Hujan tiba-tiba turun mengguyur seluruh kota, Langit malam semakin terlihat gelap karna gulungan awan hitam.
Syeira terjebak di pinggir jalan setelah menebus obat dari apotek. Ia meneduh di depan papan iklan LED videotron out door, kebetulan di atas benda itu ada atapnya. Lumayan untuk menghindari guyuran hujan.
Seorang pria berpostur tinggi berlari ke arah yang sama, dia berhenti meneduh di sebelah Syeira.
Syeira sempat merasa takut, Syeira memperhatikan penampilannya dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Rambut lurus, hitam dan tebal, Wajahnya tak terlihat sepenuhnya, ia mengenakan masker hitam, Jaket jas semi warna yang sama dengan masker, celana, dan sepatu pantofel nya,semua serba hitam.
Syeira berjalan menyamping seperti kepiting, menjaga jarak dari pria misterius itu. Takut jika pria itu adalah orang jahat, penculik atau sebagainya. Mata Syeira terus menatap ke arahnya sebagai kewaspadaan.
Pria itu merasa jika di perhatikan tidak wajar oleh Syeira. Ia pun kembali menatap mata Syeira dengan tatapan tajam dan mematikan.
Syeira membulatkan mata, lalu memalingkan muka melihat ke depan. Jantungnya berdegup kencang, ia di Landa Tremor.
Papan iklan LED videotron di belakangnya yang tadi mati menyala tiba-tiba. Syeira pun berteriak karna kaget hingga hampir terpeleset.
"Aaahhh"
Dengan tanggap Pria misterius itu meraih tubuh Syeira hingga jatuh kedalam pelukannya.
Mereka terdiam sesaat.
"Hati-hati, Nona. Kau bisa mencelakai dirimu sendiri."
Suara Pria itu terdengar berat dan seksi. Syeira bahkan sempat tergoda mendengarnya. Ia kembali berdiri menyeimbangkan tubuh setelah Si Pria melepaskan pegangannya.
Di layar papan iklan LED videotron nampak iklan Produk terbaru dari Smart Phone N~A tipe terbaru yang launching kemarin.
Syeira spontan berdecak kesal kembali mengingat kejadian buruk yang menimpanya. Dia bahkan mulai mengumpat kesal pada papan iklan itu.
Pria di sampingnya hanya diam dan terlihat tidak peduli, tanpa Syeira sadari jika dia adalah Narendra pemilik produk dalam papan iklan yang tengah ia Caci maki. Setelah merasa lelah, Syeira pun berhenti.
Kini papan iklan itu hanya menampilkan foto Narendra yang tampan. Syeira mengagumi ketampanannya, tapi pikiran konyolnya yang ber asumsi jika mungkin saja CEO itu seorang G4y membuat Syeira enggan mengidolakannya, bahkan ia bergidik ngeri.
"Kau tahu siapa dia, Tuan?"
Syeira yang notabennya cerewet gak bisa diem akhirnya membuka obrolan pada pria yang sempat ditakutinya tadi.
Arend menggeleng sebagai jawaban.
"Aaaahh, kau ini bagaimana? Dia ini seorang CEO muda yang terkenal. Bagaimana kau bisa tidak tahu tentang dia? Aaahh, kau ini payah."
Arend tersenyum sinis di balik maskernya, baru saja tadi gadis itu mencaci maki iklannya, tapi setelah melihat gambar pemiliknya di layar, gadis itu malah memujinya.
"Kau tahu, Tuan? Aku rasa, dia itu bukan pria normal."
Bisik Syeira jelas. Di tambah dengan ekspresinya yang menerka-nerka.
Sontak saja Arend menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam kebencian. Namun Syeira tidak menyadarinya, ia masih fokus melihat ke arah papan layar.
"Tidak ada kabar berita sama sekali tentang kehidupan asmaranya, dia di kenal angkuh, dan dingin pada wanita, aku berpikir, apa jangan-jangan dia itu adalah seorang G4y?"
Arend semakin membulatkan mata mendengarnya, ia hampir terpancing emosi, tangan kanannya yang tadi berada di saku celana bahkan sudah keluar mengepal dan hendak menunjuk. Namun hujan yang tiba-tiba reda membuat Syeira melangkah pergi dari tempat itu dengan cepat.
Syeira setengah berlari sambil berteriak pada Arend yang memperhatikan gerak langkahnya yang semakin menjauh.
"Hati-hati, Tuan. Terimakasih sudah menjadi orang yang tidak jahat tadi."
Syeira berlari, tubuhnya semakin menjauh dan menghilang.
"Gadis Aneh." Gumam Arend.
