Mama, aku kena serangan jantung

Jarum jam masih menunjukkan angka 5, matahari belum menampakkan cahayanya.  Elisha menggeliat setelah mendengar bunyi alarm, dengan langkah gontai dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini adalah hari pertama baginya bersekolah formal, sudah terlambat baginya karena dia masuk disemester genap yang artinya sebentar lagi ujian dilaksanakan.

Setelah berganti pakaianseragam sekolah dan merapikan rambutnya diamelirik jam yang sudah menunjukkan angka 6. Elisha bergegas menuju meja makan untuk sarapan pagi, disana belum ada yang duduk dimeja makan. Elisha langsung mengambil roti lapis yang sudah disiapkan pelayan dan langsung menikmatinya.

Dengan gontai dan perasaan mengantuk yang mendera dia bejalan menuju mobilnya yang sementara

dipanaskan Linda.

Dia melirik Linda sebentar dengan harapan Linda mau bekerja sam dengannya tapi harapan itu musnah ketika Linda memberi kode untuk naik kemobilnya. “Linda apa nanti saja berangkatnya aku masih ngantuk” ucapnya dengan nada memelas berharap ada sedikit perasaan iba dari Linda.

Linda yang sudah jenuh dengan sikap Elisha menegok kebelakan dan menatapnya sambil berkata “Hentikan actingmu itu, tidak usah kau tunjukkan padaku karena tidak akan membuat aku luluh dan mengabulkan keinginamu”

Ah sudahlah  Elisha  jalani saja, hari ini pasti cepat berlalu dalam benaknya itu kalimat yang terus mengiang-ngiang dalam benaknya. “Hari ini setelah sampai disekolah, nona menghadap kepada kepala sekolah untuk mengetahui

kelas mana nona ditempatkan” sahut Linda.

“Saya kira semua sudah diatur ternyata belum ya, jadi saya harus melapor dulu” jawabnya dengan nada seperti manusia yang kehilangan tenaga dan semangatnya.

“Hati-hati nanti bicara dengan kepala sekolah, dia tuan muda Raymond Putra Pratama Pimpinan kedua Klan Algard” ucap Linda.

“Apa itu klan Algard? Pernah dengar tapi tidak tahu apa itu?” tanya Elisha.

“Sejenis mafia” jawab Linda.

“Hah. Jadi takut saya untuk ketemu” sahut Elisha yang mulai berfikir untuk membatalkan rencanaya bersekolah.

“Tidak usah takut, mereka tidak akan menggangu jika kita tidak mengusiknya” ucap Linda.

Mobil sedang mengantri untuk masuk kedalam gerbang sekolah dengan persaan jenuh dia menatap kekaca jendela mobilnya. Dilihatnya pemuda yang menabrakknya kemarin hingga terjatuh “Wah baru saya perhatikan tampan juga ternyata. Kenapa kemarin lupa kenalan ya, kalau dibandingkan dengan Gabriel jauh. Kalau ini jadi jodohku, pasti tidak akan menolaknya” isi dari benak Elisha ketika pertama kali menatap dengan jelas wajah rupawan Alex.

“Linda. Aku mau rjin bersekolah, pokoknya harus tiap hari masuk sekolah” ucapnya dengan semangat membuat Linda kaget “Nona kerasukan sepertinya”isi benak linda yang melihat perubahan mendadak dari nonanya itu.

Elisha keluar dari mobilnya dan berjalan menuju ruang kepala sekolah. Sampai depan pitu ruangan dengan ragu-ragu dia mengetuk pintu tersebut “Tok..tok..tok..” bunyi pintu diketuk.

“Kamu Elisha kan?”

“AAAKKKHHH…. Astagfirullahaladzim” Teriak Elisha karena kaget dengan kemunculan Raymond dengan tiba-tiba.

 “Maaf mengagetkanmu, Ayo masuk kedalam” ajak Raymon sambil membuka pintu kantornya.

