5. MOS

Beberapa hari kemudian…

“Hai Togar…”

“Hai Hotman…”

Siapa lagi yang menggunakan nama orang tua selain Diana dan Febri? Sejak akrab karena kasus Gemma tempo hari, kedua orang itu dengan cepat menembus level pertemanan yang paling tinggi. Terkadang candaan mereka malah menyertakan umpatan bahasa daerah lebih kasar yang hanya mereka yang mengerti, sebab mereka berasal dari suku yang sama.

Mereka jadi semakin akrab. Apalagi sekarang, mereka berdua sama-sama jadi panitia MOS. Kini, lapangan sekolah telah penuh dengan siswa-siswi baru SMA Tunas Perdana. Masa Orientasi Siswa sedang berlangsung, bertepatan di hari kompetisi gitar solo antar SMA se-Jakarta.

“Gue udah minta izin ke Fabian buat ikut Gala. Entar gue jemput lo pulang sekolah,” ujar Febri pada Diana.

Diana hanya mengangguk. “Gue ngikut lo aja, Feb… Ayo, kita cek anak-anak dulu.”

Mereka lalu sedikit berpisah. Ada satu instruksi yang diberikan oleh Fabian tentang teka teki yang biasanya diberikan saat MOS. Diana, Febri dan semua panitia berkeliling untuk melihat apakah benda yang dibawa para siswa baru itu benar atau tidak.

Kini mata Diana tertuju pada seorang siswi bernama Rara, yang membawa benda lucu di tangannya dan memancing perhatiannya.

“Apaan neh?”

Rara ketakutan sampai tergagap. “Ka-kan pe-perintahnya disuruh bawa celana dalem plastik, Kak.”

Diana memutar bola matanya saat melihat keluguan Rara. “Polos amat sih lo! Kita bilang ‘bawa’ bukan ‘bikin’! Celana lo tinggal masukin dalam plastik, gitu doang! Emang siapa yang mau pake celana dalem kayak gini, hah?”

Si anak perempuan hanya manggut-manggut dan minta maaf setulus-tulusnya dengan gentar. Diana juga tidak lama memarahi anak itu, dan menyuruhnya kembali pada barisannya sendiri.

Rara kemudian duduk di sebelah seorang anak perempuan lain dan mulai mengomel-ngomel. “Gue disuruh bawa celana dalem plastik. Tapi pas gue bawain celana dalem dari plastik, gue malah dihukum. Maunya apa sih?”

Siswi yang duduk di sebelahnya menyahut, “Apa gunanya sih bikin kita konyol kayak gini? Katanya MOS, tapi kita malah dikenalin sama sistem plonco kayak gini, macam zaman penjajahan aja. Eh, tapi kita emang lagi dijajah sistem sih. Coba kalo sistemnya nggak kayak gini, nggak bakalan ada yang namanya plonco dibungkus pake kertas kado bernama MASA ORIENTASI SISWA. Yang ada kita di bully-bully sama kakak kelas yang entah tujuannya apa. Kalo buat nyuruh kita hormatin mereka doang, ya mereka bisa bilang baik-baik dong!”

Febri yang kebetulan berdiri di dekat sana langsung mendatangi siswa tersebut dan menunjuk wajahnya.

“Lo!” Mata Febri jatuh ke tanda pengenal yang terbuat dari karton hijau yang menggantung dileher siswi tersebut. “Yang namanya Nita… Sini!”

“Ada apa Kak?” tanya Nita dengan berani.

“Belagu amat lo. Baru mau masuk, udah jago banget aja lo kritik kebijakan di sini.”

“Lah, tapi yang saya bilang nggak salah kok.”

“Lo bisa keluar dari sekolah ini kalo lo nggak suka.”

Nita terdiam seribu bahasa.

“Kenapa diem? Lo takut nggak dapat sekolah yang nggak ada MOS-nya?”

Nita masih terdiam dan menunduk takut.

Febri langsung meraih empeng bayi yang menggantung di dada Nita dan menyumpal mulut siswi itu. “Sekarang nyanyi lo, bintang kecil pake vokal ‘i’ semua, empengnya nggak boleh dilepas!”

“A-ampun Kak… maaf, maaf…” si Nita memohon agar hukuman itu dibatalkan. “Nggak bisa Kak… susah…”

“HARUS! Sini lo, berdiri depan gue.” Febri bersedekap menunggu Nita bernyanyi, tak mau mendengar banyak alasan lagi.

Nita terlihat takut, dia gugup dan kesulitan menelan ludah. Dari mulutnya pun terdengar suara yang lebih mirip tikus yang terjepit pintu daripada nyanyian merdu.

