Penantian Ruby

Penantian Ruby

BERTUNANGAN?

Ethan menghentikan langkahnya dan menatap sejenak pada pintu masuk sebuah restorant yang berada di pusat kota. Sudah tujuh tahun berlalu, dan kini Ethan akan kembali pulang setelah pemuda dua puluh lima tahun tersebut meraih gelarnya sebagai seorang dokter.

Ya, kini Ethan adalah seorang dokter.

Ethan akan menemui Ruby, lalu mempersunting gadis yang selama tujuh tahun ini menjadi semangatnya untuk segera menyelesaikan sekolah kedokteran, sekalipun Ethan harus banting tulang, kurang tidur, dan terlambat makan.

Semuanya demi Ruby!

Semuanya demi Ruby!

Ethan melangkahkan kakinya masuk ke dalam restorant yang sudah menjadi tempat reuni teman-teman SMA Ethan dulu. Sebenarnya kedatangan Ethan kemari hanya ingin menemui Ruby, karena Ethan mendapatkan informasi dari Olivia kalau Ruby datang ke acara reuni malam ini.

"Jadi benar, Ruby dan Arkan sudah bertunangan?"

Celetukan seorang gadis tak sengaja mampir di telinga Ethan. Segera Ethan memasang pendengarannya baik-baik demi mendengarkan obrolan dua gadis yang juga merupakan alumni yang seangkatan dengan Ethan.

"Kabarnya begitu." Jawab gadis bergaun teracotta.

"Tadi juga kan mereka datang berdua, gandengan, dan dansa bersama," sambung gadis bergaun teracotta itu lagi.

Rasa panas langsung merambati hati Ethan saat pemuda itu mendengar tentang Ruby yang datang bersama Arkan.

Tidak!

Bukan kabar itu yang membuat Ethan meradang. Tapi kabar tentang pertunangan Ruby dan Arkan!

Benarkah Ruby sudah bertunangan dengan Arkan?

Benarkah Ruby sudah meninggalkan Ethan dan berpaling pada pria lain?

Lalu kenapa pria itu harus Arkan?

Ethan masih berperang dengan batinnya, saat MC acara tiba-tiba memanggil pasangan yang katanya paling romantis malam ini. Pandangan mata Ethan langsung tertuju ke sorot lampu yang menyorot seorang gadis bergaun lilac sedang digandeng oleh seorang pria yang benar-benar sedang tak ingin Ethan lihat.

Ya, itu adalah Ruby dan Arkan.

Mereka adalah pasangan paling romantis malam ini yang itu artinya, mereka mungkin memang sudah bertunangan.

Ruby sudah bertunangan dengan Arkan!

Ruby sudah bertunangan dengan pria lain!

Kau terlambat, Ethan!

Kau terlambat membuktikan cintamu pada Ruby!

Ethan langsung memalingkan wajahnya dan berbalik meninggalkan lokasi acara. Hati Ethan rasanya porak poranda.

Ruby-nya sudah menjadi milik pria lain dan Ethan sudah terlambat.

Ethan sudah terlambat....

Bugh!

Sebuah bola basket melayang mengenai kepala Ethan, hingga membuat pemuda bertubuh chubby itu hampir jatuh tersungkur.

"Woy! Ethan! Kalau jalan itu lihat ke depan! Jangan lihatin buku melulu!" Teriak Arkan mengejek Ethan seperti biasa.

"Lempar bolanya kesini, Bocah gendut!" Perintah Arkan lagi yang masih menatap penuh ejekan ke arah Ethan yang sedang membetulkan kacamatanya.

Rumi yang juga berada di lapangan dan tadinya sedang bermain basket bersama Arkan, bergegas menghampiri Ethan yang baru saja akan melempar bola.

"Kemarikan!" Perintah Rumi memberikan isyarat pada Ethan agar melempar bola ke arahnya saja alih-alih ke arah Arkan sombong.

Ethan hanya berdecak dan segera melemparkan bola ke arah Rumi.

"Berhentilah berteman dengan teman-teman brengsekmu itu, Rum!" Nasehat Ethan pada Rumi.

"Mereka bukan teman-teman brengsek, Ethan! Kau hanya tak mau mengenal mereka saja, jadi menganggap mereka brengsek!" Pendapat Rumi seraya terkekeh.

"Kurangi waktumu dengan teman tak bergerakmu itu, dan perbanyaklah bersosialisasi!" Lanjut Rumi seraya menunjuk ke buku tebal di tangan Ethan.

Ethan hanya tertawa kecil.

"Hey, Rumi! Cepat bawa bolanya dan berhentilah mengobrol dengan si kutu buku!" Seruan dari Arkan segera mengakhiri percakapan antara Rumi dan Ethan.

Rumi sudah kembali ke tengah lapangan dan kembali bermain basket bersama Arkan dan siswa yang lain. Sedangkan Ethan memilih untuk segera kembali ke kelas saat tiba-tiba sebuah tangan asing mengambil kacamata Ethan secara iseng.

