Lukas memarkirkan mobilnya dan mereka pun masuk kedalam rumah sakit tersebut . banyak mata yang menatap kagum kearah Bryan dan juga Lukas mereka sangat tampan hingga membuat para wanita di rumah sakit itu terpesona saat melihat mereka . Lukas berjalan santai diikuti oleh Bryan menuju salah satu ruangan
Tok...Tok..tok
Seorang wanita paruh baya membukakan pintu tersebut dan saat pintu terbuka Bryan dan Lukas melihat seorang wanita muda tengah setengah terduduk di atas ranjang rumah sakit dengan wajah sedikit pucat .
" Selamat Siang nyonya " Sapa Lukas sopan pada ibu dan anak tersebut di ikut boleh Bryan
" Siang " Sahut wanita paruh baya tersebut dengan ramah
" Maaf karena sudah menggangu kalian kami datang untuk melihat kondisinya saja " ucap Lukas
" Tidak masalah , masuklah " suruh wanita paruh baya tersebut dengan ramah
Bryan berjalan masuk mendekati ranjang gadis tersebut ia menatap lekat wajah gadis tersebut . meskipun tengah sakit dan sedikit pucat wajah gadis kecil tersebut masih terlihat sangat cantik dengan bulu mata yang lentik dan pipi yang sedikit chubby di tambah dengan bibirnya yang mungil membuat Bryan tak bisa mengalihkan pandangannya pada gadis tersebut .
" Siapa namamu ? " tanya Bryan
" Arianna Swift " ucap Arianna dengan suara pelan
" Bagaimana keadaannya mu ? " tanya Bryan lembut
" Aku sudah merasa lebih baik , terimakasih karna sudah membiayai rumah sakit ku " ucap gadis cantik tersebut
" Itu sudah kewajiban kami karna Kamilah yang membuat mu menjadi seperti ini dan aku pribadi ingin meminta maaf secara langsung pada mu dan keluarga mu " ucap Bryan seraya sedikit membungkukkan tubuhnya
" Tidak perlu minta maaf karna aku juga bersalah saat itu " ucap Arianna canggung
Setelah berbincang-bincang dan melihat keadaan Arianna Bryan dan Lukas pun berpamitan karna ada pekerjaan yang harus Bryan kerjakan di kantor . sepanjang perjalanan Bryan hanya terdiam menatap kosong kearah depannya .
" Apa yang sedang kau pikirkan ? " tanya Lukas langsung yang sudah sangat mengenal Bryan
" Tidak ada " sahut Bryan santai
" Benarkah ! " ucap Lukas seolah tidak percaya
" Heem " ucap Bryan meyakinkan Lukas
_____
Hari pun berlalu saat ini Bryan tengah terduduk sendiri di salah satu caffe seraya menikmati minuman nya .
Bryan sengaja melarang Lukas untuk ikut bersama dengannya saat ini karna Bryan ingin menghabisi waktunya sendiri , Bryan juga sadar bahwa Lukas pasti memiliki kesibukan lain selain pada dirinya saja .
Bryan meneguk minumannya dengan santai seraya menikmati alunan musik yang di putar di caffe tersebut dan tiba-tiba seorang wanita datang menghampiri Bryan dan langsung menyentuh pundak Bryan hingga membuat Bryan menatap kearah wanita tersebut .
" Apa yang kau lakukan sendirian di sini ? " tanya wanita tersebut seraya menempelkan bokongnya di samping kursi Bryan
" Siapa yang memberi tahukan nya pada mu tentang keberadaan ku ? " tanya Bryan mengalihkan pembicaraan
wanita tersebut pun tersenyum miring seraya menatap kearah Bryan yang tak menatap kearah nya
" Tidak susah untuk menemukan mu Bryan " ucap wanita tersebut seraya meminum minuman yang telah ia pesan tadi
" Aku sedang ingin sendiri Jenny " ucap Bryan sedikit angkuh seraya memainkan minuman buang ada di tangannya
" Ayolah , aku hanya ingin menemanimu minum saja " ucap Jenny santai dengan sikap angkuh Bryan
Jenny adalah teman sekolah Bryan dan Lukas saat mereka duduk di bangku sekolah menengah atas dan kini ia juga salah satu investor di perusahaan Bryan . Jenny sangat menyukainya Bryan sejak mereka masih duduk di bangku sekolah , maka dari itu jenny selalu menempel pada Bryan walaupun Bryan selalu bersikap dinging pada itu tidak membuat Jenny menyerah .
