry." Suara berat Narendra di mikrofon kembali menjadi pusat perhatian. Tak ada lagi yang mempedulikan Syeira maupun Zico yang sempat bersitegang.

"Dia adik saya, Zico."

Setelah Arend mengatakannya. Semua mata mengarah pada Zico kembali. Flash Flash kamera itu bersekelebat seperti kilat mengarah padanya mengambil gambar sebanyaknya mengganggu penglihatan.

Syeira menatapnya aneh. Ternyata Pria yang baru saja berurusan dengannya adalah adik dari sang Tuan CEO Narendra.

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

Acara yang tadi berlangsung telah usai. Syeira dan Bim keluar gedung dengan kesal. Mereka tidak mendapatkan pertanyaan eksklusif. Hasil yang buruk.

"Kau harus merubah tabiat mu, Syeira. Atau aku yang akan ikut hancur bersamamu."

Bim mengeluh, menyalahkan Syeira secara tidak langsung.

"Diam kau, Bim. Atau akan ku lakban mulutmu."

Syeira sendiri sangat kesal. Mereka berjalan menuju mobil, Syeira kembali menoleh ke arah gedung N~A Group. Ia merasa mengganjal tidak puas.

"*Berita tentang CEO muda Narendra itu yang sangat di tunggu-tunggu. Tidak ada kabar tentang wanita sama sekali dalam hidupnya. Apa jangan-jangan? Dia G4y? Oh, My God* .."

Nara sibuk dengan ilusi nya sendiri. Sampai Bim menyeret tangannya tanpa permisi masuk kedalam mobil. Dan mereka pergi.

...----------------...

Arend, Zico, Aryan dan Ayla. Kini tengah berada di ruang Meeting utama. Aryan meluapkan semua emosinya pada Zico. Ayla mencoba mengelus sang suami, namun nihil. Aryan begitu kecewa dengan sikap Zico hari ini.

Zico mengernyitkan dahi merasa jengah selalu dimarahi seperti anak kecil. Ia mulai melirik Ke arah Arend yang duduk tenang tak bergeming. Raut mukanya datar sedatar buku gambar.

"Papah,,, Yang penting aku sudah datang, kan?"

Mendengar ucapan Zico yang begitu mengentengkan Aryan naik pitam. Ia sudah siap dengan kepalan tangannya, bahkan Zico sampai mundur dengan cepat, untungnya Ayla menangkap tangan Aryan dan menggenggamnya Erat.

"Oke, Bro. Gua cabut sekarang. Em? Btw. Selamat. Sukses selalu. Bye."

Zico kabur berlari dengan kecepatan seribu langkah. Aryan menarik nafas dalam. Sedangkan Arend hanya terdiam. Ia mengingat wajah wartawan wanita yang bertabrakan dengan Zico tadi. Seperti tidak asing baginya. Seperti ia pernah melihatnya. Tapi entah dimana.

"*But Who is She*?."

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

Syeira telah sampai di panti asuhan. Inilah tempat tinggalnya. Dari penghasilannya bekerja, ia juga sedikit membantu untuk pengeluaran Panti, Menjaga adik-adik nya. Dan menemani mereka belajar.

Seluruh problematika hidupnya diluar sana ia tinggal ketika melangkah memasuki bangunan luas nan sederhana ini.

Kedatangan Syeira di sambut oleh adik-adik nya. Ada yang menanyakan oleh-oleh. Kali ini Syeira membawa permen untuk mereka.

"Kamu sudah pulang, Mei?"

Seorang ibu paruh baya pengurus panti menyapanya.

"Ibu,,, berapa kali Syeira, bilang. Syeira. Syeira. Jangan panggil aku dengan nama lama itu lagi."

Syeira ngedumel setiap ibu panti yang mengurusnya sejak kecil masih memanggilnya dengan namanya saat pertama kali masuk ke panti ini. Syeira tidak menyukainya.

Ibu panti pun hanya bisa membuang nafas kasar sambil mengelus rambut Syeira yang menyalim tangannya.