“Kamu Elisha kan?” tanya Raymond lagi setelah duduk dikursi kerjanya.

“Benar pak, Perkenalkan saya Elisha Vrina Felisha pak” jawabnya.

“Kamu akan masuk kelas XII Ipa 2. Sebentar lagi akan ada wali kelasmu yang akan mengantarmu kekelas” sahut Raymond

 “Selamat pagi pak” Sapa pak Dasman wali kelas XII Ipa 2

“Mari masuk pak. Perkenalkan dia Elisha anak baru dikelas bapak” Raymond menjelaska kepada pak Dasman.

“Saya Pak Dasman guru Kimia yang juga wali kelamu. Kalau begitu saya antar dulu ke kelasnya pak. Mari ” Pamit pak Dasman.

Pak Dasman berjalan melewati koridor menuju kelas yang berada dilantai 2 gedung itu. Elisha terus mengikutinya dari belakang. Sebagai model dan bintang iklan sudah barang tentu banyak yang mengenalnya sehingga tak jarang terdengar seseorang memanggil namanya. Dia hanya tersenyum membalas sapaan dari siswa uyang dilewatinya.

Pak Dasman mulai memasuki salah satu ruang kelas diikuti Elisha dibelakangnya. Pak Dasman mulai menyapa“Selamat pagi semua, hari ini kita kedatangan siswi baru dan bapak berharap kalian bisa akur dan saling membantu. Silahkan perkenalkan namamu”

“Selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Elisha Vrina Felisha. Salam kenal buat kalian semua” ucap Elisha memperkenalkan diri.

“Elisha sudah punya pacar belum” celetuk dari seorang siswa.

“Kamu cantik”, “Salam kenal” “Namaku Erik” suara-suara bersahut-sahutan setalh Elisha memperkenalkan diri. “Tenang semua, Karena sisa satu kursi kosong yang ada dipojok belakang sana jadi kamu duduk disitu bersama Alex. Alex angkat tanganmu” terlihat seorang remaja yang dilihat oleh Elisha tadi pagi.

“Terima kasih pak” ucapnya lalu berjalan menuju kursi kosong yang ditunjuk oleh pak Dasman.

“Hati-hati nanti ketulran miskin jika duduk dekat alex” terdengar suara seorang siswa mengejek Alex miskin. Elisha tidak menanggapi ocehansiswa tersebut.

Elisha kemudian duduk dikursi tersebut “Hai salam kenal” ucap Elisha sambil mengulurkan tangannya. “Alex” jawabnya singkat tanpa membalas uluran tangan dari Elisha. Dalam hati Elisha merutuki dirinya yang dicuekin seorang cowok.

Bell berbunyi, para siswa berjalan keluar kelas menuju lapangan untuk melaksanakan upacara bendera. Alex berdiri meninggalkan Elisha yang tidak tahu apa yang harus dilakukan “Kamu tidak ikut upacara?” Tanya Alex membuyarkan lamunan Elisha.

“Eh iya aku ikut” ucapnya lalu berlari menyusul Alex dan mensejajarka langkah mereka berdua.

Dilapangan siswa siswi sudah berbaris dengan rapi, Alex dan Elisha berada dibaris paling belakang. Cahaya matahari pagi sangat menyilaukan dan bagi Elisha ini pertama kalinya dia ikut upacara bendera. Dengan memicingkan mata dan menghalangi cahaya matahari pagi dengan tangannya dia berusaha bertahan mengikuti upacara.

Alex yang melihatnya tersenyum tipis, dia mengingat gadis itu gadis yang ditabraknya hingga jatuh kemarin malam dihotel. Terlihat tangan mulus gadis itu tertempel plester yang menandakan tangannya terluka. “Pasti luka karena jatuh kemarin” ucapnya dalam hati. Alex maju satu langkah, dengan tinggi badannya dia melindungi Elisha dari teriknya matahari.

“Ahh akhirnya ada awan yang menutupi matahari” Gumah Elisha yang belum menyadari kalau Alex melindunginya.

