⚠PLEASE ! JANGAN BOOMLIKE UNTUK SESAMA AUTHOR SALING MENGHARGAI. KALAU MEMANG TAK INGIN BACA LEBIH BAIK LIKE 1-3 BAB SAJA. KARENA BOOMLIKE ITU BISA MENGHANCURKAN KARYA YANG MENYEBABKAN KARYA ITU TAK MENDAPAT PROMOSI DARI NT. TERIMA KASIH.
Pagi ini Hana berangkat sekolah dengan naik angkot. Mobil angkot itu berhenti sampai depan gang sekolah karena memang mobil angkot itu hanya beroperasi dijalan besar.
Otomatis Hana harus jalan kaki sekitar 500 meter untuk sampai ke sekolah. Mana jalan becek karena habis hujan semalam yang masih menyisakan genangan air. Tiba-tiba saja tanpa komando.
Splaaasssh !!
Cipratan air akibat ulah motor Ninja merah itu mengenai seragam Hana.
"Astaga !!" seru Hana kaget.
Hana hanya menatap kepergian motor Ninja merah itu yang mulai memasuki gerbang sekolah. Lalu ia mulai mengelap seragam sekolahnya dengan tisue.
Setibanya disekolah Hana melihat siapa yang mengendarai motor Ninja merah itu. Dan langsung menghampirinya.
Sedangkan Kenzi baru keluar parkiran pun berjalan santai kearah lapangan seolah tidak terjadi apa-apa.
"Hei..kamu ! iya..kamu yang barusan naik motor kenceng kan ?"seru Hana tanpa permisi.
Kenzi masih santai dengan posisinya berdiri sambil memainkan ponselnya. Dan membiarkan gadis dihadapannya berbicara semauanya.
Ya pemilik ninja merah itu adalah Kenzi.
"Kamu gak tau ? gara-gara kamu naik motornya kenceng, bajuku jadi kena cipratan air tauk !" ungkap Hana menahan kesal.
Kenzi pun hanya menanggapi dengan tersenyum sambil memperhatikan muka Hana yang memang lucu menurutnya saat marah.
"Hei ! kamu denger gak sih aku ngomong apa...ih sumpah___"
Belum selesai Hana berbicara tiba-tiba Kenzi maju dan menangkap bola dibelakang Hana dengan posisi tangan Kenzi melingkari kepala Hana. Otomatis posisi mereka begitu dekat. Dan itu membuat napas Hana tertahan. Hana pun mampu mencium wangi parfum Kenzi yang terasa lembut maskulin di indra penciumannya.
Ya Kenzi memang lebih tinggi dari Hana. Bahkan tinggi Hana mungkin hanya sebatas dagu Kenzi. Masih dengan posisi seperti itu membuat Hana mincep seketika karena memang tindakan Kenzi terbilang refleks dan sangat tiba-tiba.
"Udah belom ngomongnya ?? sebelumnya gue minta maaf ya, nih sapu tangan gue buat bersihin baju loe yang kotor ,dan lain kali gue akan hati-hati ," ujar Kenzi dengan lembut sambil mengulurkan sapu tangan kesayangannya kearah gadis itu.
Seketika para siswi-siswi berteriak histeris menyaksikan live drama yang menurut mereka sweet banget dari seorang Kenzi.
Kenzi memang baik ke semua orang. Bahkan Kenzi tidak pernah terlibat konflik dengan siapapun. Ini lah nilai plus dari seorang Kenzi, dia dingin tapi tidak pernah membentak perempuan.
"Oh...my god..my lord..hp gue mana ! hp gue mana ?! so sweet bangett sih ka Kenzii..oucchh !" teriak siswi yang berdiri tak jauh dari mereka berdua.
"Kak Kenzi ! mau dong dilempar bola cintanya," sela siswi yang lain membuat Kenzi hanya tersenyum.
"Haduuhh..gue mau pingsan saja guys ! tolong kasih gue napas, " histeris siswi yang lain.
"Haduh....itu brondong manis pisan.Tapi sayang gak bisa dicemilin.hiks...hiks, " ungkap salah seorang kaka kelas.
Seketika Hana diam seribu bahasa. Entah apa yang merasuki hatinya. Terasa ada getaran yang merambat hangat ke seluruh darahnya.Tadinya ingin marah tapi tiba-tiba hatinya tersengat sesuatu dan amarahnya pun menguap begitu saja.
"Nama gue Kenzi , dan elo ?" tanya Kenzi sambil mengulurkan sebelah tangannya.
Sedangkan Hana hanya diam mematung tak menanggapi ajakan jabat tangan seorang Kenzi.
"Oh..yaudahlah kayaknya elo emang lebih betah disini deh," sindir Kenzi sambil terkekeh melihat Hana yang hanya diam sambil menggenggam sapu tangan milik Kenzi.
Karena Hana tak menanggapi ajakan jabat tanganya Kenzi pun menarik kembali uluran tangannya.
Dan melempar bola yang dia tangkap tadi kearah para siswa yang juga menyaksikan live drama dirinya dan Hana.
"Nih bro bolanya ! lain kali hati-hati ya kena kepala anak orang bisa bocor !" seru Kenzi setengah berteriak ke arah para siswa yang sedang main bola voli.
"Oke..sorry ya gak sengaja, " ungkap salah seorang siswa.
"Siip lah..gak papa," jawab Kenzi sambil mengacungkan salah satu jempolnya.
Setelah itu Kenzi berlalu begitu saja dari hadapan Hana. Saat sampai disepertiga langkah Kenzi menengok sebentar ke belakang dan melanjutkan langkahnya lagi sambil tersenyum. Entah kenapa pagi ini mood -nya terasa membaik setelah melihat muka Hana yang masih betah bengong ditempat. Terlihat lucu dan menggemaskan.