Syeira masuk ke kamar, meletakkan tas nya di atas nakas. Ia lalu menuju jendela kayu, berdiri mematung disana. Melihat ke arah pohon mangga.

Dulu saat pertama kali ia datang ke tempat ini merasa sangat tidak betah dan tidak suka. Hingga ada seorang anak laki-laki tampan yang memberikan sapu tangan padanya. Dan sebuah cincin yang pas di jari manisnya saat kecil. Sebagai tanda pertemanan.

Syeira mengeluarkan kalung yang ada di balik bajunya. Kalung itu berbandulkan cincin pemberian temannya dimasa dulu.

Syeira memegang dan mengelus cincin itu sambil terus menatap ke arah pohon mangga. Tatapannya sangat sulit di artikan. Tapi keduanya mulai berkaca-kaca.

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

Cellin telah sampai di kampus. Jadwal sore yang mendadak di kabarkan di berita grup. Dosen akan bepergian esok hari dan materi di ajarkan saat ini.

Cellin masuk kedalam ruang kelasnya. Teman baiknya Mikaila sudah ada di sana, duduk di bangku sebelahnya.

"Hei, sudah lama?"

Sapa Cellin ramah.

"Aku juga baru sampai. Tadi sempat menemani Papah ke acara teman bisnisnya."

Ya, di acara Launching produk *Smart Phone* terbaru Arend tadi juga ada Aaron yang menghadiri sebagai tamu undangan. Takdir mempertemukan mereka kembali setelah beberapa bulan kematian Aunty Ineke.

Arend, Zico dan Mikaila berteman baik sejak saat itu. Lalu perusahaan Aryan dan Aaron bekerja sama. Semakin mempererat hubungan baik mereka.

Awalnya Zico menyimpan rasa pada Mikaila, namun setelah ia menyadari jika Mikaila lebih tertarik pada Arend saudaranya. Ia memilih mundur dan akhirnya biasa saja.

Sedangkan Arend hanya menganggap Mikaila teman biasa. Tidak lebih, dan tak ada rasa. Bahkan sikapnya pun sama padanya seperti pada gadis lainnya. Dingin.

Arend lebih suka memanggil Mikaila dengan sapaan Kei, ia merasa tidak nyaman jika harus memanggilnya dengan nama yang sama dengan mamahnya. *Aila*.

Mikaila melihat layar ponselnya. Terlihat satu foto Arend yang baru di ambilnya tadi secara sembunyi. Dalam foto itu Arend terlihat sangat tampan. Dan menawan. Mikaila sampai tersenyum sendiri melihatnya.

"Siapa? Pacar?"

Tanya Cellin menggoda.

Mikaila hanya tersenyum. Lalu menjawab.

"Aku berharap, dia akan lebih dari seorang pacar. Aku ingin bisa menikah dengannya."

...----------------...

*Begitulah hati dan cinta, Keduanya datang dan pergi tanpa terkendali, ada yang dengan tulus mencintai namun hati memilih yang menyakiti, ada yang setia terus menunggu, namun hati tetap setia pada yang membelenggu*.

...\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*...

Terpopuler

Comments

Abi Zar

Abi Zar

mantab kak,lanjutkan...

2024-06-23

0

arsyi aurora

arsyi aurora

dia pasti arend..