" Terserah kau saja " ucap Bryan seraya bangkit dari duduknya
" Kau mau kemana ? " tanya Jenny yang melihat Bryan sudah berdiri
" Toilet " sahutnya Santai seraya berlalu
Jenny memiringkan senyumannya seraya menatap punggung Bryan yang semakin menjauh dari pandangan nya .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bryan berjalan menyusuri lorong caffe yang terlihat sedikit sepi ia berjalan santai menuju toilet namun tiba-tiba langkah nya terhenti saat melihat seorang wanita yang tengah bersitegang dengan dua orang pria yang memiliki badan lebih besar dari wanita tersebut . karena tidak ingin ikut campur Bryan akhirnya meneruskan langkahnya namun saat beberapa langkah terdengar suara Isak tangis dari tempat tersebut hingga membuat Bryan menghampiri asal suara tersebut dan menyipitkan matanya untuk memperjelas penglihatannya .
" Apa yang kalian lakukan " ucap Bryan tiba-tiba saat melihat tangan wanita tersebut di genggaman oleh pria berbadan besar itu
" Kau tidak perlu ikut campur Tuan " Sahut salah satu pria tersebut
" Kau melakukan kekerasan pada wanita di tempat umum , bagaimana aku tidak ikut campur " Sahut Bryan menentang
Kedua pria berbadan besar tersebut tidak terima dengan ucapan dan sikap Bryan yang menurutnya sangat menggangu hingga terjadilah baku hantaman antar Bryan dan dua orang tersebut Bryan memukul kedua orang tersebut hingga tersungkur ke lantai dan dengan cepat Bryan menarik tangan wanita tersebut yang sejak tadi berdiri di pojok dinding karna merasa sangat takut , ia membawa wanita tersebut keluar dari caffe itu .
" Sepertinya mereka sudah tidak mengejar mu ". ucap Bryan seraya mengatur nafasnya dan menatap kearah wanita tersebut
" Kau " sambung Bryan kaget saat melihat wajah wanita tersebut
Namun wanita tersebut hanya terdiam karena sejak tadi ia sudah mengetahuinya dan Arianna hanya menatap kearah Bryan dengan mata sembab nya .
" Maafkan aku tuan karena sudah melibatkan anda " ucap wanita tersebut merasa bersalah seraya membungkuk sopan
" hey ..hey ... Arianna , kau tidak perlu melakukan hal seperti ini " tolak Bryan seraya memegang kedua pundak Arianna
" Apa yang kau lakukan disana dan Ada masalah apa kau dengan dua orang tadi ? " tanya Bryan penasaran
" Itu hanya masalah pribadi saja Tuan , terimakasih karena sudah menolong ku " ucap Arianna sopan
Bryan hanya terdiam dan menatap bingung kearah gadis tersebut .
" Kalau begitu aku permisi , dan sekali lagi aku sangat berterimakasih " ucap Arianna seraya membungkuk sopan dan membalikkan badannya
" Hey tunggu " panggil Bryan hingga membuat Arianna kembali melihat kearahnya
" Aku akan mengantarkan mu pulang " ucap Bryan
" tidak perlu tuan , Terimakasih " tolak Arianna sopan seraya membungkuk kembali dan berlalu
Bryan hanya menatap punggung Arianna yang semakin menjauh dari pandangannya saat ini .
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Ratna0789
Pertemuan yang tidak di sengaja, jodohkan?
2021-12-09
0