Akhir pekan

Sabtu pagi Risa sudah mengurus semua administrasi untuk kepulangan sangat mama, dan menata semua barang yang akan di bawa pulang. dia sudah terlihat mondar-mandir di kamar sampai sang mama bingung dengan tingkah anak gadisnya itu.

" Ris..!! kamu tu kenapa sih, mondar-mandir terus dari tadi. ada masalah sama kepulangan mama atau gimana? mama pusing tau gak lihatin kamu dari tadi."

" Eehh hmmm nggak ma, gak ada masalah kok. kita tinggal pulang aja".

" Terus kenapa kamu masih di sini? gak pesen taksi dulu di luar? "

" Iya ma bentar "

" Masih nunggu apa lagi sih ris, mama dah pengen pulang nih"

Risa terlihat gugup karena tak tau harus menjawab apa dengan pertanyaan sang mama. Haruskah dia jujur kalau sang bos akan datang menjemput mereka. Tapi jika mama bertanya yang macam-macam, dia harus bagaimna?.

Di tengah kebingunnya tiba-tiba pintu kamar di ketuk dari luar. Risa dan mamanya sama-sama menoleh ke arah sumber suara.

"Siapa ris yang dateng? temen kamu? " Tanya mama Sinta.

"Hmmm sebentar ma biar Risa lihat dulu". Jawab Risa sambil berjalan ke arah pintu.

*Ckleekkk

" Tanteee...!! "

Seorang gadis kecil berlari menghambur memeluk kaki risa. Mama Sinta tampak memandang Risa bingung dan meminta penjelasan siapa gadis kecil itu.

Belum sempat Risa memperkenalkan kinar pada sang mama, Terlihat seorang lelaki gagah dan tampan masuk ke dalam ruangan. Iya siapa lagi kalau bukan kevin, bos baru Risa.

" Assalamu'alaikum ". Ucap kevin mengucapkan salam.

" waalaikumsalam ". Jawab mereka bersama'an.

Lalu kevin masuk melewati Risa dan kinar dan berjalan mendekat ke arah sofa di mana ada mama Sinta yang tengah duduk di sana. mencium tangan mama Sinta dengan sopan.

"Maaf tante agak telat, tadi macet di jalan".

Mama Sinta terlihat kebingungan dan melihat Risa meminta penjelasan.

" ini pak kevin dan ini anaknya Kinar ma, waktu itu gak sengaja ketemu pas di rumah sakit ini. dan ternyata pak kevin ini pimpinan di kantor Risa yang baru". Jelas Risa.

" Ooh bapak bos nya Risa ya? "

" Panggil kevin saja tante, kita kan lagi nggak di kantor".

" Iya nak kevin ada perlu apa datang kemari? Istrinya kemana kok gak ikut ke sini sekalian" Tanya mama Sinta.

"Hmmm istri saya sudah meninggal sejak kinar masih bayi tante. "

Wajah kevin terlihat agak sendu saat mendengar pertanyaan tentang istrinya. tapi segera mungkin ia merubah mimik wajahnya dengan senyum untuk menutupi kesedihannya.

" Aduuh maaf ya nak kevin, tante gak tau". Ucap mama Sinta penuh penyesalan.

" Gak papa tante. Risa belum bilang ya tante kalau hari ini kami ke sini mau jemput tante buat pulang ke rumah". Jawab kevin sambil melihat ke arah Risa.

Risa yang di tatap oleh mama dan bosnya itu tampak celingukan sambil menggaruk kepala yang tidak gatal itu.

" Hmmm Iya ma, Risa lupa bilang sama mama kalau pak kevin mau ke sini buat nganterin mama pulang".

"Oooh pantesan aja dari tadi kamu tampak mondar-mandir gelisah gitu, ternyata lagi nungguin cowok ganteng". Goda mama Sinta dengan di balas pelototan mata oleh Risa.

Semua yang ada di sana tampak geli melihat wajah Risa yang sudah seperti udang rebus itu.

"Waah ternyata kehadiran saya sudah di tunggu ya, pantas saja saya merasa tidak tenang tadi waktu di jalan". Ucap kevin yang semakin membuat Risa malu.

" Udah nak kevin, kasian tu Risa nya udah merah semua mukanya karena malu".

