Patr.3 . Awal Mula Perkenalan

Pagi itu aku dan teman-temanku di jemput oleh majikan kami masing-masing. Menurut data yang aku terima aku mendapat majikan yang bukan merupakan penduduk pribumi. Kata Agenku majikan ku nanti beragama Islam, mereka muslim warga negara Turki namun sudah lama menetap di Hong Kong. Pekerjaan yang ku dapat adalah merawat orang tua (jompo).

"Nuraini, to Lei lah (sekarang giliran kamu)." Agen kami memanggil ku. Aku segera mengambil koperku. Lalu berjalan di belakang wanita setengah baya tersebut. Ia adalah Agen yang bertanggung jawab atas pekerjaan dan keselamatan kami disini. Namanya Lili, dia asli orang Indonesia tapi menikah dengan orang asli Hong Kong dan menetap disini.Tadi sebelum aku di panggil Sulastri dan Sri sudah lebih dahulu di panggil karena majikan mereka sudah datang lebih dahulu. Dan sekarang giliran ku. Sedangkan Melly dan Vanes juga beberapa teman yang lain masih menunggu jemputan.

Tepat di depan ruang tunggu kulihat seorang pria berkaca mata duduk disana. Dia terlalu muda kalau dia yang akan menjadi majikanku. Ya, dari raut wajahnya memang benar sangat nampak wajah turkinya. Apa dia majikanku? Ah, entah lah aku juga belum tahu pasti.

"Aini, sekarang giliran kamu di jemput. Ini yang jemput bukan majikanmu. Tapi kamu tetap harus sopan. Ming em Ming pak ( mengerti tidak )?"

"Ming pak (mengerti)." aku menjawab sambil sedikit menundukkan kepala pertanda aku mengerti.

Setelah selesai mengurus administrasi dengan pihak Agenku pria yang menjemputmu ini memberi isyarat bahwa aku harus mengikutinya. Setelah berpamitan dengan Agen kami aku pun pergi menuju rumah majikanku masih disekitaran Victoria City. Sepanjang jalan aku hanya diam. Tak tahu apa yang harus ku perbincangkan. Tiba-tiba mobil yang kami tumpangi berhenti di lampu merah.

"Kamu asli Indonesia?" Pria berkaca mata dan berwajah Turki ini bertanya padaku. Spontan aku kaget. Dia bisa berbahasa Indonesia?

"Iya." Jawabku singkat karena tak berani berkata banyak dengan orang yang sama sekali belum ku kenal. Apa lagi tadi kata Agen kami dia bukanlah majikanku melainkan hanya orang suruhan saja. Apa mungkin dia juga TKI asal indonesia? Tapi sepertinya pakaiannya terlalu rapi untuk seorang pekerja suruhan. Aku hanya berani mengamatinya sedikit-sedikt dari kaca di yang berada tepat di atas kepalanya.

"Kenapa mau jauh-jauh kerja ke Hong Kong?" Tanyanya lagi.

"Di Indo susah cari kerja, yang gajinya lumayan besar." Jawabku apa adanya.

"Memangnya lulusan apa?" Pria itu kembali bertanya padaku.

Sejenak aku menelan ludah. Kemudian kembali menjawab pertanyaanya.

"Aku cuma lulusan SMA. Kamu sendiri apa kamu sudah lama bekerja di Hong Kong ini?" Aku memberanikan diri untuk bertanya.

"Eheem.." Pria itu hanya mengangguk.

Kemudian lampu hijau kembali menyala ia pun kembali fokus mengemudikan setir mobil. Kami kembali saling diam, tak ada kata yang terucap. Sebenarnya aku sangat ingin bertanya banyak hal pada pria ini, tapi sepertinya ia tidak memberiku kesempatan itu. Yang jelas aku sangat senang bisa berjumpa dengan sesama orang Indonesia di negeri orang yang sama sekali belum ku kenal ini. Rasanya seperti bertemu dengan kerabat dekat walau tidak saling kenal tapi rasa nyaman itu ada. Aku bisa menyingkirkan sejuta rasa takut dan khawatirku karena ada saudara senegara ku disini.

Setelah memarkirkan mobil, pria itu membukakan pintu dan membantuku mengeluarkan koperku dari dalam mobil.

