Part.4. Bu Tri dan Anak Perempuannya.

Sore hari setelah aku selesai memandikan nenek Siti, menyuapinya makan lalu aku juga mandi membersihkan badanku. Kemudian tak lama setelah itu terdengar pintu depan terbuka dan seseorang mengatakan salam.

"Assalamualaikum." Suara seorang perempuan.

Aku segera berlari melihat siapa yang datang. Seorang wanita paruh baya dengan yang terlihat kemayu nan anggun melangkah kearah ku.

"Waalaikumsalam." Aku menjawab salamnya.

"Hai, kamu pasti Aini ya." Dia menyapa ku dengan nada ceria.

"Iya Bu." Jawabku. Ini pastilah Bu Trihapsah isteri pak sefullah tadi. Majikan ku yang perempuan.

"Wah, senang kita bisa bertemu. Bagaimana nenek apa sudah mandi?" Ia kembali bertanya.

"Sudah Bu, sudah aku kasih makan juga."

Jawabku.

"Owh..syukurlah kalau begitu. Oya Aini perkenalkan aku Trihapsah, panggil saja Bu Tri. Aku majikan kamu disini. Kita sama-sama orang indo. Aku harap kamu membantuku mengurus ibuku dengan baik."

"Iya Bu."

" Semoga kamu betah ya kerja disini." Bu Tri memegang pundak ku lalu pergi ke kamarnya .

Hari semakin sore dan senjapun menyapa. Bu Tri keluar dari kamarnya dan menjumpai ibunya. Kemudian ia mengajariku bagaimana menaikan nenek Siti di kursi rodanya. Walaupun sebenarnya aku sudah tahu sejak masih magang di penampungan tapi aku ikuti saja instruksi majikanku ini supaya ia senang.

Malam harinya nenek Siti kulihat sudah terlelep dalam tidurnya. Aku pergi ke kamarku berniat untuk tidur juga. Tapi aku belum bisa memejamkan mata. Bayangan wajah Pria yang tadi siang menjemputku seakan menari-nari "dia begitu tampan" pikirku. Hei ada apa denganmu Aini. Sadarlah, kamu kesini untuk bekerja mencari uang bukan mencari cinta. Heeem.. aku tersenyum sendiri. Sudahlah lupakan saja tentang peria itu. Baru sehari saja bekerja disini aku nggak mau ada sesuatu yang mengacaukan pekerjaanku.

Aku melepas lelah di pembaringan yang empuk, tak bisa dibandingkan dengan kasur kapuk dikamar ku dan adikku yang sudah mulai buka jahitannya dan kapuknya mulai keluar satu-satu hingga saat bangun pagi pasti saja ada yang ikut nempel dibaju atau di rambut. Ah.. walau begitu tapi terasa sangat rindu dengan suasana kamar kusut semberaut itu. Mungkin dua tahun lagi aku baru akan kembali tidur disana.

Aku baru saja akan memejamkan mataku tiba-tiba terdengar bell diruang tamu. Aku membatin, siapa yang datang bertamu malam-malam begini, ataukah mungkin memang begini cara hidup orang-orang di Hong Kong ini. Kudengar Bu Tri membukakan pintu.

Terdengar seperti Bu Tri berbicara dengan nada marah, tapi aku tidak paham arti kata-katanya. Sepertinya ia bukan sedang berbicara dengan bahasa kantonis. Bukan juga bahasa ingris apa lagi bahasa indonesia. Benar-benar asing ditelinga ku. Mungkin itu bahasa Turki. Aku penasaran dengan siapa Bu Tri marah akhirnya ku beranikan diri membuka sedikit saja pintu kamarku dan dari celah pintu itu aku bisa melihat bahwa Bu Tri sedang marah dengan seorang wanita muda atau lebih pantas disebut seorang gadis.