"Apa sih mama nih, dah ah ayo pulang sekarang". Ucap Risa menyudahi pembicaraan dan mengambil tas yang ada di kursi. belum sempat ia mengangkat tas itu, terlihat tangan kekar sudah mengambil alih dari tangannya.

" Biar saya saja yang bawa Risa".

Risa segera melepaskan genggaman tangan nya.

"Tante cantik gandeng kinar aja". ucap kinar menggenggam jari risa.

Risa tersenyum memandang kinar yang tampak imut itu.

" Iya sayang, tante bakal gandeng kinar kok".

Terlihat senyum di wajah kevin saat melihat putrinya begitu bahagia berada di dekat Risa. kinar memang sudah sangat akrab dengan Risa karena hampir sepekan ini selalu bertemu. sejak tau Risa bekerja di kantor papanya, kinar selalu saja kekantor setelah pulang sekolah hanya untuk menemui Risa.

kevin tak pernah melihat putrinya begitu akrab dengan orang asing. Tapi entah kenapa sejak dia bertemu Risa, seolah dia tak mau berpisah dengan Risa. setiap hari hanya Risa yang menjadi topik pembicaraan mereka di rumah. Mulai dari sarapan pagi, berangkat sekolah, bahkan saat mau tidurpun kinar selalu membicarakan Risa.

*Di parkiran

Kevin sudah memasukkan barang ke dalam bagasi di belakang, lalu membukakan pintu samping kemudi untuk putrinya. Tapi kinar mau duduk di depan di pangku Risa.

" paa.. kinar mau di pangku tante ".

" Yaudah kinar duduk di belakang sini sama tante". Jawab Risa.

"Duduk di depan aja tante, biar nenek bisa istirahat di belakang dan tidak kesempitan". ucap kinar yang membuat semua orang tertawa.

" Sudah, temani saja kinar duduk di depan ris. mama bisa sendiri kok di belakang".

"Baiklah". Risa menghela nafas lalu masuk ke mobil dengan kinar di pangkuannya.

Di mobil kinar tampak begitu gembira bercanda dengan Risa. Ada saja hal yang bisa mereka tertawa kan. kevin yang melihat itupun juga merasa bahagia. sejak kenal dengan Risa, kinar jadi lebih ceria. Risa juga tampak tulus menyayangi putri semata wayangnya itu bukan karena dia anak CEO.

Dari situlah mulai timbul rasa di hati kevin melihat ketulusan Risa menyayangi putrinya itu. apalagi melihat betapa bahagianya kinar berada di dekat Risa. kevin jadi semakin yakin untuk mulai membuka hatinya pada Risa.

Mobil pun sudah berhenti di sebuah rumah ber cat biru. kawasan perumahan yang tak begitu besar tapi sangat asri.

Risa dan yang lainnya turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah. sementara kevin masih sibuk menurunkan barang-barang dari bagasi.

" Ris, kamu belanja dulu bentar gih. kayaknya di rumah sudah tidak ada stok sayur. nanti masak buat makan siang kinar sama nak kevin sekalian". perintah mama Sinta begitu mereka masuk ke dalam.

" Iya ma bentar, Risa mau bikinin minum dulu buat kinar sama papanya".

Setelah memasukkan barang kevin duduk di sofa sebelah kinar.

"santai saja nak kevin, anggap saja rumah sendiri. tapi ya gini adanya rumah tante, kecil". Ucap mama Sinta memulai pembicaraan.

" Gak papa tante, tapi suasananya enak di sini tan, masih asri".

Risa datang membawakan minuman untuk kinar, papa nya dan juga sang mama.

" pak kevin, saya tinggal sebentar ya. mau belanja ke depan gang". pamit risa.

" biar saya anter ris". Kevin berdiri hendak mengikuti Risa tapi di tahan.

" Gak usah pak, deket kok. saya pake motor aja lebih cepet".

Risa pun menghilang dengan motornya menuju ke tukang sayur langgannanya.

" Nak kevin kenapa gak menikah lagi??". Tanya mama Risa.

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

nungguin anak tante

2023-06-13

0

LISA

LISA

Wah Mamanya Risa udh ngasi lampu hijau nih 😊

2022-09-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!