Ve Cemburu!?

Gaby dan Ve kini tengah berada di kantin sekolahnya, awalnya Gaby menolak karena dia tahu apa yang akan Ve lakukan padanya, ya... apalagi jika bukan tentang Nabill dengannya.

"Jadi..." Ujar Ve langsung.

"Jadi apa?" tanya Gaby sengaja membuang - buang waktu.

"Jadi apa kek... jadi batu kek, loe Gab!" kesal Ve yang membuat Gaby terkekeh. "Serius dikit napa!?"

"Ve, gini deh... kamu kan tau, aku tuh gak suka sama siapapun di sekolah ini, ya maksudnya bukan gak suka karena benci. Ya kamu sendiri ngerti lah maksud aku. Jadi gak mungkin aku nerima Nabil gitu aja."

"Trus?" tanya Ve penasaran.

"Ya nggak terus - terusan, Ve!" balas Gaby dengan tersenyum meledek. "Ya aku nggak nerima dia, nggak juga Nolak. Biarin aja kayak gini, toh pernyataan dia, gak bakal bikin aku gak Naik kelas kan, Ve?"

"Ya... tapi ini masalahnya beda ketika loe, nggak bawa seragam olahraga. Loe gak bisa bawa gue masuk dalam masalah hati loe." tutur Ve yang terlihat begitu khawatir pada Gaby. "Kalo sampe loe kebawa hati sama dia, trus dia ngecewain loe, akhirnya loe depresi!? Apa bisa lo nggak sampe, nggak masuk kelas?"

"Aku nggak selebay itu, Veranda" Ujar Gaby dengan memegang bahu sahabat sekaligus keponakannya itu.

"Ck... Gab! sekarang loe bisa bilang gitu..."

"Udah gausah belit - belit deh omongan loe! aslinya loe cemburu kan? Sebenernya lo juga cinta sama Gaby kan? lo Lesbian kan!?" ujar Adzril yang tiba - tiba datang entah dari mana.

"Eh, jaga bacot loe, yak!"

"Ve!?" sentak Gaby tiba - tiba yang juga kaget dengan perkataan Adzril.

"Eh, gila loe ya, Gab! Gue seribu persen Stright ya! Gue masih suka sama, Cowok! Gue gini, karena gue peduli sama loe, loe itu keluarga gue! kita sama - sama dari kampung, dari keturunan yang sama! Dan lagi, Nyokap - Bokap loe udah wanti - wanti buat gue jagain loe disini!" Tutur Ve dengan berapi - api karena tidak menyangka jika Gaby akan mudah percaya pada Siswa yang sangat ia tidak suakai itu.

"Kalo loe nggak cemburu kenapa..."

"Nabil, udah deh kamu pergi dari sini..." ujar Gaby tiba - tiba dengan berani.

"Loe, ngusir gue?" tanya Adzril pada Gabriela dengan raut yang heran. "Gue beneran sayang sama loe Gab, Gue..."

"Buktiin!" Potong Gabriela yang membuat Ve dan Adzril menatap cepat kearahnya. "Kalo kamu serius suka sama aku, Kamu buktiin!"

"Caranya!?"

"Ketik REG sepasi Buktiin kirim ke JNE terdekat, pake nanya lagi loe, ya loe mikir lah, gimana cara supaya loe bisa dapetin hati Keponakan gue ini!" jelas Ini bukan Jawaban Gabriela, melainkan si jutek Veranda yang menjawabnya. "Itupun kalo loe, mampu!"

"Hemh..." hanya sesimpul senyuman remeh yang Adzril berikan pada Ve dan berlalu begitu saja. "Nyesel loe nantang gue kayak gitu, Ve!"

"Nah loe liat Gab, Segitu doank dia udah pergi. Gimana dia mau buktiin kalo dia sayang sama loe, coba!?" ujar Ve setelah Adzril cukup jauh dari pandangan keduanya.

"Udahlah Ve, toh aku juga gak nanggepin serius perkataan aku tadi, dan tadi aku hanya gertak dia aja." Ujar Gaby acuh. "Oiya tapi, Beneran Ve? kamu cemburu sama Nabil?"

"Masya Allah, Gaby Chintya! Loe ada ada aja sih!? gue cuma khawatir sama loe! kan Loe tau gimana tuh orang di mata kita, Trouble Maker, Langganan BP, suka Ribut, ya pokonya The King of Minus" Tutur Ve yang membuat Gaby tertawa renyah.

"Ya lagian... aneh juga gitu, kalo gue cinta sama loe... hiihhh... geli gue bayanginnya aja, Gab!" lanjut Ve dengan bergidik ngeri. "Belom juga, pasti gue di penggal sama kakek."

"Hahahaha... udah... udah Ve, udah... hahaha..." Tawa Gaby semakin pecah kala Ve terus berandai, jika apa yang Adzril ucapkan sebelumnya itu benar. "Ke kelas yuk, udah selesai, kan?"

Tanpa menjawab, Ve langsung berdiri dan di angguki Gabriela dan keduanya berjalan menuju ke kelasnya. Memang pada dasarnya, Gabriela tidak terlalu suka akan tempat - tempat yang ramai, seperti kantin ini, ditambah lagi, keduanya sedari tadi menjadi pusat perhatian semenjak Adzril bergabung hingga di usir oleh Gabrirla pun, keduanya terus menjadi pusat perhatian.

"Oiya, Gab! Kalo lo gak mau sama Nabil, biar gue aja yang ladenin dia, gimana?" tanya Ve yang sukses membuat Gabriela lembali terkejut akan pernyataan tersebut.

"Kamu suka sama Dia?"

"Nggak lah, biar gue yang buat dia baper sama gue, trus gue kecewain dia, biar dia tau, apa itu rasa sakit!" ujar Ve dengan tersenyum nakal.

"Gila, jangan gitu Ve, ah... aku gak suka kamu jadi orang jahat." Ujar Gabriela yang membuat Ve tersenyum.

"Ya, gue gak jahat Gab... gue cuma mau kasi plajaran buat dia. biar dia bisa rasain apa yang mereka rasain saat dia bikin rusuh." Ujar Ve enteng.

"Udah ah, gak usah urusin hidup orang lain... lagian biarin aja tuhan yang ngasi ganjaran buat Adzril..." balas Gaby yang sebenernya Khawatir jika Ve akan melakukan hal tersebut pada Nabil. pasalnya Ve merupakan orang yang bukan berfikir 'Nanti Bagaimana?' tapi lebih ke 'Gimana nanti aja'.

"Ah... bodo ah! Asal dia gak ganggu hidup kita, ya gue gak bakal apa - apain dia, Gab... tapi sedikit aja dia senggol gue atau loe, gue jamin dah, hanya pedih yang akan dia kenal selama hidupnya. Percaya sama gue..."

"Tanpa loe pun, gue udah rasain itu semua!"

Tbc

Terpopuler

Comments

Bo3k Tanktunk

Bo3k Tanktunk

mna neh

2019-09-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!