Pastilah itu anak perempuan Bu Tri dan pak seful. Tapi disamping gadis itu ada seorang pria muda nan tampan dengan matanya yang sipit mungkin dia orang cina pribumi Hong Kong ini. Setelah Bu Tri mengeluarkan kata-kata dengan nada marah, lalu si anak gadis balik menyerang ibunya dengan kalimat yang nadanya juga keras. Lalu ku lihat Bu Tri menampar pipi kanan gadis itu, dan gadis itu kemudian berlari memasuki kamarnya yang berhadapan dengan kamarku. Dan seketika aku kaget.

Ku kira gadis itu tahu bahwa aku menguping dan mengintip kejadian yang baru saja terjadi. Aku langsung buru-buru menutup pintu kamarku perlahan hingga tak menimbulkan sedikitpun suara. Setelah itu aku tak berani lagi membuka pintu kamarku, hingga aku tak tahu kelanjutan yang terjadi.

***

Ini adalah hari kedua aku bekerja di rumah ini. Tentu saja belum banyak hal yang aku tahu selain mengurus nenek Siti yang merupakan pekerjaanku. Untuk urusan memasak Bu Tri saja yang memasak, untuk makanan kami pagi dan siang hari di masak sekaligus paginya, sedangkan untuk malam harinya kata Bu Tri mereka biasa beli saja.

Aku baru tahu ternyata gadis semalam adalah anak perempuan Bu Tri dan pak seful tapi kata Bu sri pergaulannya kurang baik.

"Kami sebagai orang tuanya tidak tahu lagi harus bagaimana membimbing Nasya. Bahkan aku sendiri sebagai ibunya kadang putus asa dengan sikap anakku yang selalu bikin masalah."

Begitu kata Bu Tri memberi tahuku sambil ia mengajariku cara membuatkan bubu beras merah untuk nenek Siti. Owh.. ternyata gadis itu bernama Nasya. Dalam benak aku sempat berpikir bahwa keluarga ini harmonis. Karena dari awal bertemu dengan pak seful, nenek, dan juga Bu Tri mereka sepertinya begitu agamis. Tapi setelah kejadian semalam dengan pemandangan ibu dan anak saling beradu mulut ditengah malam dengan kondisi si anak yang sedang mabuk sepertinya persepsi awalku salah tentang keluarga majikanku ini. Tapi entah juga kalau anak laki-laki mereka seperti apa aku belum pernah bertemu.

Di rumah mereka ini juga hanya ada satu Poto keluarga lama dengan bingkai bersar yang dipajang di ruang tamu. Tapi itu Poto saat kedua anak mereka masih kecil-kecil mungkin sekitaran 8 tahun yang laki-laki dan mungkin 5 tahun yang perempuan. Ah sudahlah itu urusan keluarga mereka.

Heeem.. aku kembali pada pekerjaan pokok ku yaitu mengurus segala keperluan nenek Siti. Aku baru selesai memberi nenek makan bubur ayam yang tadi dibelikan oleh bu Tri sebelum ia berangkat bekerja. Tiba-tiba aku mendengar seseorang membantingkan pintu.

Ternyata itu adalah anak perempuan bu Tri yang semalam pulang dengan keadaan mabuk. Aku hanya diam tertunduk di dekat meja dapur. Lalu ia datang mendekat ke arah tempat ku berdiri. Tanpa sepatah katapun ia membuka lemari, lalu menutupnya kembali dengan keras. Kemudian membuka kulkas dab kembali menutupnya dengan keras pula. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa dalam kondisi ini.

Aku disini masih baru. Aku mau menyapa dan menanyakan apa yang gadis ini cari tapi aku tak berani karena melihat perangainya yang begitu kasar. Sepertinya gadis ini sangat angkuh. Dan terakhir ia mengambil gelas lalu mengisinya dengan air putih dari teko kecil di meja makan,tapi kemudian kembali membanting gelasnya hingga pecah berceceran dilantai.

