Part.5 Pertemuan Di Rumah Sakit

Pekerjaanku terasa membosankan. Apa bosan? ah belum saja sebulan. Tapi ya begitulah yang aku rasakan. Sebenarnya pekerjaanku tidak banyak yakni hanya mengurus nenek Siti saja. Nenek Siti pun juga tidak banyak mau. Bahkan untuk mengganti popoknya saja ia tak pernah memintanya. Kadang jika ia ingin buang air besar ia memberi isyarat agar aku keluar kamarnya dulu. Tapi nggak mungkin aku bisa membiarkannya mencuci dan mengganti sendiri. Sedangkan ia dalam keadaan stroke.

"Aini, hari ini jadwal nenek di antar berobat ke Rumah Sakit ya. Nanti akan saya antar." Bu Tri memberi tahuku.

"Iya bu." Jawabku.

"Eh, tapi kamu ikut juga lho ya. Nanti kamu tungguin sampai selesai . Aku tinggalin kalian di rumah sakit karena aku mau kerja. Nanti kalau pulang ada orang yang aku suruh jemput kalian."

"Iya bu."

"Ya sudah sana kamu salin. Ganti pakaianmu. Biar ibu aku saja yang gantiin bajunya."

"Baik bu."

Aku segera pergi kekamarku dan mengganti pakaianku. Lalu kami pergi ke rumah sakit Adventist Hospital di Tsuen Wan salah satu rumah sakit swasta yang terkenal di Hong Kong ini. Sampainya kami di rumah sakit tersebut Bu Tri langsung memanggil perawat untuk menurunkan nenek Siti. Lalu nenek Siti di masukan ke sebuah ruang perawatan khusus pasien lansia. Disana nenek Siti diberi pengobatan medis dan sekaligus di beri terapi oleh pihak rumah sakit.

Menurut cerita yang aku dengar dari BuTri kemungkinan nenek Siti untuk bisa sembuh masih ada. Maka dari itu bu Tri selalu bersemangat untuk mengantar ibunya berobat kesana kemari demi kesembuhan yang sangat di harapkan.

"Aini, saya mau pergi ke tempat kerja. Sekarang kamu tunggui ibu saya disini ya. Nanti kalau sudah selesai ada perawat yang akan memanggil. Maka kamu datang dan berikan kartu identitas ini. Bahwa kamu adalah asisten saya yang bertugas untuk menjaga ibu. Ingat jangan pulang kalau belum ada orang yang jemput. Pahamkan?"

"Iya bu saya paham." Jawabku.

"Ya sudah kalau begitu, saya pergi dulu ya." Bu Tri berpamitan untuk pergi ketempat ia bekerja. Entah apa pekerjaannya Bu Tri belum pernah memberitahu ku dan aku juga nggak berani menanyakan apa kerjaan Bu Tri ataupun Suaminya.

Lumayan lama juga aku menunggui proses demi proses pengobatan nenek Siti. Hari sudah semakin siang walaupun di luar panas matahari sangat menyengat tapi karena aku berada di ruangan berAC jadi tubuhku terasa dingin dan bahkan lapar juga mulai menyerang.

Ya sekarang adalah bulan Juli dimana pada bulan-bulan ini di cuaca di Hong Kong sangat panas karena memang berada pada fase musim panas hingga bulan agustus depan. Emm... Masih ada waktu sebulan lagi untuk menghabiskan musim panas ini. Dan setelah itu dibulan September akan masuk musim gugur hingga pertengahan Desember. Lalu dari pertengahan Desember sampai dengan Februari musim dingin. Wah, membayangkan musim dingin ini aku jadi penasaran seperti apa ya, pasti indah dengan pemandangan salju putih lembut yang turun seperti kapas. Seperti yang ada di drama-drama korea kesukaan ku. Hemmm.. suasananya pasti romantis. Ah .. sudahlah lupakan saja tentang salju putih dan romantis-romantis ala drakor. Dan kemudian di bulan maret sampai mei ada musim semi. Kata orang-orang sih musim semi ini juga indah. Kalau di musim fingin ada salju putih maka kalau di musim semi ini bunga-bunga bermekaran dimana-mana.