“Binting kicil… dilingit ying biri…”

Rara dan kawan-kawan mencoba mengulum tawanya. Bukankah Nita tadi yang paling vokal menyuarakan kalau sistem ini harusnya diganti? Tapi hanya dengan sekali sentak dari Febri, Nita langsung ciut seperti rempeyek melempem.

...***...

Dari jauh, Gala dan Niko duduk berdampingan di sebuah bangku sekolah yang terletak di kantin. Niko menunduk sambil belajar, dengan sebuah buku catatan di tangannya. Sementara Gala terlihat santai.

“Lo belajar melulu. Perasaan, kita nggak bakal ada ulangan dalam waktu dekat ini,” komentar Gala memandang Niko sambil berdecak.

“Ya, gue nyicil aja. Gue mau masuk kampus sasaran gue. Gue mesti giat…” ucap Niko seraya meminum susu kotak miliknya.

Sebenarnya Gala hari ini merasa agak kalut. Ada banyak hal yang menjadi pikiran Gala saat ini. Mulai dari Gemma sampai sang Papa.

“Lo kenapa, Men?”

Gala mengangkat kepanya menatap Niko yang kini tak lagi berfokus pada bukunya. “Gue… nggak apa-apa.”

“Apa perlu gue ngomong ke Gemma supaya dia paham? Gue yakin dia pasti ngerti.”

“Nggak usahlah. Lo lihat aja tangannya kayak gitu. Semua salah gue, Nik…” sepertinya Gala saat ini tidak ingin membahas apa-apa. Dia pun mengalihkan perhatiannya pada beberapa anak baru yang berlari-lari kebingungan. “Febri ngerjain anak-anak lagi tuh,” ujarnya sambil tertawa.

Padahal, dia sama sekali tidak terhibur saat melihat anak-anak baru yang disuruh untuk minta tanda tangan kakak kelas penting dan yang menurut mereka good looking. Harusnya dia senang kalau ada orang-orang yang menghormatinya, at least karena fisiknya.

“Kakak ganteng, minta tanda tangan dong,” ujar seorang siswi sambil menyodorkan bukunya.

Gala menandatangani buku siswi tersebut dan mengembalikannya, lalu memasang wajah ketus. “Bilang sama temen-temen lo, gue nggak mau tanda tangan lagi kalo temen-temen band gue nggak tanda tangan duluan.”

“Iya Kak. Makacih ya,” ujarnya sok manis, merasa beruntung karena dia adalah orang terakhir yang menerima tanda tangan dari anak terpopuler di sekolah itu tanpa proses berbelit. Hanya untuk berbalik dan mengumpat jengkel.

“Asu…” si siswi kesal saat melihat kolom tanda tangannya ada gambar tai buatan Gala.

...****************...