"Ruby!" Panggil Ethan pada Ruby yang sudah ngacir sambil membawa kacamatanya menuju ke arah kelas.

"Kejar aku, Kutu Buku!" Ejek Ruby seraya memeletkan lidahnya ke arah Ethan.

"Ruby! Kembalikan kacamataku!" Seru Ethan yang segera berlari mengejar Ruby yang gesit sekali berlari masuk ke dalam kelas.

"Ruby!" Ethan akhirnya berhasil menyusul Ruby masuk ke dalam kelas.

"Apa?" Ejek Ruby sekali lagi yang kini sudah duduk di bangkunya seraya memakai kacamata Ethan.

"Ck!" Ethan berdecak dan segera mengambil kacamatanya dari wajah Ruby yang siang ini terlihat cantik.

Ah, gadis itu memang selalu terlihat cantik di mata Ethan.

"Sudah ngerjain peer Kimia?" Tanya Ethan yang sudah duduk di bangku sebelah Ruby.

"Memang ada peer?" Ruby balik bertanya dan gadis itu melebarkan kedua bola matanya, hingga membuat wajahnya terlihat lucu.

"Dasar pelupa!" Ethan mengacak rambut Ruby dan segera mengeluarkan buku tugas Kimia-nya, lalu memberikannya pada Ruby.

"Kau memang yang terbaik," Ruby menyambar buku tugas Ethan dengan cepat dan segera menyalin peer Kimia dari buku Ethan tersebut.

"Ada apa?" Tanya Rumi yang sudah ikut masuk ke dalam kelas, karena bel masuk kelas baru saja berbunyi. Tubuh saudara kembar Ruby itu dipenuhi peluh karena bermain basket.

"Jauh-jauh, Mi! Kamu keringatan!" Usir Ruby seraya mendorong Rumi agar menjauh.

"Mi? Aku bukan Mami kamu!" Rumi mengacak rambut Ruby dengan barbar karena kesal dipanggil Mi oleh saudara kembarnya tersebut.

"Rumi, iiih!" Ruby merengut dan menghentak-hentakkan kakinya ke atas lantai karena kesal.

Ethan yang sejak tadi duduk di samping Ruby segera membantu merapikan rambut gadis itu.

"Rum!" Ethan ganti mengulurkan sebuah seragam ganti untuk Rumi yang seragamnya sudah penuh keringat.

"Thank's" jawab Rumi yang segera mengganti seragamnya di dalam kelas tanpa rasa malu.

Ck! Dasar Rumi!

"Jadi, ada tugas apa?" Tanya Rumi lagi setelah selesai berganti seragam.

"Kimia," jawab Ruby sok-sokan. Padahal gadis itu juga lupa belum mengerjakan dan hanya menyalin tugas Ethan

"Sekalian salinin tugas aku, By!" Perintah Rumi seraya menyodorkan buku tugasnya ke hadapan Ruby.

"Males! Salin sendiri, jangan males!" Cerocos Ruby galak sambil memberikan buku tugas Ethan pada Rumi.

Ruby sudah selesai menyalin tugas.

"Ck! Dasar saudara kembar tak pengertian!" Gerutu Rumi yang akhirnya menyalin sendiri tugas dari buku Ethan ke buku tugasnya. Tanpa harus berpikir atau berpusing-pusing ria, Ruby dan Rumi akan mendapatkan nilai yang sama dengan Ethan.

.

.

.

Cetak miring berarti flashback atau kejadian masa lampau.

Seperti biasa, alur maju mundur cantik dan penuh dengan flashback biar nggak jenuh.

💙 Ethan Algheano Sanjaya adalah anak dari Ghea dan Alvin di "GHEA: Cinta Lama Belum Usai"

💙 Ruby Mikhayla Attala dan Rumi Rajendra Attala adalah anak kembar Juna dan Lily di "Menikahi Pembunuh Istriku"

💙 Olivia Arthur adalah anak sulung Kyle dan Audrey di "Remember Me Please, Hubby!"

💙 Arkan adalah tokoh baru, ya!

Terima kasih buat reader yang masih setia mengikuti karya receh aku yang sambung menyambung kayak sepur ini.

Jangan lupa like biar othornya rajin UP.

Terpopuler

Comments

username9

username9

.

2023-10-09

1

ᶦ ᵃᵐℳႮ𝕾ᗅƎℕᗅvͫ𝖆ͮ𝖓ȡ𝖗𝖎𝖆☪︎

ᶦ ᵃᵐℳႮ𝕾ᗅƎℕᗅvͫ𝖆ͮ𝖓ȡ𝖗𝖎𝖆☪︎

𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢

2023-10-04

0

ㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ نَيْ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅😻

ㅤㅤㅤㅤ😻Kᵝ⃟ᴸ⸙ᵍᵏ نَيْ ㊍㊍🍒⃞⃟🦅😻

semangat terus berkarya 👍

2022-10-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!