Ditengah lamunanku, aku dikagetkan oleh sesosok pria yang datang dari arah belakang kursi tunggu tempat ku dari tadi duduk menunggu proses pengobatan nenek Siti.

"Hei.. Aini,Lei homa (hei.. Aini, apa kabar)?" Sapa pria itu. Ya, dia adalah Farenzi pria yang beberapa hari yang lalu menjemputku dari Agen. Dan mengantar ku kerumah keluarga pak Saeful dan bu Tri yang kini resmi menjadi majikanku.

"Eh.. hou hou (baik)." Jawabku.

"Sik co fan mei a? (Sudah makan belum?)" Ia kembali bertanya padaku.

Aku hanya membalasnya dengan menggelengkan kepala.

Lalu ia menyodorkan sebuah bungkusan dan memberikannya padaku.

"Em chan..!(makan siang..!)" Ia memberikan bungkusan itu dengan senyum manisnya. Kali ini Farenzy tidak menggunakan kacamatanya. Jadi wajah tampan ala indo turkinya sangat jelas terlihat. Aku jadi terpesona dengan pemandangan wajah tampan itu.

Aku mengambil bungkusan itu, lalu Farenzi duduk di kursi sebelahku.

"Buka dan makanlah itu nasi padang sengaja aku beli untuk kamu supaya kamu betah disini, bahwa di Hong Kong ini juga ada lho jualan nasi padang. Ada air minum juga di dalamnya." Ia memintaku untuk membuka dan memakan bungkusan yang tadi ia berikan.

"kamu sendiri kok nggak makan?" Tanayaku padanya.

"Aku sudah makan di luar tadi." Ia melirikku sekali lagi dengan senyum manisnya. Membuat jantungku makin deg degan.

Aku membuka dan memakan nasi padang yang baru saja Farenzy berikan. Sangkin laparnya aku tak aku sadari ternyata semua nasi padangnya sudah aku habiskan dengan begitu cepat. Aku tersipu-sipu malu saat aku menyadari ternyata Farenzi dari tadi memperhatikanku sambil senyam senyum.

"Hei.. ada apa kok kamu ngeliatin aku begitu?" Tanyaku sambil menyembunyikan rasa maluku.

"Nggak,ngak apa-apa." Jawabnya.

"Tu kok kamu senyum-senyum.." tanyaku lagi masih dengan menyembunyikan rasa maluku.

"Nggak.. aku cuma pengen senyum aja.. kamu udah kenyang makannya? Kalau belum aku beliin lagi ya.." Candanya dengan nada menggodaku.

"Ih.. nggak. Aku udah kenyang ." Jawabku.

"Ternyata benar ya kata orang kalau orang Lampung itu makannya banyak."

"Eh... Kamu nggak usah ngeledek ya.. walaupun banyak makan tapi giat usaha juga lho bukan malas-malasan. Gadis lampung itu pinter masak tau ..?"

"Iya tah? Mana buktinya kalau kamu pinter masak. Paling juga masak air sama masak mie instan."

"Ih.. nggak beneran."

"Awas ya kapan-kapan aku pengen makan masakan kamu."

Di tengah canda gurau kami tiba-tiba ada perawat yang memanggil dan menyapaikan kalau pengobatan untuk nenek Siti hariini sudah selesai dan sudah boleh pulang. Lalu aku dan Farenzi masuk kedalam ruangan dan membawa nenek Siti keluarrumah sakit. Lalu Farenzi membawa kami pulang. Keadaan nenek Siti sepertinya sudah ada peningkatan. Aku melihat raut bahagia tetpancar diwajah tuanya.

Di perjalanan pulang Farenzy sempat mengeluarkan sebuah candaannya.

"Nek, gimana kalau Aini jadi menantu di keluarga nenek. Maksudnya jadi isteri cucu laki-laki nenek. Nenek setuju tidak?" Tanya Farenzy pada nenek dengan nada gurauan.

Sementara itu nenek Siti hanya tersenyum saja. Dan mengelus punggung tanganku.

