Anak ceo

"kinaaaar... "

pembicaraan mereka terhenti karena sebuah suara datang dari arah pintu kantin.

terlihat seorang pria tampan berjas hitam datang menghampiri. Risa terkejud melihat pria yang datang adalah ayah kinar.

**flashback

" gak mau pa, kinar gak mau di suntik. sakit pa, kinar takut."

gadis kecil itu berlari ke lorong rumah sakit sambil menangis histeris.

Bruuuk...!!!

"aduuh" ucap risa kaget karna bertabrakan dengan gadis kecil.

" adik kecil kenapa menangis, ada yang sakit?? maaf ya tante gak sengaja "

" coba sini tante lihat "

Risa mencoba menenangkan gadis kecil itu yang terlihat ketakutan.

" tante tolong, kinar gak mau di suntik. kinar takut tante"

" kamu namanya kinar?? "

" huum tante, saya kinar. kinar takut tante"

" sudah cup cup cup jangan nangis lagi. nanti gak imut lagi kalau nangis"

Risa memeluk gadis itu mencoba menenangkan.

" kinaaar sayang kamu dimana! "

Risa menoleh ke arah sumber suara. terlihat seorang pria tampan berlari ke arahnya di ikuti seorang suster.

* tampan sekali dia * gumam risa dalam hati

" kinar sini sayang, papa minta maaf. papa gak akan maksa kinar lagi buat di suntik, cuma di periksa saja sama dokter biar kinar cepat sembuh"

ucapnya mencoba membujuk sang putri.

" gak mau, kinar maunya sama tante cantik"

Kevin menoleh ke arah wanita yang telah memangku putrinya itu, dan sedikit terpesona olehnya yang memiliki wajah teduh dan memenangkan.

" maaf, apa anda ayahnya kinar? " tanya risa membuyarkan keterkejutan Kevin.

" oooh iya, saya papanya kinar"

" kalau boleh tau kinar kenapa tadi sampai lari ketakutan seperti itu? "

" dia sedang demam dan saya ke sini untuk periksa. tapi malah kabur karena takut di suntik" jelas kevin

" kinar sayang kenapa gak mau di periksa sama dokter? "

" kinar takut di suntik tante. kinar gak mau ketemu dokter" jawab kinar sambil menundukkan kepala

" kinar gak boleh takut sama dokter, dokternya kan baik mau nyembuhin sakitnya kinar. emang kinar gak mau cepet sembuh supaya bisa main-main lagi sama temennya? "

"kinar mau sekolah lagi tante, mau ketemu sama temen-temen. kinar bosen di rumah gak ada temennya"

" yaudah kalau gitu sekarang kinar ikut papa ya, biar di periksa sama dokter. supaya kinar cepet sembuh dan bisa ke sekolah lagi" bujuk risa

Terlihat gadis kecil itu menoleh ke papanya.

" pa, kinar mau di periksa dokter tapi di temenin sama tante"

kebin menoleh ke risa merasa tidak enak jika merepotkan orang lain.

" kinar sayang, jangan ngerepotin tantenya dong. gak baik"

" gak mau pa, kinar mau sama tante"

kinar sudah mulai berkaca-kaca hendak menangis

" gak papa pak, biar sama temenin sebentar" risa mengalah karena kasihan dengan gadis kecil itu.

" maaf jika merepotkan anda". ucap kevin mengalah pada sang putri semata wayang.

" tidak apa-apa pak, saya juga sedang tidak terlalu buru-biru".

mereka pun berjalan bersama menuju ruangan dokter dengan kinar yang tetap berada di gendongan risa.

" maaf ya sudah merepotkan.dan Terima kasih atas bantuannya mbak..? "

" Risa, nama saya risa pak". mengulurkan tangan.

"saya kevin" sambil menjabat tangan risa.

" kalau begitu saya permisi dulu pak, masih harus ada yang saya kerjakan. kinar sayang tante pergi dulu ya, semoga cepat sembuh" mencium pipi gadis kecil itu lalu pergi.

** flashback off

" papa...!! " seru kinar sambil turun dari pangkuan risa dan berlari menuju papanya.

