Yesa mengedarkan pandangan ke sekeliling basement mencari mobil berwarna putih milik mamanya semalam.
Saat sudah menemukan apa yang ia cari, tiba-tiba Yesa terdiam di tempat. Ia melihat seorang lelaki keluar dari mobil mamanya dengan keadaan kacau. Lelaki itu membetulkan resleting celana jeans hitamnya lalu memasang kancing kemeja yang terbuka dari atas kebawah, tak lupa pula rambut pria itu yang acak-acakan seperti habis di terpa angin ****** beliung.
Yesa Posen
Astaga.. Siapa dia..
Yesa langsung bersembunyi di sela-sela mobil lain yang terparkir manis di sana. Ia mengintip menunggu lelaki itu hengkang dari mobil mamanya. Detak jantung Yesa berdegup kencang, deru nafasnya seakan menjadi berat, ia mulai berpikir yang tidak-tidak terhadap mamanya dan lelaki itu, tapi ia tidak ingin langsung mengambil kesimpulan sendiri.
Setelah kepergian lelaki tadi, Yesa segera berlari menghampiri mobil mamanya.
Bluff..
Pintu mobil terbuka lalu tertutup lagi.
Aubrey Posen ( Ibu Yesa )
Yesa?
Aubrey Posen ( Ibu Yesa )
A-apa yang kau lakukan di sini?
Gugup. Aubrey terkejut melihat putrinya yang berada di dalam mobil di saat ia sedang membenarkan baju atasannya.
Yesa Posen
Kenapa? kenapa mama nanyain aku kayak gitu?
Ia menatap lekat-lekat wajah cantik wanita paruh baya disampingnya.
Yesa Posen
Harusnya aku yang nanya! kenapa mama ada di sini!. Kenapa gak balik ke kamar?
Aubrey Posen ( Ibu Yesa )
Ya ampun maaf sayang mama lupa..
Aubrey Posen ( Ibu Yesa )
Semalam mama ketiduran disini!
Yesa Posen
Ketiduran? Gak masuk akal tahu gak mah!!
Ucap Yesa terdengar meninggi.
Aubrey Posen ( Ibu Yesa )
Sayang mama benaran ketiduran disini semalam.
Aubrey Posen ( Ibu Yesa )
Mama juga rencananya mau balik ke kamar, tapi tiba-tiba papa kamu telpon.. Mama gak mau ambil resiko, nanti kamu sedih kalo dengar obrolan kami semalam! jadi mama stay di sini sampai ke tiduran.
Wajah Aubrey terkesan serius mengucapkan setiap kata di hadapan Yesa. Berharap putrinya ini percaya dengan apa yang ia utarakan.
Yesa tersenyum getir. Hatinya ngilu. Entah kenapa ia merasa mamanya tidak sungguh-sungguh. Awalnya ia juga ingin menanyakan perihal laki-laki tadi yang baru saja keluar dari mobil mamanya, tapi niat itu ia urungkan kerena melihat mamanya seperti pandai bersandiwara.
Yesa Posen
Aku ingin pulang..
Lirih Yesa
Aubrey Posen ( Ibu Yesa )
Yesa.. kamu kenapa nak?
Aubrey merasa ada yang ganjal pada sikap putrinya. Ia tahu apa yang sudah terjadi pada Yesa malam tadi, tapi kenapa putrinya tidak mengatakan apapun. Kenapa malah diam.
Yesa Posen
Ayo pulang!
Aubrey Posen ( Ibu Yesa )
Nak..
Yesa Posen
Pulang ma pulang.. Aku ingin pulang sekarang.
Teriak Yesa. Tak sengaja pula cairan bening seketika keluar dari kedua sudut matanya.
Aubrey Posen ( Ibu Yesa )
Okey.. okey... Iya kita pulang.
~~~
09.45
Kamar hotel
Red Orlando
Hooaaahh...
Red menguap setelah terbangun dari alam mimpi namun belum juga membuka mata. Tapi dengan spontan lengannya meraba-raba sisi sebelah kirinya. Ia mencari seseorang yang menemaninya semalam.
Kosong?
Red seketika membuka mata.
Red Orlando
Dimana dia?
Red mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar.
Tidak ada!.
Tidak ada siapapun di dalam kamar terkecuali dirinya. Ia pun segera bangkit menuju kamar mandi berharap sang gadis berada di sana.
Ckleek
Kosong.
Red Orlando
Sialan... Dia meninggalkanku seperti gigolo.
Geram. Red tidak terima di tinggalkan seperti ini. Gadis itu seolah menganggapnya sampah, ia merasa tidak di hargai. Sungguh keterlaluan.
Red Orlando
Aubrey... Wanita itu tidak mendidik anaknya dengan baik ternyata.
Red Orlando
Sepertinya mereka harus ku beri peringatan!!
Red melangkah menuju nakas, mengambil ponselnya. Ia menghubungi asisten sekaligus tangan kanannya yang tak lain adalah Budi.
Comments
Ziah12
crazy up dong thorr
2021-12-11
1