Begitu Kenzi pergi dari tempatnya barulah Hana tersadar dari lamunannya. Hana merutuki kebodohannya yang memang terlihat bodoh.
Bagaimana bisa dia terhipnotis oleh seorang lawan jenis. Seorang Hana yang jenius, baru kali ini terlihat bodoh. Dan ia pun menyesalinya.
"Aiishhh....kenapa sih aku ? duh malu deh dilihatin anak-anak, " lirih Hana seeaya beranjak meninggalkan lapangan.
Terdengar anak-anak menyoraki kepergian Hana.
"Cie..cie...yang habis di sapa sama Oppa ganteng kita ," sindir seorang siswi.
Dan Hana pun hanya menanggapinya dengan senyuman. Sungguh dia pun tak berharap akan diperlakukan manis oleh Kenzi. Bahkan dia pun belum mengenal siapa itu seorang Kenzi.
Niat dia pun hanya ingin menegur orang yang sudah mengotori baju seragamnya akibat cipratan air dari motor yang dikendarainya. Yang tak lain orang itu adalah Kenzi.
Sesampainya Hana diloker kelasnya dan menaruh sweter yang barusan dia pakai.Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.
"Hai...loe Hana kan murid baru? Kenalin gue Marisa biasa dipanggil Ica. Dan elo bisa panggil gue apa aja suka-suka loe ," sapa Marisa dengan senyum ramahnya.
"Iya Ica...Ich..Capek deh ! " sela Boby sambil menempelkan tangan dikeningnya.
"Berisiiik loe Bob ! gue sleding kepala loe yah !" kesal Marisa sambil siap menjitak kepala Boby.
"Ampun..ca..ampun bercanda dah."
Hana pun tersenyum geli melihat interaksi dua orang didepannya itu.
"Namaku Luthfia Hana panggil saja Hana," balas Hana singkat.
"Oke Hana...kenalin juga nih temen gue si kutu buku namanya Boby," terang Marisa.
"Hai..salam kenal ya Hana," ucap Boby sambil mengulurkan tangan.
"Salam kenal juga Boby," balas Hana sambil tersenyum.
"Loe...kelas XIia1 kan? berarti kita sekelas, mau ke kelas kan ? yuk barengan," ajak Marisa.
Belum sempat Hana menjawab Marisa langsung menggandeng tangan Hana dan berjalan menuju ke kelas mereka.
Mereka memang sekelas tetapi mereka belum sempat kenalan secara langsung dengan Hana. Karena Marisa sedang ikut rapat osis.Ya Marisa merupakan salah satu anggota osis. Jabatannya sebagai Bendahara inti.
"Hana loe duduk sama gue aja yah, biarin Boby ngungsi ke tempat orang , sana loe bob minggat loe jauh-jauh dari gue!" usir Marisa ke Boby.
"Tega loe yah..tega loe sama gue, gue cerai loe entar sebagai sahabat gue loh ya..hiks..hiks," balas Boby dengan pura-pura sedih.
"Hussh..sana loe gue dah bosen sama loe, lagian gue dah nemu soulmate gue ini."
Dengan muka yang ditekuk Boby pun berdiri dan mengambil tasnya untuk pindah bangku dibelakang Marisa.
"Ris jangan gitu atuh kasian Boby, Bob...kamu balik aja deh duduk sama Marisa biar aku yang duduk dibelakang," ujar Hana tak enak hati.
"No..no..sekali no tetep no ! Gak..gak papa kok Hana kita emang biasa begini bercandanya gak beneran berantem loe santuy aja oke?" terang Marisa yang memang melihat kekhawatiran teman barunya itu.
Akhirnya Hana pun duduk dengan Marisa. Sela beberapa menit bel masuk pun berbunyi.
Tett....tett...tettt !
Pelajaran pun mulai berlangsung. Selang 1 jam pelajaran pertama pun usai dan berlangsung pelajaran jam ke 2. Disaat Hana fokus mendengarkan guru mengajar tiba-tiba dia melihat sosok yang tadi pagi hampir membuatnya marah.
Hana melihat kearah pintu kelas dan pandangannya kearah orang yang sedang mengobrol didepan kelasnya. Sesaat mata mereka bertemu dan lagi Kenzi pun tersenyum kearah Hana. Sontak Hana pun langsung berpaling.
"Buseettt...ngimpi apa gue semalem liat oppa So Kang gue tersenyum manis beud, bisa-bisa diabetes mendadak gue !" bisik-bisik dari arah samping Hana.
'Syukurlah bukan sama gue iya kan, iyalah..orang baru kenal pagi tadi jangan ge'er deh Han,' batin Hana menyakinkan.
Hana pun menggenggam sapu tangan pinjaman Kenzi tadi pagi. Sapu tangan itu berwarna biru terang dan ada bordiran sebuah nama dipojokan. Disitu tertulis nama "Kenzi".
Hana pun memasukan kembali sapu tangan itu kedala saku bajunya karena ia akan berencana mencucinya usai pulang sekolah nanti untuk dikembalikan kepada pemiliknya besok.
Pelajaran pun terus berlangsung hingga usai jam waktu sekolah. Dan Hana pun menepis pikiran-pikiran yang sempat merusak konsentrasinya selama di sekolah. Dan memilih untuk segera pulang kerumah untuk membantu ibunya mengantar pesanan kripik singkong buatan ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Heila
sampai sini dulu bacanya thor.. besok lanjut lagi... ceritanya menarik ya..
2023-02-22
1
SHADOW
anak sekolahan🤣
2022-05-14
2
Zhree
kayak judul laguuu...😂😂 terpesonaaaaa
2022-05-14
1