"Ayo sini ikut aku. Kamu akan tinggal di lingkungan ini, dan kamu sudah tahu bukan tugas mu menjaga seorang nenek lansia. Dia sudah sangat tua umurnya sudah 65 tahun. Kamu sudah tahu kan apa yang harus kamu lakukan nanti?"

"Iya aku tahu." Jawabku.

Ia mengajariku mulai dari cara memasukan kartu identitas di depan lift, menunjukkan tempat pembuangan sampah, dan memberi tahu tempat tangga darurat. Ya karena majikan ku tinggal di apartemen dan berada di lantai 12 katanya ini semua yang sangat penting untuk aku ketahui. Untuk yang lainnya nanti majikanku yang akan membimbing dan mengajariku. Setelah lift berhenti di lantai 12 dan pintu lift terbuka ia berjalan selangkah didepanku dan aku mengikutinya di belakang. Didepan salah satu pintu apartemen ia berhenti .

"Aini, ini adalah rumah majikanmu. Lihat dan ingat baik-baik disamping pintu tertulis A4, dan diatas pintu tertulis lafazh bismillah. Karena majikan mu beragama Islam. Mereka muslim. Kamu muslim juga kan?."

Aku hanya membalas semuanya dengan satu anggukan. Kuarasa itu cukup untuk menjawab semua kata dan pertanyaannya. Kemudian ia menggetok pintu dan memencet bel. Tak lama kemudian muncul seorang Pria yang juga berwajah Turki dengan kumis dan janggut yang dibiarkan panjang hingga menyatu. Dan dia sedikit lebih tua dari ayahku. Mungkin ia sekitar umur 50 tahunan lebih.

"Assalamualaikum.." Pria yang tadi mengantarku mengucap salam dengan Pria yang baru saja membukakan pintu.

"Waalaikum salam, jeng yap (silahkan masuk)."

"Emkoi (terimakasih)." Jawab pria yang tadi menjemputku. Lalu kami masuk.

Wajah mereka sangat kontras turkinya tapi mereka berbicara dengan bahasa kantonis dengan logat dan nada yang tak ada beda dengan penduduk Hong Kong asli. Sementara mereka terus bercakap-cakap dalam bahasa kantonis mataku mengawasi setiap sudut ruang tamu apartemen majikanku ini. Sepi tak ada siapa-siapa disini. Jantungku mulai berdegup kencang. Ketakutan dan kekhawatiran kembali menyelimuti hatiku. Tapi sebisa mungkin aku berusaha menguasai perasaanku. Lalu peria yang tadi menjemputku berpamitan. Tinggallah aku dan majikanku. Tapi sebelum pergi pria yang tadi menjemputku sempat menyapaku.

"Aini, kamu baik-baik kerja disini ya. Oya namaku Farenzy. Aku pergi dulu. Assalamualaikum Aini." Kemudian ia pergi sebelum aku sempat menjawab salamnya.

"Waalaikumsalam." Jawabku lirih sambil menatap punggungnya kemudian ia menghilang di balik pintu dan menutup pintu itu kembali.

Sementara Farenzy sudah pergi tinggallah aku dan majikanku. Lalu majikanku menunjukkan sebuah kamar yang akan menjadi tempat tidurku. Dan disebelahnya ada kamar nenek yang nanti akan aku rawat. Setelah aku selesai menggati bajuku. Aku keluar dan majikanku mengajakku ke kamar tempat ibunya. Aku juga kaget ternyata majikan ku ini juga fasih berbahasa indonesia hanya saja logatnya masih agak kaku.

"Hai, Aini.. mari kesini, saya kasih tunjuk dulu ya. Ini ruangan ibu saya. Didalam ada ibu saya yang sudah tidak bisa bangun lagi. Mari sini masuk." Majikan ku membukakan pintu kamar itu. Dan benar nampak disana ada seorang nenek lansia yang sedang terbaring tapi matanya terbuka. Dan ia masih bisa mengenali orang dan penglihatanya masih jelas.