"Ah.. dia itu becandanya keterlaluan nek." Sambungku.

Lalu tibalah kami di depan Aparteman tempat tinggal keluarga nenek Siti . Setiba dirumah nenek Siti sudah kami baringkan lagi di tempat tidur. Dan Farenzy pun pamit pulang.

Malam harinya aku bahkan tak bisa memjamkan mataku. Bayangan wajah tampan Farenzy sangat mengganggu ku. Aku seperti jadi salah tingkah sendiri karenanya. Duh... Ada apa sih dengan mu Aini? Ini tanah rantauan. Ingat Aini ingat kamu pergi kesini untuk mencari uang bukan yang lainnya bukan juga cinta. Jaga hatimu Aini. Jangan mudah terbawa dengan perasaan dan emosimu... Aku berkata sendiri dalam hati untuk menyadarkan diriku sendiri.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

shafrilla

shafrilla

aku

2022-02-03

0

Ciara_Meirika

Ciara_Meirika

👍

2022-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Part.1 Aku Harus Pergi.
2 Part.2. Kesan Pertama di Hong Kong
3 Patr.3 . Awal Mula Perkenalan
4 Part.4. Bu Tri dan Anak Perempuannya.
5 Part.5 Pertemuan Di Rumah Sakit
6 Part.6. Awal Perkenalan Dengan Nasya
7 Part. 7. Keributan Tetangga Sebelah Di Malam Hari
8 Part.8 Kursus Komputer dan Bahasa Ingris
9 Part.9 Apakah Ini Benih Cinta?
10 Part. 10. Tentang Asisten Baru Kami.
11 Part. 11. Kejahilan Farenzy
12 Part. 12. Sahabat Baru
13 Part.13. Menepis Rasa Curiga
14 Patr. 14. Pertemuan Tak Sengaja
15 Part.15. Getaran Cinta Di Musim Semi
16 Part.16. Apakah Perasaan Kami Sama?
17 Part. 17. Kejutan Ulang Tahun Aini
18 Part.18. Kado Kecil Untuk Aini.
19 Part.19. Bahagia Tak Terkira
20 Part. 20. Indahnya Cinta Saat Berbalas
21 Part.21. Tragedi Pada Upacara Kelulusan
22 Part.22. Tuhan, Selamatkan Aini
23 Part.23. Saat Aku Sadar.
24 Part.24. Menemani Aini
25 Part.25. Kehambaran Cinta
26 Part.26. Wanita Lain Bersama Suamiku
27 Part.27.Tidak Bisa Di Percaya
28 Patr.28. Hanya Kesembuhan yang kudamba.
29 Part.29. Hanya demi sebuah keutuhan keluarga?
30 Part. 30. Terimakasih Atas Kesembuhan ini
31 Part.31. Sungguh Sesuatu yang tak terduga
32 Part.32. Kehangatan Cinta di Musim Dingin.
33 Part.33. Hampir Saja Kecolongan
34 Part.34. Jauh Dimata Dekat Dihati
35 Part.35. Akhirnya Aku Pulang
36 Part.36. Menjadi anak angkat
37 Part.37. Mungkinkah Hatiku Sudah Beku
38 Part.38. Hari Kedua Bekerja
39 Part.39. Luka Hati Karena Papa
40 Part.40. Putraku Biang Kekhawatiran
41 Part.41 Rencana Liburan Akhir Tahun.
42 Part.42. Liburan Akhir Tahun Di Batalkan.
43 Part.43. Menjemput Asisten Baru Pengganti Aini
44 Part.44. Wabah Penyakit Pembawa Rindu
45 Part.45. Keindahan Sesaat Berujung Petaka
46 Part.46. Kabar Penangkapan Suamiku.
47 Part.47. Papa Terjerat Kasus?
48 Part.48. Aku Baru Tahu Ternyata Papaku Selingkuh
49 Part.49. Kerinduan Di Awal Pandemi
50 Part.50. Pengakuan Nenek Tentang Papa