Aku takut. Aku pengen nagis. Dalam suasana ini hanya ada aku, nenek dan gadis ini dirumah. Matanya sesekali menatapku. Aku ingin berlari kekamarku atau kekamar nenek saja. Tapi kakiku terasa berat . Tapi kemudian ia malah pergi kembali masuk kekamarnya. Tinggallah aku sendirian didapur. Ada sedikit lega dihatiku. Lalu aku membersihkan pecahan gelas yang pecah tadi. Namun tak sengaja tanganku luka terkena tusukan pecahan beling yang berserak dilantai hingga mengeluarkan darah. Aku segera mencucinya dan hendak mencari peralatan P3K milik keluarga bu Tri. Semua lemari di dapur aku buka namun aku tak menemukannya. Hingga akhirnya ku putuskan untuk merobek ujung dari bajuku lalu aku ikatkan sebisanya ditelapak tanganku yang tadi terkena tusukan beling.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

shafrilla

shafrilla

aku mampir kak

2022-02-03

0

🎤K_Fris🎧

🎤K_Fris🎧

next

2022-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Part.1 Aku Harus Pergi.
2 Part.2. Kesan Pertama di Hong Kong
3 Patr.3 . Awal Mula Perkenalan
4 Part.4. Bu Tri dan Anak Perempuannya.
5 Part.5 Pertemuan Di Rumah Sakit
6 Part.6. Awal Perkenalan Dengan Nasya
7 Part. 7. Keributan Tetangga Sebelah Di Malam Hari
8 Part.8 Kursus Komputer dan Bahasa Ingris
9 Part.9 Apakah Ini Benih Cinta?
10 Part. 10. Tentang Asisten Baru Kami.
11 Part. 11. Kejahilan Farenzy
12 Part. 12. Sahabat Baru
13 Part.13. Menepis Rasa Curiga
14 Patr. 14. Pertemuan Tak Sengaja
15 Part.15. Getaran Cinta Di Musim Semi
16 Part.16. Apakah Perasaan Kami Sama?
17 Part. 17. Kejutan Ulang Tahun Aini
18 Part.18. Kado Kecil Untuk Aini.
19 Part.19. Bahagia Tak Terkira
20 Part. 20. Indahnya Cinta Saat Berbalas
21 Part.21. Tragedi Pada Upacara Kelulusan
22 Part.22. Tuhan, Selamatkan Aini
23 Part.23. Saat Aku Sadar.
24 Part.24. Menemani Aini
25 Part.25. Kehambaran Cinta
26 Part.26. Wanita Lain Bersama Suamiku
27 Part.27.Tidak Bisa Di Percaya
28 Patr.28. Hanya Kesembuhan yang kudamba.
29 Part.29. Hanya demi sebuah keutuhan keluarga?
30 Part. 30. Terimakasih Atas Kesembuhan ini
31 Part.31. Sungguh Sesuatu yang tak terduga
32 Part.32. Kehangatan Cinta di Musim Dingin.
33 Part.33. Hampir Saja Kecolongan
34 Part.34. Jauh Dimata Dekat Dihati
35 Part.35. Akhirnya Aku Pulang
36 Part.36. Menjadi anak angkat
37 Part.37. Mungkinkah Hatiku Sudah Beku
38 Part.38. Hari Kedua Bekerja
39 Part.39. Luka Hati Karena Papa
40 Part.40. Putraku Biang Kekhawatiran
41 Part.41 Rencana Liburan Akhir Tahun.
42 Part.42. Liburan Akhir Tahun Di Batalkan.
43 Part.43. Menjemput Asisten Baru Pengganti Aini
44 Part.44. Wabah Penyakit Pembawa Rindu
45 Part.45. Keindahan Sesaat Berujung Petaka
46 Part.46. Kabar Penangkapan Suamiku.
47 Part.47. Papa Terjerat Kasus?
48 Part.48. Aku Baru Tahu Ternyata Papaku Selingkuh