"Aini sebelumnya perkenalkan dulu, saya majikan kamu. Nama saya Saeful. Kamu mesti kaget karena mendengar saya pandai bahasa indonesia bukan?, Ya mestilah kamu kaget. Tapi kamu harus tahu, bahwa saya memang asli orang Turki punya. Tapi isteri saya asli indonesia. Dia asli dari Magelang. Nanti sore kamu jumpa dia. Sekarang dia sedang bekerja. Nama isteri saya Trihapsah. Kami punya dua anak satu laki-laki dan satu perempuan yang laki-laki sudah punya rumah sendiri dan tempatnya jauh dari sini. Dan yang perempuan tinggal disini bersama kami. Ini ibu mertua saya. Pastilah dia orang Indonesia karena itu maka saya cari yang urus dia harus orang dari indonesia juga. Nama ibu mertua saya ini Siti Hamidah. Kamu urus dia baik-baik ya. Kamu paham?"

"Iya paham." Jawabku sambil sedikit menundukkan kepala pertanda hormat ku padanya sebagai majikanku.

"Ya sudah sini mendekat." Pak Saeful memanggilku untuk mendekat dengan nenek Siti.

"Ibu, ini nama dia Aini. Mulai sekarang dia yang akan urus ibu. Segala apa keperluan ibu tinggal kasih tahu dia saja. Dia orang indonesia juga." Pak Saeful mengenalkan ku pada nenek Siti. Lalu terlihat nenek Siti tersenyum menyapa ku. Aku pun membalas dengan senyum juga .

Kemudian pak Saeful berpamitan untuk kembali ke tempat kerjanya. Tinggallah aku dan nenek Siti saja dirumah. Dalam batin ku aku merasa beruntung mendapatkan majikan sebaik ini dan yang paling membuat aku senang adalah karena mereka adalah orang Indonesia.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Fitri_Linda

