Bagian 1

Lima tahun sebelumnya ...

Saat itu salah satu kampus ternama tengah mengadakan seminar dan di bintang tamui oleh salah seorang pengusaha muda yang cukup terkenal di negara tersebut beliau adalah Bryan Axton pengusaha muda yang sudah menggeluti dunia bisnis sejak berusia dua puluh tiga tahun hingga saat ini usianya sudah memasuki dua puluh sembilan tahun .

Bryan memberikan sedikit sambutannya di gedung aula kampus untuk para mahasiswa/i yang ada di sana , ia juga menceritakan tentang perjalanannya saat memulai bisnis pertama kalinya . banyak muda-mudi yang menatapnya dengan tatapan kagum kearah Bryan . bukan hanya tampan dan pintar Bryan juga sangat ramah dan sopan pada siapapun walaupun sikap nya agak sedikit kaku tapi ia memiliki pribadi yang baik .

Setelah menyelesaikan seminarnya Bryan berjalan di koridor kampus menuju salah satu ruangan di ikuti oleh salah satu dosen dan beberapa pengawalnya . mata Bryan terus menyusuri sekeliling kampus yang sangat ramai oleh para mahasiswa/i yang tengah berkumpul bersama teman-temannya saat itu dan banyak pula mahasiswa/i yang menatap kagum dan terpesona kearah Bryan hingga membuat senyum tampannya terukir jelas di wajah pria tersebut .

" Lewat sini Tuan " ucap salah satu dosen tersebut dengan sopan

Bryan tersenyum dan mengikuti langkahnya dengan santai hingga tibalah mereka di salah satu ruangan besar itu , sang dosen pun membuka pintu tersebut dan terlihat pria paruh baya di dalam ruangan tersebut tengah berdiri menyambut kedatangan Bryan .

" Silakan duduk Tuan " suruhnya dengan senyum ramah setelah memberi salam

" Terimakasih atas sambutan nya " sahut Bryan sopan setelah menempelkan bokongnya

" Kami yang harus berterimakasih pada anda Tuan karna anda sudah mau datang ke kampus kami ini " sahut sang Dekan sopan

" Dan terimakasih juga untuk sponsor yang anda berikan " sambung nya

" Anda tidak perlu sungkan saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk para mahasiswa/i yang memiliki bakat dan juga potensi " Sahut Bryan sopan

" Ini adalah data-data para mahasiswa/i yang mendapatkan beasiswa tersebut Tuan " ucap Sang Dekan seraya memberikan map nya pada Bryan

Bryan membuka setiap lembar kertas tersebut dan melihat data-datanya dengan santai namun seketika matanya terpaku saat melihat salah satu berkas yang ada di tangannya dan matanya terus tertuju pada salah satu foto disana .

ia menyipitkan matanya dan sedikit memiringkan kepalanya seolah tengah berpikir atau mengingat sesuatu .

" Baiklah , untuk selanjutnya semua akan diurus oleh anak buah ku " sahut Bryan seraya menutup map tersebut dan menaruhnya di meja

Setelah membicarakan beberapa hal penting Bryan pun akhirnya meninggal kampus tersebut , sepanjang perjalanan menuju kantor Bryan hanya terdiam seolah tengah memikirkan sesuatu .

" Apa ada yang mengganggu pikiran mu " tanya Lukas Antonio asisten pribadi sekaligus sahabat Bryan

Lukas merasa heran karena sejak tadi Bryan hanya menatap kearah samping jalan dan mengerutkan keningnya seolah tengah berpikir .

" Entahlah , tiba-tiba aku teringat pada gadis yang pernah kita tabrak tempo lalu , bagaimana keadaannya saat ini ? " tanya Bryan

" Keadaannya sudah membaik , dan aku mendapat kabar dari rumah sakit bahwa beliau akan keluar besok " ucap Lukas santai seraya menatap jalan

" Putar balik mobilnya , kita akan ke sana sekarang " suruh Bryan hingga membuat Lukas bingung namun hanya bisa mematuhi nya

Lukas pun membawa mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit tersebut .