49 Part.49. Kerinduan Di Awal Pandemi
50 Part.50. Pengakuan Nenek Tentang Papa
51 Part.51. Dinginnya Jeruji Besi
52 Part. 52. Dilema Dihati Nasya
53 Part.53. Gema Rindu Untuk Aini
54 Part. 54. Kebiasaan Baru dan Harapan Baru pula.
55 Part.55. Poto Di Dinding Rumah Farenzy
56 Part.56. Pertama yang terindah dengan Aini
57 Part.57. Ada Apa Dengan Aini dan Farenzy?
58 Part.58. Mungkin Hanya Prasangkaku Saja
59 Part.59. Terpaksa Berbohong Pada Mama
60 Part. 60. Ada apa dengan kakakku dan Aini?
61 Part.61. Hampir Terjebak Oleh Nasya
62 Part.62. Menyelidiki Aini
63 Part.63. Siapa Farenzy sebenarnya?
64 Part.64. Pengakuan Farenzy
65 Part.65. Terpaksa Jujur Dengan Pertanyaan Aini
66 Part.66. Menyelidiki Kesetujuan Keluarga Farenzy
67 Part. 67. Curiga dengan Aini
68 Part.68. Mengetahui Rencana Mama
69 Part.69. Sepakat dengan Mama
70 Part.70. Aku Tahu Apa Rencana Busuk Kalian
71 Part.71. Mereka yang menjebak malah terjebak
72 Part. 72. Semakin Kesal dengan Sikap Aini
73 Part.73. Merasa Khawatir dengan Aini
74 Part.74. Saat Aku Tiba Dirumah
75 Part. 75. Aku Terusir Dari Rumah
76 Part.76. Ketika Tak Menemukan Alamat Sri
77 Part. 77. Megetahui Kabar Kepergian Aini.
78 Part.78. Merasa Lega Tanpa Aini
79 Part.79. Pertolongan Dari Pihak Agensi
80 Part.80. Tempat Tinggal Baru
81 Part.81. Mendapat Pekerjaan Baru
82 Part.82. Belum Menemukan Aini
83 Part.83. Tak Sengaja Bertemu Farenzy
84 Part.84. Masalah Setelah Aini pergi
85 Part. 85. Penyesalan Mama kepada Nenek
86 Part. 86. Nenek Kembali Sakit Tapi Aini belum juga Aku temukan
87 Part. 87. Acara Di Masjid Jamiya
88 Part. 88. Pesona Si Pemuda Tampan
89 Part. 89. Dia datang diwaktu yang tepat
90 Part. 90. Kebaikannya Menyentuh Hati
91 Part. 91. Sehari Bersama Lim
92 Part.92. Seolah Tak Percaya dengan Yang Ku Lihat
93 Part.93. Tak Bisa Mengelak
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Part.1 Aku Harus Pergi.
2
Part.2. Kesan Pertama di Hong Kong
3
Patr.3 . Awal Mula Perkenalan
4
Part.4. Bu Tri dan Anak Perempuannya.
5
Part.5 Pertemuan Di Rumah Sakit
6
Part.6. Awal Perkenalan Dengan Nasya
7
Part. 7. Keributan Tetangga Sebelah Di Malam Hari
8
Part.8 Kursus Komputer dan Bahasa Ingris
9
Part.9 Apakah Ini Benih Cinta?
10
Part. 10. Tentang Asisten Baru Kami.
11
Part. 11. Kejahilan Farenzy
12
Part. 12. Sahabat Baru
13
Part.13. Menepis Rasa Curiga
14
Patr. 14. Pertemuan Tak Sengaja
15
Part.15. Getaran Cinta Di Musim Semi
16
Part.16. Apakah Perasaan Kami Sama?
17
Part. 17. Kejutan Ulang Tahun Aini
18
Part.18. Kado Kecil Untuk Aini.
19
Part.19. Bahagia Tak Terkira
20
Part. 20. Indahnya Cinta Saat Berbalas
21
Part.21. Tragedi Pada Upacara Kelulusan
22
Part.22. Tuhan, Selamatkan Aini
23
Part.23. Saat Aku Sadar.
24
Part.24. Menemani Aini
25
Part.25. Kehambaran Cinta
26
Part.26. Wanita Lain Bersama Suamiku
