Malam yang tidak di inginkan

Happy reading 😊
Yesa merasa gejolak panas di sekujur tubuhnya. Ia habis saja mengguyur tubuh mungilnya di bawah guyuran shower tapi hasilnya tetap sama, ia masih merasa panas tidak jelas di sekujur tubuhnya. Bahkan saat ini Yesa tidak lagi menggunakan gaun biru tadi, semua pakaian yang membalut tubuhnya tadi sudah ia lepas lalu di gantikan dengan juba mandi, ia juga mengatur suhu kamar hotel itu sehingga membuat suhu kamar tersebut terasa seperti di kutub es bagi orang normal.
Yesa Posen
Yesa Posen
Ihh aku kenapa sih??
Gadis itu terlihat frustasi dengan kondisinya yang saat ini tidak jelas apa sebabnya.
Cklek
Pintu kamar hotel terbuka dan menampakkan laki-laki bertubuh tegap tinggi berdiri di sana.
Seketika Yesa menoleh. Ia berharap itu adalah mamanya. Tapi Yesa mengerutkan dahi saat melihat siapa yang memasuki kamar mereka. Seorang lelaki?. Yesa kebingungan. Kenapa ada laki-laki asing memasuki kamarnya?.
Yesa Posen
Yesa Posen
Siapa anda pak?
Tanyanya dengan dahi yang berkerut.
Yesa sedikit panik saat lelaki itu semakin mendekatinya. Apa lagi saat ini posisi gadis itu berada di atas ranjang. Dengan secepat kilat Yesa bangkit sebelum lelaki itu semakin mendekat ke arah rajang, lebih tepatnya kearahnya.
Red Orlando
Red Orlando
Kenapa kau takut hmm..
Red tersenyum miring melihat kepanikan Yesa. Ia meneliti sekujur tubuh Yesa yang terlihat berkeringat bahkan wajahnya memerah, Red dapat menebak, pasti gadis ini sudah terangsang.
Red Orlando
Red Orlando
Kau kepanasan?
Tanya Red seolah tidak tahu apa-apa.
Namun Yesa tidak menjawab apapun. Ia tetap mewanti-wanti takut terjadi hal yang tidak di duga dari lelaki bertubuh tegap tinggi ini.
Yesa Posen
Yesa Posen
Siapa anda?
Tubuh Yesa semakin berkeringat. Ia benar-benar tidak dapat mengontrol gejolak panas dari dalam tubuhnya. Bingung? ia bingung bagaimana ini. Mamanya belum juga kembali dari basement lalu tubuhnya kini semakin terasa panas seperti terbakar bahkan lebih gilanya terdapat lelaki asing yang memasuki kamar mereka.
Red Orlando
Red Orlando
Mendekat lah.. Aku bisa membantumu menghilangkan rasa panas itu..
Ucap Red sambil mengayunkan memberi tanda agar gadis itu mendekat.
Yesa menggeleng kepala. Ia tidak kenal siapa lelaki ini dan apa tujuan laki-laki itu datang kemari.
Yesa Posen
Yesa Posen
Kenapa anda masuk ke kamar saya pak?
Red mengerutkan dahi lalu ia tersenyum manis pada gadis itu. Red tersenyum?. Iya, lelaki itu tersenyum. Padahal senyum itu sangatlah langka. Tidak sembarang orang dapat melihat senyum manis Red saat ini. Yang mereka lihat hanyalah senyum sinis dan menyeramkan dari lelaki itu, tapi kini. Laki-laki itu bahkan tidak segan-segan nya menunjukkan senyumnya pada Yesa yang sedang sekarat ini.
Red Orlando
Red Orlando
Kamarmu?.. tapi bagaimana jika bangunan ini milikku!! berarti kamar ini juga kamarku. Aku tidak masalah jika kita berbagi kamar.
Ucap Red dengan santai sambil mengangkat bahu acuh tak acuh.
Tidak tahan lagi dengan kondisinya Yesa kembali menuju kamar mandi tanpa memperdulikan keberadaan Red.
Dengan senyum devil Red mengikuti langkah kaki Yesa memasuki kamar mandi. Saat pintu akan di tutup Red menahannya.
Yesa Posen
Yesa Posen
Pak... Aku sungguh tidak tahan, tolong pergilah..
Wajah Yesa terlihat merah merekah karena rangsangan obat itu.
Red Orlando
Red Orlando
Sudah ku bilang aku bisa membantumu!!
Tegas Red
Yesa Posen
Yesa Posen
Aku tidak mengenalmu pak..
brug..
Daun pintu kamar mandi terhempas ke dinding dengan kuat karena dorongan lengan Red.
Tak hanya daun pintu saja yang terbentur. Yesa juga ikut terjatuh ke lantai karena dorongan itu. Ia memundurkan tubuhnya kebelakang saat Red semakin mendekatinya.
Red Orlando
Red Orlando
Aku tidak suka bertele-tele!!
Ucap Red dengan tatapan horor. Ia melepas semua atribut branded yang melekat di tubuh kekarnya dengan langkah semakin mendekati Yesa.
Yesa Posen
Yesa Posen
Jangan!! apa yang kau lakukan?
Panik?. Tentu panik. Apa lagi kini lelaki itu menangkap kasar tubuh mungilnya dan melepas paksa jubah handuk putih yang ia kenakan saat ini.
Yesa Posen
Yesa Posen
Pak.. Apa yang kau lakukan.. Lepaskan aku!!
Yesa berontak. Namun Red tidak pantang menyerah, ia menyentuh beberapa titik sensitif gadis itu hingga membuat sang empu terdiam
Yesa Posen
Yesa Posen
Ahh.. Pak...
Yesa ingin menangis. Ia merasa di lecehkan sekarang. Tapi entah kenapa, air matanya seolah tertahan. Ada sebuah gejolak aneh pada dirinya saat kulit mereka bersentuhan, apa lagi lelaki itu menyentuh di beberapa titik sensitif tubuhnya. Ia bahkan menginginkan lebih dari sentuhan saja. Gila!! benar-benar sudah gila.
Red Orlando
Red Orlando
Diam!!
Ucap Red dengan suara parau termakan gairah. Ia mencium kasar bibir ranum Yesa, lalu mengangkat tubuh gadis itu menuju ranjang.
Walaupun ia mengingatkan lelaki asing ini, tapi otak baik Yesa masih bekerja baik. Ia tetap berontak berusaha melepaskan diri dari laki-laki asing ini.
Dengan kasar dan tidak sabaran Red mencekik leher Yesa.
Red Orlando
Red Orlando
DIAM!!.. Sudah ku bilang diam-diam!
Akhirnya Yesa menurut dan hanya dapat menangis saat sesuatu yang seharusnya tidak boleh terjadi sebelum ia menikah kini harus ia alami di usianya yang masih sembilan belas tahun.
Rintihan dan raungan dari kedua mahluk hidup yang kini melebur menjadi satu memenuhi seisi ruangan mewah bergaya moderen itu. Dunia seakan hanya milik berdua, menikmati malam panjang bersama tanpa ada yang menganggu.
_BERSAMBUNG_
NovelToon
Terpopuler

Comments

Neela Moon

Neela Moon

penasaran nih sama kelanjutannya, segera dilanjut ya kak

2021-12-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!