Fitri_Linda

next

2022-11-02

1

lihat semua
Episodes
1 Part.1 Aku Harus Pergi.
2 Part.2. Kesan Pertama di Hong Kong
3 Patr.3 . Awal Mula Perkenalan
4 Part.4. Bu Tri dan Anak Perempuannya.
5 Part.5 Pertemuan Di Rumah Sakit
6 Part.6. Awal Perkenalan Dengan Nasya
7 Part. 7. Keributan Tetangga Sebelah Di Malam Hari
8 Part.8 Kursus Komputer dan Bahasa Ingris
9 Part.9 Apakah Ini Benih Cinta?
10 Part. 10. Tentang Asisten Baru Kami.
11 Part. 11. Kejahilan Farenzy
12 Part. 12. Sahabat Baru
13 Part.13. Menepis Rasa Curiga
14 Patr. 14. Pertemuan Tak Sengaja
15 Part.15. Getaran Cinta Di Musim Semi
16 Part.16. Apakah Perasaan Kami Sama?
17 Part. 17. Kejutan Ulang Tahun Aini
18 Part.18. Kado Kecil Untuk Aini.
19 Part.19. Bahagia Tak Terkira
20 Part. 20. Indahnya Cinta Saat Berbalas
21 Part.21. Tragedi Pada Upacara Kelulusan
22 Part.22. Tuhan, Selamatkan Aini
23 Part.23. Saat Aku Sadar.
24 Part.24. Menemani Aini
25 Part.25. Kehambaran Cinta
26 Part.26. Wanita Lain Bersama Suamiku
27 Part.27.Tidak Bisa Di Percaya
28 Patr.28. Hanya Kesembuhan yang kudamba.
29 Part.29. Hanya demi sebuah keutuhan keluarga?
30 Part. 30. Terimakasih Atas Kesembuhan ini
31 Part.31. Sungguh Sesuatu yang tak terduga
32 Part.32. Kehangatan Cinta di Musim Dingin.
33 Part.33. Hampir Saja Kecolongan
34 Part.34. Jauh Dimata Dekat Dihati
35 Part.35. Akhirnya Aku Pulang
36 Part.36. Menjadi anak angkat
37 Part.37. Mungkinkah Hatiku Sudah Beku
38 Part.38. Hari Kedua Bekerja
39 Part.39. Luka Hati Karena Papa
40 Part.40. Putraku Biang Kekhawatiran
41 Part.41 Rencana Liburan Akhir Tahun.
42 Part.42. Liburan Akhir Tahun Di Batalkan.
43 Part.43. Menjemput Asisten Baru Pengganti Aini
44 Part.44. Wabah Penyakit Pembawa Rindu
45 Part.45. Keindahan Sesaat Berujung Petaka
46 Part.46. Kabar Penangkapan Suamiku.
47 Part.47. Papa Terjerat Kasus?
48 Part.48. Aku Baru Tahu Ternyata Papaku Selingkuh
49 Part.49. Kerinduan Di Awal Pandemi
50 Part.50. Pengakuan Nenek Tentang Papa
51 Part.51. Dinginnya Jeruji Besi
52 Part. 52. Dilema Dihati Nasya
53 Part.53. Gema Rindu Untuk Aini
54 Part. 54. Kebiasaan Baru dan Harapan Baru pula.
55 Part.55. Poto Di Dinding Rumah Farenzy
56 Part.56. Pertama yang terindah dengan Aini
57 Part.57. Ada Apa Dengan Aini dan Farenzy?
58 Part.58. Mungkin Hanya Prasangkaku Saja
59 Part.59. Terpaksa Berbohong Pada Mama
60 Part. 60. Ada apa dengan kakakku dan Aini?
61 Part.61. Hampir Terjebak Oleh Nasya
62 Part.62. Menyelidiki Aini
63 Part.63. Siapa Farenzy sebenarnya?
64 Part.64. Pengakuan Farenzy
65 Part.65. Terpaksa Jujur Dengan Pertanyaan Aini
66 Part.66. Menyelidiki Kesetujuan Keluarga Farenzy
67 Part. 67. Curiga dengan Aini
68 Part.68. Mengetahui Rencana Mama
69 Part.69. Sepakat dengan Mama
70 Part.70. Aku Tahu Apa Rencana Busuk Kalian
71 Part.71. Mereka yang menjebak malah terjebak
72 Part. 72. Semakin Kesal dengan Sikap Aini
73 Part.73. Merasa Khawatir dengan Aini
74 Part.74. Saat Aku Tiba Dirumah
75 Part. 75. Aku Terusir Dari Rumah
76 Part.76. Ketika Tak Menemukan Alamat Sri
77 Part. 77. Megetahui Kabar Kepergian Aini.
78 Part.78. Merasa Lega Tanpa Aini
79 Part.79. Pertolongan Dari Pihak Agensi
80 Part.80. Tempat Tinggal Baru
81 Part.81. Mendapat Pekerjaan Baru
82 Part.82. Belum Menemukan Aini
83 Part.83. Tak Sengaja Bertemu Farenzy
84 Part.84. Masalah Setelah Aini pergi
85 Part. 85. Penyesalan Mama kepada Nenek
86 Part. 86. Nenek Kembali Sakit Tapi Aini belum juga Aku temukan
87 Part. 87. Acara Di Masjid Jamiya
88 Part. 88. Pesona Si Pemuda Tampan
89 Part. 89. Dia datang diwaktu yang tepat
90 Part. 90. Kebaikannya Menyentuh Hati
91 Part. 91. Sehari Bersama Lim
92 Part.92. Seolah Tak Percaya dengan Yang Ku Lihat
93 Part.93. Tak Bisa Mengelak