" kinar sayang kenapa di sini? dari tadi papa cariin? "

" kinar ketemu sama tante cantik pa di sini" sambil menunjuk risa

" ooh mbak risa kerja di sini juga?"

" iya Pak saya karyawan di sini" jawab risa.

" yaudah kalau begitu saya permisi dulu ya, Terima kasih sekali lagi untuk bantuannya waktu itu"

" iya Pak sama-sama"

" papa, kinar mau sama tante aja di sini. kinar bosen nungguin papa kerja"

" sayang, tantenya lagi istirahat makan. nanti saja ya kalau tantenya udah selesai" bujuk kevin.

Terlihat gadis itu berfikir.

" hemmmm baiklah. tapi janji ya nanti kinar boleh main sama tante"

" iya sayang, saya permisi dulu ya risa" di balas anggukan kepala oleh risa lalu pergi dari kantin itu.

Terlihat semua keryawan yang ada di sana saling berbisik-bisik memandang ke arah risa.

" eeh siapa tu tadi? bening amat. " tanya salsa penasaran.

" kamu tu ya, gak bisa lihat yang bening dikit aja langsung deh kumat ganjennya." risa menoel pundak sahabatnya itu sambil geleng-geleng kepala.

" yaelah wajar aja kali kalau gue naksir sama yang model begitu. habisnya cakep bener. gak lihat apa tu semua cewek yg ada di sini juga pada naksir sama dia"

"itu kinar, gadis kecil yang aku temui waktu di rumah sakit sama papanya". salsa mengangguk kan kepala tanda faham.

*di ruang kerja

" pah, tante risa cantik ya? "

tanya kinar pada papanya.

"iya cantik"

" papa suka gak sama tante risa? "

" kenapa tanya seperti itu kinar? "

" papah, kinar mau tante cantik jadi mama baru kinar"

*deg...

jantung kevin terasa berhenti berdetak saat mendengar pernyataan dari sang putri. bagaimana tidak, selama ini kinar tidak pernah meminta hal seperti itu. Dia merasa kinar tak pernah kekurangan kasih sayang walaupun dia tidak mendapatkannya dari sang mama karena meninggal waktu kinar masih bayi. sekarang dia sadar bahwa kinar pasti membutuhkan figur seorang ibu di sampingnya. Dia tahu bahwa kinar iri dengan teman-temannya yang di jemput mamanya saat pulang sekolah. itu sebabnya dia selalu murung saat pulang sekolah.

"kita kan belum lama kenal sama tante risa sayang."

" kinar yakin tante cantik orang baik"

" tapi belum tentu tante risa mau sama papa"

Akhirnya kevin mengalah, karena dia tahu tak akan menang berdebat dengan sang putri. sama seperti waktu dia berdebat dengan mona, mami kinar.

kevin mengambil sebuah figura di meja kerjanya, di mana ada gambar dia, mona, dan juga kinar waktu bayi.

" mona, anak kita sudah besar, dia sangat mirip dengan kamu. dia juga pandai berdebat seperti kamu"

" kinar sepertinya menginginkan figur seorang mama mon, dia bahkan sudah berani meminta saya untuk memberikan dia seorang mama. aku harus bagaimana mon, aku masih belum bisa menggeser posisimu dari hatiku"

" aku belum siap menerima kehadiran orang lain sebagai penggantimu. tapi aku tak bisa egois, aku juga harus memikirkan perasaan kinar. dia butuh sosok ibu yang selalu bisa menemani nya bermain dan bermanja."

Tak terasa air mata menetes dari pipi kevin. Ia bingung dengan semua yang ada. apakah dia harus menuruti keingan putri dan orang tuanya untuk menikah lagi.

Tok..

Tok..

Tok...

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan kevin. dia segera mengusap air matanya dan menata mimik wajahnya seperti tak terjadi apa apa.

" masuk... "

" maaf pak, acara perkenalan ceo baru dengan para karyawan akan segera di mulai" terlihat sang sekertaris masuk dan memberikan kabar kepadanya.

" hemmm baik lah, silahkan keluar. saya akan ke sana sebentar lagi" jawab kevin.

Terpopuler

Comments

mag_ma63

mag_ma63

masih menyimak.. lanjut thoorrrr 👍👍👍

2022-03-14

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!