Episodes
1 1. Prolog
2 2. Gala vs Gemma
3 3. Di Balik Kemeja Sekolah
4 4. Salah Paham
5 5. MOS
6 6. SKSD
7 7. Paramitha Wilson
8 8. Ice Cream
9 9. Keki
10 10. Siswa Lain
11 11. Julian Brengsek
12 12. An*jing
13 13. Bukan Benci
14 14. Bolehkah Aku...?
15 15. Membalas
16 16. Skandal Niko
17 17. Berkawan Dengan Erika
18 18. Duka
19 19. Aku Mau Kamu
20 20. Harga Diri yang Terluka
21 21. Rasa Ilfil Gala
22 22. Emosi Diana
23 23. Spekulasi yang Kejam
24 24. Aku Kurang Apa?
25 25. Airport
26 26. Pelukan Terakhir
27 27. Jakarta, Indonesia
28 28. Familiar
29 29. Lo Jomblo?
30 30. A Bad Dream and Insecurity
31 31. Apartemen Sebelah
32 32. Pembenaran
33 33. Butuh Teman
34 34. Di Pinggir Kolam Renang
35 35. Memori Indah
36 36. Derai Air Mata
37 37. Rapidash Express
38 38. Apartemen Baru
39 39. Bergerak
40 40. Someday
41 41. Are You Okay?
42 42. Phantom
43 43. Rahasia
44 44. Terlalu Tipis
45 45. Selamat Sayang!
46 46. Satu Per Satu
47 47. Auto Kaya
48 48. Kurang Ajar
49 49. Aku Gila
50 50. Reuni
51 51. Tipsy
52 52. Sober
53 53. Ikut
54 54. Party
55 55. Foto
56 56. Aku janji, Mas!
57 57. Sebuah Diskusi
58 58. Kita Cerai
59 59. Tarik Paksa
60 60. Kunjungan Tak Terduga
61 61. Menangis Sejadi-jadinya
62 62. Happy Together
63 63. Rencana
64 64. Klub Mobil
65 65. Wanita Lemah
66 66. Di-reject
67 67. Bibit Jelek
68 68. Di Rumah Mama
69 69. Language!
70 70. Adios Madafaka!
71 71. PMS
72 72. Nggak Sabar Pisah
73 73. Aku Ingin Hidup
74 74. You Did Good
75 75. Hampir Luluh
76 76. Alasan Yahya Fransius
77 77. Indra dan Viani
78 78. Pinisi
79 79. Will You…
80 80. Sehari Sebelum Melamar
81 81. Kamar Yang Sama
82 82. Potongan Apel
83 83. Boleh Pergi
84 84. Sebelum Menikah
85 85. Pesta Bujang
86 86. Sempurna
87 87. The Wedding
88 88. Deserve to be Loved
89 89. Dua Sepupu Daryanta
90 90. Marah
91 91. Puas
92 92. Produksi
93 93. I've Lost Everything
94 94. Akibat Kejahatan
95 95. Mitos
96 96. Sleep Walking
97 97. Nggak Bisa Naik Motor
98 Epilog
99 S2 Bab 1 - Cerita Lain di Dufan
100 S2 Bab 2 – Jadian
101 S2 Bab 3 – Tidak Diundang
102 S2 Bab 4 – Penyesalan
103 S2 Bab 5 – Intervensi
104 S2 Bab 6 – Prahara Tugas
105 S2 Bab 7 – Masih Prahara Tugas
106 S2 Bab 8 – Nonton
107 S2 Bab 9 – Aku Maafin Kamu
108 S2 Bab 10 – Chat Balasan
109 S2 Bab 11 – Kebisuan Vincent
110 S2 Bab 12 – Perselingkuhan
111 S2 Bab 13 – Overprotektif
112 S2 Bab 14 – Di Club
113 S2 Bab 15 – Setengah Di-ghosting
114 S2 Bab 16 – Usaha Vincent
115 S2 Bab 17 – Rekonsiliasi
116 S2 Bab 18 – Iya, Puas?
117 S2 Bab 19 – Anak Remaja
118 S2 Bab 20 – Ketahuan
119 S2 Bab 21– Ruang Praktik
120 S2 Bab 22 – Alvin dan Viani
121 S2 Bab 23 – Bodyguard Lain
122 S2 Bab 24 - Mungkinkah Dia
123 S2 Bab 25 – Sidang
124 S2 Bab 26 – Break Sebentar
125 S2 Bab 27 – Sebuah Keputusan
126 S2 Bab 28 – Persiapan
127 S2 Bab 29 – Rasa yang Menular
128 S2 Bab 30 – Merasa Bersalah
129 S2 Bab 31 – Kunjungan Alvin
130 S2 Bab 32 – Pindah Kamar
131 S2 Bab 33 – Sudah Berdetak
132 S2 Bab 34 – Gagal Membujuk Niko
133 S2 Bab 35 - Operasi
134 S2 Bab 36 - Last Kiss
135 S2 Bab 37 - NICU
136 S2 Bab 38 - Complication
137 S2 Bab 39 - Semoga Tetap Seperti Ini
138 S2 Bab 40 – Bersiap
139 S2 Bab 41 – My Baby!!
140 S2 Bab 42 - Yang Terjadi
141 S2 Bab 43 – Rindu Ribut-ribut
142 S2 Bab 44 - Selulit
143 S2 Bab 45 - Jadi Karena Itu?
144 S2 Bab 46 - Pak Varel
145 S2 Bab 47 - Hidup Tenang
146 S2 Bab 48 - Rumah Sakit Terdekat
147 S2 Bab 49 - Mau Pakai Obat?
148 S2 Bab 50 - Sadar
149 S2 - Epilog
Episodes