Alex tersenyum mendengar gumahan Elisha “Gadis ini lucu juga”katanya dalam hati

“Eh apa dia maju karena ingin melindungiku dari matahari” Elisha bergumah didalam hatinya. Elisha terus saja menatap Alex karena memikirkantindakan remaja yang baru dikenalnya.

  Alex berbalik menatap Elisha kemudian mencondongkan tubuhnya kearah Elisha dan berbisik “Jangan terlalu lama menatapku nanti kau akan menyesal karena tidak bisamelupakanku”.

Elisha sponntan membalas “Aku tidak akan menyesal”. Kata itu lolos begitu saja keluar dari mulutnya. Alex kemudia tersenyum “Hati-hati, aku tidak akan melepaskanmu sampa kapanpun” ucap alex lalu berbalik lagi ketempatnya semula. Tidak ada yang memperhatikan mereka karena mereka berada dibaris  paling belakang.

Elisha mematung tak bergerak setelah mendengar apa yang diucapkan Alex, debaran jantungnya tidak bisa dikontrol. “Seperti dia menyatakan perasaannya saja,dan sepertinya aku akan kena serangan jantung”.

Alex melirik kebelakan melihat expresi wajah Elisha.”Kamu tidak apa-apa?” ucapnya karena elisa memegang dadanya seperti orang kena serangan jantung.

“Jantungku, sepertinya aku akan kena serangan jantung”  gumah Elisha yang masih didengar oleh Alex.

“Tutup matamu dan lemaskan tubuhmu apapun yang terjadi tetap lemaskan tubuhmu jangan melawan” ucap Alex yang kawatir dengan keadaan Elisha.

“Kamu mau apa” bisiknya ketika tiba-tiba Alex menggendongnya ala bridal style. “Tutup matamu pura-puralah pingsan aku akan membawamu ke Klinik sekolah.” Bisik Alex lalu berlari sambil menggendong Elisha menuju ruang klinik sekolah. Siswa-siswi lain yang melihat adegan romantis itu menjadi riuh karena iri melihat Alex menggendong Elisha.

Ada perasaan nyaman menjalar dalam tubuhnya ketika mencium harumya parfum yang dipakai Alex. Baunya tidak kuat tapi menenangkan sampai dia tidak sadar tangannya sudah memeluk leher Alex.

“Sampai kapan kamu akan memeluk leherku “Ucap Alex yang sudah meletakkan Elisha dibrangkar yang ada I ruang klinik itu. Elisha yang tersadar dari lamunannya langsung melepas pelukannya dan terus memegang dadanya yang berdebar kencang.

“Dia kenapa?” tanya dokter yang bertugas.

“Dia mengeluhkan jantungnya dok” jawab Alex. Dokter itu kemudian menempelkan stateskop didada Alexa. “Detak jantungmu tidak normal, apa kamu ada riwayat penyakit jantung? Tanya dokter itu.

“Tidak ada dok, baru kali ini saya merasakannya” uca Elisha.

“Nanti sepulang sekolah pergilah kedokter ahli jantung untuk pemeriksaan lebih akurat” ujar dokter itu

Karena merasa detak jantungnya sudah normal Elisha kemudian bangun dari brangkar, dia kemudian berjalan keluar dari Klinik sekolah. Dia kemudian membuka pintu dan nampaklah Alex berdiri menunggunya didepan pintu Klinik. “Kamu sudah baikan?” tanya Alex.

“Sudah. Aku mau kekelas dulu” ucapnya lalu melangkah pergi tapi tangannya ditahan oleh Alex.

“Kelas kita bukan arah situ tapi arah sebaliknya” ucap Alex yang nasih saja menggengam tangan Elisha. Detak jantungnya kembali miningkat. Dan kali ini lebih kencang lagi dari sebelumnya.

“Ah. Cowok ini tidak baik untuk kesehatan jantungku, mama aku kena serangan jantumg”

 

 

To Be Continue

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!