JG_05_Hukuman

keesokan harinya
di kelas
Rachel sedang mengintip arah luar di pintu
Dia melihat Sesuatu yang berjalan di lorong kelas, dia berteriak kecil memberitahukan yang lain
Rachel
Rachel
"duduk woy.. ada pak ken"
parsha menanggapi Rachel dengan selow
Parsha
Parsha
"lah.. sekarang bukan pelajarannya pak ken, santuy lah"
mereka memikirkan alasan Ken ke kelas
Adina
Adina
"iya.. kok pak ken kesini ya"
Annesa teringat sesuatu
Annesa
Annesa
"oh iya anjirrr.. kemaren kita lupa nggak ke ruangannya pak ken"
Parsha
Parsha
"wadohh iya inget.. gimana nih"
Adina
Adina
"untuk sementara.. kita sembunyi dulu"
mereka berempat berlari ke bangku paling belakang dan bersembunyi
Rachel memanggil ketua kelas
Rachel
Rachel
"woy.. ketua kelas!! jangan bilang pak ken kita disini. bilang aja blom berangkat"
ketua kelas menanggapinya dengan senyuman
Lily ketua kelas
Lily ketua kelas
"tenang aja. ketua kelas selalu memihak yang benar"
Rachel tersenyum dan mengacungkan jempol pada ketua kelas
Rachel
Rachel
"sip"
ken membuka pintu dan memasuki kelas
Ken
Ken
"kalian tau si empat biang kerok dimana nggak?"
Lily ketua kelas
Lily ketua kelas
"siapa pak?"
Ken
Ken
"siapa lagi? ya si parsha Annesa Adina sama si Rachel"
Lily ketua kelas
Lily ketua kelas
"oh mereka"
ketua kelas sengaja memberi petunjuk pada ken
Lily ketua kelas
Lily ketua kelas
"ituu.. nggak pak. katanya Rachel, saya nggak tau"
ken bertanya sambil mengedipkan salah satu matanya untuk memberi kode pada ketua kelas
Ken
Ken
"kata Rachel?? trus katanya Rachel apa lagi?"
Lily ketua kelas
Lily ketua kelas
"katanya Rachel, mungkin mereka blom berangkat"
mendengar penjelasan ketua kelas. Ken mengetahui sesuatu
Ken
Ken
"oh belum berangkat ya.."
ken pura pura menyerah
Ken
Ken
"ya sudahlah, mungkin mereka bisa ketemu di lain waktu"
tiba tiba ken berbicara dengan nada lebih keras
Ken
Ken
"UNTUK KALIAN BEREMPAT.. PARSHA ANNESA ADINA SAMA RACHEL"
Ken
Ken
"BAPAK PERINGATKAN UNTUK KELUAR SEKARANG JUGA.. KALAU TIDAK NILAI MTK KALIAN AKAN BAPAK MINUS 50"
Ken
Ken
"BAPAK HITUNG MUNDUR TIGA.. DUA..."
mendengar soal nilai, tiba tiba Rachel berdiri
dia berdiri dan mengangkat tangan kanannya
Rachel
Rachel
"stooppp!!! keberatan paak!!!"
Annesa Parsha dan Adina menoleh ke Rachel. mereka bertiga memasang ekspresi datar
Rachel memberikan pembelaannya
Rachel
Rachel
"Pak.. kalau mtknya minus 50.. saya sih nggak papa. nilai saya 60 masih sisa 10"
Rachel
Rachel
"tapi pak, sebagai sahabat. saya nggak terima, nilai mereka bertiga dibawah 50 semua. kalau minus 50, masa nilai mereka negatif semua. kan kasihan"
Rachel
Rachel
"bisa nego penggurangannya di sedikitin nggak?"
parsha berbisik ke Rachel
Parsha
Parsha
("Chel.. kita lagi sembunyi")
Rachel
Rachel
"hahh... oh iya... lupa..."
Rachel kembali kepersembunyiannya
tapi Annesa dan Adina berdiri
Rachel
Rachel
("kenapa kalian berdiri, kan lagi sembunyi")
Adina
Adina
"ya elah.. udah ketahuan juga"
Annesa
Annesa
"gara gara Rachel sihh"
Rachel
Rachel
"lah salahku apa?"