Ia lupa jika Syeira adalah gadis yang sama dengan yang di lihatnya kemarin, penampilan Syeira dengan baju kerja dan saat ini yang menggunakan dress pendek serta rambutnya yang di biarkan tergerai memang sedikit terlihat berbeda. Apalagi Arend hanya melihatnya sekali, dan tidak ia ingat-ingat kembali. Hanya saja, saat Syeira sudah menghilang, dan Arend melanjutkan langkahnya, ia baru merasa seperti pernah melihatnya, tapi entah dimana.
...----------------...
Arend sampai di sebuah Cafe, Zico mengajaknya bertemu disana. Lokasi Cafe yang tidak jauh dari Kantor Arend membawa Arend untuk memilih berjalan kaki dan tidak menggunakan mobil.
Zico dilanda masalah finansial. Aryan membekukan semua rekeningnya. Kartu-kartu pun semuanya tak ada yang bisa di gunakan. Itu adalah bentuk hukuman Aryan untuk Zico. Karna saat Zico pulang dan Aryan kembali marah, Zico malah memilih untuk keluar dari rumah dan kini menemui Arend yang selalu ada sebagai pahlawan untuknya.
Beda halnya dengan Arend yang memang sudah sejak lama memutuskan untuk tinggal sendiri di apartment pribadinya. Ia ingin menjalani hidupnya sendiri dengan mandiri, meski pada awalnya Ayla melarang keras, namun keputusan Arend yang kukuh akhirnya membuat hati Ayla luluh.
Zico menceritakan masalah yang di hadapinya, Arend mengeluarkan sebuah Card dari dompetnya, ia taruh di atas meja di depan Zico.
"Aaahh,, Kau ini memang brader yang paling pengertian."
Wajah Zico kembali sumringah.
"Cepat minta maaf, dan kembali ke rumah."
Arend bangkit hendak pergi.
"Aaahh, tunggu, aku mau ikut tinggal di apartment e mu untuk sementara waktu."
"Kau tahu kodenya."
Arend melangkah, Zico tersenyum senang.
Arend kembali berjalan kaki menuju kantor. Udara malam yang dingin sejuk karna hujan yang baru saja mengguyur membuat Arend menghirup nafas dalam-dalam. Sedikit mengingatkannya pada memory lama saat dulu tinggal di desa pada masa kecil.
Dirinya yang sering lupa mengenakan jaket lalu aunty Ineke yang datang mengejarnya membawakan jaketnya dan memakaikannya selalu menjadi kenangan-kenangan kecil disaat merindukannya. "Semoga Allah mengampuni dosa-dosa mu, Aunty. Semoga Allah menempatkan mu di tempat yang terbaik."
...****************...
Syeira sampai di Rumah Panti. Jarak nya dengan Perusahaan Narendra ternyata tidak jauh, sangat dekat malah. Cukup berjalan 15 menit sudah sampai.
Syeira meletakkan obat yang di belinya tadi di atas meja ruang tengah. Itu adalah Syrup dan obat demam, pereda nyeri dan obat batuk. Beberapa anak panti sedang sakit.
...****************...
Setelah mendapat sumber dana, Zico datang ke Klub malam. Kembali berpetualang. Ia yang tengah mabuk berat tak bisa mengendalikan emosinya, seorang pria yang tidak sengaja menumpahkan minumannya di baju Zico membuatnya melayangkan pukulan ke wajah pria itu. Perkelahian pun tak dapat di hindarkan.
Wajah Zico juga beberapa kali terkena pukul. Ia menghubungi Arend. Dan sudah pasti Arend cepat datang menyelesaikan semuanya.
Arend membawa Zico pulang ke apartment nya, Ia membopong tubuh Zico yang sudah sempoyongan karna mabuk berat. Hingga sampai di lantai atas tempat apartment nya berada. Arend membaringkan tubuh Zico ke atas ranjang.
Terkadang ia menyesali keputusannya untuk kuliah keluar negri. Hingga Zico mengikutinya. Dari saat itu lah Zico mulai berubah tak terkendali, kehidupan bebas dengan gemerlapnya dunia malam membuat Zico men candu pada hal-hal itu.
Hampir semua larangan agama di lakukan oleh Zico. Hanya satu yang tidak dilakukannya. Makan Babi. "Hiks."
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
✰͜͡𝐖⃠ㅤㅤ⠀ㅤ𝐑𝐚𝐠𝐢𝐥ㅤㅤ⠀⠀ㅤᶜᶠ⃝❥
done mampir
2022-01-06
0
Laili Fatkhu
pemeran utama kayaknya syeira deh, bukan Cellin
2021-12-23
0
VLav
lanjut kaka otor 🙏
2021-12-21
0