51 Part.51. Dinginnya Jeruji Besi
52 Part. 52. Dilema Dihati Nasya
53 Part.53. Gema Rindu Untuk Aini
54 Part. 54. Kebiasaan Baru dan Harapan Baru pula.
55 Part.55. Poto Di Dinding Rumah Farenzy
56 Part.56. Pertama yang terindah dengan Aini
57 Part.57. Ada Apa Dengan Aini dan Farenzy?
58 Part.58. Mungkin Hanya Prasangkaku Saja
59 Part.59. Terpaksa Berbohong Pada Mama
60 Part. 60. Ada apa dengan kakakku dan Aini?
61 Part.61. Hampir Terjebak Oleh Nasya
62 Part.62. Menyelidiki Aini
63 Part.63. Siapa Farenzy sebenarnya?
64 Part.64. Pengakuan Farenzy
65 Part.65. Terpaksa Jujur Dengan Pertanyaan Aini
66 Part.66. Menyelidiki Kesetujuan Keluarga Farenzy
67 Part. 67. Curiga dengan Aini
68 Part.68. Mengetahui Rencana Mama
69 Part.69. Sepakat dengan Mama
70 Part.70. Aku Tahu Apa Rencana Busuk Kalian
71 Part.71. Mereka yang menjebak malah terjebak
72 Part. 72. Semakin Kesal dengan Sikap Aini
73 Part.73. Merasa Khawatir dengan Aini
74 Part.74. Saat Aku Tiba Dirumah
75 Part. 75. Aku Terusir Dari Rumah
76 Part.76. Ketika Tak Menemukan Alamat Sri
77 Part. 77. Megetahui Kabar Kepergian Aini.
78 Part.78. Merasa Lega Tanpa Aini
79 Part.79. Pertolongan Dari Pihak Agensi
80 Part.80. Tempat Tinggal Baru
81 Part.81. Mendapat Pekerjaan Baru
82 Part.82. Belum Menemukan Aini
83 Part.83. Tak Sengaja Bertemu Farenzy
84 Part.84. Masalah Setelah Aini pergi
85 Part. 85. Penyesalan Mama kepada Nenek
86 Part. 86. Nenek Kembali Sakit Tapi Aini belum juga Aku temukan
87 Part. 87. Acara Di Masjid Jamiya
88 Part. 88. Pesona Si Pemuda Tampan
89 Part. 89. Dia datang diwaktu yang tepat
90 Part. 90. Kebaikannya Menyentuh Hati
91 Part. 91. Sehari Bersama Lim
92 Part.92. Seolah Tak Percaya dengan Yang Ku Lihat
93 Part.93. Tak Bisa Mengelak
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Part.1 Aku Harus Pergi.
2
Part.2. Kesan Pertama di Hong Kong
3
Patr.3 . Awal Mula Perkenalan
4
Part.4. Bu Tri dan Anak Perempuannya.
5
Part.5 Pertemuan Di Rumah Sakit
6
Part.6. Awal Perkenalan Dengan Nasya
7
Part. 7. Keributan Tetangga Sebelah Di Malam Hari
8
Part.8 Kursus Komputer dan Bahasa Ingris
9
Part.9 Apakah Ini Benih Cinta?
10
Part. 10. Tentang Asisten Baru Kami.
11
Part. 11. Kejahilan Farenzy
12
Part. 12. Sahabat Baru
13
Part.13. Menepis Rasa Curiga
14
Patr. 14. Pertemuan Tak Sengaja
15
Part.15. Getaran Cinta Di Musim Semi
16
Part.16. Apakah Perasaan Kami Sama?
17
Part. 17. Kejutan Ulang Tahun Aini
18
Part.18. Kado Kecil Untuk Aini.
19
Part.19. Bahagia Tak Terkira
20
Part. 20. Indahnya Cinta Saat Berbalas
21
Part.21. Tragedi Pada Upacara Kelulusan
22
Part.22. Tuhan, Selamatkan Aini
23
Part.23. Saat Aku Sadar.
24
Part.24. Menemani Aini
25
Part.25. Kehambaran Cinta
26
Part.26. Wanita Lain Bersama Suamiku
27
