Hari ini Allea sengaja berangkat pagi pagi agar tidak telat lagi seperti kemarin, dia sedang duduk di kelas sambil menunggu teman temannya. Max baru saja datang dengan wajah yang babak belur
Allea membalikkan posisi duduknya jadi menatap Max yang ada di belakangnya
"Lo kenapa?" Allea refleks menyentuh luka Max
"Jangan sentuh gue" Max menepis tangan Allea
"So.. ssorry" menyadari sikapnya Allea menyesali perbuatannya
"Hai Allea" ucap Dito yang baru datang
"Hai dit, kemana yang lain?" Allea berbalik membelakangi Max
"Tuh" tunjuk Dito dengan dagunya ketika mereka datang
"Hai hai good morning everybody" teriak Bagas
"Ini bukan hutan " Gita menoyor kepala Bagas
"Dari kapan Lo disini ? kayaknya berangkat pagi banget" tanya Sandro
"Takut kayak kemaren ya?" tanya Gita
Bukannya menjawab Allea menyenggol lengan Gita dengan sikunya, Gita memajukan wajahnya seolah bertanya apa. Allea berbalik tapi Max sudah pergi dari sana
'kayak hantu aja tau tau ngilang' batin Allea
"Kenapa sih kayak care banget sama Max?" celetuk Gita
"Si.. ssiapa?"
"Gak usah gugup gitu dong, Lo suka ya sama max?" bisik Gita menaik turunkan alisnya
"Ngaco deh, gue cuma mau berbaur aja sama anak anak yang lain Lo mikirnya kejauhan" ucap Allea
"Oohh ya, sekedar info aja ya dia belum bisa buka hatinya semenjak di tinggal mantannya ke luar negeri" bisik Gita
"Terus ?" tanya Allea
"Ciiee penasaran hhahaa" Gita semakin meledek Allea
"Ngomongin apaan sih bisik bisik?" tanya keempat teman cowoknya
"Gak ada, jangan dengerin Gita dia mulai gila" ucap Allea meninggalkan Gita yang masih tertawa
Setelah meninggalkan kelas Allea pergi ke perpustakaan sebelum masuk kelas dia berniat meminjam buku dulu
"Iihh tinggi banget sih" Allea berusaha meraih sebuah buku di rak atas
"Penjaganya kemana sih" gerutu Allea
Allea terus melompat meraih bukunya tapi bukan buku yang dia inginkan yang jatuh malah buku di bawahnya yang jatuh menimpa kepala Allea
"Aaww iisshh sakit" Allea mengusap ngusap keningnya
Seseorang mengulurkan buku yang dia cari saat Allea menatapnya orang itu malah menarik tangan Allea dan menyimpan buku di tangan Allea lalu pergi begitu saja
"Benar benar si kutub Utara" gumam Allea menggelengkan kepalanya
.
.
"Hallo mom ada apa? " tanya Cindy pada seseorang di sebrang telepon
"Kata sopir kita Bi mar gak kesini katanya sakit, nanti bilangin sama cucunya gantiin "
"Oke mom" Cindy menyunggingkan senyum liciknya
"Kena Lo sekarang" gumam Cindy
Ketika jam istirahat Allea dan teman temannya sedang menmenikmati makan siang tiba tiba Cindy dan gengnya datang
"Hai anak pembantu katanya nenek Lo gak bisa Dateng dia sakit dan Lo sebagai cucunya di suruh gantiin sama mommy gue" teriak Cindy dengan lantang membuat seisi kantin menoleh kearahnya
Allea memejamkan matanya bukan dia tidak mau di sebut anak pembantu dia hanya kesal karena Cindy terkesan meremehkan pekerjaan neneknya, Saat teman temannya sudah berdiri hendak menyemprot Cindy, Allea menghentikannya menahan dengan kelima jarinya
"Udah guys jangan buat keributan lagi" mendengar Allea mengalah Cindy pergi dengan berteriak
"Sampai jumpa di rumah anak pembantu"
Setelah jam pelajaran selesai seperti biasa Allea tidak ikut bersama temannya karena tidak ingin merepotkan dia berjalan di lorong sekolah hendak pulang, semua murid kasak kusuk ketika Allea lewat dan mentertawakannya
Allea menjadi tidak fokus saat berjalan dan tersandung ketika hendak menuruni beberapa anak tangga
"Lo gak apa apa?" ucap Danendra mengulurkan tangannya melihat Allea terjatuh
"Gak apa apa, makasih" Allea menyambut uluran tangannya
"Gue buru buru duluan ya" Allea terburu buru takut di marahi bos neneknya
"Mau gue anter?" tanya Danendra
