Kupalingkan wajahku ke belakang, mungkin salah satu dari mereka terbangun karena mendengar suara ribut yang aku timbulkan di dapur keluarga Jefferson.
Aku setengah terkejut ketika melihat Frank berdiri mematung dengan wajah pucat dan rambut sedikit berantakan karena baru saja bangun dari tidur.
Kami bertatapan cukup lama dan aku hanya tersenyum 'selamat pagi' tanpa sedikitpun bisa bicara karena melihat ekspresi wajah Frank ketika melihatku.
Ia tampak terkejut dan kesal, tercermin jelas di wajahnya.
"Sedang apa kau disini?! dan untuk apa kau menginjakkan kakimu didalam rumahku? Katakan!!" serunya begitu jelas tertuju padaku.
Dengan berusaha menyembunyikan perasaan takut dan gugup ketika Frank membentak ku dengan kasar saat itu, aku mencoba tetap tersenyum.
"A...ku hanya menggantikan pekerjaan Mrs Jefferson disini dan tinggal di rumah ini untuk beberapa hari" jawabku sedikit gugup.
Kulihat Frank menatapku begitu tajam, seakan ada kobaran api di matanya, nafasnya tampak tak teratur sepertinya ia memendam emosi yang sangat besar didalam dirinya.
"Brengs*kk!!!" Frank terus memaki maki kasar sambil berlalu pergi keluar ruangan dengan langkah kesal karena marah.
Aku bisa bernafas lega saat ini, dan melanjutkan pekerjaanku yang sempat tertunda.
Alex dan Kimmy sudah tampak rapi di meja makan mereka.
Brooks Burks School, disitulah tempat mereka sekolah.
"Selamat pagi anak - anak..., sapaku seraya menaruh 2 mangkuk penuh sereal coklat dan susunya.
"Pagi Jeanny..." balas mereka lembut.
Kutatap satu persatu wajah mereka.
Alex yang tampan yang 3 tahun lebih tua dari Kimmy, Kimmy'ku yang manis tetap ceria, mereka berdua adalah anak - anak termanis yang baru pernah kutemui di New York karena itu mungkin bagiku cukup berat untuk meninggalkan mereka berdua.
Tanpa kasih sayang kedua orang tua mereka yang telah tiada, terutama seorang ibu yang baru saja telah meninggalkan mereka berdua.
"Bagaimana tidur kalian, nyenyak?" tanyaku ingin tahu.
Alex yang tengah sibuk menyantap sereal coklat buru - buru menjawab.
"Aku tak bisa tidur karena perutku terus berbunyi" jawabnya asal.
Seketika aku tersenyum lebar saat mendengarnya, ku usap rambutnya dengan sayang.
"Lain kali kau tak boleh lupa memakan makananmu di malam hari Alex" sahutku meledek.
"Aku bermimpi Mom semalam Jeanny..." ucap si kecil Kimmy tiba - tiba.
Seketika ku alihkan pandanganku pada Kimmy dengan ikat kudanya, kulihat Kimmy memejamkan kedua matanya dan beberapa
lama kemudian tersenyum, manis sekali.
"Apa yang kau impikan sayang...?" tanyaku lirih dengan tatapan sedih.
"Aku bertemu Mommy di sebuah hutan kecil yang indah Jeanny, kita bermain bersama disana namun Mommy menyuruhku untuk pulang saat aku ingin mengikutinya pergi" Kimmy bercerita lugu.
Aku mendesah kecil dan mengelus gadis kecil itu dengan penuh sayang. Anak - anak yang malang...
Kalian rindu ibu kalian ya? ucapku sendiri dalam hati.
"Kau tahu Kimmy sayang..., Mom kalian akan bahagia jika melihat kalian tetap terus ceria seperti ini" tuturku mencoba membesarkan hati mereka berdua terutama si kecil Kimmy.
"Apakah Mommy kini berada di surga Jeanny?"
Tiba - tiba Alex bertanya, sebelum menjawabnya aku mencoba tetap tersenyum pada mereka.
"Kau ingin Mommy berada di surga bukan? Maka Tuhan pun akan mendengar doa anak - anak manis seperti kalian, kau dengar itu Alex?
Doa kalian selalu diharapkan oleh Mom dan Dad untuk ke menuju Surga..." jawabku bijaksana dan mereka pun mengangguk dengan penuh keyakinan.
###
Aku sedikit takut saat melangkahkan kaki menghampiri Frank yang kini tampak segar dengan menggunakan setelan jas biru tua.