Part.27.Tidak Bisa Di Percaya
28
Patr.28. Hanya Kesembuhan yang kudamba.
29
Part.29. Hanya demi sebuah keutuhan keluarga?
30
Part. 30. Terimakasih Atas Kesembuhan ini
31
Part.31. Sungguh Sesuatu yang tak terduga
32
Part.32. Kehangatan Cinta di Musim Dingin.
33
Part.33. Hampir Saja Kecolongan
34
Part.34. Jauh Dimata Dekat Dihati
35
Part.35. Akhirnya Aku Pulang
36
Part.36. Menjadi anak angkat
37
Part.37. Mungkinkah Hatiku Sudah Beku
38
Part.38. Hari Kedua Bekerja
39
Part.39. Luka Hati Karena Papa
40
Part.40. Putraku Biang Kekhawatiran
41
Part.41 Rencana Liburan Akhir Tahun.
42
Part.42. Liburan Akhir Tahun Di Batalkan.
43
Part.43. Menjemput Asisten Baru Pengganti Aini
44
Part.44. Wabah Penyakit Pembawa Rindu
45
Part.45. Keindahan Sesaat Berujung Petaka
46
Part.46. Kabar Penangkapan Suamiku.
47
Part.47. Papa Terjerat Kasus?
48
Part.48. Aku Baru Tahu Ternyata Papaku Selingkuh
49
Part.49. Kerinduan Di Awal Pandemi
50
Part.50. Pengakuan Nenek Tentang Papa
51
Part.51. Dinginnya Jeruji Besi
52
Part. 52. Dilema Dihati Nasya
53
Part.53. Gema Rindu Untuk Aini
54
Part. 54. Kebiasaan Baru dan Harapan Baru pula.
55
Part.55. Poto Di Dinding Rumah Farenzy
56
Part.56. Pertama yang terindah dengan Aini
57
Part.57. Ada Apa Dengan Aini dan Farenzy?
58
Part.58. Mungkin Hanya Prasangkaku Saja
59
Part.59. Terpaksa Berbohong Pada Mama
60
Part. 60. Ada apa dengan kakakku dan Aini?
61
Part.61. Hampir Terjebak Oleh Nasya
62
Part.62. Menyelidiki Aini
63
Part.63. Siapa Farenzy sebenarnya?
64
Part.64. Pengakuan Farenzy
65
Part.65. Terpaksa Jujur Dengan Pertanyaan Aini
66
Part.66. Menyelidiki Kesetujuan Keluarga Farenzy
67
Part. 67. Curiga dengan Aini
68
Part.68. Mengetahui Rencana Mama
69
Part.69. Sepakat dengan Mama
70
Part.70. Aku Tahu Apa Rencana Busuk Kalian
71
Part.71. Mereka yang menjebak malah terjebak
72
Part. 72. Semakin Kesal dengan Sikap Aini
73
Part.73. Merasa Khawatir dengan Aini
74
Part.74. Saat Aku Tiba Dirumah
75
Part. 75. Aku Terusir Dari Rumah
76
Part.76. Ketika Tak Menemukan Alamat Sri
77
Part. 77. Megetahui Kabar Kepergian Aini.
78
Part.78. Merasa Lega Tanpa Aini
79
Part.79. Pertolongan Dari Pihak Agensi
80
Part.80. Tempat Tinggal Baru
81
Part.81. Mendapat Pekerjaan Baru
82
Part.82. Belum Menemukan Aini
83
Part.83. Tak Sengaja Bertemu Farenzy
84
Part.84. Masalah Setelah Aini pergi
85
Part. 85. Penyesalan Mama kepada Nenek
86
Part. 86. Nenek Kembali Sakit Tapi Aini belum juga Aku temukan
87
Part. 87. Acara Di Masjid Jamiya
88
Part. 88. Pesona Si Pemuda Tampan
89
Part. 89. Dia datang diwaktu yang tepat
90
Part. 90. Kebaikannya Menyentuh Hati
91
Part. 91. Sehari Bersama Lim
92
Part.92. Seolah Tak Percaya dengan Yang Ku Lihat
93
Part.93. Tak Bisa Mengelak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!