"Gak usah makasih" Allea berlari ke arah toilet sebelum pulang
"Danendra udah ganteng, pinter, baik lagi idaman banget gak kayak si kutub Utara,, eehhh kenapa sih malah inget dia" gumam Allea gemas sendiri memukul kepalanya pelan
Di persimpangan antara gudang dan toilet Allea melihat Max mencengkram kerah seorang murid
saat Max hendak melayangkan pukulan Allea berlari menggenggam kepalan tangan Max
"Maaaxx jangan, pergi" ucap Allea pada murid yang sudah babak belur
" Kenapa Lo selalu ikut campur?" Max menepis tangan Allea kasar
"Apa apa gak harus pake emosi Max, Lo seakan membenarkan omongan mereka tentang Lo yang trouble maker" ucap Allea
"Kalo iya emang kenapa, apa peduli Lo?" sebelah bibir Max tertarik membuat senyuman menyeramkan
Perlahan Max maju mendekati Allea
Allea menelan salivanya dengan susah payah dia mundur seiring majunya langkah Max, Allea tersudut di dinding dengan kedua tangan Max menahan di kedua sisinya Wajah max perlahan mendekat
"Max Lo mau apa?, jangan macem macem?" tanya Allea panik
"Cuma satu macem" Max menyunggingkan senyum mengerikan
"Jangan gila max" Allea semakin panik
Bukannya kabur Allea malah memejamkan matanya dengan kedua tangan mengepal saat Max semakin mendekat
Daannnnn
Max menoyor kepala Allea membuat Allea seketika langsung membuka matanya
"Lo ngarep?" ucap Max lalu pergi
"Ya ampun kenapa gue oon banget sih bukannya pergi malah kayak.." Allea bergidik mengingat dirinya malah memejamkan mata bukannya berusaha lari
Setelah dari toilet Allea menunggu angkutan umum tapi tidak ada yang lewat handphonenya mati tidak bisa memesan ojol, dan semua murid sudah pulang sekolah begitu sepi. Allea berjalan gontai jika tidak ada kendaraan dia pasti terlambat ke rumah Cindy
Tiiddddddd
Klakson dari belakang mengejutkan Allea
Allea menoleh asal suara tersebut ternyata itu Max dengan motor sportnya, Max berhenti tepat di samping Allea tanpa berbicara dia menyerahkan sebuah helm membuat Allea mengernyit
"Cepet naik" ucap Max tanpa menatap Allea
"Gak deh makasih" mendengar penolakan Allea Max menatap tajam pada Allea
"Gue bukan cowok brengsek" ucap Max datar
Allea hanya mematung entah apa yang dia pikirkan hingga melamun seperti itu, Max turun dari motor memakaikan helmnya pada Allea. Allea terkejut mendorong Max yang berjarak begitu dekat dengannya
"Naik" ucap Max datar
Allea masih mematung enggan melangkahkan kakinya
"Lo mau bikin masalah lagi sama Cindy ?" mendengar kalimat itu ia membuang keraguannya jauh jauh dan langsung naik ke motor Max
Di perjalanan hanya hening tanpa ada yang bersuara sedikit pun, Max mengendara agak kencang membuat Allea berpegangan pada pinggir Hoodie Max
"Gue bukan tukang ojek" ucap Max
"Gue takut jatuh, pelanin motornya" ucap Allea
Baru saja Allea selesai berbicara seekor kucing lewat membuat Max rem mendadak dan itu sontak membuat Allea bergeser kedepan menubruk tubuh Max
Puukk
Allea memukul helm Max karena terkejut
Max berbalik menatap Allea horor Allea dengan susah payah menelan salivanya
"Sorry ada kucing" ucap max kembali menjalankan motornya
'Gila mau bilang sorry aja mukanya nyeremin gitu gimana kalo marah' batin Allea
Sesampainya di rumah Cindy Allea Langsung turun begitu saja dan berlari hendak membuka gerbang
langkahnya terhenti saat Max memanggilnya
"Helm " Max menunjuk kepalanya sendiri
Allea menepuk jidatnya lalu memberikan helmnya kepada Max
"Makasih max, hati hati di jalan" ucap Allea lalu berlari masuk
Max pergi dari sana melanjutkan perjalanan menuju rumahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 298 Episodes
Comments
viva vorever
max mulai respek dg lea..aku penasaran kenapa max sampai dijuluki troble maker🤔
2022-11-24
1