27
Part.27.Tidak Bisa Di Percaya
28
Patr.28. Hanya Kesembuhan yang kudamba.
29
Part.29. Hanya demi sebuah keutuhan keluarga?
30
Part. 30. Terimakasih Atas Kesembuhan ini
31
Part.31. Sungguh Sesuatu yang tak terduga
32
Part.32. Kehangatan Cinta di Musim Dingin.
33
Part.33. Hampir Saja Kecolongan
34
Part.34. Jauh Dimata Dekat Dihati
35
Part.35. Akhirnya Aku Pulang
36
Part.36. Menjadi anak angkat
37
Part.37. Mungkinkah Hatiku Sudah Beku
38
Part.38. Hari Kedua Bekerja
39
Part.39. Luka Hati Karena Papa
40
Part.40. Putraku Biang Kekhawatiran
41
Part.41 Rencana Liburan Akhir Tahun.
42
Part.42. Liburan Akhir Tahun Di Batalkan.
43
Part.43. Menjemput Asisten Baru Pengganti Aini
44
Part.44. Wabah Penyakit Pembawa Rindu
45
Part.45. Keindahan Sesaat Berujung Petaka
46
Part.46. Kabar Penangkapan Suamiku.
47
Part.47. Papa Terjerat Kasus?
48
Part.48. Aku Baru Tahu Ternyata Papaku Selingkuh
49
Part.49. Kerinduan Di Awal Pandemi
50
Part.50. Pengakuan Nenek Tentang Papa
51
Part.51. Dinginnya Jeruji Besi
52
Part. 52. Dilema Dihati Nasya
53
Part.53. Gema Rindu Untuk Aini
54
Part. 54. Kebiasaan Baru dan Harapan Baru pula.
55
Part.55. Poto Di Dinding Rumah Farenzy
56
Part.56. Pertama yang terindah dengan Aini
57
Part.57. Ada Apa Dengan Aini dan Farenzy?
58
Part.58. Mungkin Hanya Prasangkaku Saja
59
Part.59. Terpaksa Berbohong Pada Mama
60
Part. 60. Ada apa dengan kakakku dan Aini?
61
Part.61. Hampir Terjebak Oleh Nasya
62
Part.62. Menyelidiki Aini
63
Part.63. Siapa Farenzy sebenarnya?
64
Part.64. Pengakuan Farenzy
65
Part.65. Terpaksa Jujur Dengan Pertanyaan Aini
66
Part.66. Menyelidiki Kesetujuan Keluarga Farenzy
67
Part. 67. Curiga dengan Aini
68
Part.68. Mengetahui Rencana Mama
69
Part.69. Sepakat dengan Mama
70
Part.70. Aku Tahu Apa Rencana Busuk Kalian
71
Part.71. Mereka yang menjebak malah terjebak
72
Part. 72. Semakin Kesal dengan Sikap Aini
73
Part.73. Merasa Khawatir dengan Aini
74
Part.74. Saat Aku Tiba Dirumah
75
Part. 75. Aku Terusir Dari Rumah
76
Part.76. Ketika Tak Menemukan Alamat Sri
77
Part. 77. Megetahui Kabar Kepergian Aini.
78
Part.78. Merasa Lega Tanpa Aini
79
Part.79. Pertolongan Dari Pihak Agensi
80
Part.80. Tempat Tinggal Baru
81
Part.81. Mendapat Pekerjaan Baru
82
Part.82. Belum Menemukan Aini
83
Part.83. Tak Sengaja Bertemu Farenzy
84
Part.84. Masalah Setelah Aini pergi
85
Part. 85. Penyesalan Mama kepada Nenek
86
Part. 86. Nenek Kembali Sakit Tapi Aini belum juga Aku temukan
87
Part. 87. Acara Di Masjid Jamiya
88
Part. 88. Pesona Si Pemuda Tampan
89
Part. 89. Dia datang diwaktu yang tepat
90
Part. 90. Kebaikannya Menyentuh Hati
91
Part. 91. Sehari Bersama Lim
92
Part.92. Seolah Tak Percaya dengan Yang Ku Lihat
93
Part.93. Tak Bisa Mengelak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!