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Part.1 Aku Harus Pergi.
2
Part.2. Kesan Pertama di Hong Kong
3
Patr.3 . Awal Mula Perkenalan
4
Part.4. Bu Tri dan Anak Perempuannya.
5
Part.5 Pertemuan Di Rumah Sakit
6
Part.6. Awal Perkenalan Dengan Nasya
7
Part. 7. Keributan Tetangga Sebelah Di Malam Hari
8
Part.8 Kursus Komputer dan Bahasa Ingris
9
Part.9 Apakah Ini Benih Cinta?
10
Part. 10. Tentang Asisten Baru Kami.
11
Part. 11. Kejahilan Farenzy
12
Part. 12. Sahabat Baru
13
Part.13. Menepis Rasa Curiga
14
Patr. 14. Pertemuan Tak Sengaja
15
Part.15. Getaran Cinta Di Musim Semi
16
Part.16. Apakah Perasaan Kami Sama?
17
Part. 17. Kejutan Ulang Tahun Aini
18
Part.18. Kado Kecil Untuk Aini.
19
Part.19. Bahagia Tak Terkira
20
Part. 20. Indahnya Cinta Saat Berbalas
21
Part.21. Tragedi Pada Upacara Kelulusan
22
Part.22. Tuhan, Selamatkan Aini
23
Part.23. Saat Aku Sadar.
24
Part.24. Menemani Aini
25
Part.25. Kehambaran Cinta
26
Part.26. Wanita Lain Bersama Suamiku
27
Part.27.Tidak Bisa Di Percaya
28
Patr.28. Hanya Kesembuhan yang kudamba.
29
Part.29. Hanya demi sebuah keutuhan keluarga?
30
Part. 30. Terimakasih Atas Kesembuhan ini
31
Part.31. Sungguh Sesuatu yang tak terduga
32
Part.32. Kehangatan Cinta di Musim Dingin.
33
Part.33. Hampir Saja Kecolongan
34
Part.34. Jauh Dimata Dekat Dihati
35
Part.35. Akhirnya Aku Pulang
36
Part.36. Menjadi anak angkat
37
Part.37. Mungkinkah Hatiku Sudah Beku
38
Part.38. Hari Kedua Bekerja
39
Part.39. Luka Hati Karena Papa
40
Part.40. Putraku Biang Kekhawatiran
41
Part.41 Rencana Liburan Akhir Tahun.
42
Part.42. Liburan Akhir Tahun Di Batalkan.
43
Part.43. Menjemput Asisten Baru Pengganti Aini
44
Part.44. Wabah Penyakit Pembawa Rindu
45
Part.45. Keindahan Sesaat Berujung Petaka
46
Part.46. Kabar Penangkapan Suamiku.
47
Part.47. Papa Terjerat Kasus?
48
Part.48. Aku Baru Tahu Ternyata Papaku Selingkuh
49
Part.49. Kerinduan Di Awal Pandemi
50
Part.50. Pengakuan Nenek Tentang Papa
51
Part.51. Dinginnya Jeruji Besi
52
Part. 52. Dilema Dihati Nasya
53
Part.53. Gema Rindu Untuk Aini
54
Part. 54. Kebiasaan Baru dan Harapan Baru pula.
55
Part.55. Poto Di Dinding Rumah Farenzy
56
Part.56. Pertama yang terindah dengan Aini
57
Part.57. Ada Apa Dengan Aini dan Farenzy?
58
Part.58. Mungkin Hanya Prasangkaku Saja
59
Part.59. Terpaksa Berbohong Pada Mama
60
Part. 60. Ada apa dengan kakakku dan Aini?
61
Part.61. Hampir Terjebak Oleh Nasya
62
Part.62. Menyelidiki Aini
63
Part.63. Siapa Farenzy sebenarnya?
64
Part.64. Pengakuan Farenzy
65
Part.65. Terpaksa Jujur Dengan Pertanyaan Aini
66
Part.66. Menyelidiki Kesetujuan Keluarga Farenzy
67
Part. 67. Curiga dengan Aini
68
Part.68. Mengetahui Rencana Mama
69
Part.69. Sepakat dengan Mama
70
Part.70. Aku Tahu Apa Rencana Busuk Kalian
71
Part.71. Mereka yang menjebak malah terjebak
72
Part. 72. Semakin Kesal dengan Sikap Aini
73
Part.73. Merasa Khawatir dengan Aini
74
Part.74. Saat Aku Tiba Dirumah
75
Part. 75. Aku Terusir Dari Rumah
76
Part.76. Ketika Tak Menemukan Alamat Sri
77
Part. 77. Megetahui Kabar Kepergian Aini.
78
Part.78. Merasa Lega Tanpa Aini
79
Part.79. Pertolongan Dari Pihak Agensi
80
Part.80. Tempat Tinggal Baru
81
Part.81. Mendapat Pekerjaan Baru
82
Part.82. Belum Menemukan Aini
83
Part.83. Tak Sengaja Bertemu Farenzy
84
Part.84. Masalah Setelah Aini pergi
85
Part. 85. Penyesalan Mama kepada Nenek
86
Part. 86. Nenek Kembali Sakit Tapi Aini belum juga Aku temukan
87
Part. 87. Acara Di Masjid Jamiya
88
Part. 88. Pesona Si Pemuda Tampan
89
Part. 89. Dia datang diwaktu yang tepat
90
Part. 90. Kebaikannya Menyentuh Hati
91
Part. 91. Sehari Bersama Lim
92
Part.92. Seolah Tak Percaya dengan Yang Ku Lihat
93
Part.93. Tak Bisa Mengelak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!