Annesa
Annesa
"kenapa tadi berdiri ??"
Rachel
Rachel
"sebagai teman yang baik. aku nggak mau nilai kalian jelek"
Parsha
Parsha
"Rachel.. terima kasih.."
Annesa
Annesa
"Rachel kamu debest lah"
Adina
Adina
"berkat pembelaanmu. kami ketahuan.. trimakasih Rachel"
Rachel
Rachel
"sama sama teman teman"
mereka berempat berpelukan bersama
Ken
Ken
"drama aja terus"
parsha memohon pada Ken dengan wajah memelasnya
Parsha
Parsha
"pak.. jangan hukum kami pak"
ken tidak tergoda
Ken
Ken
"kalian salah jadi kalian pantas dihukum"
Ken
Ken
"sekarang kalian ke ruangan saya"
sekejap, Rachel merasa senang
Rachel
Rachel
"wih.. berarti kami nggak ikut pelajaran pertama nih??"
mereka bertiga juga ikut merasa senang
Adina
Adina
"yesss!! mantab lah"
Annesa
Annesa
"yes.. nggak pelajaran"
ken merasa aneh
Ken
Ken
"kalian ini... mau di hukum kok malah senang"
Rachel
Rachel
"hukum saja kami pak!"
Parsha
Parsha
"iya pak hukum saja.. kami mengaku bersalah"
Ken
Ken
....
ken memasang ekspresi datar
Ken
Ken
"ke ruangan saya"
mereka berempat dengan perasaan gembira mengikuti ken pergi keruangan ken
di ruangan ken
Ken
Ken
"kalian duduk!"
sepanjang perjalanan sampai sekarang mereka berempat selalu memasang senyum diwajah mereka
Rachel
Rachel
"dengan senang hati pak"
Adina
Adina
"jangan berat berat pak"
Parsha
Parsha
"kalau bisa hukumannya suruh duduk di sini sampai pulang"
Annesa
Annesa
"njerr.. maumu"
Ken
Ken
"nah sekarang saya akan menentukan hukuman kalian"
Rachel
Rachel
"baik pak!"
ken melupakan sesuatu
Ken
Ken
"salah kalian apa aja?"
mereka berempat bersama ken mencoba mengingat kejadian lalu
Parsha
Parsha
"gatau pak.. di skenario, saya cuman disuruh kabur biar nggak dihukum"
Adina
Adina
"iya pak.. mengenai salah kami.. kami lupa pak"
Rachel
Rachel
"iya pak, saya juga mau tanya. salah kami itu apa pak.. sehingga bapak mau menghukum kami"
Ken
Ken
"kalian salah.. jadi harus dihukum"
Ken
Ken
"karena kalian lari dari kesalahan trus. bapak selalu ngejar ngejar kalian, bapak jadi lupa kesalahan kalian"
Rachel
Rachel
"masalah ini terlalu di tunda tunda"
Rachel
Rachel
"jadi hukuman kami apa pak?"
Ken
Ken
"karena bapak lupa kesalahan kalian. hukuman kalian bapak hapus"
Ken
Ken
"kalian bisa kembali belajar dengan tenang di kelas"
ken keluar dari ruangannya dan pergi dengan kelinglungan
Ken
Ken
"bapak mau ngajar dikelas lain dulu"
mereka tidak terima ditinggal pergi ken
Rachel
Rachel
"yah pak... jangan.."
Annesa
Annesa
"hukuman kami gimana pak"
Parsha
Parsha
"pak.. pak.."