" Seharusnya kau tidak perlu repot-repot untuk menjenguknya , aku sudah menyuruh seseorang untuk mengurus semuanya di sana " ucap Lukas santai

" Aku hanya ingin memastikan keadaannya saja " ucap Bryan tanpa mengalihkan pandangannya

" Baiklah " sahut Lukas santai

" Bagaimana kabarmu adikmu ? , apa dia betah di sana " tanya Bryan seraya mengalihkan pandangannya kearah Lukas yang saat itu tengah menyetir

" Ini sudah dua tahun berlalu bro , kemungkinan dia sudah sangat nyaman untuk tinggal di sana " ucap Lukas sambil tersenyum lucu diikuti oleh Bryan

" Kau ingat saat pertama kali kita mengantarkan nya ke bandara ? " Tanya Bryan sambil tersenyum lucu

" Ya tentu . dia bahkan menangis seperti anak kecil yang kehilangan ibunya " ucap Lukas lucu hingga membuat keduanya tertawa pelan

" Bryan terimakasih " sambung Lukas sambil melihat temannya melalui cermin

" Hey kau ini , aku sudah memperingatkan mu untuk tidak bersikap seperti ini . dia juga adik ku , aku akan melakukan yang terbaik untuk nya " ucap Bryan membuat Lukas merasa terharu

Lukas merasa sangat senang memiliki sahabat seperti Bryan . Lukas sangat mengenal Bryan pria yang memiliki bulu mata lentik itu memang mudah tersenyum pada siapapun namun sesungguhnya Bryan adalah pria yang paling menyedihkan yang pernah Lukas temui . Bagaimana tidak saat Bryan berusia 16 tahun ia harus kehilangan ibu dan adiknya karna kemiskinan yang membuat sang ibu meninggalkan Bryan pada sang ayah dan sampai saat ini pula Bryan tidak bisa menemukan mereka , setelah satu tahun ibu dan adiknya pergi kini ia harus menerima kenyataan bahwa sang ayah meninggal dunia karna bunuh diri akibat syok dan depresi . dan belum lagi para depkolektor yang selalu datang kerumahnya untuk menagih semua hutang-hutang keluarganya di saat saat berkabung belum hilang di dalam dirinya .

Saat berusia 16 tahun Bryan harus mati-matian bekerja paruh waktu di beberapa tempat sambil meneruskan sekolah nya untung saja beliau memiliki otak yang sangat cerdas tidak seperti lukas hingga akhirnya Bryan bisa mengikuti ujian terlebih dahulu dan lulus lebih dulu saat itu . ia juga menjual rumahnya untuk melunasi semua hutang-hutang keluarganya setelah rumahnya terjual Bryan tinggal di rumah Lukas untuk sementara waktu sampai hal buruk terjadi pada keluarga Lukas . saat itu

Kedua orang tua Lukas bekerja di salah satu kantor pemerintah di kota mereka dan orang tua Lukas terlibat kasus korupsi hingga membuat kedua orang tua Lukas bunuh diri karna takut dan tega meninggalkan Lukas dan adiknya yang saat itu masih berumur sekitar tujuh tahunan . Lukas juga harus kehilangan semua aset berharganya karna harus di sita termasuk rumah tersebut .

Dan Sejak saat itu Bryan dan Lukas menjalani masa-masa sulitnya bersama mereka harus menyewa apartemen kecil untuk mereka bertiga tempati saat itu . karena minimnya uang yang mereka punya mereka harus banting berulang untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari hingga

Lukas juga harus berhenti sekolah karena ia ingin fokus mencari pekerjaan tetap untuk menghidupi adiknya saat itu .

.

.

.

Terpopuler

Comments

Ratna0789

Ratna0789

menyedihkan kisah mereka

2021-12-09

0

Maryani

Maryani

kayaknya kurang pas yaah klu membahasakan dng sebutan "beliau" terkesan tua & terlalu formal

2021-12-08

0

keke global

keke global

miria banget kisah Lukas Bryan

2021-12-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!