7 tahun yang lalu
“Pak, Shita ingin melanjutkan impian shita sebagai dokter. Impian shita dari dulu
adalah menjadi seorang dokter setelah kematian nenek pun impian dan tekad shita
menjadi semakin besar untuk menjadi seorang dokter. Shita harap ibu dan bapak
merestui dan memperbolehkan shita untuk melanjutkan mimpi shita.” Ucapnya di
depan kedua orang tuanya. Saat itu mereka tengah menonton bersama.
“Bapak dan Ibu sebenarnya tidak melarangmu untuk melanjutkan pendidikanmu apalagi
sampai kamu mengubur semua impian yang kamu miliki sejak dulu, namun bapak
hanya sedikit khawatir nantinya dengan keadaanmu disana. Siapa yang menjagamu,
mengawasimu dan memperhatikanmu. Memang disana ada keluarga adik Ibumu yang
tinggal disana tapi bapak tidak enak jika harus merepotkan mereka. Kamu juga
tahu kan bagaimana keuangan kita disini seperti apa setelah semua harta dan
kekayaan peninggalan nenek dan kakekmu di Australia dijual oleh pamanmu tanpa
sepengetahuan kakek dan nenekmu hingga menyebabkan kakekmu mengalami serangan
jantung dan nenekmu jadi sakit - sakitan ” kata Fendra yang tidak lain adalah
Ayah Shita.
”Bapak, tidak apa – apa jika sementara waktu shita tinggal disana nanti ibu yang akan
bicara dengan adik ibu itu. Bapak tahu sendiri kan dia sudah menganggap Shita
sebagai anaknya sendiri saat dia belum memiliki anak “ terang ibu Shita yang
bernama Widya.
“Coba Ibu diskusikan dan tanyakan dulu dengan Rani dan suaminya. Kalau mereka tidak
keberatan bapak juga tidak akan keberatan juga ibu. “ Ucap Fendra. Rani adalah
adik kandung Widya yang merantau dan tinggal dijakarta bersama suami dan 2
orang anaknya.
“ya pak, besok ibu akan coba menghubungi Rani. Jika sekarang dihubungi sudah malam
pak. Biarlah besok pagi ibu sendiri yang menghubungi Rani” Ucap Widya.
“Maaf ibu bapak jika shita menyela percakapan kalian, untuk biaya pendidikan nantinya
ibu bapak tidak usah khawatirkan itu karena shita mendapatkan beasiswa penuh
selama shita menempuh pendidikan disana dan itu Shita dapatkan saat Shita
mendaftarkan diri waktu itu saat mulai kuliah pun shita akan mencari pekerjaan
sampingan untuk mencukupi kebutuhan shita nanti agar tidak terlalu merepotkan
kalian ” Ucap Shita
“Benarkah sayang? Selamat ya sayang anak bapak dan ibu. Kebanggan ibu dan bapak. Tidak
ada kata merepotkan untuk kalian anak – anak kesayangan bapak ibu” ucap Fendra
dengan mata berkaca – kaca hingga tanpa sadar meneteskan air mata.
“Kakak harus tetap semangat ya kak, walaupun Nayna tidak bisa membantu tapi Nayna akan
selalu berdoa untuk kelancaran kakak menempuh pendidikan disana. “ ucap Nayna
akhirnya angkat bicara setelah memperhatikan obrolan kakak dan kedua orang
tuanya.
“Terimakasih dek, kakak akan selalu ingat pesan dan nasehat kalian bertiga”
Mereka pun akhirnya berpelukan karena haru dan bahagia.
Keesokan harinya Widya menelepon Rani adiknya yang tinggal di Jakarta
Tuuuuttt
tuuuttttt
Tuuutt
tuuutttt
“Om Swastiastu kak”
“Om Swastiastu Ran. Bagaimana kabarmu disana? Semua sehat kan Ran?
“Astungkara sehat kak, semua disini sehat kak. Kakak disana bagaimana? Sehat juga kan
semuanya kak?” Terang Rani
“Astungkara semua baik – baik saja Ran. Ngomong – ngomong kamu tidak sedang sibuk kan Ran? Kakak
mau membicarakan sesuatu denganmu. Ini berhubungan dengan Shita” ucap Widya
“Tidak sibuk kakakku tersayang. Ada apa dengan Shita kak? Mengapa ini berhubungan
dengan Shita? Apakah Sitha sakit kak? “ Serbu Rani dengan cepatnya
“Husssss ngaur kamu Rani. Shita baik – baik saja. Hanya saja kakak mau minta tolong
padamu. Shita akan melanjutkan pendidikannya di Jakarta. Kamu tahu kan
impiannya Shita sejak dulu apa dan setelah kematian neneknya ia makin
bersemangat dan bertekad untuk mewujudkan mimpinya sekalipun sudah diberitahu
oleh bapaknya jika kami tidak mungkin sanggup membayarkan uang kuliahnya. Namun
diluar dugaan Shita mengatakan jika ia sudah mendapatkan beasiswa penuh sampai
ia selesai menempuh pendidikannya “ Jelas Widya Panjang kali Lebarnya.
“Ohh
begitu kak. Lantas apa yang bisa Rani bantu untuk Shita kak?” Tanya Rani kepada
Widya
“Begini
Ran. Boleh kakak minta tolong kepada kamu untuk mengajak Shita tinggal
dirumahmu untuk sementara waktu sampai Shita menemukan kontrakan nantinya? Kakak
khawatir mengingat ia baru pertama kali ingin melanjutkan pendidikan di kota
besar itu. Tidak ada yang bisa kakak percayai selain kamu Rani” Jelas Widya
“Ya
ampun kakak, Rani kira apa. Tentu saja boleh kak. Boleh sekali. Katakan pada
Akshita untuk tinggal disini saja sampai selesai pendidikannya kak. Suami dan
anak – anak Rani pasti senang kalau Shita bisa tinggal disini bersama kami”
Ucap Rani dengan jelas
“Terima
kasih Ran. Kakak tidak tahu harus berterima kasih dengan cara apa sama kamu dan
suami kamu. Nanti akan kakak bicarakan dengan Shita lagi. Kakak menyerahkan
semua keputusan itu kepada Shita. Kakak tidak mau memaksakannya juga karena ia
juga sudah besar jadi sudah tahu mana yang baik dan buruk untuk dirinya. “ Terang
Widya.
“Ya
sudah kak, terserah kakak saja. Yang jelas Rani menerima Shita disini. Nanti juga
akan Rani sampaikan ke Gery tentang kedatangan Shita nanti ya kak” Jelas Rani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Dinda Jumanda
seruuu 😍
2020-06-14
0
🌸Momy Kece🌸
mampir lagi
2020-05-31
0
Komang Karma
aq lngsung Like iya dan favorite
2020-05-24
0