karena ken lupa apa kesalahan mereka. mereka dibebaskan dari hukuman
dan naasnya mereka harus mengikuti pelajaran seperti biasa
mereka berempat kembali kekelas mereka
di perjalanan
Adina mengerutkan alisnya
Adina
Adina
"ye...kamvret. niatnya kita ikut kesini biar nggak pelajaran. malah disuruh balik"
Annesa
Annesa
"iya. nasib kita malang amat ya"
Rachel
Rachel
"semua ini gara gara pak ken nih"
Parsha
Parsha
"yah, kita jadi harus ikutan pelajaran"
Adina
Adina
"akkhh... males banget"
Rachel
Rachel
"bolos pelajaran kuy.. nanti kalau ditanya, kita bilang aja kalau kita lagi dihukum sama pak ken"
Adina
Adina
"nice idea.. dasar sesat"
Parsha
Parsha
"tapi gapapa ayo. sekali kali coba kuy"
Annesa
Annesa
"Anak sekolah tanpa bolos kelas itu mustahil"
Rachel
Rachel
"enaknya bolos kemana ya"
Parsha
Parsha
"gimana kalau sekalian bolos pulang aja"
Rachel
Rachel
"jangan.. terlalu beresiko, lagian tas kita dikelas"
Rachel
Rachel
"masa iya. kita kekelas trus ambil tas. abis itu ditanya ama guru. mau kemana? trus jawab mau ngelaksanaiin hukuman bu. ditanya guru lagi, dihukum apa? trus jawab disuruh nyapu halaman kantor bu. trus ditanya lagi, ngapain bawa tas? trus jawab.. biar lancar aja bu nyapunya"
Annesa
Annesa
"nyapu lancar bawa tas biar apa"
Rachel
Rachel
"kan kita nyapu dari kantor sampai kerumah kita. lancar maksudnya biar nggak balik kesekolahan ambil tas lah"
Parsha
Parsha
"njerr.. emang ada cara bolos begituan"
Adina
Adina
"kayaknya jangan pulang deh. kantin aja kuy"
Annesa
Annesa
"kantin pilihan terakhir"
Rachel
Rachel
"yaudah lah"
mereka berempat pergi ke kantin sekolah
karena sudah menjelang sore. kantin sekolahan sudah tutup
tapi mereka melihat sesuatu yang janggal di kursi kantin yang sepi
Annesa
Annesa
"yah... tutup lagi.. masa iya kita cuma duduk di kursi tanpa camilan"
Adina
Adina
"bisa kelaperan nih"
Rachel
Rachel
"eh.. eh.. eh.. liat liat.. itu bukannya pak ken?"
Parsha
Parsha
"ngapain dia sendirian dipojokan gitu"
Adina
Adina
"samperin kuy"
Rachel
Rachel
"eh.. bentar.. aku foto dulu"
Annesa
Annesa
"mantab... nanti jadiin wallpaper"
Adina
Adina
"samperin kuy"
Parsha
Parsha
"eh.. jangan jangan.. nanti kita ditanya gimana"
Annesa
Annesa
"tanya apa?"
Parsha
Parsha
"gimana klau kita ditanya. kenapa kalian disini? bukannya kalian harus ke kelas?"
Rachel
Rachel
"tinggal jawab.. kelasnya udah kelar pak, sekarang jam kosong"
Parsha
Parsha
"nanti kalau pak ken tanya. bukannya kalau jam kosong kalian harus belajar mandiri, kenapa keluyuran kesini?"
Annesa
Annesa
"udahlah kamu banyakan bacod, nggak mungkin ditanya sampe situ"
Adina
Adina
"ayolah"
Parsha
Parsha
"iya iya"
mereka berempat menghampiri ken
yang sedang sendirian
di pojokan kantin
sedang memandangi handphone nya
kaya nunggu chat dari seseorang
orangnya online tapi nggk diread
apalagi dibales:v
malang sekali nasib ken
Rachel
Rachel
"pak!!! lagi apa??"
Annesa
Annesa
"sendirian aja!! jomblo ya"
Parsha
Parsha
"diem diem bae.. ngopi napa ngopi"
ken terkejut
Ken
Ken
"haaa! kalian.. bapak kira siapa"
Ken
Ken
"kenapa kalian disini? bukannya kalian harusnya ke kelas??"