2022-01-01

0

Azzam

Azzam

😍😍❤️❤️🍅🍅

2021-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 PENGANTAR
2 Chapter 1
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Pengumuman
50 Chapter 48
51 Chapter 49
52 Chapter 50
53 Chapter 51
54 Chapter 52
55 Chapter 53
56 Chapter 54
57 Chapter 55
58 Chapter 56
59 Chapter 57
60 Chapter 58
61 Chapter 59
62 Chapter 60
63 Chapter 61
64 Chapter 62
65 Chapter 63
66 Chapter 64
67 Chapter 65
68 Chapter 66
69 Chapter 67
70 Chapter 68
71 Chapter 69
72 Chapter 70
73 Chapter 71
74 Chapter 72
75 Chapter 73
76 Chapter 74
77 Chapter 75
78 Chapter 76
79 Chapter 77
80 Chapter 78
81 Chapter 79
82 Chapter 80
83 Chapter 81
84 Chapter 82
85 Chapter 83
86 Chapter 84
87 Chapter 85
88 Chapter 86
89 Chapter 87
90 Chapter 88
91 Chapter 89
92 Chapter 90
93 Chapter 91
94 Chapter 92
95 Chapter 93
96 Chapter 94
97 Chapter 95
98 Chapter 96
99 Chapter 97
100 Author menyapa.
101 Chapter 98
102 Chapter 99
103 Chapter 100
104 Chapter 101
105 Chapter 102
106 Chapter 103
107 Chapter 104
108 Chapter 105
109 Chapter 106
110 Chapter 107
111 Chapter 108
112 Chapter 109
113 Chapter 110
114 Chapter 111
115 Chapter 112
116 Chapter 113
117 Chapter 114
118 Chapter 115
119 Chapter 116
120 Chapter 117
121 Chapter 118
122 Chapter 119
123 Chapter 120
124 Chapter 121
125 Chapter 122
126 Chapter 123
127 Chapter 124
128 Chapter 125
129 Chapter 126
130 Chapter 127
131 Chapter 128
132 Chapter 129
133 Chapter 130
134 Bonus Bab 131
135 Chapter 132
136 Chapter 133
137 Chapter 134
138 RANJANG BALAS DENDAM
139 Chapter 135
140 Chapter 136
141 Chapter 137
142 Chapter 138
143 Chapter 139
144 Chapter 140
145 MALAM PENGANTIN. EKSTRA PART
146 EKSTRA PART II
147 THE DARK LOVE
Episodes

Updated 147 Episodes

1
PENGANTAR
2
Chapter 1
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Pengumuman
50
Chapter 48
51
Chapter 49
52
Chapter 50
53
Chapter 51
54
Chapter 52
55
Chapter 53
56
Chapter 54
57
Chapter 55
58
Chapter 56
59
Chapter 57
60
Chapter 58
61
Chapter 59
62
Chapter 60
63
Chapter 61
64
Chapter 62
65
Chapter 63
66
Chapter 64
67
Chapter 65
68
Chapter 66
69
Chapter 67
70
Chapter 68
71
Chapter 69
72
Chapter 70
73
Chapter 71
74
Chapter 72
75
Chapter 73
76
Chapter 74
77
Chapter 75
78
Chapter 76
79
Chapter 77
80
Chapter 78
81
Chapter 79
82
Chapter 80
83
Chapter 81
84
Chapter 82
85
Chapter 83
86
Chapter 84
87
Chapter 85
88
Chapter 86
89
Chapter 87
90
Chapter 88
91
Chapter 89
92
Chapter 90
93
Chapter 91
94
Chapter 92
95
Chapter 93
96
Chapter 94
97
Chapter 95
98
Chapter 96
99
Chapter 97
100
Author menyapa.
101
Chapter 98
102
Chapter 99
103
Chapter 100
104
Chapter 101
105
Chapter 102
106
Chapter 103
107
Chapter 104
108
Chapter 105
109
Chapter 106
110
Chapter 107
111
Chapter 108
112
Chapter 109
113
Chapter 110
114
Chapter 111
115
Chapter 112
116
Chapter 113
117
Chapter 114
118
Chapter 115
119
Chapter 116
120
Chapter 117
121
Chapter 118
122
Chapter 119
123
Chapter 120
124
Chapter 121
125
Chapter 122
126
Chapter 123
127
Chapter 124
128
Chapter 125
129
Chapter 126
130
Chapter 127
131
Chapter 128
132
Chapter 129
133
Chapter 130
134
Bonus Bab 131
135
Chapter 132
136
Chapter 133
137
Chapter 134
138
RANJANG BALAS DENDAM
139
Chapter 135
140
Chapter 136
141
Chapter 137
142
Chapter 138
143
Chapter 139
144
Chapter 140
145
MALAM PENGANTIN. EKSTRA PART
146
EKSTRA PART II
147
THE DARK LOVE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!