Yang kutahu ia kini menjabat sebagai Manager utama di sebuah perusahaan ekspor - impor dan aku merasa dia sangat pantas menduduki jabatan itu.
Aku sempat terkejut saat tahu ia melemparkan tatapan tajam padaku, tatapan kebencian.
"Sarapan pagi mu Frank.., roti isi telur dan sandwich meatloaf kuharap kau menyukainya" tuturku seraya menaruh sarapan itu dimeja didepan Frank.
Sengaja kualihkan pandanganku pada sarapan itu, mengalihkan tatapan Frank yang tampak terus menatapku dengan tajam setelah itu aku berbalik pergi hendak menemui Kimmy dan Alex.
PRRAAANNNGGGG!!!!!!
Suara itu terdengar begitu jelas di telingaku.
Pecahan - pecahan piring yang masih berisi penuh sarapan yang susah payah sengaja aku siapkan untuknya pagi ini, kini tampak berserakan memenuhi lantai tak jauh di tempatku berdiri.
Aku berdiri kaku seperti patung yang baru saja tersambar petir. Frank melemparkan sarapan itu dan memecahkannya.
"Tak perlu repot - repot membuat sarapan brengsek ini untukku" ucapnya ketus sambil beranjak dari tempat duduk dengan kasar dan berlalu pergi.
Entah mengapa aku hanya bisa berdiri mematung seperti orang tolol yang baru saja dipermalukan dan kehilangan akal.
Hingga entah bagaimana aku merasa tubuhku lemas, lelah untuk berdiri lebih lama lagi.
Air mata mulai menetes deras di pelupuk mataku dan aku hanya bisa jatuh terduduk meratapi tumpukan sarapan dan pecahan piring yang berserakan memenuhi lantai didepanku.
Ia membenciku sedemikian rupa, sampai - sampai hatinya untuk menghargai sulit untuk tersentuh.
"Jeanny..." suara Kimmy tampak terdengar disudut ruangan, gadis kecil itu langsung berlari menghampiriku dan memelukku erat.
Dengan masih menahan rasa tubuhku yang bergetar hebat, kucoba untuk membalas pelukannya.
"Frank menyakitimu ya Jeanny...?"
tanyanya polos, ku tatap wajahnya dengan kedua mataku yang tampak merah menahan tangis.
"Tidak sayang.., aku tak apa - apa. Frank hanya marah sesaat dan semuanya akan kembali normal seperti biasa sayang" sahutku dengan suara sedikit serak.
Ku belai - belai rambut pirangnya yang kini diikat ekor kuda.
"Tak perlu mencemaskanku, ok!" ucapku mantap dan kemudian tersenyum semanis mungkin.
"Kau akan terlambat sayang, panggil Alex kita akan segera berangkat !" perintahku.
###
Aku mengantar Alex dan Kimmy hingga sampai ke halaman sekolah menggunakan mobil milik mendiang Mrs Jefferson.
Kutatap mereka dibalik pintu mobil.
Alex yang berlari riang menyusul beberapa teman - temannya dan Kimmy yang ikut berlari mengekor di belakang kakaknya menuju pintu utama sekolah.
Sesaat pandanganku kosong entah kemana.
Hari ini adalah hari pertama aku menjadi pengganti dari Mommy mereka dan hari yang cukup berat untukku untuk menyesuaikan diri di keluarga Jefferson.
Terutama untuk menghadapi Frank Jefferson yang sama sekali tak menginginkan kehadiranku.
Kuhembuskan nafas pelan dan kunyalakan mesin mobil dan berlalu dari Brook Burks School.
Tekadku sudah bulat untuk menjaga Alex dan Kimmy, aku tak bisa meninggalkan mereka sekalipun Frank memperlakukanku dengan kasar ataupun tak manusiawi.
Semoga Tuhan memberikanku kekuatan agar aku kuat menghadapi sikap Frank yang arogan dan kasar kepadaku.
Semoga di dalam dirinya masih ada ruang kecil untuk bisa melihat ketulusanku untuk menjaga Alex dan Kimmy.
Ya,, semoga...hanya itu yang aku harapkan.
...🌺🌺🌺🌺🌺🌺...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Truely Jm Manoppo
Frank belagu bsnget
2024-08-30
0
Eva Maqdayani
kejam bener si Frank
2023-10-10
0
Duwi Hariani
baca samapai sini dulu ya kk! nnti di lanjut lagi 👌
sudah aku fav juga lo, jangan lupa mmpir balik ke novel ku 🤗😉🙏
2022-01-22
2