Rachel
Rachel
"wiihh gilak.. kok tadi tebakan parsha sama persis kayak yang diomongin pak ken, hebat kali kau parsha"
Parsha
Parsha
"syapa dulu dong, parsha gitu"
karena Rachel merasa suasananya sama seperti saat parsha yang tanya. jadi,
Rachel
Rachel
"kelasnya udah kelar pak!! jadi sekarang jam kosong"
Ken
Ken
"jam kosong itu bukan waktunya keluyuran"
Ken
Ken
"di jam kosong kalian itu harusnya belajar mandiri"
Rachel
Rachel
"woooooooaaaaaaahh!!!!! hampirrr samaaa... maksudnya juga samaaa.. kok bisa sih"
Adina
Adina
"kok bisa pas gini ya, parsha bisa nerawang ya"
Annesa
Annesa
"parsha jadi dukun aja. ntar aku yang urus administrasinya. trus kalau ketauan. akan ku curahkan tenagaku untuk melindungi uangnya"
Parsha
Parsha
"njerr.. aku ketangkap, kamu sama uangnya lolos"
Ken
Ken
"kalian bahas apaan? gurunya disini malah ngobrol sendiri"
Rachel
Rachel
"kok pak ken murung gitu sih. ada apa pak?"
Parsha
Parsha
"iya pak.. kayaknya banyak masalah! ceritain ke kita pak! pasti kita dengerin. dan tapi nggak bisa bantu pak, karena masalah bapak pasti rumit"
Annesa
Annesa
"iya pak.. nanti saya bantu doa. biar masalahnya cepet kelar"
Ken
Ken
"bapak bingung nih. ada murid kok bisanya nyusahin aja"
Adina
Adina
"sabar aja pak.. mungkin murid itu nggak punya kerjaan"
Parsha
Parsha
"mungkin aja lagi cari perhatian"
Annesa
Annesa
"dan mungkin dia lagi boring, kayak kita"
Rachel
Rachel
"tapi kita mau bantu bantu, nggak nyusahin kayak murid yang diceritain pak ken"
Rachel
Rachel
"emang siapa pak?"
Ken
Ken
"mereka padahal murid pintar dulunya, masuk ranking 5 besar semua"
Annesa
Annesa
"wih.. palingan dapat ranking hasik nyontek tuh"
Parsha
Parsha
"iya.. murid jaman sekarang wawasannya ciut. bisanya nyontek, nggak percaya ama kemampuan sendiri"
Ken
Ken
"kayak kalian"
Parsha
Parsha
"apa pak?"
Ken
Ken
"bukan apa apa"
Ken
Ken
"kemaren kelas kalian ulangan matematika kan?"
Rachel
Rachel
"entahlah saya lupa"
Annesa
Annesa
"kayaknya iya pak. ingatan saya samar samar"
Ken
Ken
"dikelas kita juga ada murid yang pintarnya minta ampunnn"
Annesa
Annesa
"gak niat sekolah palingan"
Rachel
Rachel
"kalau nggak murid itu nggak suka matematika"
Parsha
Parsha
"hmm.. betul tuh. biasanya kalau nggak suka pelajarannya. mungkin dia nggak suka sama gurunya"
Adina
Adina
"pak ken kurang cool"
Ken
Ken
"kalian ada solusi, supaya nilai mereka membaik nggak?"
Adina
Adina
"suruh belajar aja pak"
Ken
Ken
"masalahnya kalau belajar dirumah sendiri. pasti malas semua"
Parsha
Parsha
"di ajarin pak ken langsung aja"
Rachel
Rachel
"iya.. kan langsung dipantau"
Annesa
Annesa
"nggak bisa ngehindar deh"
Ken
Ken
"ide bagus.. sudah diputuskan"
Ken
Ken
"besok libur kan?"
Rachel
Rachel
"iya.. kalau libur jelas ingat"
Ken
Ken
"kalian besok ke rumah saya. jangan lupa bawa buku matematikanya"
Annesa
Annesa
"lo kok kita sih pak??"
Ken
Ken
"nilai matematika kalian itu nilai yang paling terburuk di kelas"
Parsha
Parsha
"yah pak.."
Rachel
Rachel
"libur itu bukan untuk belajar pak"
Ken
Ken
"ini demi kebaikan kalian"
Annesa
Annesa
"jadi dari tadi bapak cerita tentang murid yang nyusahin itu kita pak?"
Ken
Ken
"siapa lagi?"
Rachel
Rachel
"yahh yahh yaaahhhh..."
karena nilai ulangan matematika mereka (bisa dibilang jelek)
mereka terpaksa mengikuti pelajaran tambahan di hari libur
hal ini tidak bisa di tolak mereka berempat
Terpopuler

Comments

Amira Maharani

Amira Maharani

lucu banget

2020-06-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!