Updated 149 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Gala vs Gemma
3
3. Di Balik Kemeja Sekolah
4
4. Salah Paham
5
5. MOS
6
6. SKSD
7
7. Paramitha Wilson
8
8. Ice Cream
9
9. Keki
10
10. Siswa Lain
11
11. Julian Brengsek
12
12. An*jing
13
13. Bukan Benci
14
14. Bolehkah Aku...?
15
15. Membalas
16
16. Skandal Niko
17
17. Berkawan Dengan Erika
18
18. Duka
19
19. Aku Mau Kamu
20
20. Harga Diri yang Terluka
21
21. Rasa Ilfil Gala
22
22. Emosi Diana
23
23. Spekulasi yang Kejam
24
24. Aku Kurang Apa?
25
25. Airport
26
26. Pelukan Terakhir
27
27. Jakarta, Indonesia
28
28. Familiar
29
29. Lo Jomblo?
30
30. A Bad Dream and Insecurity
31
31. Apartemen Sebelah
32
32. Pembenaran
33
33. Butuh Teman
34
34. Di Pinggir Kolam Renang
35
35. Memori Indah
36
36. Derai Air Mata
37
37. Rapidash Express
38
38. Apartemen Baru
39
39. Bergerak
40
40. Someday
41
41. Are You Okay?
42
42. Phantom
43
43. Rahasia
44
44. Terlalu Tipis
45
45. Selamat Sayang!
46
46. Satu Per Satu
47
47. Auto Kaya
48
48. Kurang Ajar
49
49. Aku Gila
50
50. Reuni
51
51. Tipsy
52
52. Sober
53
53. Ikut
54
54. Party
55
55. Foto
56
56. Aku janji, Mas!
57
57. Sebuah Diskusi
58
58. Kita Cerai
59
59. Tarik Paksa
60
60. Kunjungan Tak Terduga
61
61. Menangis Sejadi-jadinya
62
62. Happy Together
63
63. Rencana
64
64. Klub Mobil
65
65. Wanita Lemah
66
66. Di-reject
67
67. Bibit Jelek
68
68. Di Rumah Mama
69
69. Language!
70
70. Adios Madafaka!
71
71. PMS
72
72. Nggak Sabar Pisah
73
73. Aku Ingin Hidup
74
74. You Did Good
75
75. Hampir Luluh
76
76. Alasan Yahya Fransius
77
77. Indra dan Viani
78
78. Pinisi
79
79. Will You…
80
80. Sehari Sebelum Melamar
81
81. Kamar Yang Sama
82
82. Potongan Apel
83
83. Boleh Pergi
84
84. Sebelum Menikah
85
85. Pesta Bujang
86
86. Sempurna
87
87. The Wedding
88
88. Deserve to be Loved
89
89. Dua Sepupu Daryanta
90
90. Marah
91
91. Puas
92
92. Produksi
93
93. I've Lost Everything
94
94. Akibat Kejahatan
95
95. Mitos
96
96. Sleep Walking
97
97. Nggak Bisa Naik Motor
98
Epilog
99
S2 Bab 1 - Cerita Lain di Dufan
100
S2 Bab 2 – Jadian
101
S2 Bab 3 – Tidak Diundang
102
S2 Bab 4 – Penyesalan
103
S2 Bab 5 – Intervensi
104
S2 Bab 6 – Prahara Tugas
105
S2 Bab 7 – Masih Prahara Tugas
106
S2 Bab 8 – Nonton
107
S2 Bab 9 – Aku Maafin Kamu
108
S2 Bab 10 – Chat Balasan
109
S2 Bab 11 – Kebisuan Vincent
110
S2 Bab 12 – Perselingkuhan
111
S2 Bab 13 – Overprotektif
112
S2 Bab 14 – Di Club
113
S2 Bab 15 – Setengah Di-ghosting
114
S2 Bab 16 – Usaha Vincent
115
S2 Bab 17 – Rekonsiliasi
116
S2 Bab 18 – Iya, Puas?
117
S2 Bab 19 – Anak Remaja
118
S2 Bab 20 – Ketahuan
119
S2 Bab 21– Ruang Praktik
120
S2 Bab 22 – Alvin dan Viani
121
S2 Bab 23 – Bodyguard Lain
122
S2 Bab 24 - Mungkinkah Dia
123
S2 Bab 25 – Sidang
124
S2 Bab 26 – Break Sebentar
125
S2 Bab 27 – Sebuah Keputusan
126
S2 Bab 28 – Persiapan
127
S2 Bab 29 – Rasa yang Menular
128
S2 Bab 30 – Merasa Bersalah
129
S2 Bab 31 – Kunjungan Alvin
130
S2 Bab 32 – Pindah Kamar
131
S2 Bab 33 – Sudah Berdetak
132
S2 Bab 34 – Gagal Membujuk Niko
133
S2 Bab 35 - Operasi
134
S2 Bab 36 - Last Kiss
135
S2 Bab 37 - NICU
136
S2 Bab 38 - Complication
137
S2 Bab 39 - Semoga Tetap Seperti Ini
138
S2 Bab 40 – Bersiap
139
S2 Bab 41 – My Baby!!
140
S2 Bab 42 - Yang Terjadi
141
S2 Bab 43 – Rindu Ribut-ribut
142
S2 Bab 44 - Selulit
143
S2 Bab 45 - Jadi Karena Itu?
144
S2 Bab 46 - Pak Varel
145
S2 Bab 47 - Hidup Tenang
146
S2 Bab 48 - Rumah Sakit Terdekat
147
S2 Bab 49 - Mau Pakai Obat?
148
S2 Bab 50 - Sadar
149
S2 - Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!